Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH OBJEK WISATA PERMANDIAN WAKANTE DI DESA

LATUGHO KECAMATAN LAWA KABUPATEN MUNA BARAT


(2010-2020)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :
SALAM
A1N1 18 025

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

PEMBIMBING I : PEMBIMBING II :
Dr. H. Mursidin T., M.Pd. Drs. H. Hayari , M.Hum.
NIP. 19631231 199003 1 034 NIP. 19670108 199311 1 001
Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

1 Pendahuluan

2 Tinjauan Pustaka

3 Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Sejarah FKIP
Universitas HaluoleoC

Latar Belakang Laut

Pulau

Wisata

INDONESIA
Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak digaris


khatulistiwa. Luas wilayah perairan laut lebih dari 75% yang mencapai 5,8 juta kilometer
persegi dengan 17.500 pulau dan panjang garis pantai sekitar 81.000 km. Posisi di zona
khatulistiwa menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi sumber daya
alam yang sangat melimpah, termasuk keindahan alam dan potensi dalam pengembangan
wisata.

Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia juga
memiliki banyak sekali tempat-tempat pariwisata yang bagus dan tidak kalah menarik
dengan provinsi lainnya. Sulawesi Tenggara juga merupakan pulau yang menyimpan
berbagai macam kekayaan alam, kekentalan kebudayaan, harmonisasi perilaku masyarakat
dan kearifan lokal.
Pembangunan pariwisata disuatu daerah dengan maksimal maka dapat
meningkatkan pembangunan dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta
memberikan kesejahteraan bagi suatu daerah. Fasilitas dalam objek wisata merupakan
salah satu hal yang penting diperhatikan guna memberikan daya tarik pengunjung untuk
mengunjungi objek wisata tersebut. Kelengkapan fasilitas objek wisata yang tersedia bagi
wisatawan disuatu objek wisata akan memberikannya kenyamanan dan kepuasan bagi para
pengunjung dalam menikmati objek wisata tersebut (Roy dan Vinsenco, 2019: 83).
Sejarah FKIP
Universitas HaluoleoC

Salah satunya Kabupaten Muna Barat yang merupakan salah


satu kabupaten di wilayah Sulawesi Tenggara merupakan Kabupaten
yang memiliki banyak potensi objek wisata yang dapat dikembangkan,
diantaranya objek wisata budaya, objek wisata sejarah, serta objek
wisata alam. Salah satu desa yang ada di Kabupaten Muna Barat yang
memiliki objek wisata yang unik dan menarik adalah di Desa Latugho
Kecamatan Lawa. Desa ini memiliki objek wisata yang menarik dan
dikenal oleh kalangan masyarakat yaitu Permandian Wakante.
Permandiaan Wakante ini memiliki sejarah
dimana Wakante berasal dari kata kante yang artinya
pemisah. Sebelum menjadi objek wisata permandian
Wakante hanyalah sebuah sungai besar (laa balano)
dan ini dijadikan masyarakat sebagai tempat rendam
ubi hutan, dan sebagai tempat untuk mengambil air
oleh masyarakat setempat.
Sejarah FKIP
Universitas HaluoleoC

Namun dengan partisipasi masyarakat dalam lembaga swadaya


masyarakat dan bantuan pemerintah daerah permandian wakante ini beralih
menjadi objek wisata. Permandiaan Wakante yang terletak di Desa Latugho
Kecamatan Lawa ini memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Di mana air
permandiannya berwarna biru yang bersumber dari mata air dan memiliki
kedalaman sekitar 3-5 meter serta dikelilingi pepohonan yang rindam dan
besar, yang membuat permandian ini amat menarik dan banyak diminati oleh
para pengunjung atau wisatawan.
Permandian Wakante sebagai aikon yang akan menopang perkembangan
ekonomi masyarakat. Dampak yang akan ditimbulkan dengan adanya
permandian Wakante tentunya sangat bersinergi dengan pendapatan
masyarakat yang ada disekitaran permandian Wakante. Masyarakat sangat
berperan aktif ketika terbukanya permandian Wakante terutama terjadinya
transaksi jual beli masyarakat pendatang dan pengunjung sekitaran
permandian Wakante.
Sejarah FKIP
Rumusan Masalah Universitas Haluoleo

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya objek wisata


permandian Wakante di Desa Latugho Kecamatan Lawa
Kabupaten Muna Barat?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat pengembangan
objek wisata permandian Wakante di Desa Latugho
Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat?
3. Bagaimana dampak pengembangan objek wisata
permandian Wakante terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat di Desa Latugho Kecamatan Lawa Kabupaten
Muna Barat?
Tujuan Penelitian Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

1. Untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya objek wisata


permandian Wakante di Desa Latugho Kecamatan Lawa
Kabupaten Muna Barat.
2. Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat
pengembangan objek wisata permandian Wakante di Desa
Latugho Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat.
3. Untuk menjelaskan dampak pengembangan objek wisata
permandian Wakannte terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat di Desa Latugho Kecamatan Lawa Kabupaten
Muna Barat.
Manfaat Penelitian Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
memberikan kegunaan untuk pengembangan ilmu sosial yang berkaitan dengan
sejarah objek wisata permandian Wakante di Desa Latugho Kecamatan Lawa
Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini juga diharapkan sebagai salah satu
rujukan atau sebagai referensi bagi mereka yang berkeinginan untuk melakukan
penelitian lanjutan pada bidang yang sama.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan
bagi pemerintah daerah Kabupaten Muna Barat dalam mengambil kebijakan
tentang pembangunan objek wisata permandian Wakante di Desa Latugho
Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat. Selain itu juga dapat menjadi bahan
informasi bagi masyarakat tentang keberadaan objek wisata permandian
Wakante di Desa Latugho Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat.
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

• Konsep Sejarah
Pengertian sejarah meliputi tiga aspek, yaitu Sejarah sebagai peristiwa
berkembang dengan konsep sejarah, yakni ruang, waktu dan manusia,
sedangkan konsep manusia akan menyangkut aspek kehidupan sosial,
budaya, ekonomi, teknologi dan politik, yang terjalin dalam peristiwa
sejarah. Kompleksnya kehidupan manusia maka, dalam cerita sejarah
perlu adanya pembagian secara tematis untuk menunjukan dan
membuktikan kapan peristiwa sejarah manusia tersebut berlangsung
dan perlu adanya periodisasi sesuai dengan konsep waktu. Sedangkan
mengenai dimana suatu kejadian sejarah manusia tersebut terjadi,
maka diperlukan konsep ruang dan waktu. Kuntowijoyo (2003: 210)
mengemukakan bahwa sejarah adalah ilmu yang mandiri. Mandiri
artinya mempunyai filsafat ilmu sendiri, permasalahan sendiri, dan
penjelasan sendiri, yang dimana sejarah menafsirkan memahami dan
mengerti
Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

• Konsep Pariwisata
Menurut Etimologi kata “pariwisata” diidentikan
dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan
sebagia perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari suatu
tempat ketempat yang lain. Atas dasar itu pula dengan
melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat
diartikan sebagai suatu perjalana terencana yang
dilakukan secara individu atau kelompok dari suatu
tempat ketempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan
kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010: 12).
Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

• Konsep Objek Wisata


Menurut Yoeti (1997: 3) bahwa pengertian objek wisata adalah
berbagai macam hal yang dapat dilihat, disaksikan, dilakukan,
atau dirasakan. Sementara Fandeli (1995: 7) mengartikan objek
wisata adalah perwujudaan dari pada cipta manusia, tata
hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau
keadaan alam yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan yang
berkunjung. Sejalan dengan ini Musanef (1995: 190)
menjelaskan objek wisata adalah tempat atau keindahan alam
yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun
dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan
sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

• Konsep Masyarakat
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari
kata Latin socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat berasal dari kata
bahasa Arab syaraka yang berarti ikut serta dan berpartisipasi.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah
ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat
mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi.
Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan
yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan
kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1) Interaksi antar
warga-warganya, 2) Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas
kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).
BAB III METODE PENELITIAN Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Latugho Kecamatan
Lawa Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai
tempat objek wisata permandian Wakante. Adapun waktu
penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2021.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian sejarah yang
bersifat deskriptif kualitatif. Sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan strukturis.
C. Sumber Data Penelitian
 Sumber Tertulis
 Sumber Lisan
 Sumber Visual
D. Prosedur Penelitian Sejarah FKIP
Universitas Haluoleo

Histori
ografi
Studi
Studi Dokumen Wawancara Observasi
Kritik
Kepustakaan
Sumber

Prosedur
Penelitian

Kri Kr
Heuris tik iti
tik Ek k

Pen Penj Pen


st In
er te
na rn
l al

afsir elas yaji


16

Anda mungkin juga menyukai