Anda di halaman 1dari 2

Maritim Pasca Kemerdekaan

Sejarah Maritim
Muhammad Fachrul Rabul/ 18407141018/ Ilmu Sejarah A 2018

Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, kesatuan tanah air
Indonesia menjadi semakin erat setelah Indonesia dengan diplomasi ulung dan tanpa
menembakkan satu butir peluru pun berhasil mengubah laut lepas yang memisahkan pulau-
pulau menjadi perairan yang berada di dalam kedaulatan Indonesia. Kedaulatan atas perairan
kepulauan tersebut diperoleh setelah melalui proses penolakan oleh beberapa negara terhadap
Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957 dan perundingan multilateral yang alot
selama lebih dari satu dekade, masyarakat internasional akhirnya mengakui keinginan kuat
Indonesia untuk mewujudkan kesatuan tanah air dengan melakukan inovasi hukum yang
dilakukan melalui proklamasi unilateral negara kepulauan menjadi suatu prinsip hukum
internasional. Sebelum dikeluarkannya Deklarasi Juanda, wilayah laut Indonesia hanya
mencakup 3 mil dari garis rendah di pantai masing-masing pulau Indonesia. Akibatnya
terdapat begitu banyak laut bebas di perairan laut Indonesia yang memungkinkan kapal-kapal
asing bebas berlayar dan menangkap ikan di sekitar perairan pulau-pulau Indonesia.
Pada masa Orde Lama, pemerintah begitu serius dan tidak tanggung-tanggung untuk
menjadikan Indonesia sebagai poros maritim. Setelah peresmian dari perusahaan pelayaraan
Jakarta Lioyd ditahun 1950, pemerintah Soekarno kembali melakukan suatu gerakan untuk
mendukung doktrim maritim yang telah dikembangkannya dengan cara membangun dan
meresmikan Institut Angkatan Laut pada tahun 1953. Tepat tahun 1957 Soekarno kembali
melakukan terobosan dengan membuat dan meresmikan Akademi Pelayaran Indonesia (AIP)
guna untuk keperluan kemaritiman Indonesia kedepan yang dilakukan oleh pemuda-pemuda
Indonesia dengan motto Nauyan am Avasyabhavi Jivanam Anavasyabhavi (di darat kita
berkarya di laut kita berjaya).
Pemerintah Orde Lama, terutama obsesi Soekarno yang sadar betul bahwa potensi
maritim Indonesia sangat besar dan sangat menjanjikan sehingga. Pada tahun 1960, Soekarno
membentuk Dewan Maritim ketika pembentukan Kabinet Dwikora serta Kemenko Bidang
Maritim di bawah langsung oleh kementerian Perhubungan, Menteri Perikanan dan
Pengolahan Laut, dan Menteri Perindustrian Maritim.Dalam kabinet Dwikora sudah tampak
dengan jelas pemikiran dan obsesi dari Soekarno untuk fokus pengembangan Indonesia di
bidang kemaritiman melalui dewan maritim serta empat kementerian yang hampir sama
bertugas untuk mengembangkan dan mengelola kemaritiman Indonesia.
Pertanyaan:
Bagaimana strategi kemaritiman indonesia dalam Operasi Pembebasan Irian Barat?

Sumber:
Faisal, “Peran Joko Widodo dalam Implementasi Nilai-nilai Pemikiran Maritim Soekarno
melalui Visi Poros Maritim Dunia”, Skripsi Tidak Diterbitkan, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018. Diambil dari: http://eprints.umm.ac.id/40182/
Rony Megawanto, “Potret Kebijakan Kelautan dan Perikanan”. Diambil dari:
http://www.nulisbuku.com/books/view_book/9213/potret-kebijakan-kelautan-dan-
perikanan

Anda mungkin juga menyukai