Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin semua hal
yang berkaitan dengan upaya mempertahankan NKRI. Besar harapan saya agar pembaca
mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan jauh dari sempurna.
Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi kritik dan saran yang
membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Masalah......................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian NKRI....................................................................................... 3
B. Sejarah NKRI............................................................................................ 3
C. Pemerintahan Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia .................... 5
D. Menjaga keutuhan NKRI .......................................................................... 6
E. Sikap dan Perilaku .................................................................................... 8
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal dengan nama
Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Letak wilayah NKRI berada di antara:
Dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta
Dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:
6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), dan
95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).
Karna letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiIlki iklim
tropis dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pulau-pulau
yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar dan kecil.
Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tidak berpenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m² di antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483
km². Pulau dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah
penduduk Indonesia menempati pulau Jawa.
Pulau-pulau besar, yaitu:
Jawa dengan luas 132.107 km²,
Sumatera dengan luas 473.606 km²,
Kalimantan dengan luas 539.460 km²,
Sulawesi dengan luas 189.216 km2, dan
Papua dengan luas 421.981 km².
Pulau-pulau kecil, antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka, Pulau Belitung,
Pulau Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Flores, Pulau Ambon, dan Pulau
Halmahera. Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia clan tahun ke tahun terus
bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang
telah terbentuk 33 provinsi. Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia dari tahun ke tahun
1
terus bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga
sekarang telah terbentuk 33 provinsi. Tujuan perkernbangan jumlah provinsi dan
kabupaten adalah untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian NKRI ?
b) Bagaimana sejarah NKRI
c) Bagaimana pemerintahan daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)?
d) Bagaimana manjaga keutuhan NKRI ?
C. Tujuan Masalah
a) Untuk mengetahui pengertian NKRI
b) Untuk mengetahui sejarah NKRI
c) Untuk mengetahui pemerintahan daerah dalam negara kesatuan republik
indinesia (NKRI)
d) Untuk mengetahui bagaimana menjaga keutuhan NKRI
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Pengertian NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat
Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :
1) Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang
2) Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7) Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
B. Sejarah NKRI
Berdasarkan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, pada saat digulirkannya tanam
paksa (Cultuure Stelsel) tahun 1615 oleh pihak Belanda telah menyebabkan hancurnya
struktur tanah yang dimiliki pribumi, dimana tanah sebagai modal dasar pribumi dalam
menjalankan segala aktivitasnya. Dengan adanya tanam paksa yang diterapkan telah
mengubah jenis tanaman pribumi dengan jenis tanaman yang didatangkan dari Eropa
yang nota bene tidak di kuasai oleh pribumi, hal ini menyebabkan pribumi tidak lagi
mampu mengelola tanah yang dimilikinya dan tidak mengerti jenis tanaman yang berasal
dari Eropa, sehingga pribumi pada saat itu terbodohkan, termiskinkan, terbelakang dan
tertindas. Hal inilah kemudian yang di manfaatkan oleh pihak Belanda untuk membangun
pemerintahan yang dinamakan Hindia-Belanda guna mengatur kehidupan pribumi yang
semakin tertindas, yang pada akhirnya terjadilah sistem kerja rodi untuk mengeksplorasi
hasil bumi yang ada di Indonesia.
Pada awal tahun 1900 pemerintah Hindia-Belanda menerapkan kebijakan politik
ethis sebagai bentuk balas budi kepada pribumi dengan mengadakan suatu sistem
pendidikan di wilayah Indonesia. Akan tetapi karena biaya yang dibebankan untuk
mendapatkan pendidikan ini terlalu mahal, maknanya tidak semua pribumi mampu
menikmati pendidikan yang diterapkan di Indonesia. Dari sinilah terbangun strata sosial
di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Adapun bentuk strata sosial tersebut telah
memposisikan pribumi sebagai kaum mayoritas berada pada kelas terbawah, kelas di
atasnya adalah ningrat-ningratnya pribumi dan para pendatang dari Asia Timur (Cina,
India, Arab, dsb), kemudian kelas teratas adalah orang-orang Eropa dan kulit putih
lainnya. Hal ini menjadikan pribumi sebagai kaum mayoritas semakin terbodohkan,
termiskinkan, terbelakang dan tertindas. Sehingga pada tahun 1908, Dr. Soetomoe
membangun pendidikan bagi kaum pribumi secara informal dan gratis dengan nama Budi
Utomo sebagai bentuk kepedulian terhadap pribumi yang semakin tertindas. Pada
akhirnya pendidikan pribumi tersebut diteruskan oleh Ki Hajar Dewantara dengan
mendirikan Taman Siswa pada tahun 1920 secara formal, pendidikan pribumi yang di
jalankan oleh Dr. Soetomoe dan Ki Hajar Dewantara telah membangkitkan jiwa-jiwa
kebangsaan dan persatuan untuk melakukan perlawanan kepada Belanda, yang pada
akhirnya mengakumulasi lahirnya Bangsa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928
melalui momen Sumpah Pemuda pada kongres Pemuda II di Jakarta yang berasal dari
Jong-jong atau pemuda-pemuda dari berbagai kepulauan di Indonesia yang memiliki
komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat hidup Orang-orang Indonesia
(pribumi).
Bangsa Indonesia yang terlahir pada tanggal 28 Oktober 1928 kemudian bahu
membahu mengadakan perlawanan kepada pihak Belanda untuk merebut kemerdekaan
Indonesia dan barulah 17 tahun kurang 2 bulan kurang 11 hari atau tepatnya pada tanggal
17 Agustus 1945 atas berkat rahmat Allah SWT Bangsa Indonesia dapat mencapai
kemerdekaannya dalam bentuk Teks Proklamasi yang dibacakan oleh Dwi-Tunggal
Soekarno-Hatta. Keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Bangsa
Indonesia membentuk suatu Negara Republik Indonesia dengan disahkannya konstitusi
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai aturan dasar di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
A. Kesimpulan
NKRI adalah negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi
berdasarkan otonomi daerah seluas-luasnya di luar urusan pusat .
Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya.
Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia adalah
bertanggungjawab rasa kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi hak-
hak warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Ia juga
harus menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh semangat cinta kasih,
keadilan, dan perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban, antara hak dan
kewajiban harus berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban membela negara dari segala
ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri.
Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai negara kita.
Ada pun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya
meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga
negara, membangun saling pengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang
memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para
pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien,
dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI
B. Saran
Upaya untuk mempertahankan NKRI bisa ditempuh dengan cara mengetahui
kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan budaya Indonesia, kita dapat
menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam Negara Indonesia, sehingga tidak
timbul perpecahan antar daerah karena budaya yang ada.
Selain itu, sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan bahwa kita sedang
mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan cara mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya sekedar memahami saja.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Putih Pertahanan Negara : “Mempertahankan Tanah air Memasuki Abad 21, Indonesia”
Dephan, 2003, Jakarta.
Koentjaraninggrat, Sejarah Teori Antropologi II, cetakan pertama, UI-Press, Jakarta, 1990.
Maas D.P., Buku Materi Pokok : Antropologi Budaya, Depdikbud, UT, Jakarta 1985.
Studi Pertahanan Nomor : 1 “Monographe : Pokok-Pokok Pikiran tentang Hankamneg”,
Badiklat Dephan, Agustus 2005, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Biro
Hukum Setjen Dephan, 2002, Jakarta.