Oleh Ratnawati, S.Pd A. Latar Belakang Sumpah Pemuda 1. Politik Etis: pintu pembuka pendidikan modern Politik etis dilaksanakan pada masa Gubernur Jenderal W.F Indenburg (1909-1916) Politik etis bermula dari tulisan Conrad Theodore Van Deventer yang berjudul “Een Eereschuld” yang artinya utang kehormatan pada majalah “de Gids” tahun 1899. intinya berisi kecaman terhadap kerajaan belanda dan pemerintah kolonial yang tidak memperhatikan nasib penduduk jajahan dan telah berhutang budi kepada rakyat tanah jajahan serta harus menebusnya. Politik etis dilaksanakan melalui 3 hal (trilogi van Deventer) yaitu irigasi, imigrasi, dan edukasi. Progam edukasi memberi dampak positif bagi indonesia yaitu melahirkan golongan terpelajar yang termasuk “priayi baru” dalam masyarakat. 2. Pers membawa kemajuan Sejarah pers di indonesia dimulai dari terbitnya surat kabar “bataaviaasch nouvell” Pertumbuhan pers nasional berkaitan dengan pertumbuhan pergerakan nasional. Hal tersebut karena pimpinan surat kabarnya adalah tokoh pergerakan nasional sehingga surat kabar digunakan untuk membangkitkan semangat nasionalisme bangsa indonesia. Tokoh tersebut antara lain dr. wahidin sudirohusodo redaktur surat kabar Retnodumilah; Muh. Yamin pimpinan redaksi surat kabar Kebangoenan; moh. Hatta, sukiman, dan sartono tokoh majalah Hindia Putera; Abdul Muis dan H. Agus Salim pimpinan surat kabar Neraca. Surat kabar yang menyebarluaskan suara nasionalisme antara lain: Darmo Kondo oleh Budi utomo, Oetoesan Hindia dikelola oleh Sarekat Islam 3. Bangkitnya Nasionalisme Dipelopori oleh kaum terpelajar Organisasi pergerakan di bidang sosial budaya muncul seperti a. Budi Utomo pada 20 Mei 1908 oleh Soetomo dan teman-teman di STOVIA. Budi utomo bergerak dalam bidang sosial budaya. b. Sarekat Islam (SI) awalnya bernama sarekat dagang islam (SDI) oleh Samanhudi di Solo (1911). Bertujuan untuk memperkuat persatuan pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan pedagang Tionghoa. Pada 1927 SI pecah menjadi 2 yaitu Sarekat Islam Merah (sayap kiri) dan c. Indische partij (IP) didirikan di Bandung 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai: Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). IP banyak mengkritik pemerintah kolonial seperti “Als Ik Een Nederland Was” (seandainya aku orang Belanda) Organisasi pergerakan bidang Keagamaan 1. Muhammadiyah Didirikan Pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan 2. Nahdlatul Ulama (NU) Didirikan pada 21 Januari 1926 di Surabaya oleh KH. Hasyim Ashari 3. Majelis A’Ia Indonesia (MIAI) hasil pertemuan ulama pada 18-21 September 1937 di Surabaya 4. Perkumpulan Katolik Jawi Didirikan pada 22 februari 1925 oleh I.J Kasmo Organisasi pergerakan bidang pendidikan a. Taman Siswa Didirikan pada 3 Juli 1922 oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta. Prinsip dasarnya disebut Patrap Triloka yang terdiri dari unsur-unsur (dalam bahasa Jawa) menjadi ungkapan utuh yang berbunyi Ing Ngarsa sung tuladha, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani Organisasi pergerakan bersifat nasionalis a. Perhimpunan Indonesia (PI) oleh para pelajar indonesia di Belanda b. Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh Soekarno c. Partai Komunis Indonesia oleh Semaoen d. Jong Java e. Jong Sumatranen Bond f. Jong Ambon g. Jong minahasa h. Jong celebes Para pemudi juga ikut membentuk organisasi seperti i. Putri Mardika j. Kartini Funds k. Kautaman istri l. Kerajinan amal setia B. Sumpah Pemuda: Tonggak Persatuan dan kesatuan Peristiwa terkait lahirnya sumpah pemuda 1. Federasi dan “Front Kulit Sawo Matang” Front sawo matang merupakan sebuah federasi antarpartai politik dan organisasi yang memadukan aliran nasionalisme, islam, dan marxisme untuk menghadapi praktik diskriminasi dari bangsa kulit putih. Dibentuk federasi Pemufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) Bertujuan untuk menghindari perselisihan antar anggota, menyatukan organisasi dalam perjuangan kemerdekaan, mengembangkan persatuan. Pengurus terdiri dari ir.Soekarno dan Dr. Sukiman (Dewan Penasehat), Iskak Tjokroadisoerjo (ketua), Dr. Samsi (sekertaris dan bendahara) 2. cita-cita Persatuan Diawali semangat persatuan yang berkobar setelah membaca isi majalah “Indonesia Merdeka” dari Perhimpunan Indonesia Para organisasi pemuda sepakat menyelenggarakan rapat besar pemuda di Jakarta tanggal 30 April- 2 Mei 1926 yang dikenal sebagai Kongres Pemuda Indonesia pertama yang diketuai oleh M.Tabrani. 3. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Kongres pemuda I menghasilkan pembentukan Jong Indonesia. Terbentuk Perhimpunan pelajar-pelajar indonesia(PPPI) pada september 1926 yang diketuai Soegondo Djojopoespito PPPI merancang Kongres Pemuda II yang terlaksana pada 27- 28 Oktober 1928 yang menghasilkan rumusan Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Muh.Yamin. Komisi besar Indonesia Muda menyelenggarakan kongres pada 28 Desember1930-2 Januari 1931 yang memutuskan organisasi baru sebagai hasil fusi berbagai organisasi pemuda yang diberi nama Indonesia Muda 4. Makna Sumpah Pemuda Sumpah pemuda merupakan momentum yang melahirkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Sumpah pemuda meliputi nilai persatuan, mengutamakan kepentingan bersama, demokrasi, cinta tanah air, dan kemandirian (jati diri/kedaulatan nasionalisme) C. Penguatan Jati Diri Ke-Indonesia-an Sumpah pemuda memiliki makna yang strategis untuk mengembangkan rasa perastuan dan proses jati diri bangsa 1. Politik untuk kesejahteraan dan kejayaan Kongres pemuda mengilhami pendirian organisasi perserikatan perhimpunan istri indonesia pada 22-25 Desember 1928. Kongres perempuan pertama membangkitkan kesadaran nasional di masyarakat terutama kaum perempuan. Kongres perempuan membuka kesadaran perempuan untuk berjuang dalam pendidikan, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dll Tgl 22 desember dijadikan sebagai hari ibu. 2. Pemuda yang Berpolitik Tekanan pemerintah terhadap larangan berpolitik mendorong anggota Indonesia Muda mendirikan perkumpuan lain. Seperti PNI baru di Malang mendirikan Suluh Pemuda Indonesia. Dari perkumpulan islam ada pendirian Pemuda Muslim Indonesia, Pemuda Muhammadiyah, Anshor NU. Para pemuda juga melakukan kegiatan kepanduan yang berasal dari Jong Java, Pemuda Sumatera, dan organisasi pemuda lainnya. 3. Nasionalisme yang Revolusioner Ir soekarno bersama anggota PNI dianggap melawan pemerintah sehingga ditahan dan diadili. Ir soekarno melalukan pembelaan melalui “Indonesia Menggugat”. PNI terpecah menjadi 2 yaitu Partai Indonesia (Partindo) yang dipimpin Sartono dan Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) yang dipimpin Hatta- Sjahrir. Setelah Ir soekarno selesai menjalani masa hukuman, ia diawasi secara ketat. Salah satu tempat pengasingan Soekarno adalah Ende, Flores, NTT (1934-1938 4. Perjuangan di Volksraad Volksraad merupakan Dewan Perwakilan Rakyat Hindia-Belanda yang dibentuk pada 16 Desember 1916 Pada 1929 keanggotaan kaum pribumi di Volksraad berjumlah 30 dari 60 anggota. Pada 1930 kaum pergerakan membentuk “fraksi nasional” yang diketuai oleh M.H Thamrin tujuannya adalah kemerdekaan indonesia Tekanan terhadap Fraksi nasional berpuncak ketika keluar rencana UU Kewajiban Milisi bagi penduduk pribumi non-belanda. Hal tersebut membuat Soetardjo Kartohadikoesoema mengajukan petisi pada Ratu Wilhelmina dan Saaten Generaal (parlemen) sehingga petisi ini disebut petisi soetardjo, namun petisi tsb ditoak oleh Ratu Belanda Perjuangan melalui Volksraad dapat ditunjukkan dengan: a. Pembentukan Partai Indonesia Raya (Parindra) Didirikan oleh dr. Soetomo pada 1935 b. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) Diketuai oleh Adnan Kapau Ghani yang berdiri pada 23 Mei 1937 c. Gabungan Politik Indonesia (GAPI GAPI merupakan wadah kerjasama partai-partai yang berdiri pada 21 mei 1939. partai-partai yang bergabung dalam GAPI antara lain Gerindo, Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, Persatuan Partai Katolik (PPK) 5. Akhir Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di Indonesia Volksraad tidak mampu menjadi parlemen yang sesungguhnya akibat kegagalan memperjuangkan aspirasi rakyat. Perang asia pasifik sebagai bagian perang Dunia II berkobar dan meluas sampai Indonesia. Kedatangan pasukan Jepang menakhiri kolonialisme Belanda di Indonesia.