Anda di halaman 1dari 6

Perjuangan di

Singaparna
“Here is our presentation begins”

PERJUANGAN DI SINGAPARNA
NAMA ANGGOTA

Faizza Desy NB Meilatifah S Nabila Putri V


XI MIPA 6 XI MIPA 6 XI MIPA 6
15 18 22

Nabilla Mahda S Najmia Khairani Tasya Ayu Cintia D


XI MIPA 6 XI MIPA 6 XI MIPA 6
23 24 33

PERJUANGAN DI SINGAPARNA
Kiai Haji Zainal
Mustafa
Beliau lahir di Tasikmalaya tahun 1899.
Beliau meninggal di Jakarta, 28 Oktober 1944.
Ia mendapat julukan santri kelana.
Ia memiliki pondok pesantren Sukamanah di Tasikmalaya

PERJUANGAN DI SINGAPARNA
LATAR BELAKANG
Perlawanan di Singaparna dilatar belakangi oleh :

1. Rakyat Singaparna sangat anti terhadap dominasi asing.


2. Kebijakan kebijakan Jepang yang diterapkan dalam kehidupan
masyarakat, banyak yang tidak sesuai dengan ajaran islam, ajaran
yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna.
3. Kehidupan rakyat yang semakin menderita.

PERJUANGAN DI SINGAPARNA
KRONOLOGI
Februari 1944, terjadi perlawanan dibawah pimpinan Kiai Zainal Mustafa
yaitu seorang ajengan di Sukamanah, Singaparna sekaligus pendiri
Pesantren Sukamanah. Secara diam-diam beliau telah membentuk "pasukan
tempur sukamanah" yang dipimpin oleh ajengan Najminudin. Hari jumat,
sebelum perang kepolisian Tasikmalaya melakukan perundingan dengan
Zainal Mustafa. Namun polisi Jepang itu dilucuti Senjata dan ditahan oleh
pengikut Zainal Mustafa. Salah satu polisi diminta kembali ke Tasikmalaya
untuk menyampaikan agar segera memerdekakan jawa.Hari berikutnya,
datang kembali utusan Jepang untuk melakukan perundingan kembali
dengan Zainal Mustafa.

PERJUANGAN DI SINGAPARNA
KRONOLOGI
Karena sikap utusan Jepang tersebut congkak dan sombong untuk
menunjukkan Jepang memiliki kedudukan yang kuat, hal ini menimbulkan
amarah pada pengikut Zainal Mustafa sehingga utusan Jepang tersebut
dibunuh. Setelah kejadian ini. pertempuran terjadi kurang lebih 1 jam di
kampung Sukamanah. Karena pasukan yang besar dan senjata yang lengkap,
Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Zainal Mustafa dan
Kiai Emar(gurunya) ditangkap Jepang, kemudian Zainal Mustafa dan 27
pengikutnya diangkut ke Jakarta untuk dihukum mati pada tanggal 25
Oktober 1944. Sedangkan Klai Emar disiksa dan akhimya meninggal.

PERJUANGAN DI SINGAPARNA

Anda mungkin juga menyukai