Anda di halaman 1dari 9

Peran Indonesia Dalam PBB

Indonesia menjadi salah satu negara dimana dianggap mempunyai sebuah peranan yang cukup
penting selama keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), Berikut
penjelasannya :
1. Dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
•Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan sebuah Konferensi Asia
Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung pada saat itu.
•Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi pelopor pencetusan ZOFTAN dengan SEANWFZ.
•Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa berdirinya ASEAN serta
Gerakan Non Blok.
•Indonesia sudah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka visi perdamaian dunia, seperti :
pengiriman kontingen Indonesia ke Lebanon Selatan, menyumbang lebih dari 1.000 personel
pasukan yang tersebar di berbagai negara di dunia, bahkan pengiriman beberapa kontingen
pasukan Garuda pada beberapa wilayah negara-negara di dunia.
Beberapa pengiriman kontingen pasukan garuda di wilayah – wilayah :
1.Mengirimkan Pasukan Garuda I (1957), sebagai sebuah pasukan
pemelihara perdamaian PBB agar menyelesaikan Perang Arab-Israel.
2.Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960), sebagai sebuah pasukan
pemelihara perdamaian PBB agar menyelesaikan perang saudara di Kongo.
3.Mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993), sebagai sebuah pasukan
pemelihara perdamaian PBB di Bosnia.
4.Mengirim Pasukan Garuda XXVI-C2 (2010), sebagai sebuah pasukan
pemelihara perdamaian PBB di Lebanon Selatan.
2. Sebagai Pemimpin Bahkan Anggota Tetap Dibeberapa Organisasi PBB

 Pada tahun 1971, Indonesia yang dimana diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk agar
menjadi presiden di Majelis Umum PBB.
 Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dimana pada
periode tahun 1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, serta periode tahun 2007-2008.
 Indonesia pernah terpilih sebanyak 11 kali sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial
PBB, dua (2) kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, bahkan
tiga (3) kali sebagai wakil presiden dari dewan tersebut.
 Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia
(HAM) PBB serta satu kali ditunjuk sebagai wakil presiden dari dewan tersebut, dimana
pada periode tahun 2009 hingga 2010.
3. Memberikan Bantuan Kemanusiaan Pada Berbagai Negara

 Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan sebuah Bantuan berupa beras melalui FAO dimana

ditujukan untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda oleh bencana kelaparan.

 Pada Tahun 1995, Sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam menampung suatu para

pengungsi yang tepatnya berasal dari Vietnam di pulau Galang.


4. Membantu Penyelesaian Konflik Pada Berbagai Negara
 Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia telah berhasil membantu menyelesaikan konflik yang
pada saat itu terjadi di kamboja.
 Sebagai anggota PBB, Indonesia berperan menjadi mediator atas penyelesaian konflik yang terjadi
antara Filiphina serta Moro National Front Liberation (MNFL) yang menguasai sebuah Mindanau Selatan.
Apa yang dimaksud Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau dalam bahasa inggris dikenal United Nations (UN), merupakan
sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 demi mendorong sebuah
kerjasama internasional.
Hal apa yang menyebabkan Indonesia keluar dari PBB pada tahun 1965?
Hal ini terjadi pada tahun 1965 saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno, keluarnya Indonesia dari
PBB didasarkan atas diterimanya malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan, karena pada
saat itu indonesia menganggap negara malaysia sebagai negara boneka bentukan dari Inggris.
Peran Ir Soekarno
• Tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno bersama Mohammad Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat ke Dalat,

Vietnam. Mereka bertemu Jenderal Terrauchi untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.

• Tanggal 17 Agustus 1945, membacakan Proklamasi Kemerdekaaan RI dan bersama Mohammad Hatta

menandatangani naskah proklamasi.

• Tanggal 18 Agustus 1945 dilantik menjadi presiden RI.

• Tanggal 23 Agustus 1945, membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

• Tanggal 28 Oktober 1945, mengadakan perundingan dengan Inggris di Surabaya.


Moh. Hatta
• Bersama Ir. Soekarno menandatangani naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
• Menjadi pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus–2 November 1949.
• Pada tanggal 27 Desember 1945, menandatangani naskah pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia.
• Drs. Mohammad Hatta dipercaya mendampingi Ir. Soekarno menjadi
wakil presiden pertama Republik Indonesia.
Sultan Hamengkubuwono IX
• Pada tanggal 5 September 1945, Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan bahwa
Kesultanan Jogjakarta adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Pada saat ibu kota RI di Jakarta diserang Belanda, HB IX mempersiapkan dan
menyediakan Kota Jogjakarta sebagai pusat pemerintahan RI.
• HB IX menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Perundingan Roem–Royen.
• Saat terjadi Serangan Umum 1 Maret 1949, HB IX membantu TNI menyediakan
Keraton Jogjakarta sebagai tempat persembunyian para pejuang dan TNI.
• Tanggal 13 Juli 1949, HB IX diangkat menjadi Menteri Koordinator Pertahanan
Keamanan pada sidang pertama kabinet Indonesia.
• Tanggal 27 Desember 1949, HB IX mewakili Indonesia dalam penandatanganan
kedaulatan RI dan menerima penyerahan kedaulatan dari Belanda.
Jend. Soedirman
• Tanggal 12 Desember 1945, memimpin TKR di Ambarawa dalam
menggempur dan mengusir Inggris. Saat itu beliau masih berpangkat
kolonel.
• Jenderal Soedirman memimpin pasukan TNI melakukan perang
gerilya melawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II.

Anda mungkin juga menyukai