Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PPKN

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI PBB

Guru Pembimbing : Bapak Ardi Rusman S.Pd

Nama Anggota:

1.Natalia Sinaga

2.Andre Christian Davey

3.Ardina Khoirunnisa

4.Fransisco Aryadinata

5.Khoiruman Sitompul

Kelas :XI MIA-7

SMA NEGERI 4 PADANGSIDIMPUAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerena atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai peran Indonesia dalam PBB
yang membahas lebih dalam

Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini mengulas tentang peran Indonesia dalam PBB. Kami
mengucapkan terimakasih yang sebenar-benarya kepada pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain pada waktu mendatang

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ...........................................................................................................................4

B Rumusan Masalah .......................................................................................................................5

C.Tujuan Penelitan ..........................................................................................................................5

BAB II PENDAHULUAN

A. Makna Hubungan Internasional Menurut Para Ahli ..................................................................6

B. Latar Belakang Terbentuknya PBB ............................................................................................6

C.Latar Belakang Masuknya Indonesia dalam PBB .......................................................................8

D .Keanggotaan Indonesia dalam PBB ...........................................................................................9

E.Manfaat Indonesia Bergabung dalam PBB ...............................................................................11

F.Tujuan Indonesia Bergabung dalam PBB ..................................................................................12

G.Peran Indonesia dalam FBB ......................................................................................................13

H.Kerjasama Indonesia dengan PBB ............................................................................................16

BAB III PENUTUP

A Kesimpulan....................................................................................................................................

B.Saran...........................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) adalah sebuah organisasi internasional yang


anggota nya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini di bentuk untuk memfasilitasi
dalam hukum internasional, kemamanan internasional pengembangan ekonomi,
perdlindungan sosial, hak asasi, dan pencapaian perdamaian dunia.

Pada tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi


didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa. Para wakil dari negara-negara Sekutu
pada Perang Dunia Kedua, yaitu AS, Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam perundingan-
perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB ini. Akhirnya,
dalam konfrensi di San Fransisko. Amerika, para wakil dari 50 negara-negara dunia
menandatangani piagam pembentukan PBB.

PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama didirikannya PBB, seperti yang
disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia.mengembangkan
hubungan persahabatan antar bangsa, memupuk kerjasama internasional untuk
menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya.serta mengembangkan
penghormatan atas Hak Asasi Manusia dan kebebasan.

Tak dapat disangkal bahwa PBB telah melakukan banyak hal yang patut dipuji.
Namun, adanya hak veto untuk lima negara anggota tetap Dewan Keamanan, yaitu AS,
Rusia, Inggris, Prancis danChina, telah membuat kebijakan Dewan Keamanan sebagai salah
satu badan utama PBB, selalu mengikuti langkah kelima negara tersebut, khususnya AS.
Sebaliknya. Majlis Umum yang menjadi forum scluruh anggota PBB justeru tidak memiliki
kekuatan yang berarti dibanding denganDewan Keamanan Ketidakadilan inilah yang telah
menghambat keberhasilan PBB dalam mengemban misinya, dan bahkan telah melahirkan
protes dari banyak negara anggotanya.

Piagam PBB adalah konstitusi PBB.la ditanda tangani di San Francisco pada tanggal
26 Juni 1945 oleh kelima puluh anggota asli PBB. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober

4
1945 setelah ditandatangani oleh lima anggota pendirinya-Republik China (Taiwan),
Perancis, Uni Soviet, Britania Raya, Amerika Serikat -dan mayoritas penanda tangan lainnya.
Sebagai sebuah Piagam ia adalah sebuah perjanjian konstituen, dan seluruh penanda tangan
terikat dengan isinya. Selain itu, Piagam tersebut juga secara eksplisit menyatakan bahwa
Piagam PBB mempunyai kuasa melebihi seluruh perjanjian lainnya. Ia diratifikasi oleh AS
pada 8 Agustus 1945, yang membuatnya menjadi negara pertama yang bergabung dengan
PBB

B.Rumusan Masalah

1.Hal apa yang menjadi dasar atau pondasi kuat yang membuat indonesia bergabung
dalam Perserikatan Bangsa Bangsa?

2.Hubungan timbal balik apa yang telah didapatkan antara indonesia dengan pbb

3.Permasalah indonesia terhadap pbb hingga infonesia sempat keluar dalam pbb

4.Mengapa indonesia kembali lagi berserikat terhadap pbb?

C.Tujuan

1. Menyelesaikan tugas PKN dari guru pengajar, Bapak Ardi

2. Mengetahui peran Indonesia untuk PBB

3. Mengetahui sejarah berdirinya dan tujuan PBB.

4. Mengetahui peran aktif Indonesia untuk Perdamaian Dunia

5. Dan lainnya

5
BAB II

PENDAHULUAN

A.Makna Hubungan Internasional Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian hubungan internasional menurut para ahli:

1. J.C. Johari

Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang terjadi di


antara negara-negara berdaulat.

Namun tidak hanya hubungan antar negara, hubungan internasional juga berkaitan
dengan pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang perilakunya memiliki dampak
terhadap kondisi politik negara lain maupun politik secara global.

2. Mochtar Mas’oed

Mochtar Mas’oed mengemukakan definisi hubungan Internasional adalah hubungan


yang sangat kompleksitas karena didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang tiap-
tiap berdaulat sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit untuk pada hubungan antar
kelompok.

3.Prof Hyde

Pengertian hukum internasional menurut Prof Hyde dapat dirumuskan sebagai


kumpulan hukum yang di dalamnya terdiri dari berbagai asas dan peraturan yang harus ditaati
oleh setiap negara. Oleh sebab itu, dalam menjalin hubungan antar negara, hukum
internasional harus ditaati dan dipatuhi.

B.Latar Belakang Terbentuknya PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi antarbangsa yang didirikan pada


tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama antarbangsa. Badan ini merupakan
pengganti Liga Bangsa-Bangsa, dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah

6
terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini
terdapat 193 anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi antarbangsa, dan organisasi
antarnegara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas
Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan
adalah negara bukan anggota dan termasuk pengamat permanen (Vatikan punya wakil
permanen di PBB, sedangkan Palestina punya kantor permanen di PBB)

Latar belakang terbentuknya PBB didorong oleh Perang Dunia II yang membawa
banyak dampak buruk bagi masyarakat dunia.Dampak tersebut membuat banyak negara
menginginkan perdamaian dan keamanan bersama. Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet
kemudian berdiskusi untuk membuat organisasi perdamaian.

Ketiga negara inilah yang menjadi pendiri dari PBB. Wakil dari tiga negara tersebut
adalah Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Perdana Menteri Inggris
Winston Churchill, dan Perdana Menteri Uni Soviet Joseph Stalin.

Mengadopsi tujuan dari LBB, PBB memiliki tujuan utama yaitu menjaga keamanan
dan perdamaian dunia. Kemudian struktur serta fungsi dari organisasi perdamaian dibentuk
untuk menggantikan LBB.

PBB berdiri pada 24 Oktober 1945 di San Francisco, California, Amerika Serikat.
Meski Perang Dunia II sudah berakhir, sayangnya masih banyak negara-negara di Asia dan
Afrika yang terjajah. Sehingga, untuk menandatangani piagam PBB, terjadi negosiasi yang
cukup alot. Pembentukan ini ditandai dengan piagam PBB yang ditandatangani oleh 50
negara di dunia.

Jumlah tersebut terdiri dari 9 negara di Eropa, 21 negara di Amerika, 7 negara di Asia
Tengah, 2 negara di Asia Timur, 3 negara di Afrika, Ukraina, Belarusia, dan 5 negara
persemakmuran Inggris. Dari jumlah awal sebanyak 50 negara, Anggita dari PBB
berkembang menjadi sebanyak 193 negara di dunia.

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya, cikal bakal dari PBB adalah League of Nations
atau Liga Bangsa-Bangsa. Namun kegagalan dari liga inilah yang menyebabkan munculnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Banyak hal yang menyebabkan Liga Bangsa-Bangsa ini tidak
berhasil, diantaranya:

7
Aturan yang berlaku di Liga Bangsa-Bangsa tidak mengikat. Tidak adanya kekuatan
yang nyata dalam mengambil tindakan bagi negara yang membuat pelanggaran, terutama
pada negara besar.

Menjadi alat politik bagi negara besar yang juga anggota di dalamnya. Tujuan dari
Liga Bangsa-Bangsa yang berubah dari perdamaian internasional justru menjadi politik
internasional.

Kegagalan ini menyebabkan Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan pada tanggal 24


Oktober 1945. Melihat kegagalan ini, akhirnya diambil beberapa langkah dalam
mempertahankan kedamaian dunia seperti di bawah ini:

Ditandatanganinya Piagam Atlantik pada tanggal 14 Agustus 1941 oleh Winston


Churchill, Perdana Menteri Inggrsi, dan Franklin D. Roosevelt, Presiden Amerika Serikat.
Dikeluarkannya Declaration of the United Nations pada tanggal 1 Januari 1942 yang isinya
setuju pada isi Piagam Atlantik

Adanya maklumat Moscow yang menyatakan diperlukannya organisasi yang menjaga


perdamaian dunia pada tanggal 30 Oktober 1943. Dumberston Oaks membuat kerangka asas
PBB dan segala perangkat yag dibutuhkan pada tanggal 7 Oktober 1944. Konferensi Yalta
yang diadakan pada Februari 1945 dimana dibicarakan hak suara dalam Dewan Keamanan
PBB.

Ditandatanganinya Piagam PBB pada tanggal 25 April hingga 26 Juni 1945 oleh 51
negara anggota PBB. Penandatanganan ini dilakukan di Konferensi San Fransisco.
Diadakannya ratifikasi Piagam PBB di tanggal 24 Oktober 1945 oleh lima anggota tetap
PBB.

C..Latar Belakang Masuknya Indonesia dalam PBB

Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah menjadi anggota, tetapi keluar karena suatu
sebab, lalu akhirnya masuk kembali ke PBB. Untuk pertama kalinya, Indonesia diterima
sebagai anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September 1950.

8
Pada tanggal 28 September 1950 yang lalu Indonesia resmi menjadi anggota ke-60
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Momen bersejarah ini didapatkan Indonesia setelah
mendapatkan suara bulat dari para negara anggota PBB kala itu.

Masuknya Indonesia menjadi anggota PBB 72 tahun silam cukup mengagetkan,


mengingat hal itu terjadi kurang dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda,
melalui Konferensi Meja Bundar.

Setelah 11 tahun bergabung, konflik pembentukan Negara Federasi Malaysia pada


1961 berujung Indonesia memutuskan untuk keluar sebagai anggota PBB. Hal itu disebabkan
Presiden Soekarno sangat kecewa dengan rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia.

Kekecewaan Soekarno berkali lipat saat Malaysia terpilih menjadi anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB. Presiden Soekarno lantas secara resmi mengumumkan pengunduran
diri Indonesia dari PBB pada 20 Januari 1965.

Namun, pada masa Orde Baru, Pemerintah Indonesia memutuskan masuk menjadi
anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966. Adapun sebagai anggota, pencapaian
Indonesia di PBB cukup besar. Salah satunya ketika pertama kali terpilih sebagai anggota
tidak tetap DK PBB periode 1974-1975.

Kemudian Indonesia untuk kedua kalinya terpilih menjadi anggota tidak tetap DK
PBB untuk periode 1995–1996. Indonesia bahkan terpilih ketiga kalinya sebagai anggota
tidak tetap DK PBB untuk masa bakti 2007–2009.

Tak hanya itu, Indonesia merupakan salah satu anggota pertama Dewan HAM yang
dipilih pada tahun 2006. Bahkan, pada periode 2007-2010, Indonesia terpilih kembali
menjadi anggota Dewan HAM.

D. Keanggotaan Indonesia dalam PBB

Pada tanggal 8 Juni 2018, Indonesia telah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB untuk periode 2019-2020, bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia dan
Republik Dominika. Indonesia akan memulai masa tugasnya pada tanggal 1 Januari 2019
hingga 31 Desember 2020.

9
Keanggotaan DK PBB Indonesia tersebut merupakan yang ke-empat kalinya, setelah
sebelumnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada tahun 1974-1975, 1995-
1996, dan 2007-2008.

Prinsip dasar pelaksanaan keanggotaan tidak tetap Indonesia di DK PBB adalah


Pancasila, UUD 1945, dan Dasasila Bandung sebagai produk diplomasi monumental
Indonesia yang menjadi landasan tata pergaulan masyarakat dunia.

Sejalan dengan prinsip polugri yang membumi, keangotaan Indonesia pada DK PBB perlu
perlu membawa manfaat nyata bagi rakyat , baik dari sisi politis maupun ekonomi.

Dalam hal ini, sejumlah manfaat strategis keanggotaan DK Indonesia antara lain:

1. Bentuk perwujudan mandat konstitusional UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Meningkatkan peran kepemimpinan internasional Indonesia.

-Meningkatkan kapasitas Indonesia bersuara dalam pengambilan keputusan internasional


untuk berbagai isu perdamaian dan keamanan dunia.

-Memungkinkan Indonesia menerapkan perspektif Indonesia sebagaimana diamanatkan


oleh Dasasila Bandung dan prinsip polugri bebas aktif, yaitu:

*mendorong pendekatan yang lebih berimbang

*menyuarakan kepentingan negara berkembang,.

Selain itu, keanggotaan di DK juga akan:

*Meletakkan dasar yang kuat bagi “political investment" dengan negara maju maupun negara
berkembang

*Membuka peluang yang lebih besar bagi Indonesia dalam memberikan bantuan kerjasama
teknik kepada negara-negara berkembang lainnya.

3. Meningkatkan peranan dan kontribusi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian


(MPP)

Indonesia memiliki visi untuk menjadi bagian dari 10 besar negara penyumbang personel
dan menempatkan 4.000 personel di berbagai MPP PBB. Saat ini, target sepuluh besar telah

10
tercapai, dan visi 4.000 personel diharapkan akan dapat tercapai dalam waktu yang tidak
terlalu lama. Hingga akhir November 2018, Indonesia telah menjadi peringkat 7 dari 124
negara penyumbang personel pada misi perdamaian PBB, dengan 3.544 personil Indonesia,
94 diantaranya perempuan.

4. Memperbesar peluang untuk mendorog reformasi DK PBB, utamanya working method.

Perlu disadari bahwa keanggotaan Indonesia adalah untuk periode 2 tahun, dan
selanjutnya Indonesia akan kembali berada di luar DK. Dalam kaitan ini, salah satu isu yang
secara konsisten disuarakan Indonesia adalah perlunya reformasi DK agar selaras dengan
tatanan global yang lebih inklusif. Karenanya, kesempatan keanggotaan pada DK membuka
peluang yang sangat strategis untuk mendorong proses reformasi DK dari dalam DK itu
sendiri.

Indonesia memiliki rekam jejak yang patut dibanggakan dalam hal ini, antara lain
tercermin dari keberadaan “Wisnumurti Guidelines" sebagai panduan proses pemilihan
Sekjen PBB yang telah digunakan sejak tahun 1996.

E.Manfaat Indonesia dalam PBB

Berikut ini manfaat Indonesia bergabung dalam PBB:

1. Lebih aktif menjaga perdamaian dunia

Sesuai amanat konstitusi, Indonesia bisa lebih aktif dalam turut menjaga perdamaian dunia
dengan adanya PBB.

2. Dapat langsung menyampaikan gagasan dalam sidang DK PBB

Bila memperjuangkan suatu isu, semisal kemerdekaan Palestina bisa langsung


menyampaikan gagasan dan ide dalam sidang DK PBB.

3. Profil Indonesia akan lebih dikenal dunia

Indonesia lebih terangkat profilnya sebagai negara yang aktif dalam percaturan dunia,
khususnya dibidang perdamaian dan keamanan.

4. Indonesia akan jadi anggota tetap DK PBB

11
Kata dia, bila PBB direformasi dan DK juga direformasi bukannya tidak mungkin Indonesia
dilihat oleh dunia sebagai negara yang layak menjadi anggota tetap DK PBB. Dalam
pemungutan suara Majelis Umum PBB yang dilangsungkan di New York, Jumat (8/6/2018),
Indonesia mendapat 144 suara dari 193 negara anggota PBB.

Keberhasilan Indonesia menjadi wakil Asia Pasifik duduk di lembaga paling


bergengsi di PBB itu merupakan keempat kali sejak menjadi anggota Perserikatan Bangsa
Bangsa ke-60 pada tanggal 28 September 1950.

Bersama dengan Afrika Selatan, Republik Dominika, Jerman dan Belgia, Indonesia
akan menjalankan tugas sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk tahun
2019 dan 2020.

F. Tujuan Indonesia Bergabung dalam PBB

Tujuan Indonesia bergabung dalam PBB yakni:

A. Berkontribusi aktif dalam membantu menyelesaikan konflik di berbagai Negara.

B.Untuk menunjukkan keberadaan Indonesia kepada dunia internasional sebagai Negara yang
merdeka dan berdaulat.

C. Mengembangkan hubungan kerjasama antarbangsa yang berlandaskan prinsip kesetaraan

D. Melakukan kerjsama di segala bidang dan mengkampanyekan isu HAM.

E. Memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai Negara berdasar prinsip politik luar negeri
Indonesia, yakni bebas aktif.

F. Memenuhi kebutuhan nasional, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan lain-lain.

Selain itu juga, tujuan Indonesia bergabung dalam wadah organisasi PBB adalah
sebagai berikut :

1. Merupakan cita-cita bangsa untuk menciptakan perdamaian dunia.

2. Fakta sejarah menjalin hubungan persahabatan dengan negara lain

3. Untuk dapat berpartisippasi dalam mengatasi setiap permaslahan dalam negara

12
G.Peran Indonesia dalam PBB

Mengutip buku IPS TERPADU oleh Sri Pujiastuti, dan kawan-kawan, Indonesia
menjadi anggota PBB sejak 28 September 1950 dan merupakan anggota ke-60.

Namun, pada 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB sebagai protes atas
masuknya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Baru pada 28
September 1966, Indonesia pun kembali menjadi anggota PBB.

Adapun peran Indonesia dalam PBB antara lain:

1. Indonesia ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia

2. Mengirim pasukan Garuda ke daerah-daerah konflik, seperti Timur Tengah (1957)


Vietnam (1973), Bosnia (1993-1995), dan Libanon (2006).

3. Mengirim Mohammad Roem sebagai ketua delegasi RI pertama dalam Sidang Umum PBB

4. Atas perannya, Indonesia juga merasakan peran PBB dalam dalam mengusahakan
kemerdekaan Indonesia.

Peran PBB itu terlihat dalam pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) yang
mengawasi Perjanjian Renville, mengutus UNCI (United Nations Commissions on Indonesia)
dalam menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda, mengirim pasukan UNSF
(United Nations Security Forces) untuk menjaga keamanan wilayah Irian Barat ketika
penyelesaian masalah Irian Barat antara Indonesia dan Belanda berlangsung.

Keterlibatan Indonesia dalam PBB juga terlihat dari organisasi yang diikuti.
Contohnya Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), Organisasi Buruh Internasional (ILO),
dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Salah satu prestasi Indonesia di PBB, yakni saat
Menteri Luar Negeri, Adam Malik menjabat sebagai Ketua Sidang Majelis Umum PBB pada
1974.

Beberapa peran Indonesia dalam PBB adalah sebagai berikut:

Mengirimkan Pasukan Garuda

13
Indonesia sudah sejak lama mengirimkan kontingen Garuda untuk turut serta dalam
perdamaian dunia. Pasukan Garuda mengemban misi perdamaian PBB di beberapa negara
yang sedang berkonflik.

Dalam misinya untuk menjaga perdamaian dunia, PBB punya Peacekeeping


Operation (UNPO) atau Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP), dan Indonesia terlibat di
dalamnya.

Sesuai Pembukaan UUD 1945 alinea IV, salah satu tujuan Indonesia, yakni menjaga
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Keterlibatan Indonesia sejak 1957 telah diakui berbagai pihak. Indonesia diberi
kepercayaan PBB untuk mengirim personel keamanan terbaiknya untuk menjalankan Misi
Pemeliharaan Perdamaian.

Pelopor Gerakan Non-Blok (GNB)

GNB adalah organisasi dunia yang di dalamnya berisikan negara-negara yang tidak
beraliansi atau berpihak pada kekuatan besar apa pun. Dengan kata lain, Gerakan Non-Blok
merupakan kumpulan negara yang bersikap netral, di mana Indonesia menjadi salah satu
pelopornya.

GNB berupaya meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian yang pada
saat itu sedang terjadi perang dingin antara Blok Barat dan Timur.

Mensponsori Jakarta Informal Meeting (JIM I)

Indonesia juga turut aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan


mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) pada Juli 1988.

Kegiatan ini berhasil menemukan penyelesaian konflik di Kamboja, yaitu dengan


menarik pasukan Vietnam dari Kamboja. Kegiatan ini juga mengupayakan pencegahan rezim
Pol Pot yang sudah banyak membantai rakyat Kamboja

Anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan (DK) PBB adalah organisasi PBB yang memiliki tanggung jawab
utama dalam pemeliharaan dan keamanan internasional. Organisasi DK sudah ada pada 1945,
dan bermarkas besar di New York, Amerika Serikat.

14
Anggota tidak tetap DK dipilih sesuai letak geografis, dengan lima anggota dari
Afrika atau Asia. Satu anggota dari Eropa Timur, dua anggota dari Amerika Latin, dan dua
anggota dari Eropa Barat atau daerah lain.

Anggota tidak tetap dipilih oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan dua tahun.
Jabatan presiden dipegang oleh tiap anggota yang dipilih secara bergilir. Tiap anggota
memiliki satu suara, namun hanya lima anggota tetap yang memiliki hak veto, yakni hak
suara yang memungkinkan lima anggota tetap untuk mencegah adopsi resolusi Dewan
Keamanan PBB yang substansi.

Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap DK sebanyak empat kali:

* Periode pertama pada 1974-1975

* Periode kedua pada 1995-1996

* Periode ketiga pada 2007–2009

* Periode keempat pada 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020

Selama menjadi anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia berperan menengahi,


menjembatani, dan membentuk konsensus di antara anggota Dewan Keamanan PBB, dan
negara anggota lainnya.

Menjadi anggota Dewan HAM

Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM pada 2006. Kemudian terpilih lagi
untuk periode 2007–2010 melalui dukungan 165 suara negara anggota PBB. Indonesia
memiliki sejumlah prioritas dan komitmen sebagai anggota Dewan HAM PBB, baik skala
global, regional, maupun nasional.

Prioritas Indonesia dalam skala global adalah mendorong Dewan HAM PBB yang
lebih efisien dan efektif. Sementara pada skala regional, Indonesia diharapkan mampu
berperan dalam memajukan kerja sama bilateral, regional, dan internasional untuk
meningkatkan kapasitas negara anggota dalam bidang HAM.

Ada empat fokus Indonesia dalam menjalankan tugas keanggotaannya, yaitu:


*Berupaya memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas dunia dengan meningkatkan
kapasitas pasukan perdamaian PBB, termasuk kontribusi kaum wanita

*Berupaya meningkatkan sinergi antara Dewan Keamanan PBB dan organisasi di kawasan
Asia Pasifik dalam mewujudkan perdamaian dunia

*Mendorong kemitraan global untuk mencapai sinergi penciptaan perdamaian dan kegiatan
pembangunan berkelanjutan, khusunya agenda Sustainable Development Goals (SDGs) PBB
2030

15
*Mendorong terbentuknya pendekatan komprehensif global, guna mengurangi terorisme,
radikalisme, dan ekstrimisme. Indonesia juga berfokus pada atensi politik luar negerinya
terhadap isu Palestina.

Menjadi anggota Komisi Hukum Internasional PBB

Indonesia mencatat prestasi dengan terpilihnya mantan Menteri Luar Negeri, Mochtar
Kusuma Atmadja sebagai anggota International Law Commission (ILC) pada periode 1992-
2001

Pada pemilihan terakhir yang berlangsung dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-61,
Duta Besar Nugroho Wisnumurti terpilih sebagai anggota ILC periode 2007-2011, setelah
bersaing dengan 10 kandidat lainnya dari Asia.

* Mengirimkan duta besar ke beberapa negara atau menerima duta besar negara lain yang
menjalin kerja sama dengan Indonesia.

* Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of


SouthEast Asian Nations (ASEAN).

* Mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota
ASEAN.

H.Kerjasama Indonesia dengan PBB

A.UNICEF

UNICEF mulai berkiprah di Indonesia pada tahun 1948. Program pertama kami
adalah bantuan darurat untuk mencegah kelaparan di Pulau Lombok.

B. WHO

WHO sebagai organisasi internasional juga dituntut untuk menerapkan mekanisme


kerjasama yang mengedepankan transparansi, adil, dan setara. Pada 23 Mei 1950, Indonesia
resmi menjadi anggota WHO hingga saat ini.

C. FAO

FAO bertugas untuk menghimpun, menganalisa, menerjemahkan dan


menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan pangan, gizi, dan pertanian (perikanan,
peternakan, kehutanan dan hasil-hasil laut).Perlu diketahui bahwa Indonesia telah menjadi
anggota FAO sejak tahun 1948.

D.ICAO

16
Organisasi ini mulai melaksanakan tugasnya pada tanggal 4 April 1947 setelah 26
negara meratifikasi konvensi tersebut. Indonesia tercatat sebagai anggota ke 60 pada tanggal
27 April 1950. Struktur ICAO terdiri dari Assembly, Council dan Secretariat.

E.IFAD

Tujuan IFAD adalah untuk membantu pembangunan pertanian dan mengatasi


masalah pangan di negara-negara berkembang.

Indonesia menjadi anggota IFAD sejak tahun 1977 dan telah berkerjasama dalam
pelaksanaan proyek pinjaman dan hibah luar negeri sebanyak 16 proyek sejak tahun 1980
dengan realisasi anggaran mencapai USD 481,6 juta untuk pinjaman dan USD 5,5 juta untuk
hibah.

F. ILO

11 Juni 1950, Indonesia yang saat itu masih menjadi Republik Indonesia Serikat atau
RIS untuk pertama kalinya menjadi anggota Organisasi Buruh Internasional atau
International Labour Organization disingkat ILO.

G.UNESCO

Indonesia menjadi anggota UNESCO sejak 27 Mei 1950.UNESCO memiliki tugas


penting untu melindungi warisan budaya yang berada dalam pengawasan guna melindungi
kreativitas dan keragaman budaya di seluruh dunia

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Hubungan internasional merupakan hubungan antar negara yang dilakukan untuk


kepentingan internasional. PBB merupakan wadah hubungan internasional yang dibentuk
dengan tujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia, memajukan kerja sama
antarnegara, dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan Hak
Asasi Manusia.

Indonesia memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya masuk kembali ke organisasi


PBB dan resmi menjadi anggota PBB. Indonesia masuk dalam organisasi PBB dan memiliki
peran penting di dalamnya. Salah satu contoh peran Indonesia dalam PBB yaitu pengiriman
pasukan damai ke negara-negara yang mengalami konflik. Tujuan Indonesia masuk ke dalam
PBB adalah untuk menjaga ketertiban dunia dan menjalin hubungan internasional dengan
negara-negara lain.

Dengan masuk dalam organisasi PBB,Indonesia juga bisa melestarikan budaya


Indonesia melalui organisasi PBB.Selain itu juga , kita dapat mencerdaskan bangsa melalui
anak,pangan,keseatan dan berbagai aspek bidang yang mencakup PBB.

B.Saran

Seharusnya kita tetap menjaga perdamaian Indonesia dengan negara lain baik dalam
hubungan perekonomian,perdamaian,politik dan lain sebagainya.Kita juga harus matang
dalam mengambil keputusan dan tidak terburu-buru dan selalu menjaga mutu Indonesia agar
terciptanya Indonesia yang makmur,damai dan selalu bersatu.

18
DAFTAR PUSTAKA

*Ridwan Karim (2022). www.deepublishstore.com

*Fahri Zulfikar (detikEdu) www.detik.com

*Kompas.com. www.kompas.com

*Wikipedia id.m.wikipedia.org

*CNN Indonesia www.cnnindonesia.com

*Media Indonesia m.mediaindonesia.com

*Kementrian Luar Negeri Indonesia www.kemenlu.go.id

*Elshinta.com www.elshinta.com

*Jurnal Ponsel www.jurnalponsel.com

*Tribun News www.Tribunnews.com

*Buku IPS Terpadu oleh Sri Pujiastuti

*Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI

19

Anda mungkin juga menyukai