Menghayati Tumbuhnya
Ruh kebangsaan dan
Nasionalisme
Menganalisis Perjuangan
Organisasi Pergerakan
Kebangsaan
Menganalisis Proses
Penguatan Jati Diri Bangsa
Menghayati Tumbuhnya Ruh kebangsaan
dan Nasionalisme
Negara Indonesia ini memang
terbentuk melalui proses panjang
atas dasar kesepakatan dan
kesadaran nasionalisme para
pemuda dan terpelajar saat itu.
Mereka tidak hanya berasal dari
satu suku bangsa, tetapi mereka
berasal dari suku-suku bangsa yang
ada di Hindia-Belanda pada waktu
itu. Begitu pula dalam hal keyakinan
mereka sadar bahwa mereka
memang berbeda, akan tetapi
mereka yakin, bahwa mereka
mempunyai tujuan yang mulia, yaitu
mencapai Indonesia sebagai negara
merdeka dan berdaulat
1. Politik Etis
hamka
Kesimpulan
• Sistem pemerintahan kolonial yang ingin mencapai misinya dengan Pax Neerlandica di
seluruh daerah yang menghasilkan pajak. Untuk melakukan hal itu dilakukan kebijakan
baru dengan bantuan pemerintah pribumi untuk memberlakukan sistem pajak baru
dan sistem kerja paksa. Kebijakan itu memperoleh perlawanan dari Raja/ Sultan di
tanah Hindia.
•
• Kritis keras muncul dari politikus dan intelektual Belanda C.H.Van Deventer, pada sistem
pemerintahan kolonial saat itu. Kritik itu mendapat perhatian dari pemerintah Belanda.
Kemudian dibuatlah kebijakan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dikenal dengan
politik etis. Politik etis ini meliputi bidang pendidikan, pertanian dan emigrasi.
•
• Bidang pendidikan membuka wawasan untuk kaum muda terpelajar. Mereka adalah
golongan baru yang membawa ide-ide pada kesadaran kebangsaan. Sarana komunikasi
dan transportasi adalah hal penting yang menghubungkan para kaum terpelajar untuk
membentuk suatu ideologi kebangsaan.
•
• Bidang pendidikan pula yang mendorong perubahan sosial masyarakat saat itu, melalui
pendidikan tidak saja menciptakan tenaga-tenaga profesional, akan tetapi juga
mendorong gerakan kebang
Latihan soal-soal
• 1. Mengapa pemerintah hindia belanda melakukan
perubahan sistem pemerintah tradisional ke sistem
pemerintahan birokrasi kolonial? Jelaskan !
• Pembahasan
• . Karena Hindia Belanda ingin menguasai wilayah
Indonesia. Maka dari itu dia melakukan intervensi
dengan cara melakukan perubahan sistem
pemerintah tradisional. Seperti adat yg seharusnya
dilakukan di suatu kerajaan, dihilangkan. Hindia
Belanda ingin dihormati, ia duduk di singgasana
dan dipayungi oleh orang keraton. Selain itu ia juga
melakukan intervensi tterhadap penaik turunan
tahta pemerintahan.
•
• 2. Bagaimana menurut pendapat kamu dengan sistem
pemerintahan
• saat ini? Buatlah penjelasan empiris dalam bentuk esai
kurang lebih
• sebanyak dua halaman folio !
• Pembahasan :
• Jika ditulis secara garis besar, pemerintahan saat ini
masih terlalu kurang, jika kita melihat negara tetangga
kita yang sudah jauh mendahului kita itu karena
mereka memiliki niat dan tanggung jawab yang besar
untuk mengembangkan negara mereka, tapi berbeda
dengan bangsa Indonesia . Tikus yang sebenarnya ada
di jalanan, sekarang sedang duduk menikmati
kakayaan. Indonesia hanya perlu pemimpin yang
bertanggung jawab dan jujur.
•
• 3. Mengapa pemerintah hindia belanda melaksanakan
kebijakan politik etis. bagaimana dampaknya terhadap
masyarakat Hindia Belanda? jelaskan jawaban kamu
dan
• berikan bukti-buktinya yang hingga saat ini masih
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari!
• Pembahasan
• kebijakan politik etis dilakukan sebagai balas budi
pemerintah Belanda terhadap orang pribumi .
Dampaknya adalah munculnya golongan muda
terpelajar di indonesia Contohnya : Orang pribumi
diberikan pendidikan di belanda
•
• 4. Jelaskan hubungan pendidikan dan media cetak dalam
membangun kesadaran kebangsaan. bandingkan dengen peranan
media cetak yang saat ini
• berkembang di tanah air !
• Pembahasan :
• pendidikan dan media cetak berpengaruh sekali dalam membangun
kepercayaan masyarakat terhadap negaranya. contohnya dalam
pendidikan, jika pendidikannya kacau(boleh mencontek, mencuri,
berkelahi dan lain-lain) pasti besarnya jika diberi jabatan tidak akan
berjalan baik.
• jika dalam media cetak, media cetak yang selalu memberitakan
korupsi dan segala bentuk yang negatif dalam suatu bangsa maka
akan membuat masyarakat gak percaya dengan bangsanya sendiri.
•
• jika dibandingkan dengan media cetak saat ini. media cetak saat ini
ku kira sudah jujur dan tidak terkekang oleh pemerintah(bebas),
tetapi bagaimana penyampaian media cetak agar terkesan jangan
melakukan hal seperti itu tidak ada. mudah2 bisa sebagai referensi
•
• 5. Jelaskan peran wartawan dalam membangun
semangat kebangsaan !
• Pembahasan :
• Menyampaikan dan mengolah berita-berita tentang
negara Indonreia yang akan diubah menjadi berita
pembangkit semangat nasionalisme dalam jiwa
masyarakat Indonesia.
Menganalisis Proses Penguatan Jati Diri
Bangsa
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
-Liberty Manik-
• a. Gerakan Pemuda
•
• Munculnya elit baru di kalangan kaum muda terpelajar,
memunculkan pahaman baru di kalangan mereka. Kalangan elit
baru itu lebih cenderung memilih pekerjaan sebagai guru,
penerjemah, dokter, pengacara, dan wartawan. Munculnya elit
baru itu memunculkan pemahaman kebangsaan. Tujuh tahun
setelah didirikannya Budi Utomo, pemuda Indonesia mulai
bangkit walaupun dalam loyalitas kepulauan. Perubahan pesat
dan radikal dari organisasi-organisasi pemuda saat itu semakin
meluas untuk mencapai cita-cita persatuan. Maka pada 30 April
– 2 Mei 1926, diadakannya rapat besar pemuda di Jakarta, yang
lalu dikenal dengan Kongres Pemuda Pertama. Kongres itu
diketuai oleh M. Tabrani. Tujuan kongres itu adalah untuk
mencapai perkumpulan pemuda yang tunggal, yaitu
membentuk suatu badan sentral dengan maksud memajukan
paham persatuan kebangsaan dan mempererat hubungan
antara semua perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan.
• Pada 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II dilaksanakan di
gedung Indonesische Clubgebouw. Saat itu kongres dihadir
sekitar 1000 orang. Dalam kesempatan itu Muh. Yamin
menyampaikan pidatonya dengan judul “Dari Hal Persatoean dan
Kebangsaan Indonesia”. Pada hari kedua kongres dibicarakan
mengenai masalah-masalah pendidikan, pembicara saat itu
antara lain Ki Hadjar Dewantara, S. Mangoensarkoro,
Djokosarwono, Ramelan, Mr. Soenario, dan Poernomowoelan.
• ..........Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan :
• Pertama: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mengakoe
• bertoempaah darah yang satoe, tanah Indonesia;
• Kedoea: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mengakoe
• berbangsa yang satoe bangsa Indonesia;
• Ketiga: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mendjoendjoeng
• bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
• Keputusan pemuda-pemudi itu lalu dikenal dengan Sumpah
Pemuda, pada saat itu pula dikumandangkannya lagu Indonesia
Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman dan bendera Merah Putih
digunakan sebagai bendera Pusaka Bangsa Indonesia.
•
• Peristiwa Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 itu adalah puncak
pergerakan nasional. Karena itulah kita memperingatinya sebagai
peristiwa bersejarah yang diperingati setiap tahun hingga saat ini
sebagai hari besar nasional. Putusan kongres itu menjiwa setiap
perkumpulan pemuda di Indonesia di lalu hari. Selanjutnya
organisasi-organisasi pemuda itu mengadakan persiapan-persiapan
untuk mengadakan fusi. Jong Java sebagai organisasi terbesar dan
tertua saat itu, menyetujui ide fusi itu dalam Kongres ke-11, tanggal
25-29 Desember 1928 di Yogyakarta. Sebagai kelanjutan kongres itu
Jong Java membubarkan diri dan bergabung dengan Indonesia
Muda.
2. Bangkitnya Nasionalisme Modern
Sebagai seorang terpelajar Sukarno, muncul sebagai seorang pemuda cerdas yang
memimpin pergerakan nasional baru. Dia mendirikan partai dengan nama Partai
Nasional Indonesia (4 Juli 1927). Partai itu bersifat revolusioner, sebelumnya partai
itu bernama klub studi umum. Sukarno memimpin partai itu hingga Desember
1929. Jumlah anggotanya hingga saat itu mencapai 1000 orang.
Sukarno juga turut serta memprakarsai berdirinya Permufakatan Perhimpunan-
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada 1927. Pada 28 Oktober
1928 organisasi ini ikut menyatakan ikrar tentang tanah air yang satu, berbangsa
satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Pernyataan Sumpah Pemuda itu
membawa akibat luas pada masyarakat untuk menumbuhkan nasionalisme yang
kuat. Di daerah-daerah munculnya nasionalisme yang digerakkan oleh tradisi dan
agama. Mereka terinspirasi oleh oleh para pemimpin pergerakan nasional yang
ada di Jakarta.
• Perlawanan pada kekuasaan kolonial pada masa pergerakan berbasis pada
masalah perkumpulan agama. Sementara itu komunis merupakan target langsung
dari pemerintah Belanda, namun demikian Belanda tidak dapat mempertahankan
kekuasaan mereka di daerah-daerah yang berbasis komunis. Pada saat itu
semangat untuk memerangi imperialisme dan kolonialis begitu kuat dalam
pengikut-pengikut PKI. Pengikut Tan Malaka masih terus dapat mempertahankan
kerangka struktur yang biasanya dilakukan melalui kontak pribadi di desa-desa
atau bekerjasama dengan organisasi-organisasi agama lainnya.
•
• Sementara itu Partai Nasional Indonesia (PNI) terus memperoleh tekanan dari
Belanda. Sukarno sebagai pimpinan PNI sebab aksi-aksi yang dengan radikal
terhadap pemerintah Belanda, akhirnya ditangkap dan diadili. Menjelang vonis
pengadilan dijatuhkan, Sukarno sempat mengucapkan pidato pembelaan untuk
membakar semangat para pejuang. Pidato pembelaan itulah yang lalu dibukukan
dengan judul: “Indonesia Menggugat”. Putusan pengadilan akhirnya menjatuhkan
hukuman kurungan kepada Sukarno. Dia ditahan di Penjara Sukamiskin selama
empat tahun terhitung Desember 1930. Selama Sukarno menjalani masa
penahanannya PNI pecah menjadi dua, Partai Indonesia (Pertindo) dan
Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Baru. Sukarno masuk dalam Partai
Indonesia dan PNI Baru dipimpin oleh Mohammad Hatta dan Sjahrir.
• 3. Perjuangan di Volksraad
•
• Pada akhir tahun 1929, pimpinan PNI ditangkap. Untuk melanjutkan perjuangan
maka dibentuklah fraksi baru dalam volksraad yang bernama Fraksi Nasional, pada
Januari 1930 di Jakarta. Fraksi itu diketua oleh Muhammad Husni Tramrin yang
beranggotakan sepuluh orang yang berasal dari Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Tujuan organisasi itu adalah menjamin kemerdekaan Indonesia dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
•
• Penangkapan pimpinan PNI menjadi pembicaraan di kalangan Fraksi Nasional.
Mereka mengecam tindakan pemerintah pada ketidakadilan yang diterapkan pada
gerakan yang dilakukan pemerintah kolonial. Ketidakadilan itu berasal dari artikel
169 sub, 153 bis, dan 161 bis. Atas usulan Fraksi Nasional itu vollksraad meninjau
ulang kebijakan pemerintah kolonial. Pemerintah lalu mengusulkan perkara yang
dituduhkan kepada para pemimpin ke pengadilan tinggi, bukan pengadilan negeri.
Akan tetapi permintaan itu ditolak, sebab masalah itu menyangkut masalah
perbuatan pidana, bukan masalah pelanggaran politik. Jelaslah bahwa gerakan yang
dilakukan kaum pergerakan dianggap sebagai kejahatan yang mengganggu
keamanan bukan sebagai gerakan politik.