Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK
 AINUN NURAINI AMELIA PUTRI {01}
 MEI LINDA RAHMAWATI {13}
 NURI AISYAH ANEKA SARI {16}
 RAHMAWATI APRILIA {20}
 REGITA PRAMESTI {21}
 THRINITA FADIA TASYA {26}
PROSES MASUKNYA
JEPANG
KE
INDONESIA
MASUKNYA
JEPANG KE
WILAYAH
1
INDONESIA
2
Dalam usahanya untuk membangun
suatu imperium di Asia, jepang
meletuskan suatu perang di Pasifik.

3
Pada tanggal 8 Desember 1941 atau
tepatnya 5 jam setelah serangan di
Pearl Harbor, Gubernur Jenderal Hindia
Belanda T. van S. Stachouwer
menyatakan perang terhadap penjajah
Jepang.
Tanggal 11 Januari 1942 : tentara Jepang mendarat di
11 Tarakan, Kalimantan Timur, dan keesokan harinya
Januari tentara Belanda yang ada disitu kemudian menyerah

Sumber minyak bumi kedua berhasil dikuasai Jepang


24 yakni di wilayah Balikpapan. Daerah-daerah selanjutnya
Januari yang berhasil dikuasai yaitu Pontianak, Samarinda,
Kotabangun dan Banjarmasin.
Pasukan penerjun payung berhasil mendarat di Palembang,
Sumatera Selatan. Dua hari kemudian Palembang dan daerah
sekitarnya berhasil dikuasai pasukan Jepang. Dengan jatuhnya
14 Palembang yang merupakan sumber minyak, maka terbukalah
Februari Pulau Jawa bagi pasukan Jepang. Hal ini membuat pemerintah
Hindia Belanda panik dan segera membentuk suatu pasukan
komando gabungan untuk mempertahankan Pulau Jawa.
Kekuatan yang dikerahkan Pemerintah Hindia Belanda meliputi 3 resimen
infanteri Belanda, 3 Batalyon Australia dengan dua kompi pasukan berlapis
baja, selanjutnya satu kompi taruna akademi Militer Kerajaan dan Korps
Pendidikan Perwira Cadangan. Pasukan ini ditempatkan di Jawa Barat dan
memiliki tugas untuk menjaga wilayah sekitar Jabar agar tidak jatuh ke
tangan Jepang. Sementara itu, kekuatan di Jawa Tengah meliputi 4 batalyon
infanteri, sedangkan di Jawa Timur meliputi 3 batalyon pasukan bantuan dari
Indonesia dan satu batalyon marinir.
Kekuatan Pasukan Serikat tersebut kemudian
01-06 berhadapan dengan pasukan Jepang yang mendarat di
Maret Divisi ke 2 Jawa Barat dan Divisi ke 48 di Jawa Tengah,
dekat dengan perbatasan Jawa Timur.

Pertempuran-pertempuran di Jawa berakhir dengan kemenangan di


pihak Jepang dalam waktu yang sangat singkat. Pertempuran terakhir
terjadi di Bandung pada tanggal 7 maret 1942 dan kota bandung akan di
bom jika Belanda tidak menyerah. Kemudian melalui perjanjian Kalijati,
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang yang disepakati oleh
Gubernur Jenderal maupun Panglima Tentara Hindia Belanda.
ORGANISASI PERGERAKAN MASA
PENDUDUKAN JEPANG
• Gerakan 3 A
Organisasi yang • Pusat Tenaga Rakyat ( PUTERA )
bersifat sosial
kemasyarakatan • MIAI dan MASYUMI
• Jawa Hokokai

• Pengerahan Tenaga Pemuda


• Organisasi Seinendan
Organisasi
• Keibodan
Semimiliter
• Barisan Pelopor
• Hizbullah

• Heiho
Organisasi Militer
• PETA
ORGANISASI YANG BERSIFAT SOSIAL
KEMASYARAKATAN
Gerakan 3A

• Organisasi propaganda untuk kepentingan perang Jepang. Pimpinannya adalah Mr.


Sjamsuddin.
• Tujuan Gerakan Tiga A adalah agar rakyat dengan sukarela menyumbangkan tenaga bagi
perang Jepang. Semboyannya adalah Nippon cahaya Asia, Nippon pemimpin Asia, Nippon
pelindung Asia. Untuk menunjang gerakan ini, dibentuk Barisan Pemuda Asia Raya yang
dipimpin Sukarjo Wiryopranoto.

PUTERA1

• Organisasi yang dibentuk pemerintah Jepang di Indonesia pada 16 April 1943 dan dipimpin
oleh Empat Serangkai, yaitu Ir.Soekarno M.Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H Mas Mansyur.
• Tujuan Putera adalah untuk membujuk kaum Nasionalis dan intelektual untuk mengabdikan
pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang melawan Sekutu dan diharapkan dengan
adanya pemimpin orang Indonesia, maka rakyat akan mendukung penuh kegiatan ini.
ORGANISASI SEMIMILITER

Organisasi Seinendan

• Organisasi kepemudaan yang bersifat semimiliter. Organisasi


tersebut langsung berada di bawah pimpinan gunseikan.
• Pembentukan ini bertujuan untuk mendidik dan melatih
pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah
airnya dengan kekuatan sendiri. Namun, sebenarnya maksud
tersembunyi pembentukan organisasi tersebut adalah untuk
mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-banyaknya yang
diperlukan bagi kemenangan perang Jepang.
Keibodan

• Organisasi pemuda yang dibentuk bersamaan dengan pembentukan


Seinendan.Berbeda dengan Seinendan, dalam pembentukan Keibodan
tersebut tampak bahwa pemerintah pendudukan Jepang berusaha agar
tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.
• Bahkan kaum nasionalis pada tingkat bawah pun tidak mempunyai
hubungan dengan Keibodan, karena badan ini langsung ditempatkan di
bawah pengawasan polisi.

Barisan Pelopor

• dibentuk sebagai hasil keputusan sidang ketiga dari Chuo Sangi In (Dewan
Pertimbangan Pusat. Barisan Pelopor dipimpin oleh Ir. Soekarno.
• Tokoh nasionalis yang duduk dalam Barisan Pelopor berusaha
memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk menanamkan
semangat nasionalisme di kalangan para pemuda.
ORGANISASI MILITER
Heiho ( Pasukan Pembantu )

• Heiho pada awalnya dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar


militer seperti membangun kubu dan parit pertahanan, menjaga tahanan,
dll.
• Dalam perkembangannya, seiring semakin sengitnya pertempuran, Heiho
dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang, bahkan
hingga ke Morotai dan Burma.

PETA

• Peta dimaksudkan sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan


apabila sewaktu-waktu terjadi serangan dari pihak musuh.
• Jelasnya, Peta bertugas membela dan mempertahankan tanah air
Indonesia dari serangan Sekutu.
MIAI dan MASYUMI

• Badan federasi bagi ormas Islam yang dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 September 1937. KH
Hasyim Asy'ari merupakan pencetus badan kerja sama ini, sehingga menarik hati kalangan
modernis seperti KH Mas Mansur dari Muhammadiyah dan Wondoamiseno dari Syarekat Islam.
• tugasnya :
• Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat.
• Mengharmoniskan Islam dengan kebutuhan perkembangan jepang.

• Tujuan dibentuknya MIAI :


• Untuk mempererat hubungan antara perhimpunan-perhimpunan Islam Indonesia dan kaum
Islam di luar indonesia serta mempersatukan suara-suara untuk membela Islam.

Jawa Hokokai

• Merupakan Organisasi resmi pemerintah yang diawasi langsung oleh pejabat- pejabat Jepang
yang diharapkan memiliki semangat kebaktian dan rela berkorban untuk Jepang
• Mempersiapkan rakyat Indonesia, baik secara moril maupun materil di kancah perang Asia
Timur Raya. Dan untuk penghimpunan tenaga rakyat, baik secara lahir ataupun batin sesuai
dengan hokosisyin ( semangat kebaktian ).

Anda mungkin juga menyukai