Yayasan 1912
Di bawah slogan "Indie voor Indiers" keanggotaan dibuka untuk Indo-Eropa,
pemukim permanen Belanda, pribumi Indo-Cina dan semua masyarakat adat. Terinspirasi
oleh peran utama “Eurasia Ilustrados” dalam perjuangan kemerdekaan di Filipina, IP
membayangkan peran pemersatu yang sama untuk orang Indonesia. Lebih 5.000 orang dari
7.000 anggotanya adalah orang Indonesia.
Tjipto Mangoenkoesoemo
Pada tahun 1912 penghapusan sekolah Batavia Pegawai Negeri Sipil dari Hindia
Belanda dan larangan mendirikan sekolah medis untuk Indo-Eropa dan Indo-China telah
memberikan kontribusi terhadap arus bawah yang kuat ketidakpuasan dan jumlah
keanggotaan IP yang meningkat dengan cepat. Dalam sebulan majalah, Partai memiliki 1.000
pelanggan yang membayar. Dalam takut edisi bahasa Melayu dan kolaborasi dengan 'Sarekat
Islam' penguasa kolonial meningkatkan upayanya untuk melarang IP.
Pelarangan 1913
Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische
Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul Als ik een
Nederlander was (Andaikan aku seorang Belanda). Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi
Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat
dalam De Expres tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang
kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam
Tiga Serangkai, Douwes Dekker mengkritik dalam tulisan di De Express tanggal 5
Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi
Soerjaningrat (Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat).
Soewardi Soerjadiningrat atau Ki Hajar
Dewantara
Secara eksplisit dan penuh semangat menentang diskriminasi rasial luas oleh elit
kolonial Belanda dan asing advokasi jumlah kemerdekaan dari Belanda, pemerintah kolonial
bergegas untuk merek organisasi politik subversif dan dilarang hanya 1 tahun setelah
berdirinya.
Keanggotaan Indische Partij tersebar pada 30 cabang dengan jumlah anggota seluruhnya
7.300 orang, sebagian besar golongan Indo. Sedangkan jumlah anggota golongan bumiputera
adalah 1.500 orang. Cabang Indische Partij antara lain adalah Semarang, dengan jumlah
anggota 1.300 orang, Surabaya dengan jumlah anggota 850 orang, Bandung dengan jumlah
anggota 700 orang, Batavia / Jakarta dengan Jumlah anggota 654 orang.
Di dalam rapat tanggal 5 Maret 1913 pimpinan IP memutuskan untuk mengubah bunyi pasal
2 tentang tujuan IP .
DISUSUN OLEH :
SMP N 3 PATEBON
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021