Anda di halaman 1dari 7

PERSAMAAN DAN

PERBEDAAN
STRATEGI
PERGERAKAN
NASIONAL
Pendahuluan

Pergerakan nasional adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh suatu bangsa
dalam rangka memperjuangkan hak-haknya sebagai bangsa yang merdeka dan
berdaulat. Pergerakan nasional dapat dilakukan dengan berbagai strategi yang
berbeda-beda, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.

Dalam presentasi ini, Saya akan dibahas mengenai persamaan dan perbedaan dari
strategi pergerakan nasional yang pernah dilakukan oleh beberapa negara di
dunia.
1. Persamaan

Memiliki pemimpin yang


Perjuangan sama-sama bukan raja atau sultan,
menggunakan organisasi. namun oleh kaum
intelektual.
Dari masa awal kebangkitan Nasional muncul Kaum intelektual adalah kaum yang
organisasi untuk tempat berkumpulnya mampu untuk menyaring pengaruh
Belanda. Pergerakan yang dilakukan
masyarakat untuk melakukan suatu perubahan oleh kaum intelektual lebih rapi dan
bersama bersamaan dengan tujuan utamanya terstruktur daripada raja yang hanya
yaitu mengusir penjajahan. ditujukan untuk membela kerajaannya
tanpa memedulikan kerajaan lain.
Perjuangan tidak lagi
bersifat kedaerahan.

Perjuangan bersifat kedaerahan artinya


perjuangan yang dilakukan hanya untuk
membela suatu kerajaan atau hanya Sudah memiliki
dilakukan oleh kelompok tertentu. tujuan yang jelas,
yaitu untuk membebaskan Indonesia dari
penjajahan,karena hak untuk menentukan
nasib sendiri adalah hak asasi manusia
yang mendasar.
2. Perbedaan

Organisasi yang dibentuk pada proklamasi kemerdekaan


lebih nasionalis.

Munculnya nasionalisme semakin memperkuat


organisasi-organisasi yang ada. Pada awal kebangkitan,
hanya dibentuk organisasi yang masih bersifat
kedaerahan dalam artian hanya memfokuskan ke satu
kegiatan, contoh SI (Sarekat Islam) hanya berfokus
dalam perdagangan dan perekonomian.
Lebih mengarah
ke perjuangan Pemimpin tidak hanya
diplomasi. kaum yang memiliki
intelektual saja, namun
Pada menjelang proklamasi bahkan masa juga memiliki pengaruh
mempertahankan kemerdekaan, bangsa yang besar (tokoh agama).
Indonesia lebih mengarah ke perjuangan
diplomasi (berunding untuk kesepakatan).
Sebagian besar adalah organisasi yang
bergerak non-kooperatif.
Non kooperatif adalah tidak bersifat
komersial. Organisasi kooperatif lebih
banyak bergerak pada perdagangan,
karena saat itu Indonesia menghadapi
Perserikatan Dagang Belanda (VOC).

Anda mungkin juga menyukai