Anda di halaman 1dari 11

(•) Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai sistem dan dinamika

demokrasi Pancasila langsung saja ke materinya.

Kalau kemarin kita sudah membahas mengenai hak dan kewajiban asasi manusia. Sekarang kita akan
membahas mengenai dinamika penerapan demokrasi Pancasila dindonesia itu seperti apa sih?

Nah Yang pertama kita akan bahas yaitu mengenai prinsip-prinsip demokrasi.

Bagi bangsa Indonesia pilihan yang tepat dalam menerapkan Paham Demokrasi adalah demokrasi
Pancasila, paham demokrasi Pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa yang digali dan ditata nilai
sosial budayanya sendiri, Hal itu telah dipraktikkan secara turun-temurun Jauh sebelum Indonesia
merdeka.

Kenyataannya ini dapat kita lihat pada kehidupan masyarakat sehari-hari yang menerapkan
musyawarah dan juga gotong royong, dalam menyelesaikan permasalahan bersama-sama yang
terjadi di sekitar ya.

Kalau misal kita mau bertanya apa sih demokrasi Pancasila itu?, pada hakikatnya Nya rumusan
demokrasi Pancasila tercantum dalam sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Nah rumusan tersebut pada dasarnya
merupakan rangkaian totalitas yang terkait erat antara satu sila dengan sila yang lainnya.

Hal tersebut Senada dengan yang diungkapkan oleh Notonegoro ya menyatakan demokrasi
Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, Yang berketuhanan Yang Maha Esa, Yang berkemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yang
mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nah di sini Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut
Pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945.

1. Yang pertama demokrasi dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Seluk beluk sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan Republik Indonesia, harus
taat asas, konsisten atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Yang kedua demokrasi dengan kecerdasan.

Mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut undang-undang Dasar Negara Republik


Indonesia tahun 1945, itu bukan dengan kekuatan lurik atau otot bahkan kekuatan massa semata-
mata, pelaksanaan demokrasi itu Justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah,
kecerdasan rasional dan juga kecerdasan emosional,

3. Yang ketiga demokrasi yang berkedaulatan rakyat.


Kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat, secara prinsip rakyatlah yang memiliki atau memegang
kedaulatan itu, dalam batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil
rakyat MPR,DPR,DPD dan juga DPRD.

4. Yang ke-4 demokrasi rule of law.

Yaitu hukum sebagai panglima yang berdaulat dalam sistem politik seperti yang tercantum dalam
pasal 1 ayat 3 undang-undang 1945, yang menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum.

5. Yang-5 demokrasi dengan pemisahan kekuasaan.

Negara Indonesia menganut pembagian kekuasaan yang bertumpu pada legislatif, eksekutif,
yudikatif, sehingga terhindar dari kekuasaan yang terpusat

6. ke-6 demokrasi dengan hak asasi manusia.

Demokrasi menurut undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, mengakui hak
asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asasi manusia, melainkan untuk
meningkatkan martabat dan derajat manusia yang seutuhnya.
7. Selanjutnya demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.

Untuk menjamin berjalannya sistem demokrasi Pancasila maka dibutuhkan lembaga yudikatif, yaitu
Mahkamah agung, mahkamah konstitusi, dan juga Komisi Yudisial

8. Selanjutnya ada demokrasi dengan otonomi daerah.

Otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara khususnya kekuasaan legislatif
dan eksekutif di tingkat pusat dan lebih khusus lagi pembatasan atas kekuasaan presiden

9. Yang ke-9 demokrasi dengan kemakmuran demokrasi.

Menurut undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 ternyata ditujukan untuk
membangun negara kemakmuran yaitu walfare state

Oleh dan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia

10. Yang terakhir nomor 10 demokrasi yang berkeadilan sosial.


Demokrasi menurut undang-undang Dasar NKRI sosial di antara berbagai kelompok, golongan dan
lapisan lapisan masyarakat, tidak ada golongan lapisan kelompok satuan atau organisasi jadi anak
emas yang diberi berbagai keistimewaan ataupun hak-hak Secara khusus, tidak.

Apa sih sebenarnya yang menjadi karakter utama da? Pancasila adalah sila yang ke-4 yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dengan
kata lain demokrasi Pancasila mengandung 3 karakter utama yaitu karakter kerakyatan,
permusyawaratan, dan juga kebijaksanaan.

Nah tadi kita membahas mengenai dinamika penerapan demokrasi Pancasila di Indonesia itu seperti
apa Nah sekarang di bagian ke 2 kita akan membahas mengenai..

(•) Periodisasi perkembangan demokrasi Pancasila di Indonesia.

Langsung saja ke materi.

Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan kita, Indonesia menganut yang namanya prinsip-prinsip
demokrasi, akan tetapi apakah konstitusi tersebut melahirkan sistem yang sudah demokratis?. Untuk
melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau tidak, dapat dilihat
dari indikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar berikut ini.

1. Yang pertama ada akuntabilitas.

Dalam demokrasi setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat harus dapat
mempertanggungjawabkan kebijakan yang hendak dan telah ditempuhnya.

2. Yang kedua ada rotasi kekuasaan dalam demokrasi.


Peluang akan terjadinya rotasi kekuasaan harus ada dan dilakukan secara teratur dan damai. Jadi
tidak hanya satu orang yang memegang jabatan sementara peluang yang lain tertutup sama sekali.

3. Yang ketiga rekrutmen politik yang terbuka.

Setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih rakyat
mempunyai peluang yang sama Dalam melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan politik tertentu

4. Yang keempat pemilihan umum.

Dalam suatu negara demokrasi pemilu dilaksanakan secara teratur, Pemilu merupakan sarana untuk
melaksanakan rotasi kekuasaan rekrutmen politik, setiap warga negara yang sudah dewasa
mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dan bebas untuk menggunakan hak pilihnya tersebut,
sesuai dengan kehendak hati nuraninya masing-masing.

5. Yang kelima pemenuhan hak-hak dasar.

Dalam suatu negara yang demokratis tiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka
secara bebas termasuk didalamnya hak untuk menyatakan pendapat hak untuk berkumpul dan
berserikat serta hak untuk menikmati pers yang bebas.

Dari kelima indikator yang tadi merupakan elemen umum dari demokrasi yang menjadi ukuran dari
sebuah negara yang demokratis, dari indikator-indikator tersebut. Apakah semuanya sudah
diterapkan Indonesia?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Mari kita simak pelaksanaan
demokrasi di Indonesia pada masa ke masa.
A. Yang pertama pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada periode 1945
sampai dengan 1949.

1. Secara akuntabilitas.

Maklumat pemerintahan diselenggarakan pada tanggal 1945, 3 November 1945, 14 November 1945.

2. Secara rotasi kekuasaannya.

Pada masa ini mengindikasikan keinginan kuat dari para pemimpin negara untuk membentuk
pemerintahan yang demokratis.

3. Secara rekrutmen politik

Dengan maklumat Wapres memungkinkan untuk pembuatan partai politik menjadi peletak dasar
bagi sistem kepartaian

4. Secara pemilihan umum.

Pada masa itu belum adanya yang namanya pemilihan umum.

5. Secara pemenuhan hak-hak dasar.

Pemberian hak hak politik secara menyeluruh


B. Yang kedua pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada periode 1945
sampai dengan 1959.

1. Secara akuntabilitas.

Indikatornya menurut ahli hukum tata negara ini pada lima aspek

2. Secara rotasi kekuasaan.

Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh uang yang sebesar-besarnya untuk berkembang
secara maksimal

3. Secara rekrutmen politiknya

Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen, memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses
politik yang berjalan

4. Untuk pemilihan umum.

Pada masa itu Pemilihan Umum hanya dilaksanakan 1 kali pada tahun 1955, Pemilu tersebut benar-
benar dilaksanakan secara demokratis.

5. Dalam pemenuhan hak-hak Dasarnya.

Pada masa itu dapat merasakan hak-hak dasar tidak dikurangi sama sekali, Meskipun tidak semua
warga negara dapat memanfaatkan dengan maksimal
C. Lalu yang ketiga pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada periode
1959 sampai dengan 1965.

1. Secara akuntabilitas.

Telah terjadi pemasangan HAM yaitu hak sipil dan politik, berarti hak untuk berserikat berkumpul
mengeluarkan pendapat pikiran dan cara tulisan

2. Secara rotasi kekuasaan.

Sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat.

3. Secara rekrutmen politik.

Pada masa itu rekrutmen dilakukan secara tertutup.

4. Secara pemilihan umum.

Menguburnya sistem kepartaian pada masa itu.

5. Nah untuk pemenuhan hak-hak dasar.

Hak-hak dasar manusia menjadi lemah.


D. Yang keempat pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada periode 1965
hingga 1998

1. Secara akuntabilitas

Sikap akomodatif terdapat tuntutan yang berkaitan dengan penegakan.

2. Secara rotasi kekuasaan.

Rotasi kekuasaan legislatif hampir tidak pernah dilakukan.

3. Secara rekrutmen politik.

Pada masa itu sistem rekrutmen dilakukan secara tertutup.

4. Secara pemilihan umum.

Pemilu yang terjadi kecurangan.

5. Secara pemenuhan hak-hak dasar.

Hak dasar manusia masih lemah yang terakhir.


E. Yang kelima pelaksanaan demokrasi Indonesia pada periode 1998
hingga saat ini.

1. Secara akuntabilitas

Masa orde baru yang berlawanan dengan pemajuan dan perlindungan HAM.

2. Secara rotasi kekuasaan.

Dilakukan dari mulai pemerintah pusat sampai dengan tingkat Desa.

3. Rekrutmen politik.

Sistem rekrutmen dilakukan secara terbuka

4. Secara pemilihan umum.

Dilaksanakan jauh lebih demokratis.

5. Pemenuhan hak dasarnya.

Sudah terjamin pada masa keemasan 8 hingga saat sampai di sini.

Anda mungkin juga menyukai