Anda di halaman 1dari 5

Lanjuttan :

g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.

Artinya demokrasi menurut Undang – undang dasar negara RI tahun 1945 menghendaki
diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka ( independen) Sistem pengadilan yang merdeka
memberi peluang seluas – luasnya kepada semua pihak untuk mencari dan menemukan hukum seadil
– adilnya.

h. Demokrasi dengan otonomi daerah.

Artinya, otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara khusus kekuasaan
legislatif dan eksekutif ditingkat pusat serta pembatasan kekuasaan presiden

I.Demokrasi dengan kemakmuran

artinya demokrasi bukan hanya soal kebebasan dan hak, bukan hanya soal kewajibn dan tanggung
jawab, bukan pula soal mengorganisasi kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan.

J. Demokrasi yang berkeadilan sosial

Artinya, demokrasi menurut undang – undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945
menggariskan keadilan sosial diantara berbagai kelompok, golongan , dan lapisan ,masyarakat

Demokrasi pancasila mengandung nilai – nilai luhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun nilai – nilai demokrasi pancasila dapat diurikan
sebagai berikut :

a. Kebebasan berkelompok dan menyatakan pendapat


Kebebasan berkelompok dan menyatakan pendapat merupakan hak warga negara yang
dijamin dengan undang – undang dalam sebuah sistem politik demokratis. Kebebasan
berkumpul dan mengeluarkan pendapat dijamin dalam pasal 28E ayat (3) Undang – undang
dasar Negara republik Indonesia tahun 1945.
b. Kebebasan Berpartisipasi
Kebebasan berpartisipasi sesungguhnya merupakan gabungan dari kebebasan berpendapat
dan berkelompok. Ada empat bentuk partisipasi politik.
Pertama, pemberian suara dalam pemilihan umum , baik pemilihan anggota legislatif maupun
pemilihan presiden.
Kedua, hubungan dengan pejabat pemerintah, bentuk partisipasi ini belum berkembang luas
di negara demokrasi baru. Kontak langsung dengan pejabat pemerintah ini akan dibutuhkan
karena kegiatn pemberian suara secara reguler ( pemilihan anggota DPR/presiden) tidak akan
memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Ketiga, melakukan protes terhadap lembaga masyarakat atau pemerintah. Pernyataan protes
terhadap kebijakan kenaikan harga tarif listrik , tarif telepon, dan harga bahan bakar minyak
adalah bagian dalam proses demokrasi.
Keempat, mencalonkan diri dalam pemilihan jabatan publik dari lurah, bupati, wali kota ,
gubernur, anggota DPR, hingga presiden sesuai pemilihan yang berlaku.
C. Kesetaraan Antarwarga
Kesetaraan merupakan satu fundamental yang diperlukan bagi pengembangan demokrasi di
Indonesia. Kesetraan diartikan sebagai adanya kesempatan sama bagi setiap warga negara.
Kesetaran memberi tempat bagi setiap warga negara tanpa membedakan etnik, bahasa,
daerah, maupun agama.
D. Kesetaraan gender
Kesetaraan gender adalah sebuah keniscayaan demokrasi , kedudukan laki – laki dan
perempuan memiliki hak sama di depan hukum karena laki- laki dan perempuan memiliki
kodrat yang sama bagi setiap warga negara.
E. Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan. Rakyat berdaulat dalam menentukan
pemerintahan. warga negara sebagai begian dari rakyat memiliki kedaulatan dalam pemilihan
yang berujung pada pembentukan pemerintahan.Pemerintah dengan sendirinya berasal dari
rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat. Oleh karena itu , pemerintah wajib
mengembalikan yang diperolehnya kepada rakyat.
F. Rasa percaya
Rasa saling percaya antar kelompok masyarakat merupakan nilai dasar lain pembentuk
demokrasi. Sebuah pemerintahan demokrasi akan sulit berkembang bila rasa saling percaya
satu sama lain tidak tumbuh.
G. Kerja sama
Kerja sama diperlukan untuk mengatasi persoalan dalam masyarakat. Kerjasama hanya
mungkin terjadi jika setiap orang atau anggota kelompok mengorbankan sebagian dari yang
diusahakannya. Kerjasama bukan berarti menutup munculnya perbedaan pendapat antar
individu dan antar kelompok. Tanpa perbedaan pendapat, demokrasi tidak mungkin
berkembang. Perbedaan pendapat mendorong persaingan antar kelompok untuk mencapai
tujuan yang baik.

2. Periodesasi Perkembangan Demokrasi Pancasila

Menurut Affan Gaffar suatu sistem pemerintahan dapat dikatakan demokratris jika
memenuhi indikator – indikator sebagai berikut :
a. Akuntabilitas
Dalam demokrasi , wakil rakyat harus dapat mempertanggung jawabkan kebijaksanaan yang
hendak akan diambil.
b. Rotasi Kekuasaan
Rotasi kekuasaan harus ada dalam sistem demokrasi. Rotasi kekuasaan harus dilaksanakan
secara periodik sehingga tidak terjadi penyalhgunaan kekuasaan.
c. Rekruitmen Politik yang terbuka
Politik merupakan salah satu alat memperoleh kekuasaan. Wakil rakyat di usung oleh
beberapa partai politik. Oleh karena itu, rekrutmen politik harus terbuka sehingga wakil
rakyat yang diusung benar – benar bisa membawa aspirasi rakyat.
d. Pemilihan Umum
Pemilihan umum merupakan indikator negara demokrasi karena pemilu merupakan wujud
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilu merupakan sarana
melaksanakan rotasi kekuasaan dan rekrutmen politik.
e. Pemenuhan hak – hak dasar
Manusia memenuhi hak dasar yang dijamin oleh undang – undang. Dalam negara demokratis
setiap warga negara dapat menikmati hak – hak dasar mereka secara bebas seperti hak untuk
menyatakan pendapat, berserikat dan berkumpul serta menikmati pers.
Kelima indikator dan prinsip tersebut merupakan elemen umum demokrasi yang menjadi
ukuran sebuah negara demokrasi . Apakah Indonesia telah memenuhi kelima indikator
tersebut berikut pelaksanaan demokrasi di Indonesia

a. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia Periode 1945 – 1949, masa undang


– undang dasar 1945 ( periode pertama )
Pada masa ini , Indonesia adalah negara yang baru saja merdeka. Oleh sebab itu , banyak
sekali tantangan dalam penerapan demokrasi. Hal tersebut, salah satunya terlihat dari
banyaknya perubahan dalam ketatanegaraan.
1) Tanggal 16 oktober 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat No. X / 1945 yang
memberikan kewenangan kepada BP KNIP untuk menjalankan kekuasaan legislatif
dan menetapkan GBHN
2) Tanggal 3 november 1945 , dikeluarkan maklumat pemerintah tentang kebebasan
mendirikan partai politik
3) Dikeluarkannya maklumat pemerintah pada tanggal 14 november 1945 yang
mengubah sistem pemerintahan presidensil menjadi kabinet parlementer.

b. Pelaksanaan demokrasi pada kurun waktu tahun 1949 – 1950, masa


konstitusi RIS
Pada masa ini terjadi perubahan konstitusi dari undang – undang dasar 1945 menjadi undang
– undang dasar republik Serikat. Perubahan konstitusi , membuat Indonesia menganut
demokrasi liberal dengan sistem parlementer. Pellaksanaan demokrasi liberal tidak
berlangsung lama karena tidak cocok dengan bangsa Indonesia.
C. Pelaksanaan Demokrasi pada kurun waktu tahun 1950 – 1959, masa UUDS
1950
Menurut UUDS 1950, pemerintah berdasarkan sistem parlementer dengan semokrasi liberal.
Pada masa ini , bangsa Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilu pertama untuk memilih
anggota konstituante dan anggota DPR. Namun, lembaga konstituante yang di beri tugas
untuk membentuk UUD, tidak melaksanakan tugasnya. Hal ini di sebabkan konflik antar partai
dalam tubuh konstituante. Oleh karena itu, presiden mengeluarkan dekrit tanggal 5 juli 1959
yang isinya sebagai berikut :
1) Pembubaran konstituante
2) Berlakunya kembali UUD 1945 dan UUD sementara tahun 1950 tidak berlaku
3) Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR, ditambah dengan utusan daerah
dan golongan serta pembentukan DPAS

D. Pelaksanaan Demokrasi Kurun waktu tahun 1959 – 1966, masa Undang –


Undang dasar 1945 ( periode kedua )
Lahirnya dekrit presiden 5 juli 1959, membuat undang – undang dasar 1945 diberlakukan
kembali. Perubahan ini, diiringi juga oleh kebijakan tentang demokrasi yang berlaku, yaotu
demokrasi terpimpin dengan sistem pemerintahan presidensial . Presiden Soekarno
mengungapkan bahwa demokrasi terpimpin tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD
1945 serta budaya bangsa, namun identik dengan demokrasi Pancasila. Hal ini yang dijadikan
landasan penerapannya adalah sila keempat pancasila.

E. Pelaksanaan Demokrasi pada kurun waktu tahun 1966 – 1998

Pelaksanaan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin menjadi pengalaman sejarah bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu , pemerontahan orde baru mengadakan
perbaikan dengan berusaha menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen. Namun,
lamanya presiden berkuasa membuat kekuasaan sangat sentralistik serta mendominasi baik
suprastuktur maupun infrastuktur. Dalam periode ini munculnya gejolek sosial yang
mengarah pada disintegasi bangsa . Maka dari itu, rakyat menuntut reformasi untuk
mengembalikan pancasila pada fungsi dan kedudukannya. Akhirnya , muncullah gerakan
reformasi yang ditandai dengan tumbangnya orde baru pada tanggal 21 mei 1998.

F. Pelaksanaan demokrasi pada kurun waktu tahun 1988 sampai sekarang

Gerakan reformasi pada hakikatnya merupakan suatu gerakan untuk menata ulang hal – hal
yang menyimpang dan mengembalikannya agar sesuai dengan nilai – nilai yang di cita –
citakan rakyat. Oleh karena itu, gerakan reformasi harus dilaksanakan dalam kerangka
prespektif pancasila sebagai landasan cita – cita. Melalui gerakan reformasi , diharapkan
terjadinya perunahan – perubahan dalam bidang politik, adanya pembagian kewenagan
secara tegas antar kekuasaan negara ( legislatif, eksekutif dan yudikatif ). Demokrasi yang
berlaku masa ini adalah demokrasi berdasarkan pancasila dan UUD 1945 NRI tahun 1945.

Anda mungkin juga menyukai