PPKN
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE 1945-SEKARANG
DISUSUN OLEH :
AGRA LINGGA JOLIN PRATAMA
KELAS : XI IPS 3
Periode 1945-1949 di Indonesia di tandai oleh upaya untuk mendapatkan kemerdekaan dari
penjajahan belanda. setelah jepang menyerah pada akhir perang dunia II. Indonesia
menyatakan kemerdekaannya pada 17 agustus 1945, namun belanda tidak mengakui klaim ini
dan mencoba mengembalikan kendali kolonialnya. memicu perjuangan bersenjata yang di
kenal sebagai perang kemerdekaan Indonesia.
Dengan maklumat Wakil Presiden maka dimungkinkan terbentuk sejumlah partai politik.
Pembentukan sejumlah partai politik ini kemudian menjadi peletak dasar sistem kepartaian di
Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik Indonesia.
• Konflik dan pertikaian antar kelompok yang memiliki pandangan politik berbeda,
mengakibatkan tindakan represif dan pelanggaran HAM.
•Gangguan dari pihak asing, terutama Belanda mencoba merebut kembali kendali atas
Indonesia, mengganggu proses demokratis.
•Tindakan otoriter atau represif dalam menghadapi perlawanan bersenjata dari pihak yang
menolak kedaulatan Indonesia.
Adanya kendala logistik dan organisasi dalam menggelar pemilihan umum, mengakibatkan
pemilihan yang mungkin tidak sepenuhnya mewakili kehendak rakyat.
Pelaksanaan Demokrasi diindonesia pada periode 1949-1959
Indonesia adalah negara demokrasi yang dapat dibuktikan dari sudut pandang normatif dan
empirik.bukti empirik bahwa Indonesia adalah negara demokrasi bisa dilihat dari alur sejarah
politik diIndonesia, yaitu:
1.Pemerintahan masa revolusi kemerdekaan Indonesia (1945-1949).
2.Pemerintahan parlementer (1949-1959).
3.pemerintahan demokrasi terpimpin (1959-1965).
4.pemerintahan orde baru (1965-1998).
5.pemerintahan orde reformasi (1998-sekarang).
Berikut ini enam indikator ukuran kesuksesan pelaksanaan demokrasi pada masa pemerintahan
parlementer:
Pertama, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen berperan tinggi dalam proses politik.
Perwujudan kekuasaan parlemen terlihat dari sejumlah mosi tidak percaya pada pihak
pemerintah. Akibatnya kabinet harus meletakkan jabatan meski pemerintahan baru berjalan
beberapa bulan. Seperti Djuanda Kartawidjaja diberhentikan dengan mosi tidak percaya dari
parlemen.
Keempat, sekalipun Pemilihan Umum hanya dilaksanakan satu kali pada 1955, tetapi Pemilihan
Umum tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi. Kompetisi antar partai
politik
berjalan sangat intensif dan fair. Setiap pemilih dapat menggunakan hak pilih dengan bebas
tanpa
ada tekanan atau rasa takut.
Kelima, masyarakat umumnya dapat merasakan hak-hak dasar dan tidak dikurangi sama sekali.
Meski tidak semua warga negara dapat memanfaatkan hak-hak dasar dengan maksimal. Tetapi
hak
untuk berserikat dan bekumpul dapat diwujudkan, dengan terbentuknya sejumlah partai politik
dan
organisasi peserta Pemilihan Umum. Kebebasan pers dan kebebasan berpendapat dirasakan
dengan
baik. Masyarakat bisa melakukan tanpa rasa takut menghadapi risiko, meski mengkritik
pemerintah
dengan keras.
Contoh Dr. Halim, mantan Perdana Menteri, menyampaikan surat terbuka dengan kritikan
sangat
tajam terhadap sejumlah langkah yang dilakukan Presiden Soekarno. Surat tersebut tertanggal
27
Mei 1955.
Demokrasi Terpimpin atau Orde Lama (1959-1965) adalah masa ketika Presiden Indonesia
Soekarno berkuasa di bawah naungan Undang-Undang Dasar 1945 yang asli. Demokrasi
terpimpin sendiri adalah sebuah sistem demokrasi yang seluruh keputusan serta pemikiran
berpusat pada pemimpin negara.
Kinerja dewan konstituante yang berlarut-larut membawa Indonesia ke dalam persoalan politik
yang sangat pelik. Negara dilingkupi oleh kondisi yang serba tidak pasti, karena landasan
konstitusional tidak mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena hanya bersifat sementara.
Presiden Soekarno menerbitkan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang selanjutnya dikenal
dengan sebutan dekrit presiden 5 Juli 1959.dalam dekrit tersebut, presiden menyatakan
pembubaran dewan konstituante dan kembali kepada undang-undang dasar 1945. Dekrit
presiden tersebut mengakhiri era demokrasi parlementer yang kemudian membawa dampak
yang sangat besar dalam kehidupan politik nasional era baru demokrasi dan pemerintahan
Indonesia mulai dimasuki, yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh presiden Soekarno disebut
sebagai demokrasi terpimpin. Maksud konsep terpimpin ini, dalam pandangan presiden
Soekarno adalah dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan pada masa
demokrasi parlementer. Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan pada era demokrasi
terpimpin sebagai berikut.
*Kedua dengan terbentuknya dewan perwakilan rakyat gotong royong peranan lembaga
legislatif dalam sistem politik nasional menjadi sedemikian tidak lebih hanya merupakan
instrumen politik lembaga kepresidenan proses rekrutmen politik untuk lembaga ini pun
ditentukan oleh presiden.
Ketiga hak dasar manusia menjadi sangat lemah titik kritik dan saran dari lawan-lawan politik
presiden tidak hanya diberikan titik mereka tidak mempunyai keberanian untuk menentang kan
keempat masa demokrasi terpimpin membuat kebebasan berkurang sejumlah surat kabar dan
majalah dilarang terbit oleh pemerintah seperti misalnya harian abadi yang berfasilitasi dengan
Masyumi dan harian pedoman yang berfasilitasi dengan PSI.
Kelima sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah titik daerah- daerah memiliki otonomi yang terbatas.
Terdapat beberapa kebijakan masa demokrasi di bawah kekuasaan dan wewenang Soekarno,
yaitu:
1. Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal,
menyebabkan ketidakstabilan negara.
masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak
dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
3. Dari segi politik: Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS
1950.
Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran
Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD
1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante.
Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota
Konstituante. Pemungutan suara ini dilakukan pada 30 Mei, 1 Juni, dan 2 Juni 1959 dalam
rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE 1965-1998
• ERA BARU DALAM PEMERINTAHAN DIMULAI SETELAH MELALUI MASA TRANSISI YANG
SINGKAT YAITU;
ERA PEMERINTAHAN PADA MASA SOEHARTO DIKENAL SEBAGAI ORDE BARU DENGAN KONSEP
DEMOKRASI PANCASILA.VISI UTAMA PEMERINTAHAN ORDE BARU INI ADALAH UNTUK
MELAKSANAKAN PANCASILA DAN UUD 1945 SECARA MURNI DAN KONSEKUENSI DI SETIAP
ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA.
• 1 (PERTAMA)
•2(KEDUA)
REKRUTMEN POLITIK BERSIFAT TERTUTUP.REKRUTMEN POLITIK MERUPAKAN PROSES
PENGISIAN JABATAN POLITIK DI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA.BAIK
UNTUK LEMBAGA EKSEKUTIF (PEMERINTAH PUSAT MAUPUN DAERAH), LEGISLATIF
(MPR,DPR,DAN DPRD) MAUPUN LEMBAGA YUDIKATIF (MAHKAMAH AGUNG). DALAM NEGARA
YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS SEMUA WARGA NEGARA YANG
MAMPU DAN MEMENUHI SYARAT MEMPUNYAI PELUANG YANG SAMA UNTUK MENGISI
JABATAN POLITIK TERSEBUT.
• 3(KETIGA)
• 4(KEEMPAT)
PELAKSANAAN HAK DASAR WARGA NEGARA.SUDAH BUKAN MENJADI RAHASIA UMUM LAGI,
BAHWA DUNIA INTERNASIONAL SERING MENYOROTI POLITIK INDONESIA BERKAITAN ERAT
DENGAN PERWUJUDAN JAMINAN HAK ASASI MANUSIA MASALAH KEBEBASAN PERS SERING
MUNCUL KE PERMUKAAN.PERSOALAN MENDASAR ADALAH SELALU ADANYA CAMPUR TANGAN
BIROKRASI YANG SANGAT KUAT.SELAMA PEMERINTAH ORDE BARU SEJARAH PENGEKANGAN
KEBEBASAN PERS TERULANG KEMBALI SEPERTI YANG TERJADI PADA MASA ORDE LAMA.
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1998- Sekarang
Pengertian Demokrasi.
Pengertiam Demokrasi adalah keadaan negara dimana dalamsistem pemerinahannya
kedaulaan beradadi tangan rakyat, kekuasaan tertnggi berada dalam keputusan bersamarakyat,
rakyat kekuasaan, pemerintahan rakyat dan kekuasaanolehrakyat.
Pengertian REFORMASI.
Pengertian Reformasi, Reformasi secara umum berarti perubahan menghadap ke depan suatu
sistem yang telah ada pada suatu masa. Dilndonesia, kata Reformasiumumnya
Merujuk kepada gerakan pelaiar pada tahun 1998-sekarang
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan
mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempumaan pelaksanaannya dan
perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-
lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung
jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara
lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR-MPR hasil Pemilu 1999
yang telah memilih presiden dan wakil presiden sertaterbentuknya lembaga-lembaga tinggi
yang lain. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yangdemokratis antara
lain dkeluarkannya:
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemilihan umum sebanyak dua kali yaitu
tahun 1999 dan tahun 2004.Dimana pada tahun 1999 sebagai presiden terpilih adalah
Megawati Soekarno Putri dan pada tahun 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono.
pada dasarnya adalah negara demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi semangat Reformasi,
dimana paham demokrasi berdasar ataskerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalampermusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalumemelihara persatuan
Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia.
Sistem Pemerintahan Masa Reformasi (1998 - sekarang) Sistem pemerintahan masa orde
reformasi dapat dilihat dari aktivitas kenegaraan sebagai berikut:
Kebijakan pemerintah yang memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak untuk
mengeluarkan pendapat dan pikiran baik lisan atau tulisan sesuai pasal 28 UUD 1945 dapat
terwujud dengan dikeluarkannya UU No 2/1999 tentang partai politik yang memungkinkan
multi partai.Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta
bertanggung jawab dibuktikan dengan dikeluarkan ketetapan MPR No IX/MPR/1998 yang
ditindaklanjuti dengan UU No 30/2002 tentang KOMISI pemberantasan tindak pidana korupsi.
1.Lembaga MPR sudah berani mengambil langkah-langkah politis melalui sidang tahunan
dengan menuntut adanya laporan pertanggung jawaban tugas lembaga negara, UUD 1945 di
amandemen,pimpinan MPR dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat presiden dalam
sidang istimewanya.
2. Dengan Amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden paling banyak dua kali masa jabatan,
presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat mulai dari pemilu 2000 dan yang
terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pertama pilihan langsung rakyat adalah Soesilo
Bambang Yodoyono dan Yoesuf Kala, MPR tidak lagi lembaga tertinggi negara melainkan
lembaga negara yang kedudukannya sama dengan presiden, MA, BPK, kedaulatan rakyat tidak
lagi ditangan MPR melainkan menurut UUD.