Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“DEMOKRASI INDONESIA”
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen: FATONI ACHMAD S. Pd. I. M. Pd. I

OLEH:
KELOMPOK 9
CHANDA JUFITA PUTRI ROHENDY (07352211033)
MAFHUD H. SAIFUDDIN (07352211035)
NUR WASILA SAHIL (07352211038)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada
rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Di Indonesia, demokrasi
telah menjadi landasan utama dalam menjalankan negara sejak kemerdekaan pada tahun
1945. Pada saat itu, cita-cita kemerdekaan Indonesia tertuang dalam Piagam Jakarta yang
menegaskan prinsip-prinsip demokrasi sebagai dasar negara.
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara dan memiliki
populasi yang besar dengan beragam latar belakang etnis, budaya, dan agama. Sebagai negara
yang demokratis, Indonesia mengakui bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kebebasan yang sama, tanpa memandang perbedaan tersebut.
Pancasila, sebagai dasar filsafat negara Indonesia, memiliki peran penting dalam
mendorong prinsip-prinsip demokrasi. Pancasila mengandung nilai-nilai seperti kedaulatan
rakyat, musyawarah untuk mufakat, keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia.
Prinsip-prinsip ini menjadi landasan bagi sistem politik dan pemerintahan di Indonesia.
Namun, perjalanan demokrasi di Indonesia tidak selalu mulus. Setelah masa kemerdekaan,
Indonesia mengalami berbagai tantangan dan perubahan politik. Selama era Orde Lama,
sistem demokrasi terpimpin diterapkan, yang membatasi kebebasan berpendapat dan
berorganisasi. Kemudian, era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto
menghadirkan otoritarianisme yang meredam demokrasi.
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami gerakan reformasi yang meluas sebagai
respons terhadap penindasan politik dan pelanggaran hak asasi manusia di bawah rezim Orde
Baru. Gerakan ini berhasil memaksa Presiden Soeharto mengundurkan diri dan membuka
jalan bagi pemulihan demokrasi di Indonesia.
Setelah reformasi, Indonesia mengadopsi sistem pemilihan umum langsung sebagai
upaya untuk memperkuat demokrasi. Pemilu yang bebas dan adil dilaksanakan secara teratur,
memberikan rakyat hak untuk memilih perwakilan mereka di parlemen dan tingkat eksekutif.
Kebebasan pers juga telah meningkat, yang membantu mendorong transparansi, akuntabilitas,
dan partisipasi publik. Namun, meskipun demokrasi telah mengalami perkembangan positif,
Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memperkuat sistem demokrasi. Korupsi,
ketimpangan sosial, dan konflik politik masih menjadi masalah yang perlu diatasi. Dengan
demikian, peran partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan demokrasi sangat penting
untuk memastikan pengambilan keputusan yang adil dan berkeadilan.

B. Landasan Teori
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh
rakyat atau warga negara secara keseluruhan. Demokrasi berasal dari kata Yunani
“Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat Demokrasi berasal dari kata “Demo” dan
“Kratos”. Demo memilikinya berarti orang dan Kratos berarti kekuatan. Menurut kamus
besar Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah suatu gagasan atau cara hidup yang prioritas
diberikan untuk hak dan kewajiban yang sama dan perlakuan yang sama dari semua warga
Negara.
Dalam demokrasi, keputusan dibuat melalui partisipasi publik, seperti pada pemilihan umum
dimana warga memiliki hak untuk memilih pilihan mereka atau mempengaruhi kebijakan
yang diambil.
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

 Abraham Lincoln adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

 Charles Costello adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak hak
perorangan warga negara.

 John L. Esposito adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Sehingga semua berhak untuk
ikut berpartisipasi, secara aktif ataupun dapat terlibat langsung dalam mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, lembaga resmi pemerintah
terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Ciri Khas Demokrasi

1) Kedaulatan Rakyat: Prinsip dasar demokrasi adalah bahwa kekuasaan berasal dari rakyat.
Kewenangan pemerintah diberikan oleh warga negara melalui pemilihan umum dan
mekanisme partisipasi publik lainnya.
2) Kebebasan dan Hak Asasi Manusia: Demokrasi melindungi hak-hak asasi manusia,
seperti kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama, hak berserikat, dan
hak atas pengadilan yang adil. Kebebasan individu dihormati dan dijamin oleh hukum.

3) Pluralisme dan Toleransi: Demokrasi mengakui keberagaman pendapat dan melindungi


hak minoritas. Setiap warga negara memiliki hak untuk menyuarakan pendapat mereka,
berpartisipasi dalam proses politik, dan mendapatkan perlakuan yang adil tanpa
diskriminasi.

4) Pengambilan Keputusan Kollektif: Dalam demokrasi, keputusan politik diambil melalui


dialog, perdebatan, dan kompromi. Proses pengambilan keputusan melibatkan partisipasi
publik yang luas dan mendorong diskusi terbuka.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Demokrasi di Indonesia


Demokrasi Indonesia dimulai dari perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia.
Berawal dari pergerakan dan persepsi yang datang ke Indonesia yang melahirkan pemikiran
tersendiri tentang kemana negara ini akan menuju. Sejarah demokrasi Indonesia mengalami
pasang surut sejak kemerdekaan hingga saat ini. Dalam perjalanan berbangsa dan bernegara
Indonesia, persoalan terbesar adalah bagaimana demokrasi Indonesia mewujud dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada 4 periode dalam sejarah demokrasi Indonesia,
yaitu:
a. Periode 1945-1959 (demokrasi liberal atau demokrasi parlementer)
Saat itu, demokrasi lebih dikenal sebagai demokrasi parlementer atau seringkali
demokrasi liberal. Dan sebelum itu, pada UUD 1945 yang terjadi pada periode pertama yaitu
tahun 1945 sampai dengan 1949, dilanjutkan pada periode Negara Indonesia Serikat (RIS)
1949 dan UUD 1950. Dewan Layanan Informasi Sungai Indonesia diketuai oleh Presiden
Layanan Informasi Sungai, Ir. Soekarno dan Presiden Republik Indonesia As Aad. Dan
berdasarkan hasil Konfrensi Meja Bundar (KMB). Sejak pada tanggal 17 Agustus 1950,
Konstitusi RIS diubah menjadi UUD 1950. bentuk negara serikat berubah menjadi negara
kesatuan. Sistem demokrasi liberal yang mulanya dimulai pada saat Indonesia dibawah UUD
1950. Karena jatuh bangunnya kabinet menjadi pemandangan yang sudah biasa.
Pemerintahan terpusat Jawa menciptakan kecemburuan sosial di tempat lain di negeri
ini. Berbagai bentuk pemberontakan seperti PRRI Permesta, Kahar Muzakar, DI/TII, Andi
Azis dan Andi Selle menjadi saksi atas situasi ini. Dan menurut Azyumad Azra, faktornya
adalah anggota partai politik di Konstituante tidak mampu menuntaskan dasar negara untuk
konstitusi baru. Konstituante yang bertugas membentuk dasar negara gagal ketika pendukung
Pancasila dan kelompok muslim berselisih di pengadilan. Ketidaksepakatan mereka
didasarkan pada usul untuk menambahkan Piagam Jakarta ke dalam pembukaan UUD 1945
dan mengubah pasal 29 (1) UUD 1945 menjadi berbunyi: “Negara berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang tugasnya melaksanakan hukum Islam atas nama pemeluknya.
Kecurigaan Indonesia menjadi negara Islam membuat Konstituante memberikan keputusan
atas rancangan konstitusi baru. demokrasi)
b. Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin)
Kegagalan Majelis Konstituante untuk mengesahkan konstitusi baru diikuti dengan
kebijakan yang sangat keras dan tidak dapat diatasi. Menurut Iri, demokrasi terkelola
memiliki ciri. Soekarno ketika dikeluarkan Dekrit Presiden tahun 1959 yang menetapkan 12
definisi demokrasi terkelola, yaitu:
1). Demokrasi terpimpin adalah demokrasi atau menurut konstitusi (1945) yang
mengatakan “kebijaksanaan ihmatis akan membimbing rakyat dalam
permusyawaratan perwakilan”.
2). Berbeda dengan demokrasi sentral dan demokrasi liberal yang dipraktikkan selama
ini, demokrasi terpimpin bukanlah kediktatoran.
3). Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang sesuai dengan kepribadian dan
kehidupan bangsa Indonesia.
4). Demokrasi terkelola adalah demokrasi dalam segala urusan pemerintahan dan
kemasyarakatan.
5). Inti dari mengelola demokrasi yang terkelola adalah refleksi.
Lagi-lagi mengenai peran negara (pemerintah) dalam pelaksanaan demokrasi, terjadi
perubahan mendasar ketika Pers MPRS No. VIII/MPRS/1965 memandang demokrasi
terkelola sebagai dasar pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yang menurut Soekamo adalah
demokrasi yang berpedoman pada hikmat musyawarah dan perwakilan.
c. Periode 1965-1998 (Demokrasi Orde Baru)
Runtuhnya pemerintahan Sukarno digantikan oleh Suharto pada tahun 1968. Sukarno
mengangkat Soeharto selama 2 tahun berdasarkan perintah yang dikeluarkan pada tanggal 11
Maret 1966 untuk menyelesaikan krisis pemberontakan Gerakan 30 September/PKI. Presiden
RI. Pada awalnya, pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto menghadirkan
pluralisme dalam pelaksanaan demokrasi. Corak sistem politik pluralistik sebagai
penentangan terhadap kepemimpinan pemerintahan otoriter yang berlandaskan demokrasi
terpimpin. Bentuk baru sistem politik Indonesia muncul ketika demokrasi Pancasila
ditetapkan sebagai dasar pelaksanaan demokrasi. Demokrasi Pancasila dipandang sebagai
langkah menuju integrasi nasional bagi pemerintahan Orde Baru. Berdasarkan Ketetapan
GBHN MPR No. II/MPR/1983, demokrasi Pancasila ditegaskan dan Pancasila adalah satu-
satunya asas yang mewarnai sistem politik Indonesia. Asas ini dirumuskan bagi Orma dan
Orpol dalam UU No. 8 Tahun 1988. Namun, penyaluran kekuatan politik dalam kebutuhan
untuk menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas tidak mencerminkan gagasan pluralisme
yang menganut paham pluralisme. pelaksanaan demokrasi. Runtuhnya pemerintahan Orde
Baru pada tahun 1998 juga menyebabkan hilangnya konsep dan implementasi demokrasi
Pancasila di tanah air. Pelaksanaan demokrasi sekarang berdasarkan UUD 1945 yang telah
diamandemen.
d. Periode 1998-sekarang (demokrasi era Reformasi)
Presiden BJ Habibie meletakkan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi
Indonesia pada masa selanjutnya. Habibie menghapus berbagai kekangan demokrasi yang
berlaku di era Soeharto. Dalam masa pemerintahan Presiden BJ Habibie muncul beberapa
indikator pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Salah satunya, pada era reformasi diberikan
ruang kebebasan pers sebagai ruang publik untuk berpartisipasi dalam kebangsaan dan
kenegaraan. Di Demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada era reformasi ini adalah
Demokrasi Pancasila. Dengan karakteristik berbeda dari Orde Baru dan sedikit mirip dengan
Demokrasi Parlementer 1950-1959.
Kondisi demokrasi Indonesia periode reformasi dinilai sedang menuju sebuah
kesempurnaan. Warga negara bertugas mengawal demokrasi agar dapat teraplikasikan dalam
aspek kehidupan. Berikut ini karakteristik demokrasi pada periode reformasi:
1). Pemilu lebih demokratis
2). Rotasi kekuasaan dari pemerintah pusat hingga daerah
3). Pola rekrutmen politik terbuka
4). Hak-hak dasar warga negara terjamin

B. Kelebihan Dan Kekurangan Demokrasi


Kelebihan Demokrasi :
• Demokrasi memberikan kesempatan bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan politik. Masyarakat memiliki hak untuk memilih
wakil-wakil mereka dalam pemilihan umum dan memiliki akses terhadap kebebasan
berpendapat serta menyampaikan pendapat mereka.
• Demokrasi umumnya melindungi hak asasi manusia dan mengakui kesetaraan dan
kebebasan individu. Prinsip demokrasi, seperti supremasi hukum, memberikan
landasan untuk perlindungan hak-hak dasar.
• Dalam demokrasi, perubahan kekuasaan dan perubahan kebijakan dapat dicapai
melalui pemilihan umum dan proses politik yang damai. Ini membantu mencegah
konflik dan ketegangan sosial yang mungkin terjadi dalam sistem yang otoriter.
C. Peran Organisasi Masyarakyat Sipil Dalam Demokrasi
Organisasi adalah suatu entitas yang terdiri dari individu atau kelompok yang bekerja
bersama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam konteks demokrasi, terdapat
berbagai organisasi yang berperan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan
prinsip dan ciri khas demokrasi. Pemerintah merupakan organisasi yang terdiri dari eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola negara dan
menjalankan kebijakan publik sesuai dengan kehendak rakyat, Selain pemerintahan Partai
politik termaksud organisasi yang memainkan peran sentral dalam sistem politik demokratis.
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) memainkan peran yang sangat penting dalam
membangun dan memperkuat demokrasi. Mereka memantau pelanggaran hak asasi manusia,
memberikan bantuan hukum kepada individu yang terdiskriminasi atau dieksploitasi, dan
memperjuangkan keadilan bagi kelompok rentan. OMS berperan penting dalam mendorong
pemerintah untuk menghormati dan melindungi hak-hak dasar warga negara. Contohnya
seperti Indonesian Legal Aid Foundation (YLBHI) adalah organisasi yang memberikan
bantuan hukum kepada individu atau kelompok yang membutuhkan, terutama yang terkait
dengan isu-isu keadilan sosial, hak asasi manusia, dan demokrasi. Mereka juga melakukan
advokasi terhadap reformasi hukum dan penguatan sistem peradilan.

D. Peran Media Dalam Demokrasi


Media merujuk kepada saluran atau sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi, berita, atau pesan kepada masyarakat secara luas. Media memiliki
peran yang sangat penting dalam memperkuat dan menjaga demokrasi. Media berperan
sebagai sumber informasi yang objektif. Mereka menyediakan berita, laporan, dan analisis
yang akurat dan terpercaya tentang isu-isu politik, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat.
Dengan memberikan informasi yang obyektif, media membantu masyarakat dalam
pengambilan keputusan yang cerdas dan memberikan akses pada masyarakat untuk terlibat
dalam proses demokrasi. sebagai pengawas pemerintah dan pemegang kekuasaan dalam
demokrasi. Mereka memantau tindakan pemerintah, menginvestigasi kasus-kasus korupsi,
penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran hak asasi manusia. Dengan melaksanakan
peran-peran ini, media memainkan peran penting dalam menjaga akuntabilitas dalam
demokrasi. Mereka memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, mengawasi
tindakan pemerintah, dan mendorong partisipasi aktif dari publik. media memainkan peran
sebagai kunci dalam menjaga integritas, akuntabilitas, dan partisipasi dalam sistem
demokrasi.
memberitakan dan mengungkap kekurangan dan pelanggaran, media membantu menjaga
akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan.

E. Tantangan Pemerintah Demokrasi Indonesia


Tantangan demokrasi mengacu pada hambatan atau rintangan yang muncul dalam
membangun, menjaga, dan memperkuat sistem demokrasi. Tantangan ini dapat timbul dari
berbagai aspek, termasuk politik, sosial, ekonomi, budaya, dan institusional. Tantangan
demokrasi dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri, seperti partisipasi politik,
kebebasan berpendapat, pengawasan publik, dan perlindungan hak asasi manusia. Tantangan
ini meliputi perubahan pemerintahan yang sering terjadi, perpecahan politik, konflik, atau
ketidakstabilan institusi politik. Ketidakstabilan politik dapat mengganggu proses demokrasi
yang berjalan baik dan mempengaruhi stabilitas negara secara keseluruhan.
Tantangan demokrasi dapat berupa:
1. Korupsi merupakan ancaman serius bagi demokrasi. Praktik korupsi dapat merusak
integritas lembaga-lembaga pemerintah, memperburuk ketidaksetaraan sosial dan
ekonomi, serta mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah dan proses
demokrasi.
2. Ketimpangan dalam distribusi kekayaan, akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan
kesempatan ekonomi dapat menyebabkan polarisasi sosial dan merusak prinsip
kesetaraan dalam demokrasi. Ketimpangan sosial dan ekonomi juga dapat
menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak kemerdekaan pada
tahun 1945. Dengan adopsi prinsip-prinsip demokrasi dalam Piagam Jakarta dan Pancasila
sebagai dasar filsafat negara, Indonesia telah mengadopsi sistem pemilihan umum langsung
dan memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan politik. Meskipun menghadapi tantangan seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan
konflik politik, Indonesia terus berusaha memperkuat demokrasinya dengan mendorong
transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Partisipasi aktif masyarakat dalam
pembangunan demokrasi sangat penting untuk memastikan keputusan yang adil dan
berkeadilan serta untuk mencapai tujuan-tujuan demokrasi yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/160000569/karakteristik-demokrasi-
periode-reformasi-1998-sekarang?page=all#page2 (diakses 21 mei 2023)
https://tirto.id/isi-dekrit-presiden-5-juli-1959-sejarah-alasan-tujuan-dampak-gnje (diakses 21
mei 2023)
https://guruppkn.com/kelebihan-dan-kekurangan-demokrasi-pancasila (diakses 21 mei 2023)
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6243165/sejarah-demokrasi-di-indonesia-dan-
perkembangannya-dari-masa-ke-masa (diakses 21 mei 2023)

Anda mungkin juga menyukai