PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
1
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga, Pancasila dan Kewarganegaraan,
(Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2005), hal. 67.
3
Penetapan paham demokrasi sebagai tatanan pengaturan hubungan
antara rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara
Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari
kenyataan bahwa sebagian terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik
mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropa Barat (khususnya
Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan Kolonial Belanda di
Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab
dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropa Barat dan
Amerika Serikat.2
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi
2
Azyumardi Azra,, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2006), hal. 230.
3
Artis, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, (Pekan Baru: Uin Suska Riau,
4
), hal. 38.
4
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, Undang-Undang yang
mengatur dan menjadi HAM di Indonesia adalah Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.56
3. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi)
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem
konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan.
4. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk diperlakukan
sama didepan hukum, pengadilan, dan pemerintahan tanpa membedakan
agam, suku, dan ras.7
5. Pengambilan keputusan atas musyawarah
Dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai
keputusan bersama (musyawarah) untuk mencapai mufakat.
6. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
Dengan adanya partai politik dan organisasi sosial politik ini
berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
5
Budiardjo, Miriam., Demokrasi di Indonesia, (Jakarta: Gramedia. 1996), hal.
6
.
7
Azyumardi Azra, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE
Uin Syarif Hidayatullah, 2003), hal.118.
5
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950.
Demokrasi ini secara yudiris resmi berakhir pada tanggal 5 Juli 1959
bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa berlakunya
demokrasi parlementer (1945 – 1959), kehidupan politik dan pemerintahan
tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahana tidak dapat
dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan
pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik ada pada saat itu.6
2. Demokrasi Terpimpin
Lahirnya demokrasi terpimpin karena ada kesadaran dan keyakinan
terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer
(liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik
maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi. Secara konsepsional, demokrasi
terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Sukarno ketika
Memberikan amanat kepada konstitusi tanggal 22 April 1959 tentang pokok-
pokok demokrasi terpimpin, antara lain:
a. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator.
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan
dasar hidup bangsa Indonesia.
c. Demokrasi adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan
yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial.
d. Inti dari pada pemimpin dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam demokrasi terpimpin.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indonesia.
Namun, dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan
sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak
6
pada Presiden juga karena kelemahan Legislatif sebagai patner dan pengontrol
eksekutif serta situasi sosial politik yang tidak menentu saat itu.
3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru
Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan
hak-hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemasuaian sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah
menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam
menyelesaikan masalah bangsa, dan harus dimanfatkan untuk mewujudkan
keadilan sosial. Munculnya demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai
penyelewengan dan permasalahan yang dialami oleh bangsa indonesia pada
berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin. Kedua jenis
demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang bernapaskan
kekeluargaan dan gotong royong. Meskipun demokrasi ini tidak bertentangan
dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang
dijalankan pada masa orde baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang
tidak sejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi Pancasila, diantaranya: a.
Penyelenggaraan PEMILU yang tidak jujur dan adil.
b. Penegakan kebebasan berpolitik bagi PNS.
c. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.
4. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
demokrasi pancasila. Namun perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan
demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila dari
masa orde baru. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini
yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
7
d. Konsep trias politica (Pilar Kekuasaan Negara) masin-masing bersifat
otonom penuh.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan
yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan
lebih mudah diwujudkan. Tata cara pekalsanaan demokrasi Pancasila
dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemerintah
NKRI berdasarkan konstitusi. Demokrasi Pancasila hanya akan dapat
dilaksanakan dengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat
dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi
sikap hidup politik pendukungnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang bisa saya petik dari makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu “Demokratia”
yang terdiri dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat, kratos atau
cratein yang berati kedaulatan atau pemerintahan. Secara harfiah,
demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau
kedaulatan ada ditangan rakyat.
2. Adapun prinsip-prinsip dari demokrasi, yaitu Kedaulatan ditangan rakyat,
pengakuan dan perlindungan terhadap HAM, pemerintahan berdasar
hukum (konstitusi), peradilan yang bebas dan tidak memihak, pengambilan
keputusan atas musyawarah, dan adanya partai politik dan organisasi sosial
politik.
3. Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang
politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan
Indonesia, yaitu demokrasi parlementer (liberal), demokrasi terpimpin,
demokrasi pancasila pada era orde baru, dan demokrasi pancasila pada era
orde reformasi.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Artis. 2014. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Pekan Baru: Uin Suska Riau).
Azra. Azyumardi. 2006. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. (Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah).
Mahfud. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Jakarta: PT Rineka Cipta).
Miriam, Budiardjo. 1996. Demokrasi di Indonesia. (Jakarta: Gramedia).
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan.
(Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga).
10
PETA KONSEP
Demokrasi Indonesia
Pengertian Demokrasi
Sejarah Demokrasi di
Indonesia
Prinsip-Prinsip
Demokrasi
Landasan-landasan
Demokrasi Indonesia
Pelaksanaan Demokrasi
di
Indonesia
11
12