Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA

Pemikiran Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara

Dasar Negara bangsa Indonesia adalah Pancasila. Dasar Negara lahir setelah melewati
proses yang panjang. Proses perumusan dasar Negara di awali dengan terbentuknya Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai.

BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945. BPUPKI sendiri memiliki jumlah anggota 64 orang
yang terdiri dari tokoh Indonesia dan perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah Dr. KRT
Radjiman Widyodiningrat. BPUPKI telah melakukan sidang sebanyak 2 kali. Sidang pertamanya
diselenggarakan pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Agenda utamanya adalah membahas dasar
Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, dan rancangan undang – undang dasar.

Pada sidang tersebut, tiga tokoh bangsa Indonesia yakni Moh. Yamin, Soepomo, dan
Soekarno. Berikut usulan dasar Negara yang diusulkan oleh tiga tokoh dalam sidang BPUPKI.

1. Moh. Yamin
Moh. Yamin memberikan usulan rumusan dasar Negara secara lisan dan tertulis.
Usulan tersebut disampaikan pada 29 Mei 1945.
Berikut usulan lisannya :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Adapun usulan tertulis sebagai berikut :

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Soepomo
Soepomo menyapaikan usulan dasar Negara pada 31 Mei 1945. Usulan dasar
Negara dari Soepomo sebagai berikut.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

3. Soekarno
Soekarno menyampaikan usulan rumusan dasar negara pada 1 Juni 1945. Berikut
usulan dasar negara dari Soekarno.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Seluruh usulan yang disampaikan oleh tiga tokoh tersebut ditampung. Selanjutnya, akan
dibahas dan dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI.

Pancasila disahkan menjadi dasar negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Sebelum rumusan dasar negara terbentuk pada 22 Juni 1945 pada rapat Panitia Sembilan,
sembilan tokoh nasional berhasil menyusun naskah Piagam Jakarta. Panitia Sembilan ini diketuai
oleh Soekarno.

Setelah proklamasi diselenggarakan pada 17 Agustus 1945, terdapat perubahan isi atau
naskah Piagam Jakarta. Sampai akhirnya, Moh.Hatta mengajak beberapa tokoh untuk berdiskusi
tentang hal tersebut sebelum sidang PPKI digelar. Pada perundingan tersebut menghasilkan
keputusan untuk mengganti kalimat Piagam Jakarta yang menjadi salah satu keberatan dari
pemeluk agam lain menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya
untuk mencegah adanya perpecahan di antara masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
Selanjutnya, nama Piagam Jakarta diubah menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
diresmikan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945 dengan rumusan sebagai berikut.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi sebagai
system pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya
untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan. Demokrasi
berasal dari bahasa Yunani “Demos” dan “Kratos” . Demos artinya rakyat dan Kratos artinya
kekuatan atau kekuasaan atau pemerintahan.

Pengertian Demokrasi menurut para ahli :

1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln
menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
2. C.F. Strong
Demokrasi adlh sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa
turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin
pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.
3. Haris Soche
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan
pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang
bertanggung jawab memerintah.
4. Montesquieu
Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi
yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan
pemegang kekuasaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki
kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-
masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi
lainnya.
5. Affan
Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang pertama jika diartikan secara
normatif, adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh negara, sementara
secara empiris adalah demokrasi adalah perwujudannya dunia politik
6. Aristoteles
Sebuah kebebasan setiap warga negara. Kebebasan tersebut digunakan untuk
saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu kebebasan, prinsip
demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui kebebasanlah, setiap warga
negara dapat saling berbagi sebuah kekuasaan di dalam negaranya sendiri
Tujuan Demokrasi

Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera,
adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan. Berikut
penjelasan tujuan demokrasi :

1. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi.
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki
kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi
mereka.
2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan
ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap
warga negara dan mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama
agar terjalin keamanan bersama di lingkungan masyarakat.
3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan
dalam setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga
memberi aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam
bidang politik guna memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.
4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi,
ada di tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada
pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan
pemerintahan, agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator.
5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan
diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem
demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat
menyelesaikan segala masalah secara damai.

Macam – Macam Demokrasi

Secara Umum terdapat dua macam demokrasi yaitu :

1. Demokrasi tidak langsung

Demokrasi yang dilaksanakan dengan sistem perwakilan. Didalam demokrasi ini


masyarakat menyalurkan kehendak dengan memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam
dewan perwakilan rakyat.
2. Demokrasi langsung

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di mana


setiap masyarakat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu
keputusan politik. Dalam sistem ini, setiap masyarakat mewakili dirinya sendiri dalam
memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan
politik jabatan yang terjadi.

Demokrasi Berdasarkan Prioritas :

 Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat

1. Demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya untuk bermusyawarah dalam


menentukan kebijakan umum negara.
2. Demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Demokrasi jenis ini diterapkan
atas pertimbangan kenyataan suatu negara dengan jumlah penduduk yang besar, wilayah
yang luas, dan permasalahan yang semakin kompleks.

 Berdasarkan Prinsip Ideologi

1. Demokrasi Konstitusional. Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang


berlandaskan pada kebebasan atau individualisme.
2. Demokrasi Rakyat. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar merupakan salah satu jenis
demokrasi yang berhaluan Marxisme-Komunisme. Demokrasi ini menginginkan
kehidupan tanpa adanya kelas sosial.
3. Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang berlaku di
Indonesia. Demokrasi ini bersumber dari tatanan nilai sosial dan budaya dengan
berasaskan musyawarah untuk mufakat. Demokrasi ini juga mengutamakan kepentingan
yang berimbang.

 Berdasarkan Tujuan

1. Demokrasi Formal. Demokrasi formal adalah demokrasi yang menjunjung tinggi


persamaan dalam bidang politik tanpa adanya pengurangan kesenjangan dalam bidang
ekonomi. Demokrasi formal dianut oleh negara-negara liberal.
2. Demokrasi Material. Demokrasi material adalah demokrasi yang fokus pada upaya untuk
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, di mana persamaan dalam bidang
politik kurang diperhatikan. Demokrasi jenis ini dianut oleh negara-negara komunis.
3. Demokrasi Gabungan. Macam-macam demokrasi selanjutnya adalah demokrasi gabungan
yang dianut oleh negara-negara non blok. Demokrasi gabungan berada pada jalur tengah,
yakni mengambil kebaikan dan membuang keburukan dari pelaksanaan demokrasi formal
dan material
Prinsip – Prinsip Demokrasi

1. Negara Berdasarkan Konstitusi


Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan
konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi dapat
diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di sebuah
negara.

2. Jaminan Perlindungan HAM


Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak
lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip
negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan bagian dari
pembangunan negara yang demokratis.

3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat


Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan
hati nurani serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik. Selain itu salah satu prinsip
demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat atau
membentuk organisasi.

4. Pergantian Kekuasaan Berkala


Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan
oleh Lord Acton. Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia
penuh dengan kelemahan. Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt, but
absolute power corrupts absolutely”. Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung
menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan membatasi
kekuasaan atau kewenangan penguasa.
5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak
lain termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak
diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan baik.

6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan


Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum.
Setiap Warga Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah
atau pandang bulu.
7. Jaminan Kebebasan Pers
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers
yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta memberikan
kritikan dan masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik.

Asas Pokok Demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah


pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama
dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu:

 Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat


untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan
adil; dan

 Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Anda mungkin juga menyukai