Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun,
dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai
saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan
diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah
menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan
pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan
warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Seperti Sekelompok masyarakat
menyampaikan pendapat di muka umum adalah ciri utama dari supremasi sipil dalam
masyarakat madani atau masyarakat yang beradab dan mengikuti aturan yang berlaku
dalam negara.
Masyarakat madani atau civil society merupakan bagian masyarakat yang memiliki
adab dalam membangun, memaknai, dan menjalani kehidupannya. Menurut Anwar
Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip
moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan
masyarakat Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni,
pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau
keinginan individu.
Masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang
demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi,
aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten memiliki bandingan, mampu
berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi, dan hak asasi,
namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa demokrasi dan masyarakat madani saling
terikat dan tidak dapat dipisahkan, sebagaimana demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan yang didalamnya terdapat aturan-aturan dan aturan-aturan tersebut
harus dipatuhi dan dijalankan oleh masyarakat yang tinggal dalam negara tersebut.
Oleh karena itu kami selaku kelompok 2 akan memberi judul makalah ini “Demokrasi
dan Masyarakat Madani”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi?
3. Bagaimana ciri-ciri demokrasi?
4. Apa sajakah contoh-contoh demokrasi?
5. Apa tujuan dari demokrasi ?
6. Bagaimanakah prinsip demokrasi?
7. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat madani?
8. Bagaimana konsep masyarakat madani?
9. Bagaimana karakter masyarakat Indonesia.
10. Apa hambatan dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia?
11. Bagaimana tantangan masyarakat madani di Indonesia ke depan?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengertian demokrasi (ciri-ciri, jenis, prinsip, beserta contoh).
2. Memahami pengertian masyarakat madani.
3. Memahami konsep masyarakat madani di Indonesia.
4. Mengetahui tantangan masyarakat madani di Indonesia.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat
dan Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Para ahli juga mendefinisikan pengertian demokrasi, antara lain sebagai berikut:
1) Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu
sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan
untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan
dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan
masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi
oleh institusi lainnya.
2) Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
3) Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau
prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap
warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles
pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara
hidupnya, maka sama saja seperti budak.
4) Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan
HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari
setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
5) Demokrasi menurut International Commission of Juris adalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus
diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu
proses pemilu.
6) Demokrasi menurut Ir.Soekarno adalah demokrasi yang lahir dari kehendak
memperjuangkan kemerdekaan, itu artinya adalah demokrasi Indonesia menurut
Soekarno meletakan embrionya pada perlawanan terhadap imperialisme dan
kolonialisme
2. Jenis-Jenis Demokrasi
Demokrasi terbagi menjadi beberapa jenis, berikut beberapa jenis dari demokrasi :
A. Demokrasi Berdasarkan Sudut Pandang Ideologi
a) Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal adalah demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan
paham untuk memberikan kebebasan individu. Dimana demokrasi liberal ini juga
bisa dikatakan sebagai demokrasi yang mengutamakan perlindungan hak
individu dari kuasa pemerintah dengan catatan yang sesuai hukum
konstitusional. Oleh karena itu, dalam demokrasi ini, setiap keputusan yang ingin
dipilih akan diambil dari keputusan mayoritas. Hal tersebut dilakukan supaya
setiap kebijakan yang sudah dibuat tidak melanggar hak-hak setiap individu.
b) Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat ini mencita-citakan kehidupan tanpa adanya kelas sosial dan
tanpa kepemilikan pribadi. Sistem demokrasi yang satu ini disebut juga sebagai
demokrasi proletar yang berhaluan Marxisme dan komunisme.
B. Demokrasi Menurut Cara Aspirasi Rakyat
a) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau yang juga disebut dengan demokrasi murni adalah
jenis demokrasi dimana rakyatlah yang mempunyai kekuasaan secara langsung
tanpa adanya perwakilan, perantara, atau majelis parlemen. Demokrasi yang
satu ini memerlukan partisipasi luas dalam politik. Apabila pemerintah harus
mengesahkan undang-undang ataupun kebijakan tertentu, maka peraturan
tersebut akan ditentukan oleh rakyat. Mereka akan memberikan suara pada
suatu masalah dan berperan untuk menentukan nasib negaranya sendiri.
b) Demokrasi Perwakilan
Demokrasi perwakilan ini adalah hal yang akan dilakukan saat rakyat bisa
memilih siapa yang akan mewakili suara mereka di parlemen. Dimana demokrasi
ini adalah bentuk demokrasi yang paling umum di seluruh dunia. Penekanannya
sendiri ada pada perlindungan hak-hak yang tidak hanya pada mayoritas rakyat
di negara bagian saja, tapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan yang lebih
berkualitas, minoritas kemudian akan bisa menyuarakan dengan cara yang lebih
efisien.
c) Demokrasi Perwakilan Sistem Referendum
Demokrasi yang satu ini adalah gabungan antara demokrasi langsung dan
demokrasi perwakilan. Rakyat akan memilih wakilnya untuk duduk di dalam
lembaga perwakilan yang kemudian dikontrol oleh rakyat itu sendiri.
3. Ciri-Ciri Demokrasi
Demokrasi sendiri dilakukan supaya kebutuhan masyarakat umum bisa terpenuhi.
Pengambilan kebijakan negara demokrasi tergantung pada keinginan dan juga aspirasi
rakyat secara umum. Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan rakyat,
maka di dalam suatu negara demokrasi akan tercipta adanya kepuasan rakyat. Selain
itu, negara sendiri sudah bisa dikatakan sebagai negara demokrasi apabila sudah
memenuhi ciri-ciri di bawah ini:
A. Memiliki perwakilan rakyat
Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi karena di dalamnya
mempunyai perwakilan rakyat atau yang sering disebut sebagai Dewan perwakilan
Rakyat (DPR). melalui DPR, segala urusan negara, kekuasaan, dan kedaulatan rakyat
akan diwakilkan oleh anggota DPR.
B. Keputusan Berlandaskan Aspirasi serta Kepentingan Warga
Dalam sebuah negara demokrasi, segala keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah
berlandaskan dari aspirasi dan kepentingan warga negara. Hal ini dilakukan untuk
mencegah praktek korupsi yang merajalela.
C. Menerapkan Ciri-Ciri Konstitusional
Hal ini tercantum di dalam penetapan hukum dan undang-undang hukum yang
berlaku harus ditetapkan dengan seadil-adilnya tanpa membeda-bedakan.
D. Menyelenggarakan Pemilihan umum
Pemilu atau pemilihan umum adalah pesta rakyat yang harus dilakukan secara
berkala sampai pemimpin terpilih untuk memimpin sebuah pemerintahan. Seperti di
Indonesia, dalam menyelenggarakannya pemilu harus melakukan dengan asas luber
jurdil. Luber jurdil adalah kepanjangan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil.
E. Terdapat partai
Partai adalah sebuah sarana untuk melakukan sistem demokrasi. Dengan adanya
partai, seluruh rakyat dapat ikut serta untuk mencalonkan menjadi wakil rakyat yang
nantinya berfungsi untuk menjadi penerus aspirasi. Tujuan utama diadakannya partai
adalah agar pemerintah dapat dengan mudah mewujudkan keinginan rakyatnya.

4. Prinsip Demokrasi
Dinukil dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh A. Ubaedillah dan Abdul Rozak,
demokrasi hakikatnya adalah proses bernegara yang bertumpu pada peran rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Demikian, pemerintahan demokrasi meliputi
tiga hal dasar yang menjadi prinsipnya, yaitu:
a. Pemerintahan dari Rakyat
Maksudnya bahwa suatu pemerintahan yang sah adalah pemerintahan yang
memperoleh pengakuan dan dukungan sebagian besar rakyat melalui mekanisme
demokrasi seperti pemilihan umum.
b. Pemerintahan oleh Rakyat
Diartikan sebagai pemerintahan yang menjalankan kekuasaan atas nama rakyat,
bukan atas dorongan pribadi, elit negara, maupun elit birokrasi. Di sisi lain,
pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya berada dalam pengawasan rakyat.
Pengawasan ini bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
c. Pemerintahan untuk Rakyat
Yang dimaksud pemerintahan untuk rakyat yakni bahwa kekuasaan yang diberikan
oleh rakyat kepada pemerintah harus dijalankan untuk kepentingan rakyat.
Kepentingan rakyat harus menjadi landasan utama kebijakan yang dibuat
pemerintah secara demokratis.

5. Contoh Demokrasi
Adapun contoh demokrasi yang dapat ditemui di dalam kehidupan bermasyarakat,
baik itu ruang lingkup keluarga, sekolah, negara, dan juga lingkungan yang ada disekitar
kita. Berikut ini adalah beberapa contoh demokrasi yang perlu diketahui:
A. Contoh Demokrasi di Lingkungan Keluarga
1. Berlaku Adil Kepada Semua Anggota Keluarga
2. Bebas Mengeluarkan Pendapat
3. Mengatasi Masalah Keluarga dengan Musyawarah
4. Mendahulukan Kepentingan Bersama
B. Contoh Demokrasi Di Lingkungan Sekolah
1. Pemilihan Ketua Kelas dengan Cara Voting atau Musyawarah
2. Saling Menghargai Pendapat Orang Lain
3. Menerapkan Jadwal Piket Bergilir
4. Tidak ada diskriminasi
C. Contoh Demokrasi di Tempat Tinggal
1. Melakukan Hak dan Kewajiban di Tengah Masyarakat
2. Ikut Berpartisipasi dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban
3. Gotong Royong dengan Semua Warga
4. Musyawarah Rutin
D. Contoh Demokrasi Bernegara
1. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2. Pemimpin Bisa Menjalankan Tugas Sesuai Amanat

6. Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan dari demokrasi sendiri yaitu untuk menciptakan kehidupan
masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur dengan konsep mengedepankan
kejujuran, keadilan, dan keterbukaan. Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam
kehidupan bernegara meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa tujuan dari adanya demokrasi.
A. Kebebasan Berpendapat
Tujuan dari demokrasi yaitu memberikan kebebasan dalam berpendapat dan juga
berekspresi. Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana
masyarakatnya mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapat dan
memberikan aspirasi serta ekspresi mereka. Hal tersebut menjadi salah satu hal
yang fundamental untuk negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga
dilakukan dengan cara yang terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi
adanya masalah sosial yang belum terwujud.
B. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi memiliki tujuan untuk menciptakan keamanan,
ketertiban, dan juga ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan
menjamin hak-hak setiap warga negara dan juga mengedepankan musyawarah
untuk memecahkan masalah bersama supaya terjalin keamanan bersama di
lingkungan masyarakat.
C. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi lebih mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga mereka akan
dilibatkan dalam setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara
langsung sampai memberi aspirasi terkait dengan kebijakan publik. Dengan adanya
peran rakyat di dalam pemerintahan, maka hal itu juga akan membuat setiap warga
negara lebih bertanggung jawab kepada peran yang mereka miliki sebagai seorang
warga negara yang wajib menjaga keutuhan negara.
D. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi di dalam negara yang menerapkan sistem demokrasi ada di
tangan rakyat. Itu artinya, rakyat memiliki hak untuk memberikan aspirasi dan juga
kritik kepada pemerintah. Sistem pemerintah demokrasi juga memiliki tujuan untuk
membatasi kekuasaan pemerintahan supaya tidak menimbulkan kekuasaan absolut
atau diktator. Rakyat sendiri bisa menilai dan juga menuntut jika ada
ketidaksesuaian antara kebutuhan dan kebijakan yang dirumuskan. Rakyat bisa
mengajukan tuntutan jika pemerintah melakukan penyelewengan terhadap
kebijakan yang sudah dibuat.

7. Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani atau civil society dapat diartikan sebagai suatu corak kehidupan
masyarakat yang terorganisir, mempunyai sifat kesukarelaan, keswadayaan,
kemandirian, namun mempunyai kesadaran hukum yang tinggi. Masyarakat madani
merupakan suatu sistem yang subur dan sangat menjamin prinsip moral. Dimana
kebebasan individu dan stabilitas masyarakat sangat seimbang, diisi oleh golongan
masyarakat yang beradab, berperikemanusiaan, menguasai ilmu pengetahuan, unggul
dalam hal teknologi.
Berikut beberapa pendapat menurut ahli tentang masyarakat madani, antara lain
adalah :
a. Gallner
Gallner mendefinisikan masyarakat madani adalah masyarakat yang terdiri dari
berbagai institusi non-pemerintahan yang memiliki otonom cukup kuat untuk
mengimbangi negara.
b. Victor Perez Diaz
Menurutnya, civil society menekan pada kondisi masyarakat yang mempunyai
kebebasan, mengalami pemerintahan terbatas, memiliki ekonomi pasar, dan
muncul perkumpulan masyarakat yang mandiri serta saling menopang satu dengan
yang lainnya.
c. Anwar Ibrahim
Masyarakat madani adalah sistem sosial berasaskan pada prinsip moral untuk
menjamin kebebasan perseorangan dengan kestabilan masyarakat.
d. Muhammad HR. Songe
Civil society adalah masyarakat yang mandiri, setara, sederajat, adil, demokratis, dan
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
e. Mun’im (1994)
Masyarakat madani adalah sebuah gagasan eris yang menjelma di berbagai tatanan
sosial. Dimana hal terpenting dari gagasan tersebut adalah usahanya dalam
menyelaraskan berbagai konflik kepentingan. Entah itu kepentingan masyarakat,
individu, dan juga negara.
f. Hefner
Masyarakat madani merupakan sebuah masyarakat yang memiliki ciri khas
demokratis dalam berinteraksi dengan masyarakat lain. Selain itu, masyarakat
madani biasanya lebih heterogen. Dalam kondisi tersebut, mereka diharapkan bisa
mengorganisasi dirinya sendiri serta bisa menumbuhkan kesadaran untuk
mewujudkan peradaban. Dengan begitu, mereka pada akhirnya mampu
berpartisipasi dan mengatasi kondisi global yang cukup kompleks dan juga penuh
dengan persaingan.

8. Ciri-ciri Masyarakat Madani


Terdapat sejumlah ciri-ciri masyarakat madani, yakni:
a. Menjunjung Tinggi Nilai

Masyarakat madani identik dengan sifatnya yang beradab. Mereka selalu


menjunjung tinggi nilai dan norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu
mereka pegang dengan ilmu, iman, dan juga teknologi. Hal tersebut berarti,
masyarakat madani memiliki kehidupan yang berdasarkan aturan yang sudah
berlaku. Mulai dari nilai, hukum, norma, dan lainnya
Ketaatan mereka didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah mereka
pelajari. Kemudian dikembangkan dengan kekuatan iman serta keyakinan
mereka terhadap Sang Pencipta.
b. Mempunyai Peradaban yang Tinggi

Sebagai manusia yang mempunyai keyakinan serta keimanan yang kuat kepada
Tuhan Sang Pencipta, masyarakat madani sudah membuktikan bahwa mereka
adalah masyarakat yang beradab. Dimana mereka memiliki adab yang baik dan
bertata krama. Selain itu, mereka juga mempunyai tata krama kepada sesama
manusia serta Tuhannya.

c. Memprioritaskan Kesederajatan serta Transparansi

Ciri selanjutnya yaitu masyarakat madani menilai bahwa status mereka itu
semuanya sama. Entah itu perempuan maupun laki-laki. Keterbukaan atau
transparansi itu artinya mereka akan menjalani kehidupan dengan sikap yang
jujur dan tidak memerlukan adanya hal-hal yang harus ditutupi. Sehingga hal
tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara satu anggota dengan
anggota yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki
nuansa yang demokratis. Dimana demokratisasi mereka dapat diciptakan dengan
adanya Lembaga Swadaya Masyarakat, partai politik, pers yang bebas, dan juga
toleransi.

d. Ruang Publik yang Bebas

Ruang publik yang bebas biasanya juga disebut sebagai free public sphere. Ini
merupakan wilayah yang memungkinkan masyarakat untuk mempunyai hak
serta kewajiban warga negara. Dimana mereka memiliki akses penuh dalam
berbagai kegiatan politik, berserikat dan juga bekerjasama, menyampaikan
pendapat yang berbeda, dan juga berkumpul serta mendapatkan informasi
secara luas

e. Supremasi Hukum

Dalam KBBI, supremasi hukum artinya kekuasaan tertinggi di dalam hukum yang
berarti bahwa ada jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini
bisa terjadi apabila sebuah negara menempatkan hukum sebagai kekuasaan
tertinggi. Perlu digaris bawahi, bahwa keadilan yang dimaksud dapat terwujud
jika hukum yang ada diberlakukan secara netral. Ini artinya, tidak ada
pengecualian untuk mendapatkan suatu kebenaran atas nama hukum.

f. Keadilan Sosial

Keadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah keseimbangan dan
juga pembagian yang proporsional antara hak serta kewajiban suatu warga
negara dan negara itu sendiri. Dimana hal itu meliputi aspek kehidupan. Artinya,
warga negara mempunyai hak serta kewajiban atas negaranya. Begitu juga
negara, mereka juga mempunyai hak serta kewajiban atas warganya.
Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang. Sehingga akan
menghasilkan output yang seimbang juga. Kemajemukan atau keberagaman
tentu akan terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu negara yang
memiliki berjuta warga negara. Dimana mereka berasal dari berbagai kelompok
yang berbeda-beda. Jadi, yang dimaksud dengan pluralisme yaitu suatu sikap
menerima dan mengakui secara tulis bahwa masyarakat yang ada di sebuah
negara itu bersifat majemuk atau beragam. Hal ini bisa menjadi faktor
terwujudnya masyarakat yang multikultural. Mulai dari kebudayaan, nilai, adat
istiadat, norma, dan juga bahasa, suku agama, serat etnis.

Sebagai anggota masyarakat madani, seperti halnya masyarakat Indonesia. Kita


memiliki beragam bahasa, suku, agama, budaya, etnis, dan lainnya. Tentu sikap
pluralisme harus kita miliki dan juga berkeyakinan bahwa sebuah kemajemukan
akan memberikan nilai positif yang berasal dari Tuhan.

g. Partisipasi Sosial

Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun individu,


kita perlu berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan tertentu. Dengan adanya partisipasi sosial
yang bersih, maka itu adalah awal dari terciptanya masyarakat madani. Hal
tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa membuat hak serta kewajiban
individu terjaga dengan sangat baik. Itu artinya, masyarakat madani perlu
menyeimbangkan antara hak serta kewajibannya. Sehingga akan tercipta
keadilan sosial seperti yang sudah disebutkan di atas.

9. Karakteristik Masyarakat Madani

Selain memiliki ciri khas, masyarakat madani juga memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari
masyarakat madani :

 Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.

 Kekuasaan yang ada di dalam masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga


kepentingan yang sifatnya mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan
alternatif.

 Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah
dan juga program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.

 Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara.
Sebab, anggota organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan
yang diambil oleh pemerintah.

 Maju dan berkembangnya kreativitas yang awalnya terhambat oleh rezim totaliter.
 Terciptanya loyalitas atau kesetiaan serta kepercayaan. Sehingga setiap individu
mengakui keterikatannya dengan individu lain dan mereka tidak memprioritaskan
kepentingan sendiri.

 Terdapat pembebasan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dari lembaga sosial


dengan berbagai macam perspektif.

 Memiliki kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan. Itu artinya mereka adalah
masyarakat yang memiliki agama dan mengakui keberadaan Tuhan. Selain itu,
mereka juga menempatkan hukum Tuhan sebagai pondasi dalam mengatur
kehidupan.

 Hidup damai dan tentram. Sebab, semua orang yang ada di masyarakat madani baik
itu secara kelompok maupun individu sangat menghormati dan menghargai pihak
lain.

 Saling tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal seseorang yang bisa saja
mengurangi kebebasan mereka.

 Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain yang sudah
memiliki kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa terganggu
dengan pihak lain yang memiliki latar belakang yang berbeda.

 Terciptanya keseimbangan antara hak serta kewajiban.

 Memiliki peradaban yang tinggi. Itu artinya mereka mempunyai kecintaan terhadap
ilmu pengetahuan dan menggunakan serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk
masa depan.

 Memiliki akhlak yang mulia.

10. Hambatan Terwujudnya Masyarakat di Indonesia

Meskipun idealnya masyarakat madani merupakan tujuan yang diinginkan, namun


terdapat beberapa hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya konsep ini.
Beberapa hambatan utama termasuk:

a) Ketidakstabilan Politik

Konflik politik, korupsi, dan ketidakstabilan politik dapat menghambat proses


demokratisasi dan pembangunan masyarakat madani. Instabilitas politik sering kali
menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi partisipasi warga negara dan
perkembangan institusi sipil.

b) Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Warga Negara


Kurangnya kesadaran akan hak-hak warga negara, kurangnya akses terhadap
pendidikan yang berkualitas, dan kurangnya partisipasi dalam proses politik dapat
menghambat perkembangan masyarakat madani. Pendidikan yang buruk dan
rendahnya tingkat kesadaran politik dapat membuat warga negara kurang mampu
untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat yang demokratis dan inklusif.

c) Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonom

Ketimpangan sosial dan ekonomi dapat menciptakan ketegangan dalam


masyarakat dan menghalangi akses yang adil terhadap peluang dan sumber daya.
Ketidaksetaraan yang tinggi dapat mereduksi partisipasi politik dan mengurangi
kepercayaan terhadap institusi-institusi demokratis.

d) Ketidakstabilan Keamanan

Konflik bersenjata, kekerasan etnis, dan ancaman keamanan lainnya dapat


menghambat perkembangan masyarakat madani. Ketidakstabilan keamanan
menciptakan ketakutan dan ketidakpastian yang dapat menghambat partisipasi
warga negara dan pembangunan institusi demokratis.

e) Dominasi Oligarki dan Elite Politik

Dominasi oleh oligarki politik atau elite ekonomi dapat menghambat proses
demokratisasi dan pembangunan masyarakat madani. Ketika kekuatan politik dan
ekonomi terkonsentrasi di tangan sedikit orang, hal ini dapat mengurangi ruang
gerak bagi partisipasi warga negara dan memperkuat ketidaksetaraan sosial dan
politik.

f) Kegagalan Institusi Publik

Kegagalan institusi publik dalam memberikan pelayanan yang efektif dan


merespons kebutuhan masyarakat dapat mengurangi kepercayaan terhadap
pemerintah dan menghambat perkembangan masyarakat madani. Korupsi,
birokrasi yang lambat, dan kurangnya akuntabilitas dapat mereduksi kemampuan
institusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan mewujudkan masyarakat madani,


diperlukan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil,
sektor swasta, dan lembaga internasional. Diperlukan reformasi kebijakan yang
menyeluruh, penguatan institusi demokratis, peningkatan akses terhadap pendidikan
dan informasi, serta pembangunan ekonomi yang inklusif untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan masyarakat madani.

11. Tantangan Masyarakat Madani di Indonesia

Masyarakat madani merupakan suatu kondisi yang senantiasa diidam-idamkan oleh


semua lapisan masyarakat di negara Indonesia. Di Indonesia, terdapat sejumlah
tantangan yang menghalangi terwujudnya masyarakat madani yang ideal. Beberapa
tantangan utama termasuk:

a) Korupsi

Korupsi merupakan salah satu masalah kronis di Indonesia yang menghambat


perkembangan masyarakat madani. Praktik korupsi yang merajalela mereduksi
kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah, merugikan pembangunan
ekonomi, dan menghambat pemerataan sumber daya.

b) Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

Ketimpangan sosial dan ekonomi yang tinggi merupakan hambatan serius bagi
terwujudnya masyarakat madani yang inklusif dan berkeadilan. Ketidaksetaraan
dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi dapat
menciptakan ketidakpuasan sosial dan meningkatkan ketegangan dalam
masyarakat.

c) Ekstremisme dan Intoleransi

Munculnya kelompok-kelompok ekstremis dan intoleran dapat mengancam


kebebasan beragama, berpendapat, dan berkumpul, yang merupakan nilai-nilai
kunci dalam masyarakat madani. Konflik agama dan etnis juga dapat menghambat
kerukunan sosial dan kehidupan beragama yang harmonis.

d) Keterbatasan Akses Terhadap Pendidikan dan Informasi Keterbatasan akses


terhadap pendidikan berkualitas dan informasi yang objektif dapat menghambat
kesadaran warga negara tentang hak-hak mereka dan partisipasi dalam kehidupan
politik. Ini juga dapat menciptakan kesenjangan pengetahuan yang memperkuat
ketidaksetaraan dalam masyarakat.

e) Ketergantungan pada Sumber Daya Alam

Ketergantungan ekonomi pada sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat
menciptakan ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian sosial. Eksploitasi yang
berlebihan terhadap lingkungan juga dapat merusak ekosistem dan mengancam
keberlanjutan lingkungan hidup.

f) Kurangnya Keterlibatan Masyarakat Sipil

Meskipun terdapat banyak organisasi masyarakat sipil di Indonesia, namun


keterlibatan dan pengaruh mereka masih terbatas. Dibutuhkan lebih banyak ruang
bagi partisipasi masyarakat sipil dalam proses pembangunan dan pengambilan
keputusan untuk memperkuat masyarakat madani.

g) Polarisasi Politik
Adanya polarisasi politik yang meningkat dapat memecah belah masyarakat dan
menghambat kerjasama antar kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Politisasi
yang berlebihan juga dapat mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan
politik yang sempit.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan komitmen dari berbagai pihak,


termasuk pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan lembaga internasional.
Reformasi kebijakan yang menyeluruh, penguatan institusi demokratis, peningkatan
partisipasi masyarakat, serta pembangunan ekonomi yang inklusif menjadi kunci untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan masyarakat madani di
Indonesia.
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan
 Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan
tertinggi ada di tangan rakyat. Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”.
Demos yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki arti kekuasaan.
 Jenis jenis Demokrasi adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Sudut Pandang Ideologi, ada dua yaitu Demokrasi Liberal Demokrasi
Rakyat
Berdasarkan Cara Aspirasi Rakyat, ada tiga yaitu Demokrasi Langsung, Demokrasi
Perwakilan, Demokrasi Perwakilan Sistem Referendum.
 Ciri-ciri dari demokrasi adalah Memiliki perwakilan rakyat,Keputusan Berlandaskan
Aspirasi serta Kepentingan Warga, Menerapkan Ciri-Ciri Konstitusional,
Menyelenggarakan Pemilihan umum, dan Terdapat partai politik.
 Prinsip Demokrasi dibagi menjadi tiga yaitu Pemerintahan dari Rakyat,
Pemerintahan oleh Rakyat, dan Pemerintahan untuk Rakyat
 Tujuan Demokrasi adalah Kebebasan berpendapat, Menciptakan Keamanan dan
Ketertiban, Mendorong Masyarakat aktif dalam Pemerintahan, dan membatasi
kekuasaan pemerintahan.
 Masyarakat madani atau civil society dapat diartikan sebagai suatu corak
kehidupan masyarakat yang terorganisir, mempunyai sifat kesukarelaan,
keswadayaan, kemandirian, namun mempunyai kesadaran hukum yang tinggi.
 Ciri-ciri Masyarakat Madani adalah menjunjung nilai tinggi, mempunyai peradaban
tinggi, memprioritaskan kesederajatan dan transparansi, ruang publik yang bebas,
supremasi hukum, keadilan sosial, dan adanya partisipasi sosial.
 Karakteristik Masyarakat Madani di antaranya meliputi hidup tentram dan damai,
toleransi, saling tolong menolong, memliki kepercayaan dan keimanan kepada
Tuhan, peradaban yang tinggi, dan ahklak mulia.
 Hambatan atas terwujudnya masyarakat madani di Indonesia adalah
ketidakstabilan politik, kurangnya kesadaran dan pendidikan warga negara,
ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, ketidakstabilan keamanan, dominasi oligarki
dan elit politik, dan kegagalan institusi publik
 Tantangan yang menghalangi terwujudnya Masyarakat Madani di Indonesia adalah
Korupsi, Ketimpangan Sosial dan Ekonomi, Ekstrimisme dan Intoleransi,
Keterbatasan Akses terhadap Pendidikan dan Informasi, Ketergantungan pada
Sumber Daya Alam, Kurangnya Keterlibatan Masyarakat Sipil, dan Polarisasi Poltik.

2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

1. https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-jenis-jenis-demokrasi-yang-
perlu-diketahui-20wCNKh6Gsq/full
2. Demokrasi di Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
3. Pengertian Demokrasi, Ciri, Prinsip, dan Macam-macamnya (mediaindonesia.com)
4. Demokrasi: Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri-ciri, Jenis, Hingga Contohnya (detik.com)
5. Dasim, Budimansyah. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Menbangun Karakter Bangsa . Bandung: Widya Aksara Press
6. Sabigin, Cecep Dudi Muklis. (2009). Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: CV Insan mandiri.
7. Sumarsono, dkk. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
8. Materi Kuliah Kewarganegaraan, Demokrasi Indonesia, Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt,
MP
9. Contoh Demokrasi: Pengertian, dan Macam-Macamnya - Gramedia Literasi
10. Herdiawanto, Heri, Fokky Fuad Wasitaatmadja, dan Jumanta Hamdayama. 2019.
Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani: Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
11. Pratiwi, Emy Yunita Rahma. 2021. Kewarganegaraan. Solok: Insan Cendekia Mandiri.
12. https://lindungihutan.com/blog/konsep-masyarakat-madani/
13. https://www.gramedia.com/literasi/masyarakat-madani/
14. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015

Anda mungkin juga menyukai