Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB II
SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA

XI PIA 2 (KELOMPOK 4)
DISUSUN OLEH:
DWI DESNI KURNIASIH (KETUA)
FIKA CANTIKA (SEKRETARIS)
NADIA INDAH PERMATASARI (ANGGOTA)
MUHAMMAD SYAHREZA (ANGGOTA)
DIMAS TRI NUGROHO (ANGGOTA)
TEDDY NOVRIANDI LUBIS (ANGGOTA)
FEBRI YANSYAH (ANGGOTA)
1. Makna Demokrasi

Makna demokrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk atau sistem
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya;
pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah negara demokrasi
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan oleh rakyat atau wakil-wakil yang
mereka pilih melalui sistem pemilihan.
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos dan kratos/ cratein.
Demos artinya rakyat, sedangkan kratos/cratein artinya kekuasaan/kedaulatan sehingga dapat
diartikan bahwa demokrasi adalah kekuasaan yang berada di tangan rakyat atau pemerintahan
dari, oleh, dan untuk rakyat.
Adapun menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).
Pemerintahan dan rakyat artinya pemerintah suatu negara yang mendapat mandat dan rakyat
untuk menyelenggarakan pemerintahan. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan atau
kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi. Apabila pemerintan telah mendapat mandat dari
rakyat untuk memimpin penyelenggaraan negara, pemerintah tersebut dianggap telan sah.
Pemerintahan oleh rakyat artinya pemerintahan negara itu dijalankan oleh rakyat. Dalam
praktiknya pemerintahan dijalankan olen pemerintan, tetapi orang-orang dalam pemerintahan
tersebut telah dipilih dan mendapat mandat dari rakyat.
Adapun pemerintahan untuk rakyat artinya pemerintahan yang menghasilkan dan
menjalankan kebijakan-kebijakan yang diarankan untuk kepentingan dan kesejahteraan
rakyat. Apabila kebijakan yang dihasilkan hanya untuk kepentingan sekelompok orang dan
tidak berdasarkan kepentingan rakyat, pemerintanan tersebut bukan pemerintahan
demokratis.

2. Ciri-Ciri Demokrasi
Banyak negara di dunia ini mengaku sebagai negara demokrasi, tetapi apakan mereka benar-
benar menerapkan prinsip-prinsip demokrasi? Berikut beberapa ciri yang menandai
berlakunya sistem demokrasi dalam sebuah negara.
a. Adanya pembatasan ternadap tindakan pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi
individu dan kelompok serta terdapat pergantian pimpinan secara berkala, tertib dan damai.
b. Berbagai prasarana pendapat umum, yaitu pers, televisi, dan radio diberi kesempatan untuk
mencari berita secara bebas dalam merumuskan pendapat mereka.
c. Adanya sikap menghargai hak-hak minoritas dan perseorangan, lebih mengutamakan
musyawarah dalam menyelesaikan masaiah, serta adanya sikap menerima legitimasi dari
sistem pemerintanan.
Henry B. Mayo dalam bukunya yang berjudul introduction to Democratic Theory,
menyebutkan ciri-ciri demokrasi dari sejumlah nilai operasional yaitu sebagai berikut.
a. Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan masyarakat secara damai.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi penggunaan kekerasan seminimai mungkin.
e. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Sementara berdasarkan hasil Konferensi Internasional Court of Jurist di Bangkok, para ahli
hukum merumuskan bahwa suatu pemerintahan negara yang menganut paham demokrasi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Melindungi dan menjamin hak asasi warga negara.
b. Mempunyai wakil rakyat yang representatif.
c. Adanya wakil-wakil rakyat dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih oleh rakyat
melalui pemilu yang demokratis.
d. Adanya pendidikan kewarganegaraan (civic education).
e. Masa jabatan pemegang pemerintahan dibatasi oleh periode tertentu.

3. Klasifikasi Demokrasi
Pengklasifikasian demokrasi dapat kita lihat dari berbagai sudut pandang antara lain sebagai
berikut.
a. Dilihat dari Cara Penyaluran Kehendak Rakyat.
1) Demokrasi langsung (direct democracy) bahwa rakyat secara langsung dapat mem-
bicarakan dan menentukan suatu urusan politik kenegaraan.
2) Demokrasi perwakilan tidak langsung (representative democracy) bahwa aspirasi rakyat
disalurkan melalui wakil-wakinya yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen).
3) Demokrasi sistem referendum bahwa rakyat memilih wakil-wakinya yang duduk di
parlemen, tetapi dalam melaksanakan tugasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat
Melalui sistem referendum.
b. Dilihat dari Dasar atau Paham Ideologi yang Dianut

1) Demokrasi liberal atau konstitusional, merupakan paham demokrasi


dengan menitik beratkan pada ideologi liberalis yang cenderung pada
kebebasan individu atau per- seorangan. Dalam demokrasi liberal,
kebebasan hak-hak politik rakyat dijamin, tetapi
Pemerataan bidang ekonomi kurang diperhatikan.
2) Demokrasi rakyat/proletariat (komunis), merupakan paham demokrasi yang cenderung
kepada kepentingan umum (dalam hal ini negara) sehingga hak-hak politik rakyat dan
kepentingan perseorangan kurang diperhatikan.
3) Demokrasi Pancasila, merupakan ciri khusus demokrasi Indonesia yaitu paham demokrasi
yang dijiwai dan diintegrasikan dengan nilai-nilai luhur budaya dan kepribadian bangsa
Indonesia yaitu Pancasila.
c. Dilihat dari Perkembangan Paham
1) Demokrasi klasik, yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan
pada pengertian politik kekuasaan atau politik pemerintahan negara.

2) Demokrasi modem, yaitu paham demokrasi yang tidak hanya


mencakup bidang politik saja, tetapi juga bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

d. Dilihat dari Titik Perhatian atau Tujuan


1) Demokrasi materiel, yaitu demokrasi yang menitikberatkan pada
upaya menghilangkan
Perbedaan di bidang ekonomi. Adapun persamaan dalam bidang politik sering di hilangkan
Demokrasi ini biasanya dianut oleh negara-negara komunis.
2) Demokrasi formal, yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik tanpa disertai adanya upaya untuk
mengurangi atau menghilangkan
Kesenjangan ekonomi yang berlangsung dalam masyarakatnya Demokrasi ini biasa- nya
dianut oleh negara-negara liberal.
3) Demokrasi gabungan/campuran, yaitu demokrasi yang
menggabungkan kebaikan
Demokrasi formal dan liberal serta menghilangkan keburukan demokrasi liberal dan materiel
Demokrasi ini biasanya dianut oleh negara-negara nonblok.

4. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Menurut Asykuri Ibnu Chamim, suatu budaya demokrasi mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut;
a. Kebebasan menyatakan pendapat.
b. Kebebasan berkelompok.
c. Kebebasan berpartisipas
d. Kebebasan antarwarga
e. Kesetaraan gender.
f. Kedaulatan rakyat
g. Rasa saling percaya.
h. Kerja sama.
Robert A. Dahl mengungkapkan hal-hal yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi antara lain
sebagai berikut.
a. Kontrol atas keputusan pemerintah
b. Pemilihan yang teliti dan jujur.
c. Hak memilih dan dipilih.
d. Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman
e. Kebebasan mengakses informasi.
f. Kebebasan berserikat.
Adapun prinsip-prinsip demokrasi yang bersifat universal adalah sebagai berikut.
a. Adanya pembagian kekuasaan.
Dengan adanya pembagian kekuasaan bagi tiap-tiap lembaga negara, diharapkan dapat
mencegah kesewenang-wenangan dari penguasa.
b. Pemerintahan konstitusional.
Konstitusi dijadikan landasan bagi penyelenggaraan pemerintahan. Hal tersebut dimaksud-
kan agar pemerintah tidak menjalankan kekuasaannya secara tak terbatas.
c. Prinsip negara hukum (rule of law)
Negara hukum mengandung arti bahwa setiap perbuatan atau perilaku warga negara
didasarkan/terikat pada hukum.A.V.Dicey dalam Introduction to the Law of the Constitution,
mengungkapkan unsur-unsur rule of law mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Supremasi aturan-aturan hukum (supremacy of the law), tidak adanya kekuasaan sewenang
wenang (absence of arbitrary power), artinya seseorang hanya boleh di hukum kalau
melanggar hukum.
2) Kedudukan yang sama di hadapan hukum (equality before the law) Hal ini berlaku baik
untuk orang biasa maupun untuk pejabat.
3) Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang undang (di negara lain oleh undang-undang
dasar) serta keputusan-keputusan pengadilan.
Adapun Friedrich Julius Stahi mengungkapkan ada empat unsur prinsip negara hukum yaitu
sebagai berikut.
1) Hak-hak manusia.
2) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak hak itu (di negara-negara
Eropa Kontinental biasa disebut trias politika).
3) Pomerintah berdasarkan peraturan-peraturan.
4) Peradilan administrasi dalam perselisihan.
d. Prinsip mayoritas.
Prinsip mayoritas merupakan pengambilan keputusan oleh Badan Perwakilan Rakyat yang
dilakukan secara kompromi, kesepakatan, dan musyawarah Pemerintahan mayoritas
merupakan pemerintahan yang mendapat persetujuan dari masyarakat mayoritas.
e. Pemerintah dengan diskusi.
Hal ini mengandung arti bahwa segala sesuatu yang dilakukan pemerintah harus merupakan
hasil kesepakatan bersama atau mencerminkan aspirasukehendak rakyat.
f. Pemilu yang demokratis.
Dalam negara demokrasi dijalankan pemilu yang kompetitif. Adapun cin-ciri pemilu yang
kompetitif adalah sebagai berikut.
1) Adanya pengakuan terhadap hak pilih universal, artinya semua warga negara diberi hak
untuk memilih dan dipilih dalam pemilu
2) Adanya keleluasaan membentuk suatu tempat untuk menampung aspirasi rakyat yang
beragam
3) Tersedia mekanisme rekrutmen politik bagi calon-calon wakil yang demokratis
4) Ada kebebasan memilih untuk mendiskusikan dan menentukan pilihan sehingga pemilih
tidak berada di bawah ancaman atau tekanan dari pihak mana pun.
5) Ada keleluasaan bagi setiap kontestan untuk secara sehat sehingga peluang kompetisi ini
diberikan secara adil dan sama pada semua tahapan pemilu.
6) Adanya komite atau paritia pemilihan yang independen, artinya komite pernilu tidak boleh
memihak dan tidak merekayasa hasil akhir pemilu.
7) Penghitungan secara jujur Penghitungan suara hasil pemilu dilakukan secara jujur dan
terbuka untuk umum.
8) Pemilu yang demokratis dan kompetitif membutuhkan birokrasi yang netral dan tidak
memihak, artinya birokrasi tidak boleh perpanjangan tangan salah satu kekuatan politik yang
ikut dalam pemilu.
g. Sistem dwipartal/multipartai.
Negara demokrasi menerapkan sistem dwipartai/multipartai karena dengan jumlah partai
yang lebih dari satu akan dapat menampung aspirasi rakyat
Sebaliknya, jika hanya menerapkan sistem satu partai, aspirasi/kehendak rakyat akan serasa
dibatasi sehingga sulit untuk maju/berkembang
h. Manajemen terbuka
Dengan menjalankan manajemen terbuka/transparan, masyarakat berkesempatan untuk
memperoleh informasi tentang program kerja serta kebijakan yang akan diambil pemerintah
Hal ini sangat penting karena rakyat harus dilibatkan dalam setiap program pemerintah serta
rakyat juga berhak untuk mengawasi kinerja pemerintah. Selain itu, dengan pemerintahan
yang terbuka, setiap warga negara yang mampu serta memenuhi syarat dapat mempunyai
kesempatan untuk terpilih sebagai penyelenggara negara atau pejabat negara.
i. Pers yang bebas.
Dalam kaitannya dengan manajemen terbuka, adanya pers yang bebas memungkinkan
Adanya akses yang mudah dan cepat bagi warga negara untuk memperoleh informasi
Tentang segala aktivitas dalam penyelenggaraan negara Pers yang bebas artinya tidak
Terikat oleh badan lembaga apa pun sehingga mereka bebas dalam menyampaikan informasi
Pers berfungsi sebagai penyambung lidah atau saluran komunikasi dari rakyat
Kepada pemerintah (komunikasi vertikal) dan antarmasyarakat (komunikasi horizontal).
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa perbedaan dalam negara demokrasi itu adalah
suatu hal yang wajar Walaupun demokrasi berprinsip mayoritas, keberadaan minoritas harus
tetap diakui Indonesia terdiri dari keanekaragaman, baik ilu ras, suku, maupun agama.
Namun, itu justru menjadi nilai tambah bagi negara kita karena menambah kekayaan budaya
dengan berbagai keunikan tiap-tiap daerah Demokrasi akan berjalan dengan baik apabila hak-
hak kaum minoritas tetap diakui keberadaannya.
k. Jaminan akan hak-hak asasi manusia.
Dalam negara demokrasi, pengakuan akan hak-hak asasi manusia itu mutlak ada. Setiap
Warga negara terlahir dengan hak asasi yang melekat pada diri mereka. Oleh karena itu
pemerintah harus melindungi serta menegakkan hak asasi tersebut, yaitu dengan
Mencantumkannya dalam suatu peraturan yang resmi (undang-undang) dan disertal
Sanksi tegas bagi para pelanggarnya.
l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak.
Adanya badan peradilan menjadi salah satu upaya menegakkan hukum. Dalam negara
demokrasi, hukum harus ditegakkan dan rakyat harus memperoleh keadilan. Oleh karena itu,
badan peradilan harus menegakkan keadilan tanpa terkat pada badan/lembaga lain karena
sifatnya merdeka (berdiri sendiri). Selain itu, dalam upaya penegakan keadilan badan
peradilan harus mencari sendiri jalan keadilan, artinya tidak terpengaruh pihak lain
Serta pemerintah tidak boleh campur tangan. Jika dalam negara demokrasi pemerintah
Ikut turun tangan dalam proses peradilan, hukum tidak dapat ditegakkan
dan prinsip demokrasi pun tidak tercapai dengan baik. Badan peradilan juga harus bersikap
netral dalam menghadapi pihak-pihak yang bersengketa sehingga dapat tercipta keadilan serta
kepastian hukum.
m. Pengawasan terhadap administrasi negara.
Pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi negara bertujuan agar keuangan
Negara digunakan dengan benar tanpa ada penyelewengan sehingga pembiayaan/dana-dana
untuk proyek pemerintah dapat berjalan pada jalur yang semestinya.
n. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dan
kehidupan politik pemerintah.

o. Kebijakan negara dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari
badan lain.

p. Penempatan pejabat-pejabat dalam pemerintahan dengan merit system dan


bukan spoil system.

q. Penyelesaian perpecahan secara damai atau secara kompromi.


Dalam negara hukum, setiap permasalahan sebisa mungkin diselesaikan secara damai,
Baik melalui jalan kekeluargaan maupun jalur hukum atau pencapaian kesepakatan antar-
Pihak yang bersengketa.
r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu.
Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu yaitu seperti berikut.
1) Kebebasan berbicara atau mengemukakan pikiran/pendapat.
2) Kebebasan beragama.
3) Kebebasan dari rasa takut.
4) Kebebasan dari kebutuhan.
s. Konstitusi/undang-undang/undang-undang dasar yang demokratis.

t. Persetujuan (konsensus).

Anda mungkin juga menyukai