Anda di halaman 1dari 35

Matakuliah Umum Kewarganegaraan

KONSEP DEMOKRASI
(Demokrasi Pancasila)

Kamis, 19 Oktober 2023, Pertemuan Ke – 4 Secara E-Learning dan Virtual Zoom Meeting
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al-Azhar Indonesia
STANDAR KOMPETENSI

Menganalisis budaya demokrasi


menuju masyarakat madani
KOMPETENSI DASAR

1. Mendeskripsikan pengertian dan


prinsip-prinsip budaya demokrasi
2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat
madani
3. Menganalisis pelaksanaan demokrasi di
Indonesia sejak Orde Lama, Orde Baru,
dan Orde Reformasi
4. Menunjukkan perilaku budaya demokrasi
dalam kehidupan sehari-hari
DEMOKRASI
◼ Istilah demokrasi berasal
dari Bahasa Yunani
demos, yang berarti
rakyat dan kratein berarti
pemerintahan. Dengan
demikian demokrasi
berarti sistem kekuasaan
yang berada di tangan
rakyat.
◼ Menurut Abraham
Lincoln demokrasi
adalah pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
Demokrasi menurut ahli
◼ Sidney Hook ; Demokrasi adalah bentuk
pemerintahan di mana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting
secara langsung atau tidak langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa
Menurut Philippe C. Schmitter dan
Terry Lynn Karl
◼ Demokrasi adalah sistem pemerintahan
dimana pemerintah dimintai
pertanggungjawaban atas tindakan-
tindakannya di wilayah publik oleh warga
negara yang bertindak secara tidak
langsung melalui kompetisi dan kerja
sama dengan para wakil mereka yang
telah terpilih.
Menurut Afan Gaffar
◼ Memaknai demokrasi dalam dua bentuk,
yaitu secara normatif (demokrasi normatif)
dan empirik (demokrasi empirik).
Demokrasi normatif adalah demokrasi
yang secara ideal hendak dilakukan oleh
negara. Sedangkan demokrasi empirik
adalah demokrasi yang diwujudkan dalam
dunia politik praktis.
Hakikat demokrasi
a. Pemerintahan dari rakyat (government of
the people, mengandung arti
pemerintahan sah dan diakui (legitimate
government) di mata rakyat. Pemerintah
yang sah dan diakui berarti suatu
pemerintahan yang berkuasa mendapat
pengakuan dan dukungan dari rakyat
b. Pemerintahan oleh rakyat
(government by the people)
◼ Mengandung arti suatu pemerintahan
menjalankan kekuasaan atas nama rakyat,
bukan atas dorongan diri dan keinginan
sendiri.Oleh karena itu, dalam
menjalankan kekuasaannya, pemerintah
harus tunduk pada pengawasan rakyat
(kontrol sosial). Kontrol sosial dapat
dilakukan secara langsung oleh rakyat
atau tidak langsung melalui perwakilannya
di parlemen
c. Pemerintah untuk rakyat
(government for the people)
◼ Mengandung arti kekuasaan yang
diberikan oleh rakyat kepada pemerintah
untuk kepentingan rakyat, bukan
kepentingan pemerintah atau golongan.
Untuk itu pemerintah harus
mengakomodasi aspirasi rakyat (baik yang
disampaikan langsung atau tidak langsung
melalui media massa).
MACAM–MACAM DEMOKRASI
1. Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dibedakan
atas:
a) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang
mengikut sertakan setiap warga negara dalam
permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan
umum negara.
b) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Penerapan
demokrasi ini berkaitan dengan kenyataan suatu
negara yang jumlah penduduknya banyak,
wilayahnya luas, dan permasalahan yang
dihadapinya semakin rumit dan kompleks.
2. Atas Dasar Prinsip Ideologi
Berdasarkan paham ini terdapat dua bentuk demokrasi,
yakni:
1) Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang didasarkan
pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas demokrasi
konstitusional adalah kekuasaan pemerintahnya terbatas dan
tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak
sewenang- wenang terhadap warganya. Kekuasaan
pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
2) Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang
berhaluan Marxisme-Komunisme. Demokrasi rakyat mencita-
citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia
dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa
ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai
masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau
kekerasan.
3. Atas dasar yang menjadi titik perhatiannya
Dilihat dari titik berat “Yang Menjadi Perhatiannya”, demokrasi
dapat dibedakan:
a) Demokrasi Formal (negara-negara liberal)
adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang politik tanpa disertai upaya untuk
mengurangi/menghilangkan kesenjangan dalam
bidang ekonomi.
b) Demokrasi Material (negara-negara komunis)
adalah demokrasi yang menitik beratkan pada upaya-upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi,
sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan
dan bahkan kadang-kadang dihilangkan.
c) Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)
adalah demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari demokrasi formal dan
demokrasi material.
Menurut Sklar bentuk demokrasi terbagi atas 5 (lima) macam, yaitu:
a) Demokrasi Liberal
yaitu pemerintahan dibatasi oleh undang-undang dan pemilihan
umum diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
b) Demokrasi Terpimpin
para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka dipercayai rakyat,
tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk
menduduki kekuasaan.
c) Demokrasi Sosial
menaruh kepedulian pada keadaan sosial dan egalitarianisme bagi
persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
d. Demokrasi Partisipasi
menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang
dikuasai.
e. Demokrasi Consociational
menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya
dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili
bagian budaya masyarakat utama.
Prinsip-prinsip demokrasi menurut ahli

❑ Masykuri Abdillah; prinsip demokrasi terdiri atas prinsip


persamaan, kebebasan dan pluralisme

❑ Robert A. Dahl ; prinsip-prinsip dalam sistem demokrasi:


a) Kontrol atas keputusan pemerintah
b) Pemilihan yang teliti dan jujur
c) Hak memilih dan dipilih
d) Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman
e) Kebebasan mengakses informasi
f) Kebebasan berserikat
Menurut Blaug dan Schwarzmantel

▪ Terdapat 5 nilai universal demokrasi :


1. Kebebasan dan otonom (freedom and
autonomy)
2. Persamaan (equality)
3. Perwakilan (representantion)
4. Kekuasaan mayoritas (majority rule)
5. Kewarganegaraan (citizenship)
Menurut Riswandha Imawan
▪ Prinsip-prinsip demokrasi yang
dikehendaki oleh rakyat:
a. Demokrasi yang deliberatif
(mengutamakan musyawarah)
b. Substantif (mengena ke akar
permasalahan)
c. Partisipatif (melibatkan seluruh rakyat)
Menurut Melvin Urofsky
▪ Ada 11 prinsip untuk memahami bagaimana demokrasi tumbuh
berkembang :
1) Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi
2) Pemilihan umum yang demokratis
3) Federalisme pemerintahan negara bagian dan lokal
4) Pembuatan undang-undang
5) Sistem peradilan yang independen
6) Kekuasaan lembaga kepresidenan
7) Peran media yang bebas
8) Peran kelompok-kelompok kepentingan
9) Hak masyarakat untuk tahu
10) Perlindungan atas hak-hak minoritas
11) Kontrol sipil atas militer
Parameter (ukuran) negara demokratis menurut ahli

❖Amien Rais, parameternya ada 8:


1) Adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan
2) Distribusi pendapatan secara adil
3) Kesempatan memperoleh pendidikan
4) Ketersediaan dan keterbukaan informasi
5) Mengindahkan etika politik
6) Kebebasan individu
7) Semangat kerja sama
8) Hak untuk protes
Parameter (ukuran) negara demokratis menurut ahli

❖Sri Sumantri; negara dikatakan demokratis bila,

1) Hukum ditetapkan dengan persetujuan wakil


rakyat yang dipilih secara bebas
2) Hasil pemilu dapat mengakibatkan pergantian
orang-orang pemerintahan
3) Pemerintahan harus terbuka
4) Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
Parameter (ukuran) negara demokratis menurut ahli

❖ Franz Magnis-Suseno;kriteria negara


demokratis,

1) Negara terikat demokratis hukum


2) Kontrol efektif terhadap pemerintah oleh rakyat
3) Pemilu yang bebas
4) Prinsip mayoritas
5) Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis
PRINSIP DEMOKRASI

Pengakuan hak asasi manusia.


Pemisahaan atau pembagian kekuasaan (trias politika).
Pemerintahan menurut hukum.
Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk
prosedurnya.
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan politik.
Kebebasan mengemukakan pendapat
Kebebasan berserikat dan beroposisi.
Pendidikan politik/kewarganegaraan (civil education).
DEMOKRASI PANCASILA

❖ Notonegoro Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan


yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil
dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
❖ Dardji Darmidihardjo Demokrasi Pancasila adalah
paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup Bangsa Indonesia, yang
perwujudannya dalam Pembukaan UUD 1945.
PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA
Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keseimbangan anatara hak dan kewajiban.
Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri dan orang lain.
Mewujudkan rasa keadilan sosial.
Pengambilan keputusan dengan musyawarah
mufakat.
Mengutamakan persatuan dan nasional dan
kekeluargaan.
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
ASPEK DEMOKRASI PANCASILA
Aspek formal
mempersoalkan proses dan caranya rakyat menunjuk wakil-wakilnya
dalam badan-badan perwakilan dan pemerintahan dan bagaimana
mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka,
dan jujur untuk mencapai konsensus bersama.
Apek material
mengemukakan gambaran manusia, dan mengakui harkat dan
martabat manusia dan menjamin terwujudnya masyarakat manusia
Indonesia sesuai dengan gambaran, harkat dan martabat tersebut
Aspek normatif (kaidah)
mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing
dan menjadi kriteria pencapaian tujuan.
Aspek optatif
mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai.
Aspek organisasi
mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan Demokrasi
Pancasila dimana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang
hendak dicapai.
Aspek kejiwaan
menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangat para
pemimpin pemerintahan.
PEMILIHAN UMUM
• Pemilihan umum adalah suatu cara memilih wakil-
wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat serta salah satu pelayanan hak asasi warga
negara bidang politik.
• Pada dasarnyap pemilihan umum dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1. Cara Langsung berarti rakyat secara langsung
memilih wakil-wakilnya yang akan duduk
dibadan perwakilan rakyat, contonya:
pemilu di Indonesia, untuk memilih
anggota DPRD II, DPRD I, DPD dan DPR.
2. Cara Bertingkat berarti rakyat memilih dulu
wakilnya (senat), kemudian wakilnya itulah
yang akan memilih wakil rakyat yang akan
duduk dibadan perwakilan rakyat.
SISTEM PEMILIHAN UMUM
SISTEM DISTRIK
Sistem Distrik merupakan sistem pemilu yang paling
tua dan didasarkan kepada kesatuan goegrafis,
dimana satu kesatuan geografis mempunyai satu
wakil di parlemen.
Sistem distrk sering dipakai dalam negara yang
mempunyai sistem dwi partai, seperti Inggris serta
bekas jajahannya (India dan Malaysia) dan Amerika.
Namun, sistem distrik juga dapat dilaksanakan pada
satu negara yang menganut sistem multi partai
KELEBIHAN SISTEM DISTRIK
Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat dikenal oleh
penduduk distrik itu, hubungannya dengan penduduk distrik lebih
erat. wakil tersebut lebih condong untuk memperjuangkan
kepentingan distrik.
Sistem ini lebih cenderung kearah koalisi partai-partai, karena kursi
yang diperebutkan dalam satu daerah (distrik) hanya satu
sehingga mendorong partai menonjolkan kerjasama dari pada
perbedaan, setidak-tidaknya menjelang pemilu, melalui stembus
record.
Fragmentasi partai atau kecendrungan untuk membentuk partai
baru dapat terbendung, malah dapat melakukan penyederhanaan
partai secara alamiah tanpa paksa. Di Inggris dan Amerika Serikat
sistem ini menunjang bertahannya sistem dwi partai.
Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan
mayoritas dalam parlemen, tidak perlu diadakan koalisi partai lain,
sehingga mendukung stabilitas nasional.
Sistem ini sederhana serta mudah untuk dillaksanakannya.
KEKURANGAN SISTEM DISTRIK

Kurang memperhatikan adanya partai kecil dan golongan


minoritas, apabila golongan tersebut terpencar dalam beberapa
distrik.
Kurang representatif, dimana partai yang kalah dalam suatu
distrik kehilangan suara yang telah mendukungnya. Dengan
demikian, suara tersebut tidak diperhitungkan lagi. Kalau
sejumlah partai ikut dalam setiap distrik akan banyak jumlah
suara yang hilang, sehingga dianggap kurang adil oleh partai
atau golongan yang dirugikan.
Ada kecendrungan si wakil lebih mementingkan kepentingan
daerah pemilihannya dari pada kepentingan nasional.
Umumnya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.
SISTEM PROPORSIONAL

Sistem Proporsional adalah prosentasi kursi di DPR


dibagi kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya dalam pemilihan
umum.
Untuk keperluan itu ditentukan satu pertimbangan,
misalnya 1 (satu) orang wakil: 400.000 penduduk.
Sistem proporsional pada prakteknya sering
dikombinasikan dengan beberapa prosedur lain,
seperti sistem daftar (list system), dimana partai
mengajukan daftar calon dan sipemilih memilih satu
partai dengan semua calon yang diajukan oleh
partai untuk bermacam-macam kursi yang sedang
diperebutkan.
KELEBIHAN SISTEM PROPORSIONAL

◼ Sistem Proporsional dianggap lebih demokratis,


dalam arti lebih egalitarian, karena asas one
man one vote dilaksanakan secara penuh tanpa
ada suara yang hilang.
◼ Sistem ini dianggap representatif, karena jumlah
kursi partai dalam parlemen sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya dari masyarakat
dalam pemilu.
KEKURANGAN SISTEM PROPORSIONAL
◼ Mempermudah fragmentasi (pembentukan partai baru). Jika terjadi
konflik intern partai, anggota yang kecewa cendrung membentuk
partai baru, sehingga peluang untuk bersatu kurang.
◼ Sistem ini lebih memperbesar perbedaan yang ada dibandingkan
dengan kerjasama sehingga ada kecendrungan untuk
memperbanyak jumlah partai, seperti di Indonesia setelah reformasi
1998.
◼ Sistem ini memberikan peranan atau kekkuasaan yang sangat kuat
kepada pemimpin partai, karena kepemimpinan menentukan orang
yang akan dicalonkan menjadi wakil rakyat. Bahkan ada
kecendrungan wakil rakyat lebih menjaga kepentingan dewan
pimpinan partainya dari padakepentingan rakyat.
◼ Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga yang telah
memilihnya, karena saat pemilihan umum yang lebih menonjol
adalah partainya. Peranan partai lebih menonjol dari pada
kepribadian sang wakil. Di Indonesia sistem ini dianalogikan dengan
sebutan memilih “kucing dalam karung”,
◼ Karena banyaknya partai bersaing, sulit bagi suatu partai untuk
meraih mayoritas (50% +1) di parlemen.
SISTEM GABUNGAN
◼ Sistem gabungan merupakan sistem yang
menggabungkan sistem distrik dengan proporsional.
◼ Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa
daerah pemilihan.
◼ Sisa suara pemilih tidak hilang, melainkan
diperhitungkan dengan jumlah kursi yang belum
dibagi.
◼ Sistem gabungan diterapkan di Indonesia sejak
pemilu tahun 1977 dalam memilih anggota DPR,
DPRD I, dan DPRD II. Sistem ini disebut juga Sistem
Proporsional berdasarkan stelsel daftar.
PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI
WARGA NEGARA
Melaksanakan hak pilih aktif dalam proses pemilu.
Berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan Kepala Desa,
Ketua RW, RT dan sebagainya.
Tidak melakukan tindakan anarki apabila calon yang dipilih
tidak memperoleh kemenangan.
Musyawarah mufakat dalam menyelesaiukan setiap
permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Penyampaian aspirasi melalui saluran politik resmi, seperti
melalui partai politik, ormas atau pemerintah.
Dalam menyalurkan aspirasi melalui demonstrasi dilakukan
dengan santun, tidak mengganggu ketertiban umum.
Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap kebijakan
yang dibuat pemerintah atau DPR.
Melakukan komunikasi politik dengan para pemimpin politik
atau politikus
Tidak melakukan konfrontasi, mogok dalam menyalurkan
aspirasi politiknya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai