Anda di halaman 1dari 33

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI DI

INDONESIA
A. HAKIKAT DEMOKRASI
Demokrasi merupakan salah satu paham yang
berkembang terutama di negara-negara dgn bentuk
pemerintahan republik dan federal.
1. Makna Demokrasi
a) Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa
Yunani “demos” yang berarti masyarakat (rakyat) dan
“krotos” yang berarti aturan atau kekuasaan. Jadi
demokrasi berarti kekuasaan ditangan rakyat, atau
yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Berikut pengertian Denmkrasi menurut para ahli :
a. Menurut Abraham Lincoln adalah Demokrasi
adalah pemerintahan dari rakyar, oleh rakyat,
untuk rakyat
b. Menurut Ensiklopedi Polpuler Politik
Pembangunan Pancasila, Demokrasi adalah Suatu
pola pemerintahan di mana kekuasaan untuk
memerintah berasal dari mereka yang diperintah
c. Menurut Solly Lobis, Demokrasi adalah
pemerintahan di mana kekuasaan negara terletak
di tangan sejumlah besar dari rakyat dan
menjalankan kekuasaan itu untuk kepentingan
semua orang
b) Ciri pokok berjalannya proses demokrasi
1. Pemerintah menjalankan kehendak dan kepentingan rakyat
2. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pemerintah
3. Adanya mekanisme tanggung jawab dari pemerintah

c) Kriteria menetukan situasi demokratis


1. Kekuasaan
Negara harus menghormati hak warganya dengan mendukung untuk
ikut berpatisipasi dalam kegiatan politik dan pemerintahan.
2. Keadilan
Adanya perlakuan yang sama didepan hukum bagi setiap warga negara.
3. Kesejahteraan
Adanya kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan
dan penghidupan yang layak sesuai degan kemanusiaan.
4.Peradaban
Adanya kesempatan mengembangkan pendidikan,
kreativitas, dan kebebasan dalam berkarya/berinovasi.
5.Afeksi
Adanya hubungan antara rakyat dan wakil rakyat dilembaga
perwakilan.Para wakil rakyat diharapkan memperjungkan
aspirasi dan kepentingan rakyat di parlemen
6.Keamanan
Adanya jaminan keamanan dan keselamatan bagi seluruh
warga negara dalam kehidupan mereka.
7.Kebebasan
Adanya kebebasan dalam berpikir, berbicara, dan
mengemukakan pendapat sesuai degan aturan yang berlaku.
2. Klasifikasi Demokrasi
a.Cara menyampaikan pendapat
1. Demokrasi langsung
Rakyat dapat menyalurkan hak dan pendapatnya tanpa perwakilan . Demokrasi
jenis ini dapat dilakukan jika rakyat suatu negara tidak telalu banyak.
Contohnya, musyawarah di tingkat RT atau RW yang dapat dihadiri seluruh
warga.
2. Demokrasi tidak langsung / perwakilan
Rakyat memilih wakil-wakilnya sbg pemegang kehendak rakyat. Pada demokrasi
tidak langsung, rakyat tetap merupakan pemegang kekauasaan tertinggi. Rakyat
memilih wakilnya dalam pemilihan umum untuk membuat keputusan politik
Demokrasi tidak langsung dilaksanakan di negara-negara modern antara lain:
a. Penduduk negara yang selalu bertambah sehingga mengumpulkan seluruh
penduduk untuk musyawarah disuatu tempat tidak mungkin dilakukan.
b. Masalah dihadapi oleh pemerintah makin rumit dan tidak lagi sederhana.
c. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri sehingga masalah
mengenai pemerintahan dapat diserahkan kepada orang yang berminat dan
memiliki keahlian dibidang pemerintahan negara.
3. Demokrasi perwalikan degan sistem pengawasan langsung dari
rakyat
Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan
rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi oleh
rakyat melalui referendum. Pelaksanaan demokrasi ini dapat dilihat di
negara Swiss
Jenis referedum yang dapat dijalankan antara lain:
a.Referendum wajib. Jenis ini dilaksanakan untuk meminta persetujuan
rakyat terhadap hal yang dianggap sangat penting/mendasar.
b.Referendum tidak wajib. Jenis ini dilaksanakan jika dalam waktu
tertentu setelah suatu rancangan UU diumumkan, sejumlah rakyat
mengusulkan diadakan referendum. Jika dalam waktu tertentu tidak
ada permintaan dari rakyat, RUU itu dapat menjadi undang – undang
yang bersifat tetap.
c.Referendum konsultatif. Jenis ini hanya sebatas meminta persetujuan
saja. Pemerintah meminta para ahli bidang tertentu yang berkaitan
dengan permasalahan tersebut
b.Titik berat perhatian
1.Demokrasi formal
Yaitu, demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan
dalam bidang politik, tanpa mengurangi atau
menghilangkan kesenjangann dalam bidang ekonomi.
2.Demokrasi materiil
Yaitu, demokrasi yang memandang manusia mempunyai
kesamaan dalam bidang sosial-ekonomi, sehingga
persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
3.Demokrasi campuran
Yaitu, jenis demokrasi campuran dari formal dan materiil.
Jenis ini berupaya mengambil kebaikan dan membuang
keburukan dari demokrasi formal dan materiil.
c.Wewenang dan Hubungan Antaralat Kelengkapan Negara
1.Demokrasi Parlementer
Yaitu, demokrasi degan pemerintahan yang dikuasai oleh
parlemen. Pada demokrasi jenis ini parlemen lebih kuat
dari pemerintah sehingga para mentri bertanggung jawab
pada parlemen.Pada demokrasi jenis ini kedudukan kepala
negara adalah sebagai simbol dan tidak dapat diganggu
gugat
2. Demokrasi Presidensiil
Yaitu, demokrasi dengan pemerintahan yang dijalankan
oleh presiden. Pada jenis ini, kekuasaan eksekutif
dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan
oleh rakyat secara langsung ataupun melalui badan
perwakilan.
3. Ciri-ciri dan Prinsip Demokrasi
a. Ciri-ciri demokrasi
Ciri utama dari sestem demokrasi adalah tegaknya hukum di
masyarakkat dan diakuinya HAM oleh setiap anggota masyarakat
disuatu negara. Posisi rakyat dalam sistem demokrasi sederajat
di hadapan hukum dan pemerintahan. Rakyat memiliki
kedaulatan yang sama di segala aspek kehidupan.
Menurut Henry B. Mayo dalam bukunya Introduction to
Democratic Theory, memberikan ciri ciri demokrasi dari
sejumlah nilai yaitu
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
lembaga.
b. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
c. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
d. Menjamin tegaknya keadilan.
Menurut G. Bingham Powell (2009) menyebutkan lima
kriteria terwujudnya demokrasi yaitu :
a.Legimitasi pemerintah berdasarkan klaimnya mewakili
keinginan para warga negara.
b.Klaim pemerintah berdasarkan pemilu yang kompetitif
dan dilaksanakan secara berkala.
c.Kebanyakan orang dewasa dapat ikut serta dalam proses
pemilu, baik sebagai pemilih maupun calon yang dipilih
d.Para pemilih tidak dapat dipaksa dan suara mereka
adalah rahasia
e.Para warga negara memiliki kebebasan berbicara,
kebebasan pers, kebebasan berkumpul, kebebasan
berorganisasi, serta membentuk partai politik
b.Prinsip-orinsip Demokrasi
Menurut Melvin I. Urofsky terdapat 11 prinsip dasar
yang harus ada dinegara demokrasi, yaitu:
1.Konstitusionalisme
Pemerintah harus didasarkan pd konstitusi yg
berlaku.Pebentukan hukum , pembuatan, dan
perubahan UU dilakukan menggunakan metode
tertentu yang caranya telah disepakati.
2. Pemilihan yang demokratis
Sebuah pemerintah tdk dapat dianggap demokratis
kecuali para pejabat yg memimpin dipilih secara bebas
oleh rakyat lewat pemilihan umum dgn cara yg
dianggap terbuka dan adil.
3. Negara dan pemerintah daerah
Pemerintah harus dekat dgn rakyat. Adanya pemerintah daerah
membuat rakyat dapat melihat lebih dekat para penjabat yang mereka
pilih. Rakyat juga dapat melihat langsung kebijakan apa yang diambil
oleh wakil wakil mereka, salah satunya dengan sistem desentralisasi
4. Pembuatan hukum
Hukum dibuat harus mempertimbangkan masukan dari masyarakat,
baik secara langsung maupun tdk langsung. Pembuatan hukum yag
demokratis bersumber dari rasa tanggung jawab pemerintah kepada
rakyat dan kebutuhan untuk mengenali rakyat
5. Peradilan yang independen
Pengadilan memiliki pengaruh yg kuat dalam sistem demokrasi.
Pengadilan merupakan lembaga yg independen dan bebas dari
intervensi serta tekanan pihak lain.
6. Kekuasaan presiden
Pemilihan presiden merupakan hal yang sangat penting
karena sistem demokrasi itu sendiri bergantung pada
bagaimana cara presiden menjalankan kewenangannya.
7. Media yang bebas
Media merupakan cerminan kebebasan berekspresi
masyarakat. Suatu negara dapat disebut sebagai negara
demokrasi apabila adanya kebebasan pers. Rakyat bebas
untuk menyampaikan sekaligus mendpatkan akses
informasi seluas-luasnya, terutama tentang pemerintahan.
8. Peran kelompok kepentingan
Untuk menyuarakan aspirasinya, rakyat membentuk
kelompok lobi, kelompok advokasi kepentingan publik dan
swasta, dan organisasi nonpemerintah (LSM).
9. Hak publik untuk tahu
Dalam sistem demokrasi, pemerintah dituntut untu transparan. Berbagai
pertimbangan dan keputusan kebijakan harus terbuka untuk publik.
Transparansi ini juga berkaitan dengan prinsip akuntabilitas aktivis
pemerintah
10.Melindungi hak-hak minoritas
Istilah minoritas bukan berarti orang orang yang tidak memilih partai
pemenang pemilu, melainkan mereka yang berbeda baik secara fisik
maupun sosial dari kebanyakan orang, seperti perbedaan ras, agama dan
etnis. Dalam sistem demokrasi, semua rakyat, baik minoritas maupun
mayoritas, memiliki kedudukan yg sama dihadapan hukum dan
pemerintahan.
11.Kontrol sipil terhadap militer
Dalam demokrasi, militer tidak hanya harus berada di bawah pengawasan
otoritas sipil, tetapi harus memiliki budaya yang menekankan peran
sebagai pelayan masyarakat. Untuk menjaga sistem demokrasi dari
penguasaan oleh suatu puhak karena militer memiliki tugas untuk
melindungi demokrasi dan bukan berada diatas demokrasi.
4. Tingkat Persamaan dalam Masyarakat
Terdapat 5 ide terpisah atau kombinasi yang berkenaan dengan
masalah tingkat persamaan didalam masyarakat, yaitu:
a) Persamaan Politik
1. Persamaan hak suara, antara lain:
 Setiap individu harus mempunyai akses mudah dan pantas
ke tempat pemilihan
 Setiap orang harus bebas menentukan pilihan sesuai dengan
keinginannya
 Setiap suara harus diberi nilai yang sama ketika diadakan
perhitungan
2. Persamaan untuk dipilih sebagai pejabat pemerintah,
dengan persyaratan usia dan kualifikasi khusus yang berlaku,
tidak ditentukan oleh kekayaan.
b.Persamaan di Depan Hukum
Fungsi utama hukum adalah untuk membentuk hukum-hukum yg
diharapkan dapat diterima dan dipatuhi semua orang atau bersedia
menerima segala konsekuensinya. Hukum merupakan suatu kekuatan yang
menyamaratakan semua anggota masyarakat dan ditetapkan secara adil.
c.Persamaan Kesempatan
Sejauh mana setiap individu dalam masyarakat mengalami peningkatan
atau penurunan dalam strata atau status sosialnya sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Tidak ada halangan untuk bekerja keras bagi
setiap individu guna mencapai prestasi tertinggi.
d. Persamaan Ekonomi
Setiap individu didalam masyarakat diupayakan memiliki kesempatan yang
sama dalam mengelola produksi barang/jasa dan untuk mendapatkan
tingkat pendapatan dan kesejahteraan yg memadai.
e. Persamaan Sosial
Mengacu pd tidak adanya perbedaan status dan kelas dimasyarakat.
Persamaan sosial dapat pula mencakup aspek aspek persamaan
kesempatan dalam hal sosial
B. DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI DI
INDONESIA
1. Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia
a) Membangun sistem politik demokrasi
Indonesia membangun sistem politik demokrasi sejak
menyatakan kemerdekaannya pd 17 Agustus 145.
Sejak awal kemerdekaan negara Indonesia, berbagai
hal berkenaan dengan hubungan negara dan
masyarakat telah diatur didalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Hal ini sesuai dengan UUD NRI
thn 1945 Pasal 1 Ayat (2) yang berbunyi “Kedaulatan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar.”
b) Demokratisasi Indonesia
Langkah awal demokratisasi di Indonesia
dimulai saat diterbitkannya Maklumat Wakil
Presiden No. Tanggal 3 November 1945 yg
berisi membentuk partai politik. Langkah
berikutnya yang dilakukan pemerintah adalah
merencanakan pelaksanaan pemilu untuk
memilih anggota DPR yg akan diselenggarakan
pada tahun 1946. Terbitnya UU No. 7 Tahun
1953 kemudian menetapkan pelaksanaan
pemilu pertama di Indonesia.
c.Prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia
Menurut Ahmad Sanusi (2006), 10 pilar demokrasi konstitusional
Indonesia menurut Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, yaitu:
1. Demokrasi yg Berketuhanan Yang Maha Esa
artinya, seluk beluk sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan
kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai dgn nilai-nilai dan
kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan Kecerdasan
artinya, mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut UUD NRI
Tahun 1945 itu bukan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan
massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi itu justru lebih menuntut
kecerdasan rohaniah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
artinya, kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Secara prinsip,
rakyatlah yang memiliki / memegang kedaulatan itu. Dalam batas batas
tertentu , kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada para wakil rakyat itu
dipercayakan keapada para wakil rakyat di MPR ( DPR/DPD) dan DPRD
4. Demokrasi dengan rule of law
Hal ini mempunyai empat makna enting sebagai
berikut
a.Kekuasaan negara Republik Indonesia ity harus
mengandung, melindungi, serta mengembangkan
kebenaran hukum
b.Kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal
atau pura pura
c.Kekuasaan negara menjamin kepastian hukum
d.Kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat
atau kepentingan hukum, seperti kedamaian dan
pembangunan
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
Artinya demokrasi menurut UUD Negara Republik Indoensia Tahun 1945
bukan saja mengakui kekuasaan negara Republik Indonesia yang tidak tak
terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan
pemisahan kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan badan negara
yang bertanggung jawab
6. Demokrasi dengan HAM
Artinta demokrasi menurut UUD Negara Republik Indoensia Tahun
1945mengakui HAM yang tujuannya bukann saja menghormati hak hak asasi
tersebut, melainkan terlebih lebih untuk meningkatkan martabat dan dearajat
manusia seutuhnya.
7.Demokrasi dengan otonomi daerah
Artinya otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara ,
khususnya kekuasaan legislatif dan eksekutif di tingkat pusat , dan lebih kusus
lagi pembatasan atas kekuasaan presiden . Dengan peraturan pemerintah,
daerah daerah otonom itu di bangun dan disipakan untuk mampu mengatur
dan menyelenggarakan urusan urusan pemerintahan sebagai urusan rumah
tangganya sendiri yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepadanya.
2. Periodisasi Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Periode perkembangan demokrasi yang pernah
dilaksanakan di Indonesia adalah sebaga berikut.
Demokrasi liberal dilaksanakan setelah dikeluarkannya
Maklumt pemerintah 14 November 1945. Dalam sistem
ini kepala pemerintahan di pimpin oleh seorang perdana
mentri. Perdana mentri dan mentri mentri kabinet
diangkat dan diberhentikan, serta beryanggung jawab
kepada parelemen dan presiden menjabat sebagai
kepala negara. Kabinet presidensial yang dipimpin
presiden diganti oleh kabinet parlementer yang
dipimpin oleh seorang perdana mentri . Dalam kabinet
parlementer ini, Sutan Syahrir diangkat sebagai perdana
mentri pertama.
1. Kabinet Natsir ( 6 September 1950 -27 April 1951 )
Kabinet ini merupakan kabinet pertama yang memerintah pada masa
demokrasi liberal. Natsir berasal dari partai Masyumi. Program yang
dijalankan pada periode ini sebagai berikut
a.Menggiatkan usaha kemanan dan ketentraman
b.Mencapai konsulidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan
c. Menyempurnakan organisasi angkatan perang
d. Mengmebangkan dan memperkuat ekonomi rakyat
e.Memperjuangkan menyelesaikan masalah Irian Barat
2. Kabinet Sukirman – Soewirjo ( 27 April 1951 – 3 April 1953 )
Program yang dilalankan pada periode ini sebagai berikut
a. Menjamin keamanan dan ketentraman
b. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum
agraria agar sesuai dengan kepentingan petani
c.Mempercepat persiapan pemilihan umum
d.Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif
3. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953 )
Kabinet ini merintis sistem zaken kabinet, yaitu kabinet yang dibentuk terdiri
dari para ahli di bidang masing masing.Program yang dijankan sebagai berikut :
a.Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum ( Konstituante,
DPR dan DPRD ), meningkatkan kemakmuran dan pendidikan rakyat,
pemulihan keamanan
b. Program lauar negeri : Menyelesaikan masalah hubungan Indonesia –
Belanda, pengembaian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan
politik luar negeri yang bebas aktif.
4. Kabinet Ali 1 atau Kabinet Ali – Wongso ( 13 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 )
Kabinet ini merupakan kabinet terakhir sebelum diadakannya pemilihan
umum, didukung oleh PNI – NU , sedangkan Masyumi menjadi oposisi, Pada
masa kabinet ini , diselenggarakan Konfrensi Asia Afrika pada bulan April 1955
5. Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi ( 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956
)
Pada masa kabinet ini pemilu yang demokratis untuk pertama kalinya berhasil
dilaksanakan. Pada 29 September 1955 rakyat memilih anggota DPR dan Pada
15 Desember 1955 rakyat memilih anggota Konstituante. Terdapat 70 partai
politk yang mendaftar, tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi
6. Kabinet Ali II ( 20 Maret 1956 – 14 Maret 1957 )
Program kabinet ini disebut Rencana Pembangunan Lima
tahun yang memuat program jangka panjang, sebagai
berikut
a.Perjuangan pengembalian Irian Barat
b. Pembentukan daerah daerah otonomi dan percepatan
terbentuknya anggota anggota DPRD
c. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan
pegawai
d. Menyehatkan perimbangan keuangan negara
7. Kabinet Juanda ( 9 April 1957 – 10 Juli 1959 )
Kabinet Jaunda merupakan zaken kabinet . Setelah pemilu
1955 berakhir , pergantian kabinet terus berlangsung
hingga dikeluarjan dekret presiden pada 5 Juli 1959
b. Demokrasi terpimpin ( 5 Juli 1959 – 1965 )
Selama masa demokrasi liberal, Rakyat Indonesia sadar
bahwa sistem demokrasi liberal tidak cocok dengan
sistem politik Indonesia, ketidak cocokan dapat dilihat
dari dua hal
1. Sistem demokasi leberal bertentangan dengan niali
dasar Pancasila, khususnya sila ketiga tentang
persatuan Indonesia, dan tentang permusyawaratan
yang dilandasi nilai hikmah kebijaksanaan
2. Ketidakmampuan Konstituante untuk menyelesaikan
masalah masalah kenegaraan, khusunya pengambilan
keputusan mengenai UUD NRI Tahun 1945 sehingga
sangat tidak menguntungkan bagi negara Indonesia
Dekret Presiden 1959 menyatakan UUDS 1950 tidak
lagi berlaku dan memberlakukan kembali UUD NRI
Tahun 1945. Dekret Presdien memuat pokok sebagai
berikut
a. Menetapkan pembubaran Konstituante
b. Menetapkan bahwa UUD NRI Tahun 1945 berlaku
kembali
c. Membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung
Sementara ( DPRS) dalam waktu singkat
c. Demokrasi Pancasila pada Orde Baru ( 1966-1998 )
Orde baru berkeinginan melaksanakan Pancasila dan
UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuensi
sebagai kritik terhadap orde lama yang telah
menyimpamg dari Pancasila. Sistem politik baru yang
diberi nama ‘’demokrasi konstitusional’’ atau
demokrasi Pancasila yang berdasarkan pada Pancasila
dan UUD NRI Tahun 1945. Pemrintahan orde baru
berupaya menyusun kembali kekuatan bangsa demi
menumbuhkan stabilisasi nasional guna mempercepat
proses pembangunan bangsa dengan
mengedepankan ekonomi sebagai sarana perbaikan
d. Demokrasi Era Reformasi
Demokrasi pascareformasi merupakan salah satu reaksi
terhadap pemerintahan Orde Baru yang dianggap telah
menyimpang dari tujuan dan cita cita demokrasi
Pancasila. Era reformasi berlangsung dari 1998 samapai
dengan saat ini. Era reformasi dimulai setelah Presiden
Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan
digantikan oleh wakil presiden Prof. Dr. B.J. Habibie
Pada masa inilah kembali diwujudkan beberapa
indikator kedemokrasian di Indonesia . Pertama
diberikannya ruang kebebasan pers sebagai ruang
publik .kedua diberlakukannya sistem multi partai
dalam pemilu 1999.
c. Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia
1.Pentingnya Kehidupan yang Demokratis
Mewujudkan sistem domokrasi memang suatu hal yang tidak
mudah. Diperlukan usaha dari semua pihak terutama pemerintah
dan masyarakat.
2.Perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai Demokratis
a. Menjujung tinggi persamaan
Dalam demokrasi Pancasila diajarkan bahwa setiap manusia
memiliki persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan
sehari hari, kita hendaknya mampu berbuat dan bertindak
menghargai orang lain
b. Menjaga kesimbangan Hak dan Kewajiban
Dalam Kehidupan masyarakat, ada batas batas yang harus
dihormati bersama berupa hak hak yang dimiliki orang lain sebagai
batasan normal yang berlaku dan dipatuhi.
c. Budayakan Sikap Bijak dan Adil
Kita dapat menjalankan salah satu perbuatan mulia dalam
kehidupan sehari hari baik kepada diri sendiri maupun kepada
orang lain. Perbuatan itu adalah mampu bersikap bijak dan
adil.
d. Membiasakan musyawarah dan mufakat dalam mengambil
keputusan
Melakukan pemgambilan keputusan melalui musyawarah dan
mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya bangsa
Indonesia
e. Mengutamakan Persatuan Dan Kesatuan Nasional
Sikap lebih mengutamakan kepentingan nasional orang umum
dari pada kepentingan pribadi sangat penting untuk
ditumbuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Selain kelima hal di atas, sikap demokrasi yang dapat kita
kembangkan di lingkungan terdekat antara lain sebagai
berikut
1. Dalam kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga
memegang peranan penting. Setiap anggota keluarga
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Hak dan
kewajiban ini hendaknya dihormati oleh setiap anggota
keluarga
2. Di lingkungan Masyarakat, sangat diperlukan kerja sama
untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk itu
saling menghormati sangat diperlukan
3. Di Lingkungan Sekolah. Penerapan demokrasi di sekolah
hendaknya mengutamakan musayawarah dalam
menyelesaikan persolan bersama. Hal ini bertujuan
membentuk rasa solidaritas bersama

Anda mungkin juga menyukai