“DEMOKRASI”
Oleh :
NIM : 122190104
KELAS : D
A. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan
1. Pengertian Demokrasi Secara Etimologis
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demokratia, dari dua kata, demos
yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuatan. Jadi secara harafiah demokrasi
berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan negara dengan rakyat sebagai
pemegang kedaulatannya (pemerintahan rakyat).
Sejak abad ke-6 sebelum Masehi, bentuk pemerintahan kota di Yunani
berdasarkan demokrasi, yaitu demokrasi yang tulen yang diartikan sebagai
pemerintahan yang sungguh-sungguh melaksanakan kehendak rakyat. Dalam
demokrasi yang tulen, dijaminlah hak-hak kebebasan tiap-tiap orang dalam suatu
negara.
5. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila pada hakikatnya adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang
Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradap, berpersatuan Indonesia, dan
yang bersama-sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara
Indonesia adalah negara demokrasi yang bersifat monodualis, yaitu massa sebagai
suatu kesatuan hanya menganggap manusia sebagai makhluk sosial.
Rumusan sila keempat Pancasila sebagai dasar negara dan dasar politik negara
terkandung tiga unsur, yaitu kerakyatan, permusyawaratan/perwakilan, dan
kedaulatan rakyat. Demokrasi politik berkaitan dengan penyelenggaraan negara dalam
bidang politik, sedangkan demokrasi sosial ekonomi berkaitan dengan
penyelenggaraan negara dalam bidang sosial eknomi untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama.
Demokrasi Pancasila mengandung beberapa aspek, yaitu :
a). formal, artinya partisipasi rkyat dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan
mempergunakan demokrasi perwakilan
b). material, artinya paham demokrasi yang memberikan penegasan bahwa manusia
sebagai makhluk Tuhan mempunyai martabat yang sama
c). normatif, paham demokrasi yang berdasar pada norma-norma persatuan dan
solidaritas, serta keadilan
d). optatif, artinya menitikberatkan pada tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
sejahtera
e). organisasi, artinya mewujudkan demokrasi dalam lembaga-lembaga negara
f). semangat, artinya demokrasi pancasila dibutuhkan warga negara dalam
berkepribadian, bersikap rasional, dan tekun dalam pengabdian.
3) . Secara etimologi arti singkat dari soko guru adalah tiang penyangga utama. Sebab
apabila diartikan perkata. Soko adalah tiang penyangga. Sedangkan guru adalah
utama. Dengan kata lain, ketika dihubungkan pada pembahasan ini yang menjadi
pertanyaan yang banyak dicari oleh banyak orang, maka yang dimaksud pengertian
soko guru universal adalah pilar-pilar pondasi untuk membangun sistem yang
demokratis, serta menegakkan berdirinya demokrasi.
Macam- macam soko guru demokrasi adalah :
a). kedaulatan rakyat, yaitu rakyat dapat memegang teguh hak-haknya, seperti hak
untuk hidup, hak untuk bekerja, hak untuk berpendapat, dan lain-lain.
b). kebijakan berdasarkan persetujuan rakyat, yaitu segala kebijakan pemerintah
harus atas keinginan dan kehendak rakyat
c). kekuasaan mayoritas, yaitu dalam demokrasi ketika musyawarah untuk
mufakat, terdapat suara terbanyak dalam hal ini mayoritas yang menjadi
keputusan dari segala kebijakan pemerintahan berjalan
d). hak-hak minoritas, yaitu pemerintah harus menjaga hak minoritas untuk
mencapai negara yang demokrasi
e). jaminan hak asasi manusia, yaitu hak untuk kehidupan dan pekerjaan layak
yang harus terus diawasi dan ditinjau oleh pemerintah
f). pemilihan bebas dan jujur, yaitu pemilihan umum harus dilaksanakan dengan
jujur dan pemilih mempunyai hak bebas pilih
g). persamaan di depan hukum, yaitu pemerintah menjamin kesamaan posisi di
hadapan hukum agar terciptanya keadilan
h). proses hukum yang wajar, yaitu hukum harus disesuaikan dan tidak
dilebih-lebihkan (wajar) sebagai kepentingan membuat masyarakat jera
i). pembatasan pemerintah secara konstitusional, yaitu segala komando, sistem
pemerintahan, dan lain-lain telah terkandung dalam UU sebagai kesepakatan
bersama
j). pluralisme sosial, ekonomi, dan politik, yaitu kita harus bersama-sama
menjunjung perbedaan yang ada pada setiap masyarakat atau tidak boleh
mendiskriminasi
k). nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama, dan mufakat, yaitu negara demokrasi
harus memerhatikan asas gotong royong dan pemerintah harus berperan penuh
dalam nilai toleransi, pragmantisme, kerjasama, dan mufakat.
4. Pemilu distrik, proporsional, dan campuran :
Pemilu distrik : dalam sistem pemilihan ini, sebuah negara dibagi dalam beberapa
distrik atau daerah pemilihan dimana jumlah wakil rakyat yang dipilih jumlahnya
sama dengan jumlah distrik tersebut. Dalam sistem ini, berlaku frasa (the winner
takes all) yaitu kandidat terpilih adalah dia yang mendapatkan suara terbanyak
dalam sebuah pemilihan tanpa memperhitungkan selisih perolehan suara. Selama
ini sistem distrik dianggap menguntungkan dalam hal penyederhanaan jumlah
partai politik karena suara-suara partai kecil sulit untuk memenangkan pemilihan
(prinsip the winner takes all tersebut), sehingga pemerintahan dan sistem politik
relatif lebih stabil. Namun sistem distrik juga dianggap memiliki kelemahan
terutama dalam hal sistem ini dianggap kurang representatif atau mewakili suara
dari kelompok-kelompok minoritas karena tidak memiliki wakil yang diakibatkan
berlakunya prinsip the winner takes all tersebut. Kandidat terpilih juga
dikhawatirkan hanya mementingkan kepentingan rakyat di distriknya untuk
mengamankan dalam mendulang suara dalam pemilihan berikutnya, sehingga
harapan agar wakil rakyat dapat mementingkan kepentingan rakyat di distrik lain
semakin kecil.