Macam-macam budaya demokrasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang seperti
berikut.
1) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat
secara langsung dalam membicarakan atau menentukan sesuatu urusan negara
(pembuatan kebijakan politik). Demokrasi langsung pernah dilakukan pada zaman
Yunani. Pada masa sekarang demokrasi langsung sulit untuk dilakukan karena jumlah
penduduknya terlalu banyak. Demokrasi langsung hanya dapat dilakukan dalam lingkup
masyarakat kecil dan sederhana seperti di tingkat rukun tetangga (RT), sedangkan di
tingkat negara demokrasi langsung hanya dilakukan dalam hal-hal tertentu. Misalnya,
referendum (meminta pendapat seluruh rakyat) atas persoalan-persoalan yang mendasar
dalam kehidupan bernegara, pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta
wakil-wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Demokrasi perwakilan adalah suatu sistem demokrasi dalam menyalurkan aspirasi rakyat
melalui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR. Dalam hal ini rakyat tidak terlibat secara
langsung dalam pembuatan keputusan politik, tetapi didelegasikan atau dilimpahkan
kekuasaannya kepada orang-orang yang dipilihnya melalui pemilu yang bebas, jujur, dan
adil.
3) Demokrasi Campuran
Demokrasi campuran merupakan sistem demokrasi gabungan antara demokrasi langsung
dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya di DPRD kemudian wakil itu
dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum. Itulah contoh bentuk demokrasi
campuran.
1) Demokrasi Konstitusional
Itulah macam-macam budaya demokrasi yang ditinjau dari berbagai sudut pandang. Dari
berbagai macam budaya demokrasi tersebut, budaya demokrasi mana sajakah yang
pernah diterapkan negara Indonesia?
PENGERTIAN BUDAYA DEMOKRASI
Dalam hal ini sudah dibahas di atas tentang pengertian budaya, yaitu merupakan pola
sikap dan tingkah laku manusia dalam upaya beradaptasi dengan lingkungannya guna
mempertahankan eksistensinya sebagai manusia. Sedangkan demokrasi berasal dari
bahasa yunani, demos yang berarti rakyat dan cratein yang berarti memerintah.
Demokrasi berarti pemerintahan yang diselenggarakan oleh rakyat, maksudnya sistem
pemerintahan yang rakyat memegang peranan yang menetukan, karena pemerintahan itu
merupakan pemerintahan rakyat. menurut Abraham Lincoln,menyatakan bahwa
demokrasi adalah suatu pemerintahan yang berasal darri rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. dalam negara demokrasi, rakyat memiliki hak dan kewajiban yang sederajat
dalam ikut serta mengelola negara. Agar demokrasi bisa berjalan sebagaimana mestinya,
setiap warga negara harus mau dan mampu bekerjasama, saling menghargai, saling
mempercayai, toleransi, adanya solidaritas mengakui kesederajatan, mengakui
keanekaragaman dan bersedia mengadakan kompromi. Tanpa adanya sikap tersebut
demokrasi tidak ada artinya.
Sejalan dengan pengertian tersebut budaya demokrasi dapat dipahami sebagai pola sikap
dan tingkah laku serta orientasi politik yang bersumber pada nilai-nilai kerjasama saling
menghargai, saling mempercayai, toleransi, adanya solidaritas mengakui kesederajatan,
mengakui keanekaragaman dan bersedia mengadakan kompromi dalam mengelola
pemerintahan negara guna mencapai tujuan negara yang sudah ditetapkan bersama dalam
Undang-Undang Dasar.
MACAM-MACAM DEMOKRASI
o Demokrasi Berdasarkan Cara Penyaluran Pendapat Rakyat dibedakan : a).
Demokrasi langsung yaitu sistem demokrasi yang mengikutsertakan
rakyat secara langsung dalam pemerintahan. Demokrasi langsung dalam
penyelenggaraan pemerintahan dapat dilaksanakan jika jumlah penduduk
relatif sedikit,wilayahnya btidak luas, dan masalah yang dibicarakan masih
sederhana. b). Demokrasi tak langsung ( demokrasi perwakilan) yaitu
sistem demokrasi yang tidak mengikutsertakan rakyat dalam pemerintahan
secara langsung, melainkan melalui beberapa orang yang dianggap dapat
mewakili seluruh rakyat. c). Demokrasi perwakilan dengan sistem
referendum, yaitu gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi tak
langsung (demokrasi perwakilan). Rakyat memilih wakilnya untuk duduk
di DPR, tetapi kerjanya DPR dikontrol oleh rakyat dengan sistem
referendum. Referendum adalah pemungutan suara rakyat untuk
mengetahui kehendaknya secara langsung.
o Demokrasi Berdasarkan Titik Berat Masalah Yang Diatur dibedakan : a).
Demokrasi formal yaitu demokrasi yang menitikberatkan persamaan
bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
kesenjangan dalam bidang ekonomi. b). Demokrasi material yaitu
demokrasi yang menitikberatkan persamaan dibidang ekonomi, sedangkan
persamaan kedudukan di bidang politik diabaikan. c). Demokrasi
gabungan yaitu demokrasi yang mengambil sisi baik dari demokrasi
formal dan demokrasi material untuk digabungkan.
o Demokrasi Berdasarkan Hubungan Antar Alat Kelengkapan Negara
dibedakan : a). Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer. b).
Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan.
o Demokrasi Berdasarkan Paham atau Prinsip dibedakan: a). Demokrasi
liberal, yaitu demokrasi yang didasari dan dijiwai oleh paham yang
menekankan pada kebebasan individu dengan mengabaikan kepentingan
umum. Demokrasi leberal disebut juga demokrasi kapitalis, karena dalam
pelaksanaan demokrasi kaum kapital selalu menang karena pengaruh uang
untuk mempengaruhi dan menguasai opini politik. b). Demokrasi sosialis
yaitu demokrasi yang didasari da dijiwai oleh paham sosialis/komunis.
c).Demokrasi pancasila yaitu demokrasi khas indonesia yang
bersumberkan pada tata nilai sosial budaya bangsa indonesia. Demokrasi
pancasila didasari dan dijiwai paham pancasila yang berasaskan
musyawarah untuk mufakat.
o CIRI-CIRI NEGARA YANG MENGANUT ASAS DEMOKRASI
Sistem pemerintahan negara yang menganut asas demokrasi mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1) Memiliki lembaga perwakilan atau dewan perwakilan rakyat sebagai badan atau
majelis yang mewakili dan mencerminkan kehendak rakyat.
3) Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan atau majelis yang
bertugas mengawasi pemerintah.
Demokrasi Pancasila
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Daftar isi
1 Prinsip Demokrasi Pancasila
2 Tujuh Sendi Pokok
3 Fungsi Demokrasi Pancasila
4 Demokrasi Deliberatif
5 Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang
6 Referensi
Dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang
menjadi landasan, yaitu[5]:
Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam
hukum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh
rakyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR mempunyai
tugas pokok, yaitu[5]:
Menetapkan UUD;
Menetapkan GBHN; dan
Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain,
seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden
Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD;
Mengubah undang-undang.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling
bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan
undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang
legislatif ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan
pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya
berada di bawah koordinasi presiden.
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya
kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR.
Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota
DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden[5].
Contohnya:
Ikut menyukseskan Pemilu
Ikut menyukseskan pembangunan
Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
Menjamin tetap tegaknya negara RI
Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional
Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga
negara
Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,
Contohnya:
Demokrasi Deliberatif
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 dan sila ke-4 Pancasila, dirumuskan bahwa
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan[7]. Dengan demikian berarti demokrasi Pancasila merupakan demokrasi
deliberatif[7].
Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah agar keunikan dan
kemajemukan budaya Indonesia dapat tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan
sehingga kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan
baik.[7] Terdapat penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah menciptakan
peluang bagi berkembangnya budaya lokal sehingga identitas suatu komunitas mendapat
pengakuan dan penghargaan