PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
sebuah negara takkan dapat berdiri apabila tidak ada sistem yang mendukungnya.sistem
pemerintahan disetiap negara berbeda satu sama lain,hal ini disebabkan adanya faktor
dua sistem pemerintahan yang menonjol yakni sistem presidensial atau yang lazim
disebut dengan sistem demokrasi dan sistem parlementer atau yang sering disebut
monarki.
Indonesia sebagai salah satu bagian dari dunia tentu memiliki sistem pemerintahan
sendiri yakni sistem demokrasi atau presidensial.Hal ini tak lepas dari faktor historis
bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan sesuai dengan pasal 1 ayat 1 UUD
1945.Sistem demokrasi yang memiliki konsep dari rakyat,oleh rakyat untuk rakyat yang
Lincoln sangat cocok dengan bentuk negara Indonesia yang berciri nusantara dan negara
kepulauan terbesar didunia dengan 17.450 pulau.Agar dapat bersatu diperlukan sebuah
sistem yang dapat menyatukan ,itulah yang kita kenal dengan demokrasi.
Demokrasi sebagai salah satu bentuk sistem pemerintahan memiliki konsep dan ciri
1
B.Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hakikat Demokrasi
Sebelum kita mengetahui hakikat demokrasi,terlebih dahulu kita harus
kehidupan kita sebagai warga negara. Demokrasi adalah sebuah sistem atau tatanan
pemerintahan yang dianut oleh suatu negara tertentu. Pengertian demokrasi secara garis
besar merupakan sebuah sistem pemerintahan dimana setiap rakyat memiliki persamaan
dan kesetaraan hak untuk mengemukakan pendapat, dan memilih sebuah pilihan tanpa
ada unsur paksaan dari pihak lain.Makna demokrasi pada dasarnya sangat luas mengingat
arti demokrasi sendiri adalah sebuah sistem pemerintahan yang mengatur tatanan sebuah
negara yang menyangkut pemerintah dan rakyat. Secara tidak langsung demokrasi
memiliki makna bahwa sebenarnya pemerintahan dan kekuasaan tertinggi suatu negara
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.Hakikat demokrasi adalah sebuah
rakyat. Hal ini mencakup berbagai aspek didalam pemerintahan. Seperti contoh
pemilihan pemimpin negara atau presiden akan dipilih secara demokratis yakni rakyat
dapat memilih calon presiden tanpa ada paksaan dari pihak lain.
3
Istilah “Demokrasi” berasal dari bahasa Yunani, Demos yang berarti rakyat, dan
Kratos yang berarti pemerintahan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan Demokrasi
adalah sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, dan mengikutsertakan rakyat dalam
tangan rakyat. Tetapi, rakyat tidak melaksanakan kedaulatannya secara langsung. Rakyat
sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih Presiden atau anggota-anggota parlemen
secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Pemilihan Presiden / anggota-anggota
parlemen secara langsung belum menjamin bahwa negara tersebut adalah negara
Demokrasi. Karena hal itu hanya sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walaupun
perannya dalam sistem Demokrasi tidak besar, pemilihan umum sering disebut ”Pesta
Demokrasi”. Ini adalah salah satu akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat
yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang
bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara,
masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah
teruji mampu membangun negara. Dengan pengertian seperti itu, Demokrasi yang
4
Salah satu pilar Demokrasi adalah prinsip Trias Politica yang membagi tiga
kekuasaan politik negara (Eksekutif, Yudikatif, dan Legislatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis Lembaga Negara yang saling lepas dan berada dalam peringkat yang sejajar
satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis Lembaga Negara ini diperlukan
agar ketiga Lembaga Negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol.
kekuasaan Legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan Legislatif dibuat oleh masyarakat
atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang
diwakilinya dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum Legislatif, selain
5
Sementara menurut para ahil.pengertian demokrasi adalah sebagai berikut:
mencapai suatu keputusan politik dimana setiap individu memiliki kekuasaan untuk
penting pemerintahan baik secara langsung maupun tidak langsung didasarkan pada suatu
pemerintahan dimana pihak pemerintah akan diberikan tanggung jawab atas segala
tindakan mereka di wilayah publik. pemberian tanggung jawab ini didasarkan oleh
keputusan yang dibuat oleh rakyat dengan melakukan pemungutan suara yang menganut
asa kebebasan.
4.Henry B. Mayo: demokrasi adalah suatu sistem yang menunjukan kebijakan umum
pemilihan secara selektif, diawasi dan dilakukan oleh rakyat dengan landasan persamaan
6
Dari pegertian dan makna demokrasi di atas dapat diterik kesimpulan bahwa hakikat
demokrasi dapat dikatakan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.Pemerintahan dari rakyat memiliki arti bahwa sebuah sistem pemerintahan yang
sah dan diakui oleh rakyat. Diakui dan sah memiliki arti bahwa tanggung jawab
pemerintahan diberikan oleh rakyat. Sebaliknya pemerintah yang tidak diakui adalah
pemerintah yang tidak mendapatkan dukungan dan persetujuan dari rakyat. Rakyat
pandangan dan politik tanpa ada unsur paksaan.Pemerintahan oleh rakyat memiliki
tujuan pribadinya melainkan didasari oleh keinginan rakyat. Segala sesuatu yang
dilakukan oleh pemerintah akan dikaji, dinilai dan diawasi oleh rakyat baik secara
langsung maupun melalui lembaga rakyat (DPR, MPR). Maka dari itu pemerintah harus
tunduk pada pengawasan rakyat.Pemerintahan untuk rakyat memiliki arti bahwa segala
kuasa yang dilimpahkan kepada pemerintah dibuat untuk kepentingan rakyat. Maka dari
7
Demokrasi mengandung nilai-nilai moral. Jadi dalam penerapannya, Demokrasi harus
sedang berubah,seperti:
sebagai berikut :
3. Dijaminnya HAM
8
Gagasan tentang Demokrasi sebenarnya sudah muncul sejak sekitar abad 5 SM,
yakni pada masa Yunani Kuno. Pada waktu itu Demokrasi dilakukan secara langsung
karena negara-negara Yunani pada masa itu wilayahnya sangat sempit dan penduduknya
sedikit. Pada waktu itu, rakyat mudah dikumpulkan dengan tujuan bermusyawarah guna
berjalan lama karena munculnya konflik politik dan melemahnya Dewan Kota dalam
Absolute hingga abad ke-19. Kekuasaan mutlak tersebut digunakan oleh raja untuk
bertindak sewenang-wenang.
Setelah tenggelam berabad-abad, muncullah ajaran ”Rule Of Law (Kekuasaan Hukum)”.
Ajaran ini menjelaskan bahwa yang berdaulat dalam suatu negara adalah hukum.
keputusan-keputusan pengadilan.
9
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Demokrasi dipandang sebagai pilihan terbaik
oleh hampir semua negara di dunia. Negara kita Republik Indonesia yang
dalam suatu Negara, umumnya berdasarkan konsep dan prinsip Trias Politica.
Kekuasaan Negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan
Prinsip semacam Trias Politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah yang begitu besar ternyata tidak
mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
Demikian pula kekuasaan berlebihan di Lembaga Negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari Lembaga Legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan
Intinya, setiap Lembaga Negara bukan hanya harus akuntabel (accountable), tetapi harus
ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap Lembaga Negara dan
tersebut.
10
Macam-macam demokrasi adalah sebagai berikut:
Menurut sistem ini hubungannya sangat erat antara Badan Eksekutif (pemerintah) dan
Demokrasi ini menyatakan tidak ada hubungan antara Eksekutif dan Legislatif. Dalam
sistem ini, Badan Eksekutif dan pemerintah terdiri dari Presiden sebagai kepala
Dalam sistem ini tugas Badan Legislatif selalu berada dalam pengawasan rakyat.
langsung oleh rakyat tanpa melalui Badan Legislatif. Sistem ini dibagi dalam 2 kelompok
yaitu :
11
Undang-Undang yang sedang berlaku dapat terus dipergunakan atau tidak atau
Demokrasi dengan sistem pengawasan oleh rakyat ini berlaku dalam sistem
B.Demokratisasi
Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan maupaun secara cepat kearah
demokrasi. Demokratisasi ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan. Jika
demokratisasi tidak dilakukan, maka bayaran yang harus diterima adalah balkanisasi,
perang saudara yang menumpahkan darah, dan kemunduran ekonomi dengan sangat
parah (BJ Habibie( 2005). Demokratisai disuatu sistem pemerintahan memerlukan proses
yang tidaklah mudah. Pada saat perubahan terjadi, selalu ada orang yang tidak ingin
melakukan perubahan terus menerus, atau ada manusia yang tidak mampu menyesuaikan
diri.Dalam kontes demokratisasi, peran individu yang mampu menerima perubahan itu
sangat penting. Untuk itulah, individu harus punya tanggung jawab. Apalagi globalisasi
yang terus mendorong perubahan yagn tidak bisa ditahan oleh Negara
dari dalam Negara sendiri, karna warga negaranya melihat system politik yang lebih baik,
seperti yang berjalan dinegara demokrasi lain yang telah mapan, akan bisa juga dicapai
12
oleh Negara tersebut. Dengan kata lain, pengaruh internasional dating sebagai sebuah
inpirasi yang kuat bagi warga Negara didalam Negara itu.Sebuah Negara yang sedang
hal, termasuk ekonomi, budaya, dan sejarah, yang dianggap memengaruhi demokratisasi.
1.Kekayaan
- PDB/kapita yang lebih tinggi berkaitan dengan demokrasi. Meski beberapa pihak
bangkitnya Hitler dan Nazi di Jerman Weimar merupakan contoh pembantah yang
menjadikan klaim tersebut sekadar truisme belaka.[1] Ada pula pandangan umum bahwa
transisi ke demokrasi (teori modernisasi) atau menguatkan negara demokrasi yang sudah
demokratisasi dalam jangka menengah saja (10-20 tahun). Hal ini dikarenakan
negara kepada putranya atau orang kepercayannya setelah masa jabatannya berakhir.[2]
kekayaan, pencipta kekayaan, atau keduanya tidak berhubungan, masih belum dapat
disimpulkan.[3]
13
2.Kesetaraan sosial
kesetaraan sosial dan transisi demokrasi agak rumit. Rakyat tidak memiliki insentif yang
Afrika Selatan era Apartheid), redistribusi kekayaan dan kekuasaan di dalam demokrasi
menawarkan konsesi karena (1) mereka menganggap ancaman revolusi bisa terwujud dan
(2) biaya konsesi tidak terlalu tinggi.[4] Perkiraan ini sesuai ddengan penelitian empiris
egaliter (setara).[1]
3.Budaya
etnosentris. Biasanya budaya Barat yang dinilai "lebih layak" menikmati demokrasi,
sedangkan kebudayaan lainnya dinilai memiliki nilai-nilai yang membuat demokrasi sulit
terwujud atau tak diinginkan. Pendapat ini kadang dipakai oleh rezim-rezim non-
modern, ada banyak negara demokrasi non-Barat, misalnya India, Jepang, Indonesia,
14
4.Intervensi asing
Jepang dan Jerman pasca-Perang Dunia II.[5][6] Pada kasus lain, dekolonisasi kadang
Serikat Selatan setelah Perang Saudara, mantan budak tidak mendapat hak pilih menurut
hukum Jim Crow setelah Era Rekonstruksi Amerika Serikat; setelah sekian puluh tahun,
demokrasi di Amerika Serikat dirombak oleh organisasi sipil (gerakan hak sipil Afrika-
Pengaruh internasional dari sebuah proses demokratisasi bisa terjadi dalam beberapa
Proses demokratisasi di Negara – Negara eropa timur setelah perang dingin usai dan juga
gelombang demokratisasi di negara – Negara amerika latin pada tahun 1970 an menajdi
contoh signifikan. Mekanisme control terjadi ketika sebuah pihak diluar Negara
sebagai “Negara demokrasi” dan karenanya berhak menerima bantuan anti komunisme
internasional yang memberi kondisi – kondisi tertentu yang harus dipenuhi Negara
penerima bantuan.
Awal mula berkembangnya gagasan dan konsep demokrasi di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dengan perkembangan situasi sosial politik masa kolonial pada tahun-tahun
pertama abad 20 yang ditandai dengan beberapa perkembangan penting: Pertama, mulai
15
terbuka terhadap arus informasi politik di tingkat global. Kedua, “migrasi” para para
aktifis politik berhaluan radikal Belanda, umumnya mereka adalah para buangan politik,
ke Hindia Belanda.
Di wilayah yang baru ini mereka banyak memperkenalkan ide-ide dan gagasan politik
modern kepada para pemuda bumiputera. Dapat dicatat disini para “migran politik’
tersebut antara lain; Bergsma, Baars, Sneevliet, dan beberapa yang lain. Ketiga,
demokrasi dapat ditemui dalam sejarah perkembangan politik pasca kolonial. Fokus
1965) bentukkan Presiden Soekarno, demokrasi Pancasila masa Orde Baru, dan
kemerdekaan di tandai dengan keluarnya Maklumat No. X pada 3 November 1945 yang
ditandatangani oleh Hatta. Dalam maklumat ini dinyatakan perlunya berdirinya partai-
partai politik sebagai bagian dari demokrasi, serta rencana pemerintah menyelenggarakan
pemilu pada Januari 1946. Maklumat Hatta berdampak sangat luas, melegitimasi partai-
partai politik yang telah terbentuk sebelumnya dan mendorong terus lahirnya partai-partai
politik baru.Pada tahun 1953 Kabinet Wilopo berhasil menyelesaikan regulasi pemilu
dengan ditetapkannya UU No. 7 tahun 1953 Pemilu. Pemilu multipartai secara nasional
hasil pemilu 1955 dan pemerintahan yang dibentuknya. Parlemen baru ini tidak mampu
16
memberikan terobosan bagi pembentukan pemerintahan yang kuat dan stabil, tetapi
Banyak kritikan dan kecaman muncul, bahkan tidak hanya dilontarkan tokoh-tokoh
“anti demokrasi”. Hatta dan Syahrir menuduh para politisi dan pimpinan partai-partai
politik. Hal ini berbeda dengan Soekarno yang menempatkan demokrasi parlementer atau
demokrasi liberal sebagai sasaran tembak. Soekarno lebih mengkritik pada sistemnya.
merupakan penyebab utama kekisruhan politik. Maka, yang paling mendesak untuk
keluar dari krisis politik tersebut adalah “mengubur” demokrasi liberal yang dalam
democracy is not good for revolution”. Demokrasi Diktatorial (dibawah Soekarno dan
Soeharto) Dalam amanatnya kepada sidang pleno Konstitante di Bandung 22 April 1959,
17
runtuh setelah terjadinya peristiwa perebutan kekuasaan yang melibatkjan unsur
komunis (PKI) dan angkatan bersenjata, yang dikenal dengan Gerakan 30 September
1965. Perebutan kekuasaan ini mengakibatkan hancurnya kekuasaan PKI serta secara
bertahap berakhirnya kekuasaan Orde Lama Soekarno. Muncul kekuasaan baru dibawah
onsepsi demokrasi Soeharto, rencana praksis politiknya, awalnya tidak cukup jelas. Ia
Demokrasi Pancasila, dalam konsep yang sangat abstrak. Pada dasarnya, konsep dasar
Demokrasi Pancasila memiliki titik berangkat yang sama dengan konsep Demokrasi
Terpimpin Soekarno, yakni suatu demokrasi asli Indonesia. Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang sesuai dengan tradisi dan filsafat hidup masyarakat Indonesia.
berdasarkan moral dan pemikiran sehat, berlandaskan pada suatu ideologi tunggal, yaitu
Pancasila.
• Langkah politik awal yang dilakukan Soeharto untuk membuktikan bahwa dirinya tidak
1973, dari 10 partai menjadi 3 partai politik (Partai Persatuan Pembangunan, Golkar,
Partai Demokrasi Indonesia). Golkar sendiri yang notabene, dibentuk dan dikendalikan
oleh penguasa tidak bersedia menyatakan diri sebagai parpol melainkan organisasi
18
kekaryaan. Fusi atau penggabungan partai ini merupakan wujud kekesalan Soeharto
citra sebagai “negara demokrasi” terus dijaga oleh rezim Orde Baru. Terhadap tuntutan
yang oleh para pengkritik disebut sebagai demokrasi seolah-olah (democracy as if), tetapi
keluar dari “aturan main” yang ditentukan rezim.Praktik democracy dictatorship yang
diterapkan Soeharto mulai tergerus dan jatuh dalam krisis bersamaan dengan runtuhnya
mitos ekonomi Orde Baru sebagai akibat terjadinya krisis moneter mulai 1997. Krisis
moneter yang semakin parah menjadikan porak porandanya ekonomi nasional yang
ditandai dengan runtuhnya nilai mata uang rupiah, inflasi, tingginya angka pemutusan
hubungan kerja (PHK), dan semakin besarnya pengangguran. Krisis ekonomi memacu
ideologi dalam masyarakat. Berbagai kelompok dengan latar belakang ideologi yang
beranekaragam, mulai dari muslim radikal, sosialis, nasionalis, muncul dan bersaing
untuk mendapatkan pengaruh politik. Sebelum pemilu multi partai 1999 diselenggarakan,
harus berjalan dan soal memposisikan elite-elite lama dalam proses transisi.
Habibie antara lain; adanya kebebasan pers, pembebasan para tahanan politik (tapol),
19
kebebasan bagi pendirian partai-partai politik, kebijakan desentralisasi (otonomi
daerah),
amandemen konstitusi antara lain berupa pembatasan masa jabatan presiden maksimal
dua periode, pencabutan beberapa UU politik yang represif dan tidak demokratis, dan
internasional, tetapi di lain pihak, transisi juga ditandai dengan meluasnya konflik
kesukuan, agama, dan rasial yang terjadi di beberapa wilayah di tanah air sejak 1998.
Misalnya di Ambon, Poso, Sambas dan lainnya.Pemerintahan baru hasil pemilu 1999
yang optimal. Wahid pada akhirnya dipaksa lengser setelah kurang dari dua tahun
berkuasa. Lengsernya Wahid yang terpilih dengan legitimasi demokratis dan dikenal luas
internasional. Dalam indeks yang disusun oleh Freedom House tentang hak politik dan
kebebasan sipil Indonesia sejak pemilu 1999 hingga masa konsolidasi demokrasi saat ini
berhasil masuk dalam kategori “negara bebas”. Hal ini berbeda dengan kepolitikan masa
Orde Baru yang dikategorikan sebagai dengan kebebasan yang sangat minimal (partly
mampu mengantar bangsa ini ke arah sejahtera? Ataukah sebaliknya, demokrasi menjadi
amat mahal, ketika biaya Pemilu dan Pilkada membutuhkan ongkos mahal, baik ongkos
20
C.Sistem Demokrasi di Indonesia
Demokrasi Liberal atau sistem Parlementer pada tanggal 14 November 1945.Setelah itu,
Demokrasi. Hingga tahun 1959, dijalankan suatu praktik Demokrasi yang cenderung
didalampraktiknya cenderung otoriter. Mulai tahun 1966 hingga berakhirnya masa Orde
Baru pada tahu 1998 diterapkan Demokrasi Pancasila. Model ini pun tidak mendorong
itu pada umumnya belum sejalan dengan prinsip-prinsip Demokrasi, karena tidak
terbuka luas. Era reformasi sekaligus merupakan era demokratisasi. Dalam suasana
kepentingan umum. Inilah yang perlu ditata baik, sehingga penerapan kebebasan negara
dan Demokrasi tetap berada dalam koridor hukum dan tidak mengganggu kepentingan
umum. Bagaimanapun juga Demokrasi telah membuka pintu kebebasan, yang hal ini
sangat diperlukan bagi rakyat dalam proses menemukan sistem Demokrasi yang lebih
21
baik.Dalam perkembangannya, konsep Demokrasi juga diterapkan dalam
berbagai bidang kehidupan, yakni dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial budaza,
diterpkan dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan
Demokrasi telah menjadi pilihan bagi hampir semua bangsa di dunia, tak
tingkat perkembangannya. Ada bangsa yang sudah sedemikian maju dalam berdemokrasi
dan ada yang masih dalam pertumbuhan berdemokrasi. Di samping itu ada perbedaan
semakin baik di negaranya. Oleh karena itu kita wajib menunjukkan sikap positif
terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan. Sikap positif itu
perlu dibuktikan dengan sikap dan perbuatan yang sejalan dengan unsur-unsur Rule Of
dengan segala cirinya itu perlu diwujudkan menjadi suatu kenyataan hidup dalam bidang
apapun. Semua warga negara tanpa kecuali, baik penguasa maupun rakyat biasa, harus
persoalan kesejahteraan warga, irigasi, keamanan kampung, dan lain-lain. Tidak jarang
keputusan musyawarah itu dilakukan dengan mufakat bulat, artinya disetujui oleh seluruh
22
warga. Di kalangan masyarakat Jawa, musyawarah itu biasa dilakukan Balai
biasanya juga dikerjakan secara bersama-sama yang dikenal dengan istilah gotong-
melaksanakan keputusan secara bersama itu, hingga kini masih berlangsung dalam
Demokrasi yang telah diuraikan sederhana, tetapi hal itu tetap memiliki nilai yang
oleh rakyat melalui pemilihan umum. Di desa-desa pun kini dibentuk Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) yang fungsi serta peranannya mirip dengan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Itu semua merupakan bagian dari perkembangan budaya
Demokrasi di Indonesia,
lingkungan keluarga, kita harus membiasakan diri untuk menghormati pendapat anggota
keluarga lain. Dalam lingkungan sekolah, kita harus mematuhi tata tertib. Walaupun
tampak sederhana, justru dalam kehidupan masyarakat itulah kita harus membiasakan
hidup secara Demokratis. Pembudayaan Demokrasi perlu menjadi agenda penting bagi
23
D.Sistem Politik di Indonesia
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Istilah politik
disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam
rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan
serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan
Negara.
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan,
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara
24
kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan
terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud
Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden.
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa
berikut ini:
25
- Gaya politik – penjajahan, politik belah bambu (memecah belah)
- Stabilitas - instabilitas
- Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas
26
- Gaya politik – ideolog, nasakom
- Stabilitas - stabil
- Stabilitas stabil
6. Masa Reformasi
27
- Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)
- Stabilitas – instabil
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya.
Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi
diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya
terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem
politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti
dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan
melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus
pengambilan keputusan
Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan.
Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para
pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi
liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada
masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu
seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan l
28
ingkungan internasional. Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku
perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari
lingkungan internasional.
Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes mengkonversi
1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara
maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika
datang para penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah
2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian
rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang diharuskan
dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai
pemasukan negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah.
individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering
29
4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif
membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan yang dibuat
5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output,
output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau adanya
kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam
dunia yang mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas
negara kaya atau berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan)
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak
sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok, pembatasan
kekuasaan, khususnya dari pemerintah dan agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan
yang bebas, sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak
kaum minoritas.
30
3. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
3. Bentuk Republik
E.Pendidikan Demokrasi
hal yang penting untuk dilaksanakan sejak dini secara terenca, sistematis, dan
berkesinambungan. Hal ini agar demokrasi yang berkembang tidak disalahgunakan atau
menjurus pada anarki, karena kebebasan yang kebablasan, sehingga merusak fasilitas
umum, menghujat atau memfitnah pun dianggap sebagai bagian dari demokrasi. Menurut
Djiwandono dkk: “bila demokrasi tidak disertai oleh tatana politik dan aturan politik serta
hukum yang jelas, suatu kondisi tertentu bisa berubah menjadi anarkisme dan bahkan
dengan baik tanpa adanya tatanan politik serta hukum yang jelas. Tanpa tatanan politik
31
dan hukum yang jelas, demokrasi bisa berubah menjadi anarkisme atau
otoritarianisme. Oleh karena itu, bagi negara totaliter atau otonter,pendidikan demokrasi
menjadi lebih penting lagi, walaupum disadari oleh yang berkuasa dan mengancam
untuk menuntut haknya dan menentang berbagai kebijakan penguasa yang bertentangan
Indonesia, disadari pula oleh para tokoh pendidikan dan para pengambil kebijakan. Dari
mulai tahun 1960 sampai sekarang, pendidikan demokrasi telah dilaksanakan walaupun
dengan substansi yang berbeda, karena faktor kepentingan penguasa. Sementara menurut
politik artinyamereka memerlukan pemerintah dari dan untuk mereka sendiri; (b)
kebebasab intelektual; (c) kesempatan untuk bersaing di dalam perwujudan diri sendiri
kepentingan bersama dan bukan kepada kepentingan sendiri atau kelompok; (e)
pendidikan yang mengakui hak untuk berbeda (the right to be different); (f) percaya
merupakan tuntunan untuk terwujudnya masyarakat madani. Oleh karena itu prinsip-
prinsip demokrasi seperti kebebasan politik, kebebasan intelektual dan kebebasan untuk
Di tingkat persekolahan mata pelajaran yang memiliki visi dan misi yang jelas
32
sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra dkk bahwa: “PKn dapat disikapi
“secara keseluruhan PKn memiliki fungsi yang strategis untuk mewujudkan esensi tujuan
pendidikan nasional membentuk warga negar yang denomrtis dan bertanggung jawab.”
Pentingnya PKn sebagai wahana formal pendidikan demokrasi disadari oleh para pakar
pendidiskan dan para pengambil keputusan. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pasal
merupakan mata kurikulum wajib dan mulai pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
tinggi. Suati negara yang menerapkan sistem demokrasi di manapun berada, pada
dasrnya untuk melindungi hak-hak warga negaranya, dan secara tidak langsung
demokrasi, maka terjadilaj konflik, krisis dan lemahnya paham politik. Salah satu solusi
strategis secara konseptual adalah dengan cara memperkuat demokrasi dalam bebagai
bidang dan aspek kehidupan. Upaya itu tentu tidak semudah membalikkan telapak
tangan, dimana negaranya menganut sistem demokrasi, maka warga negaranya akan
demokratis, tetapi memerlukan proses pendidikan demokrasi, Gandal dan Finn (1992)
kemanfaatan dan tanggung jawab demokrasi tidak dipahami dan dihayati dengan baik
oleh warga negara, sekar diharapkan mereka mau berjuang untuk mempertahankannya.
33
(2001), menyatakan bahwa: “skil, perilaku warga negara yang demokratis tidak
akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus diajarkan kepada generasi penerus.
demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat untuk
mengembangkan konsep, prinsip, dan nilai demokrasi sesuai dengan status perannya
dalam masyarakat.
Menurut Affandi (2005) ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menanamkan
pendidikan demokrasi kepada generasi muda, yaitu pengerahuan dan kesadaran akan hal:
pertama, demokrasi adalah bentuk kehidupan bermasyarakat yang paling menjamin hak-
hak warga masyarakat itu sendiri. Kedua, demokrasi adalah suatu learning process yang
tidak dapat begitu saja meniru dari masyarakat lain. Ketiga, kelangsungan demokrasi
persamaan dan keadilan serta loyal kepada sistem politik yang bersifat demokrasi.
diciptakan dalam waktu sekejap. Karena itu betapa penting proses pendidikan dan latihan
berdemokrasi baik pada institusi sosial, ekonomi, budaya, apalagi pada institusi politik.
Di atas segala itu, demokrasi hanya akan tumbuh kalau ada kesadaran berdemokrasi
Demokrasi bukan sekedar cara memperoleh kekuasaan tetapi sebagai sarana mewujudkan
kesejahteraan umum dengan cara-cara yang demokratis. Demokrasi bukan kebeban tanpa
batas. Kebebasan demokrasi dibatasi oleh tanggung jawab terhadap kepentingan umum
dan hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan berdasarkan hukum (democracy under
the rule of law). Namun kondisi objektif memperlihatkan bahwa pembelajaran yang
34
selama ini dipraktikkan belum kondusif bagi pengembangan nilai-nilai demokrasi.
Seperti halnya dikemumkakan oleh Affandi (2005) bahwa: Tujuan pendidikan demokrasi
adalah untuk mempersiapkan warga warga masyarakat berpikir praktis dan berpikir
demokratis. Namin demikian dalam kaitan dengan pendidikan, persoalan yang muncul
sangat birokrats, hirarkis-sentralistis dan elitis sebagaimana sekolah yang addewasa ini?
hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses
pendidikan antar pendidik dan anak didik, serta pengelola pendidikan. Dalam pendidikan
pribadi dan sosial. Dalam dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepada sekolah untuk
mentransfer pengajaran yang bersifat akademis ke dalam realitas kehidupan yang luas di
ada dua hal yang harus ditekankan, demokrasi sebagai konsep dan demokrasi sebagai
prakis.
35
1. Demokrasi sebagai konsep berbicara mengenai arti, makna dan sikap perilaku yang
tergolong demokratis.
2. Sedang sebagai prakis sesungguhnya demokrasi sudah menjadi sistem. Sebagai suatu
sistem, kinerja demokrasi terikat suatu peraturan main tertentu, apabila dalam sistem itu
ada orang yang tidak menaati aturan main yang telah disepakati bersama, maka aktivitas
konsep dan prakisnya, sehingga peserta didik memahami dan ikut terlibat dalam
kehidupan demokrasi. Membangun pribadi yang demokratis merupakan salah satu fungsi
pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam pasal 3 UU No 20 tahun 2003 tentang
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Hal ini di antaranya adalah
untuk menyikapi persoalan yang tentunys terkait dengan nilai-nilai demokrasi dalam ilmu
pengetahuan.
mengantarkan mereka menuju fase kedewasaan, agar mereka mandiri, baik secara
intelektual, keterampilan pribadi dan sosial. Tujuan pendidikan demokrasi adalah untuk
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dan demokrasi yaitu pendidikan
bentuk kebudayaan masyarakat lokal maupun nasional dengan dinamika yang ditentukan
36
Dengan demikian, tanpa pendidikan tidak mungkin suatu masyarakat dapat merubah
budaya dan negaranya ke atrah yang lebih baik. Tujuan otonomi pendidikan yang sejalan
Sedangkan tujuan pendidikan dalam suatu negara yang demokratis adalah membebaskan
anak bangsa dari kebodohan, kemiskinan, dan berbagai perbudakan lainnya. Pendidikan
demokrasi sejak dini sangat baik karena dapat membantu masyarakat untuk berpikir kritis.
Dan denga pemikiran yang demokratis dapat membangun negara Indonesia yang lebih baik
asalkan pemerintahannya berjalan dengan sistem demokrasi yah bersih. Maka dari itu
diperlukan pendidikan sejak usia muda. Bukan hanya di sekolah formal, tapi juga di
37
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pegertian dan makna demokrasi di atas dapat diterik kesimpulan bahwa
hakikat demokrasi dapat dikatakan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.Pemerintahan dari rakyat memiliki arti bahwa sebuah sistem pemerintahan
yang sah dan diakui oleh rakyat. Diakui dan sah memiliki arti bahwa tanggung jawab
pemerintahan diberikan oleh rakyat. Sebaliknya pemerintah yang tidak diakui adalah
pemerintah yang tidak mendapatkan dukungan dan persetujuan dari rakyat. Rakyat
pandangan dan politik tanpa ada unsur paksaan.Pemerintahan oleh rakyat memiliki
Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan maupaun secara cepat
kearah demokrasi. Demokratisasi ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan.
Jika demokratisasi tidak dilakukan, maka bayaran yang harus diterima adalah balkanisasi,
perang saudara yang menumpahkan darah, dan kemunduran ekonomi dengan sangat
Demokrasi telah menjadi pilihan bagi hampir semua bangsa di dunia, tak
tingkat perkembangannya. Ada bangsa yang sudah sedemikian maju dalam berdemokrasi
dan ada yang masih dalam pertumbuhan berdemokrasi. Di samping itu ada perbedaan
masing negara.
38
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk
proses penentuan tujuan, Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di
hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses
pendidikan antar pendidik dan anak didik, serta pengelola pendidikan. Dalam pendidikan
pribadi dan sosial. Dalam dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepada sekolah untuk
mentransfer pengajaran yang bersifat akademis ke dalam realitas kehidupan yang luas di
B.Saran
Makalah kami masih sangat jauh dari kata sempurna olehnya itu kami meminta sara
dan kritik yang bersifat membangun guna menjadi perbaikan makalah kami dimasa yang
akan datang.
39
DAFTAR PUSTAKA
Andi-chodetz.blogpot.com di akses pada hari jumat 7 April 2017 pukul 04.30 WITA.
WITA.
11.13 WITA
WITA.
http://materi4belajar.blogspot.co.id/2017/01/demokrasi-pengertian-makna-dan-
hakikat.html diakses pada hari kamis 6 April 2017 pkl 10.38 WITA
40