A. Pengertian Demokrasi
Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno (dēmokratía) artinya "kekuasaan rakyat",
yang terbentuk dari (dêmos) artinya "rakyat" dan (kratos) artinya "kekuatan" atau "kekuasaan".
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang
penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa.
Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta, baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan
politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip
tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Landasan demokrasi
mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan berbicara, inklusivitas
dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak suara,
kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk hidup, kebebasan,
dan kaum minoritas
Pengertian menurut para ahli tentang demokrasi yaitu:
• Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln menjelaskan
bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
• C.F. Strong
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut
serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan
mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.
• Haris Soche
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan
pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang
bertanggung jawab memerintah.
• Aristoteles
Sebuah kebebasan setiap warga negara. Kebebasan tersebut digunakan untuk saling
berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu kebebasan, prinsip
demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui kebebasanlah, setiap warga
negara dapat saling berbagi sebuah kekuasaan di dalam negaranya sendiri.
C. Hakikat Demokrasi
Pada dasarnya, hakikat demokrasi adalah menempatkan rakyat sebagai pemegang
kuasa. Lebih lanjut, Dwi Sulisworo dkk. menerangkan bahwa hakikat demokrasi meliputi tiga
hal yaitu:
D. Ciri-ciri Demokrasi
Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi. Pengambilan
kebijakan negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara umum.
Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu negara
demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah menerapkan
sistem demokrasi, jika telah memenuhi ciri-ciri berikut ini:
• Memiliki Perwakilan Rakyat
Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang
telah dipilih melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan
rakyat kemudian diwakilkan melalui anggota DPR ini.
• Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan
kepentingan warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau kelompok
belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktek korupsi yang merajalela.
• Menerapkan Ciri Konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal
tersebut juga tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang
tercipta pun harus diterapkan dengan seadil-adilnya.
• Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
• Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya
partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus
aspirasi. Tujuannya tentu saja agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan,
wakil rakyat kemudian dapat mengambil tindakan hukum.
E. Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan. Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi
kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan
demokrasi secara umum beserta penjelasannya:
• Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara
yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan
untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka.
Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini
juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya masalah
sosial yang belum terwujud.
• Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan
mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan
bersama di lingkungan masyarakat.
• Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam
setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi
aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik
guna memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.
Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap warga negara lebih
bertanggung jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai seorang warga negara yang
wajib menjaga keutuhan negara.
• Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di
tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan.
Sistem pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar
tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan
menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana Pemerintahan hanya berfungsi
sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan rakyat.
Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan
kebijakan yang dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah
melakukan penyelewengan terhadap kebijakan yang telah dibuat.
• Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan
dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa
mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah
secara damai.
MATERI PEMILU 1
Pemilihan umum yang disingkat pemilu menjadi sangat dekat hubungannya dengan
masalah politik dan pergantian pemimpin. Dilansir dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum,
dalam sebuah negara demokrasi, pemilu merupakan salah satu pilar utama dari proses akumulasi
kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin.
A. Pengertian Pemilu
Sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
pengertian pemilihan umum diuraikan secara detail. Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945. Dengan kata lain, pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk
menjalankan kedaulatan dan merupakan lembaga demokrasi.
Secara teoritis pemilihan umum dianggap merupakan tahap paling awal dari berbagai
rangkaian kehidupan tata negara yang demokratis. Sehingga pemilu merupakan motor
penggerak mekanisme sistem politik Indonesia. Sampai sekarang pemilu masih dianggap
sebagai suatu peristiwa kenegaraan yang penting. Hal ini karena pemilu melibatkan seluruh
rakyat secara langsung. Melalui pemilu, rakyat juga bisa menyampaikan keinginan dalam
politik atau sistem kenegaraan.
Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses memilih seseorang untuk mengisi
jabatan politik di Indonesia tertentu. Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari
jabatan presiden/eksekutif, wakil rakyat/Lembaga legislatif di berbagai tingkat pemerintahan,
sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, pemilu dapat juga berarti proses mengisi
jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih
sering digunakan.
B. Fungsi Pemilu
Alasan dan fungsi pemilu sebagai wujud demokrasi dan salah satu aspek yang penting
untuk dilaksanakan secara demokratis. Semua demokrasi modern melaksanakan pemilihan.
Namun tidak semua pemilihan adalah demokratis. Karena pemilihan secara demokratis bukan
sekedar lambang, melainkan pemilihan yang harus kompetitif, berkala, inklusif (luas), dan
definitif untuk menentukan pemerintah. Terdapat dua alasan mengapa pemilu menjadi variabel
penting suatu negara, yakni:
• Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik secara damai. Legitimasi
kekuasaan seseorang atau partai politik tertentu tidak diperoleh dengan cara kekerasan.
Namun kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat didapat melalui pemilu yang
fair/adil.
• Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi individu. Pemilu dalam konteks ini, artinya
konflik yang terjadi selama proses pemilu diselesaikan melalui lembaga-lembaga
demokrasi.
Pemilu sebenarnya memiliki empat fungsi utama, yaitu: Pembentukan legitimasi
penguasa dan pemerintah, Pembentukan perwakilan politik rakyat, Sirkulasi elite penguasa,
dan Pendidikan politik. Dalam pelaksanaannya pemilu memiliki lima tujuan, yaitu:
• Pemilu sebagai implementasi kedaulatan terletak di tangan rakyat. Hal ini karena rakyat
yang berdaulat tidak bisa memerintah secara langsung. Dengan pemilu, rakyat dapat
menentukan wakil-wakilnya. Para wakil terpilih juga akan menentukan siapa yang akan
memegang tampuk pemerintahan.
• Pemilu sebagai sarana membentuk perwakilan politik.
Melalui pemilu, rakyat dapat memilih wakil-wakil yang dipercaya untuk menyalurkan
aspirasi dan kepentingannya. Semakin tinggi kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas
para wakil rakyat yang bisa terpilih dalam lembaga perwakilan rakyat.
• Pemilu sebagai sarana penggantian pemimpin secara konstitusional.
Pemilu bisa mengukuhkan pemerintahan yang sedang berjalan atau untuk mewujudkan
reformasi pemerintahan.Melalui pemilu, pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya
rakyat untuk memimpin kembali. Sebaliknya, jika rakyat tidak percaya maka pemerintahan
tersebut harus berakhir dan berganti.
• Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi
Pemberian suara para pemilih dalam pemilu pada dasarnya merupakan pemberian mandat
rakyat kepada pemimpin yang dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan.
• Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat
Melalui pemilu rakyat secara langsung dapat menetapkan kebijakan publik melalui
dukungannya kepada kontestan yang memiliki program aspiratif. Kontestan yang menang
karena didukung rakyat harus merealisasikan janji-janji ketika memegang tampuk
pemerintahan. Secara singkat, tujuan pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin
pemerintahan baik eskekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk pemerintahan yang
demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional sesuai UUD 1945.
MATERI PEMILU 2
C. Asas Pemilu
Dalam pelaksanaannya, pemilu harus menggunakan beberapa asas, yaitu:
• Umum
Pemilu berlaku untuk semua warga negara yang memenuhi syarat. Pemilu tidak
membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, golongan, pekerjaan, dan lain-lain.
• Langsung
Masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memilih secara langsung dalam pemilihan
umum sesuai keinginan sendiri tanpa perantara.
• Bebas
Seluruh warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih pada pemilu bebas
menentukan siapa saja yanh akan dipilih untuk membawa aspirasinya tanpa tekanan.
• Jujur
Semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan juga bersikap jujur sesuai
peraturan yang berlaku.
• Adil
Pelaksanaan pemilu baik pemilih dan peserta pemilu mendapatkan perlakuan yang sama,
serta bebas dari kecurangan dari pihak mana pun.
• Rahasia
Dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan atas pilihannya. Pemilih
memberikan suara pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada
siapa pun.