Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Demokrasi – Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan

untuk menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara dan kota Yunani, terutama di Athena.

Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana
setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam
bernegara.

Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Demokrasi berikut ini:

Pengertian Demokrasi

Dalam buku berjudul Komunikas Politik, Media & Demokrasi dari Henry Subiakto dijabarkan latar
belakang, pendekatan, metode stutdi komunikasi politik, komunikasi politik dan kepemimpinan politik
yang akan membentuk demokrasi itu sendiri.

Namun, pengertian dari demokrasi itu sendiri apa sih?

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau
khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang
mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut
serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.

Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

Montesquieu

Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan
terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-
undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi
lainnya.

Aristoteles
Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa
saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.

Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia

Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani. Dengan sistem
tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
keberlangsungan sebuah negara.

Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis oleh Walter A. Mcdougall terdapat sejarah
pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1829 hingga 1877. Jika Grameds
tertarik untuk membeli, klik “beli sekarang” yang ada di atas.

Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan rakyatnya. Demokrasi murni atau
demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut. Ribuan tahun kemudian, pada abad
ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena
oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi.

Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak demokrasi Athena. Saat itu,
Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak
untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari
semua warga Athena.

Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski dibuat oleh
majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan
pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali politik.

Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut tidak
digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya beberapa orang
yang dapat bergabung.

Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi. Pengambilan kebijakan
negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara umum.

Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu negara demokrasi
akan tercipta kepuasan rakyat. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah menerapkan sistem demokrasi,
jika telah memenuhi ciri-ciri berikut ini:
1. Memiliki Perwakilan Rakyat

Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah dipilih melalui
pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat kemudian diwakilkan
melalui anggota DPR ini.

2. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara

Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan kepentingan
warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau kelompok belaka. Hal ini sekaligus
mencegah praktek korupsi yang merajalela.

3. Menerapkan Ciri Konstitusional

Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal tersebut juga
tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta pun harus diterapkan
dengan seadil-adilnya.

4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum

Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau pemimpin untuk
menjalankan roda pemerintahan.

5. Terdapat Sistem Kepartaian

Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya partai, rakyat
juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus aspirasi. Tujuannya tentu saja
agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.

Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan, wakil rakyat
kemudian dapat mengambil tindakan hukum.

Tujuan Demokrasi

Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil dan
makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan.
Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat
dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan demokrasi secara umum beserta
penjelasannya:

1. Kebebasan Berpendapat

Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan
pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka.

Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan
dengan terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.

2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban

Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di lingkungan
masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan mengedepankan musyawarah
untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan bersama di lingkungan masyarakat.

3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan

Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap proses
pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi terkait kebijakan
publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik guna memajukan kinerja pemerintahan
negara tersebut.

Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap warga negara lebih bertanggung
jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan
negara.

4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan

Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di tangan
rakyat.
Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi
juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau
diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana
Pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan
rakyat.

Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kebijakan
yang dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah melakukan penyelewengan
terhadap kebijakan yang telah dibuat.

5. Mencegah Perselisihan

Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan dengan
musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah adanya
perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah secara damai.

Macam-Macam Demokrasi

Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat tersebut berasal dan
latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa melihat latar belakang dan asal rakyat
tersebut. Sehingga, dalam suatu negara demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan.
Berikut ini macam-macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:

1. Demokrasi Parlementer

Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif atau
disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas
demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.

Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan
yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau
pemimpin resmi (India).

2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah yang memiliki
kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen. Demokrasi ini
membutuhkan partisipasi luas dalam politik.

Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut
kemudian akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan
menentukan nasib negaranya sendiri.

3. Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili suara mereka di
parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di seluruh dunia.

Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat di negara bagian,
tapi juga minoritas.

Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat menyuarakan
keluhannya dengan cara yang lebih efisien.

4. Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia. Demokrasi yang
bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada
kelima sila Pancasila.

Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna
kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsaIndonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku,
tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta etika yang telah melahirkannya.

5. Demokrasi Presidensial

Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi,
tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.

Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini.

Pada buku yang berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah Nuraini
Siregar ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem demokrasi presidensial
Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.

6. Demokrasi Liberal

Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham memberikan
kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai demkorasi yang mengutamakan
memberikan perlindungan hak individu dari kuasa pemerintah dengan catatan sesuai hukum
konstitusional.

Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan akan diambil
melalui keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang telah dibuat tidak melanggar
hak-hak dari setiap individu.

Contoh-Contoh Sikap Demokrasi

Supaya kamu lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka bisa melihat beberapa contoh
sikap demokrasi yang ada di bawah ini.

1. Bersikap adil kepada semua orang

2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan

3. Selalu menghargai perbedaan pendapat


4. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia

5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royongroyong

Prinsip-Prinsip Demokrasi

1. Negara Berdasarkan Konstitusi

Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan konstitusi
sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai
undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara.

Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara.

Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa atau pemerintah serta menjamin hak rakyat.
Dengan demikian, penguasa atau pemerintah kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada
rakyatnya dan rakyat tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan
kewajibannya.

2. Jaminan Perlindungan HAM

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang.

Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM
pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan negara yang demokratis.
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat

Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan hati nurani
serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.

Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat
atau membentuk organisasi.

Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia dirikan. Melalui
organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus memenuhi kewajibannya.

4. Pergantian Kekuasaan Berkala

Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan oleh Lord Acton.
Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia penuh dengan kelemahan.
Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt, but absolute power corrupts
absolutely”.

Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan


secara berkala bertujuan membatasi kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan
secara berkala dapat meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan mekanisme
pemilihan umum yang jujur dan adil.

5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak

Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak lain termasuk
tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak diperlukan agar aturan
hukum dapat ditegakkan dengan baik.

Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan memberlakukan
hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat. Kejernihan pemahaman
tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim
dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan menerapkan hukum dengan adil bagi pihak
berperkara.

6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan

Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum. Setiap Warga
Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah atau pandang bulu.

Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki wibawa, hukum
tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.

7. Jaminan Kebebasan Pers

Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers yang bebas
dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan
masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik.

Di sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers
diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat.

Sistem pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena pemerintah dan
rakyat dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih oleh rakyat. Negara dengan sistem
demokrasi mencegah adanya kekuasaan tunggal dari pemerintah karena rakyat turut serta dalam
pemerintahan melalui dewan yang telah dipilih.

Apa itu demokrasi pancasila?

Demokrasi pancasila adalah sistem permusyawaratan dalam pemerintahan yang merujuk pada rakyat.

Apa itu demokrasi terpemimpin?

Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi yang mana keseluruhan keputusan dan pemikiran
berpusat pada pemimpin negara
Mengapa istilah demokrasi maknanya beranekaragam?

Sudut pandang dan pola pikir setiap orang berbeda beda

Apa yang dimaksud dengan demokrasi?

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau
khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang
mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut
serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.

Demokrasi Apa Saja?

1. Demokrasi Parlementer 2. Demokrasi Langsung 3. Demokrasi Tidak Langsung 4. Demokrasi Pancasila


5. Demokrasi Presidensial

Apa saja contoh demokrasi?

1. Bersikap adil kepada semua orang 2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah
dalam pengambilan keputusan 3. Selalu menghargai perbedaan pendapat 4. Saling menghargai dan
menghormati antar sesama manusia 5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong

Anda mungkin juga menyukai