Pengertian Demokrasi
Dalam buku berjudul Komunikas Politik, Media & Demokrasi dari Henry Subiakto
dijabarkan latar belakang, pendekatan, metode stutdi komunikasi politik, komunikasi
politik dan kepemimpinan politik yang akan membentuk demokrasi itu sendiri.
1. C.F. Strong
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut
serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin
pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.
2. Haris Soche
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan
pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang
bertanggung jawab memerintah.
3. Montesquieu
Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang
berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan
pemegang kekuasaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki
kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing
institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
4. Aristoteles
Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga
negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
5. John L Esposito
Pada Sistem Demokrasi semua orang berhak berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun
mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja dalam
lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif.
6. Affan Gaffa
Menurut Affan Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang pertama jika
diartikan secara normatif, adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh
negara, sementara secara empiris adalah demokrasi adalah perwujudannya dunia politik.
7. Abraham Lincoln
Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat.
Abraham Lincoln menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
8. Joseph A. Schemer
Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi adalah suatu perencanaan institusional.
Perencanaan tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah keputusan politik. Dimana
setiap individu akan memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan
kompetitif. Hal itu dilakukan atas dasar suara rakyat.
9. Aristoteles
Demokrasi menurut Aristoteles adalah sebuah kebebasan setiap warga negara.
Kebebasan tersebut digunakan untuk saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles,
demokrasi adalah suatu kebebasan, prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena
hanya melalui kebebasanlah, setiap warga negara dapat saling berbagi sebuah kekuasaan
di dalam negaranya sendiri.
Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis oleh Walter A. Mcdougall terdapat
sejarah pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1829 hingga
1877. Jika Grameds tertarik untuk membeli, klik “beli sekarang” yang ada di atas.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski
dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat.
Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu
kendali politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut
tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun
hanya beberapa orang yang dapat bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang menunjukkan
bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat. Parlemen
terpilih pertama adalah Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya
beberapa orang yang benar-benar dapat bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa
orang saja.
kompasiana
Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu negara
demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah
menerapkan sistem demokrasi, jika telah memenuhi ciri-ciri berikut ini:
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan,
wakil rakyat kemudian dapat mengambil tindakan hukum.
1. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi.
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki
kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi
mereka.
Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini
juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya
masalah sosial yang belum terwujud.
Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap warga negara
lebih bertanggung jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai seorang warga
negara yang wajib menjaga keutuhan negara.
Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem
pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar
tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan
akan menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana Pemerintahan hanya
berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan
rakyat.
Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan
dengan kebijakan yang dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila
pemerintah melakukan penyelewengan terhadap kebijakan yang telah dibuat.
5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan
diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem
demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat
menyelesaikan segala masalah secara damai.
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada
legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh
hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.
Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki
tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden
adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).
2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana
rakyatlah yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau
majelis parlemen. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat
di negara bagian, tapi juga minoritas.
Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat
menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air
Indonesia. Demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta
berasaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh
masyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang
memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia yang telah
membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta etika yang
telah melahirkannya.
5. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga
negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab kepada
legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.
Pada buku yang berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari
Sarah Nuraini Siregar ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja
sistem demokrasi presidensial Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.
6. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham
memberikan kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai
demkorasi yang mengutamakan memberikan perlindungan hak individu dari kuasa
pemerintah dengan catatan sesuai hukum konstitusional.
Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan
akan diambil melalui keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang
telah dibuat tidak melanggar hak-hak dari setiap individu.
Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya
menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh
peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara.
Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan
undang-undang.
Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan
untuk berserikat atau membentuk organisasi.
Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia
dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus
memenuhi kewajibannya.
Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan
memberlakukan hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat.
Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang
sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan
menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki
wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
Di sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat
pemerintah. Melalui pers diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara
pemerintah masyarakat.