BAB IV
DEMOKRASI PANCASILA
A. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos yang berarti rakyat dan kratein/kratos yang berarti
memerintah/pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Menurut Abraham Lincoln (Mantan Presiden AS) :
Democracy is the government from the people, by the people and for the people.
C. Macam-Macam Demokrasi
Beberapa macam demokrasi yang berkembang di dunia, antara lain:
1. Demokrasi Parlementer
Di dalam sistem parlementer, kekuasaan legislatif terletak di atas kekuasaan eksekutif. Oleh karena
itu, menteri-menteri kabinet harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya kepada
Dewan/DPR/Senat. Pemerintah setiap saat dapat dijatuhkan oleh Dewan/DPR/Senat dengan mosi
tidak percaya.
2. Demokrasi Presidensial
Presiden sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan dan bertanggung jawab kepada
rakyat, baik secara langsung maupun lewat lembaga perwakilan rakyat. Cabinet (para menteri)
dibentuk, bertanggung jawab, dan diberhentikan oleh presiden.
3. Demokrasi Liberal
Dalam sistem liberal, kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dipisahkan (sparate of power ).
Kepala negara/presiden langsung dipilih oleh rakyat (contoh Amerika Serikat). Dalam demokrasi liberal
pemerintah dipegang oleh partai yang menang dalam pemilihan umum, sedangkan partai yang kalah
menjadi pihak oposisi.
4. Demokrasi Sosialis
Demokrasi ini terdapat dalam negara-negara komunis yang totaliter. Lembaga-lembaga demokrasi
pada umumnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena kekuasaan ada di tangan sekelompok
kecil pimpinan partai komunis. Mereka ini yang memegang dan mempergunakan kekuasaan menurut
ideologi totaliter komunis: Dalam demokrasi rakyat, pada dasarnya rakyat tidak memperoleh hak yang
lazimnya di dapat dalam sistem demokrasi lainnya.
5. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi yang dikendalikan oleh seorang pemimpin/Presiden. Pemimpin yang kuat akan
mengendalikan semua kekuatan politik, sehingga keberadaan negara akan terjamin. Dalam
demokrasi terpimpin , kehendak Presiden sebagai pemimpin itulah yang berlaku.
Presiden mendominasi kehidupan politik, peran partai politik sangat terbatas, Parlemen (MPRS dan
DPR-GR) lemah.
6. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
Demokrasi Pancasila sangat diharapkan adanya musyawarah untuk mufakat. Akan tetapi, bila tidak
tercapai mufakat, pengambilan keputusan dapat ditempuh melalui pemungutan suara
terbanyak (Pasal 2, Ayat (3), UUD 1945). Dalam demokrasi Pancasila tidak mengenal dominasi
mayoritas ataupun tirani minoritas. Domiinasi mayoritas adalah kelompok besar yang menguasai
segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengabaikan kelompok yang kecil. Tirani
minoritas adalah kelompok kecil yang menguasai segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan mengabaikan kelompok besar.
E. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Negara/pemerintahan yang demokrasi memiliki dua asas pokok, yaitu:
1. Pengakuan akan hakekat dan martabat manusia, misalnya perlindungan dari pemerintah
terhadap hak asasi manusia demi kepentingan bersama;
2. Pengakuan peran serta rakyat dalam pemerintahan, misalnya hak rakyat memilih wakil-wakil rakyat
secara langsung, umum, bebas dan rahasia serta dilaksanakan secara jujur dan adil.
F. Sedangkan ciri kehidupan masyarakat yang demokratis di bawah Rule of Law menurut Miriam
Budiardjo (1986) adalah:
1. adanya perlindungan konstitusional, dengan pengertian, bahwa konstitusi, selain menjamin hak-hak
individu, harus menentukan pula cara prosedural untuk mempereh perlindungan atas perlindungan at
as hak-hak yang dijamin,
2. adanya kehakiman yang bebas dan tidak memihak
3. adanya pemililihan umum yang bebas,
4. adanya kebebasan untuk menyatakan pendapat,
5. adanya kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi, dan
6. adanyan pendidikan kewarganegaraan (civic education).
Pandangan lain dikemukakan oleh Lyman Tower Sargent (1987:29), bahwa unsur-unsur kunci
demokrasi adalah:
a. Keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan politik,
b. Tingkat persamaan hak di antara warga negara,
c. Tingkat kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan pada atau dipertahankan dan h warga negara,
d. Sistem perwakilan, dan
e. Sistem pemilihan dan ketentuan mayoritas.
A. Pengertian Kedaulatan
Kedaulatan berasal dari kata "daulat" daulat dalam bahasa Arab artinya "kekuasaan atau dinasti
pemerintahan". Jadi kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di
bawah kekuasaan lain atau kekuasaan yang tertinggi yang ada dalam suatu Negara.
2. Sistem Presidensiil
Pada sistem presidensiil, kepala negara dan kepala pemerintah pegang oleh presiden. Ini berarti
presiden memegang kekuasaan eksekutif dalam negara. Menteri¬menteri negara diangkat dan
ditunjuk oleh presiden, sehingga mereka bertanggung jawab kepada presiden. Presiden menjalankan
fungsi eksekutif dan bertanggung jawab kepada lembaga perwakilan rakyat yang merupakan lembaga
legislatif. Presiden tidak bisa dijatuhkan oleh lembaga legislatif tetapi juga tidak bisa membubarkan
lembaga legislatif. Negara yang menganut sistem ini di antaranya Amerika Serikat, Filipina, dan
Indonesia.
Adapun tugas dan kewajiban MPR sesuai dengan pasal (3) UUD 1945 adalah:
a. Berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
c. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-
Undang Dasar
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah lembaga tinggl negara yang berkedudukan sejajar
dengan lembaga tinggi negara lainnya, yang berfungsi sebagai dewan legislatif dan rekan kerja
pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi jalannya roda pemerintahan. Kedudukan
Dewan ini sangat kuat, sebab tidak bisa dibubarkan oleh presiden. Semua anggota DPR adalah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ialah sebagai berikut.
a. Bersama-sama dengan Presiden membentuk undang-undang (fungsi Legislasi)
b. Bersama-sama dengan Presiden menetapkan APBN (fungsi Anggaran)
c. Melaksanakan pengawasan (fungsi Pengawasan) terhadap:
1) Pelaksanaan undang-undang,
2) Pelaksanaan APBN serta pengolahan keuangan negara,
3) Kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945 dan TAP MPR RI.
d. Membahas hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang diberitahukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan yang disampaikan Rapat Paripurna untuk dipergunakan sebagai bahan
pengawasan.
e. Membahas untuk meratifikasi dan/atau memberikan persetujuan atas keadaan pernyataan . perang,
serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang dilakukan oleh presiden.
f. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.
g. Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh TAP MPR RI dan/atau Undang-Undang kepada DPR
RI.
Untuk menjalankan tugas dan wewenang tersebut di atas, DPR mempunyai hak-hak sebagai
berikut.
1. Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada Presiden.
2. Hak angket, yaitu hak untuk mengadakan penyelidikan terhadap sesuatu hal.
3. Hak amandemen, yaitu hak untuk mengubah rancangan undang-undang yang diajukan Presiden.
4. Hak petisi, yaitu hak untuk mengajukan usul, saran, dan anjuran kepada Presiden.
5. Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan undang-undang.
6. Hak budget, yaitu hak untuk mengesahkan rancangan Anggaran Pendapatsan Negara dan Belanja
Negara (RAPBN) menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
7. Hak bertanya, yaitu hak untuk bertanya kepada pemerintah tentang sesuatu hal secara tertulis.
3. Presiden
Kekuasaan Presiden yang diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen adalah ;
a. membuat Undang-Undang bersama DPR (pasal 5 ayat 1)
b. menetapkan Peraturan Pemerintah (pasal 5 ayat 2)
c. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (pasal 14 ayat (1) UUD
1945)
d. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 14 ayat (2) UUD
1945)
e. mengangkat dan memberhentikan mentri-mentri negara (pasal 17)
f. mengajukan rancangan undang-undang anggran pendapatan dan belanja negara (pasal 23 ayat
2)