Anda di halaman 1dari 18

Pengertian Demokrasi: Sejarah, Ciri, Tujuan,

Macam, Prinsip dan Contoh Sikap Demokrasi


A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna
rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai
sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga
negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan.

B. Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia


Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan
Yunani. Dengan sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan keberlangsungan sebuah negara.
Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis oleh Walter A.
Mcdougall terdapat sejarah pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat pada
tahun 1829 hingga 1877. Jika Grameds tertarik untuk membeli, klik “beli sekarang”
yang ada di atas.
Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan
rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di
zaman tersebut. Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan
yang relatif demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes
pada 508 sebelum masehi.
Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak
demokrasi Athena. Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua
ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan
yudisial di pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis
Athena. Meski dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung
dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan
untuk membantu kendali politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat,
gagasan tersebut tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap
dilakukan meskipun hanya beberapa orang yang dapat bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang
menunjukkan bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat.
Parlemen terpilih pertama adalah Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun
hanya beberapa orang yang benar-benar dapat bergabung sebab parlemen dipilih oleh
beberapa orang saja.

C. Ciri-Ciri Demokrasi
1. Memiliki Perwakilan Rakyat
Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang telah dipilih melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan
kedaulatan rakyat kemudian diwakilkan melalui anggota DPR ini.
2. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi
dan kepentingan warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau
kelompok belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktek korupsi yang merajalela.

3. Menerapkan Ciri Konstitusional


Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal
tersebut juga tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang
tercipta pun harus diterapkan dengan seadil-adilnya.

4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum


Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.

5. Terdapat Sistem Kepartaian


Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan
adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi
menjadi penerus aspirasi. Tujuannya tentu saja agar pemerintah dapat mewujudkan
keinginan rakyat.
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi
penyimpangan, wakil rakyat kemudian dapat mengambil tindakan hukum.

D. Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan.
Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan
berpendapat dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan
demokrasi secara umum beserta penjelasannya:
1. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi.
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki
kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi
mereka.
Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar
ini juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya
masalah sosial yang belum terwujud.

2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban


Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan
ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap
warga negara dan mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama
agar terjalin keamanan bersama di lingkungan masyarakat.
3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan
dalam setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung
hingga memberi aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif
terlibat dalam bidang politik guna memajukan kinerja pemerintahan negara
tersebut.
Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap warga negara
lebih bertanggung jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai seorang warga
negara yang wajib menjaga keutuhan negara.

4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan


Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi,
ada di tangan rakyat.
Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem
pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar
tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan
akan menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana Pemerintahan
hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua
kebutuhan rakyat.
Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan
dengan kebijakan yang dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila
pemerintah melakukan penyelewengan terhadap kebijakan yang telah dibuat.

5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan
diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem
demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat
menyelesaikan segala masalah secara damai.

E. Macam-Macam Demokrasi
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan
kepada legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif
memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.
Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki
tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden
adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).
2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana
rakyatlah yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara
atau majelis parlemen. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu,
peraturan tersebut kemudian akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan
suara pada suatu masalah dan menentukan nasib negaranya sendiri.
3. Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan
mewakili suara mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi
paling umum di seluruh dunia.
Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas
rakyat di negara bagian, tapi juga minoritas.
Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat
menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air
Indonesia. Demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta
berasaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh
masyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
yang memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia
yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan fisafat, moral,
serta etika yang telah melahirkannya.
5. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh
warga negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab
kepada legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.
Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-
negara seperti Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis
demokrasi ini.
6. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan
paham memberikan kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan
sebagai demkorasi yang mengutamakan memberikan perlindungan hak individu
dari kuasa pemerintah dengan catatan sesuai hukum konstitusional.
Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan
akan diambil melalui keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan
yang telah dibuat tidak melanggar hak-hak dari setiap individu.

F. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya
menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh
peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara.
Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa atau pemerintah serta
menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau pemerintah kemudian tidak
akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya dan rakyat tidak akan bertindak
anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajibannya.
2. Jaminan Perlindungan HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama,
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain
sesuai ketentuan undang-undang.
Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip negara demokrasi karena
perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan
negara yang demokratis.
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan
menggunakan hati nurani serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.
Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan
kebebasan untuk berserikat atau membentuk organisasi.
Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia
dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak
sekaligus memenuhi kewajibannya.
4. Pergantian Kekuasaan Berkala
Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan membatasi kekuasaan atau
kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat meminimalisasi
penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan
mekanisme pemilihan umum yang jujur dan adil.
5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan
pihak lain termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip
demokrasi yang mutlak diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan
baik.
Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan
memberlakukan hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat.
Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran
yang sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang
ada dan menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan
Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa
hukum. Setiap Warga Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk
menegakkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum
tidak boleh berat sebelah atau pandang bulu.
Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki
wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
7. Jaminan Kebebasan Pers
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip
demokrasi. Pers yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk
menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah
dalam pembuatan kebijakan publik.

G. Contoh – Contoh Sikap Demokrasi


1. Bersikap adil kepada semua orang
2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan
keputusan
3. Selalu menghargai perbedaan pendapat
4. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong

(https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/)
Alur Pemilihan Ketua OSIS
1. Pengumuman Pemilihan: Pihak sekolah mengumumkan bahwa akan ada
pemilihan ketua OSIS dalam waktu yang akan datang. Pengumuman ini dapat
dilakukan melalui papan pengumuman, surat pemberitahuan kepada siswa,
atau melalui media elektronik sekolah.
2. Pendaftaran Calon: Siswa yang berminat menjadi calon ketua OSIS
mendaftar secara resmi. Mereka biasanya diharuskan mengisi formulir
pendaftaran yang mencakup informasi pribadi, visi-misi, dan program kerja
yang ingin mereka laksanakan jika terpilih.
3. Seleksi Administratif: Setelah pendaftaran ditutup, tim seleksi atau panitia
pemilihan OSIS akan melakukan seleksi administratif untuk memastikan bahwa
semua calon memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
4. Kampanye Calon: Calon-calon yang lolos seleksi administratif akan diberi
kesempatan untuk melakukan kampanye. Ini bisa berupa pidato, pembagian
brosur, pertemuan dengan siswa, dan aktivitas lainnya untuk memperkenalkan
diri, visi-misi, dan rencana kerja mereka kepada seluruh siswa.
5. Debat Calon (Opsional): Beberapa sekolah mungkin mengadakan debat
antara calon ketua OSIS untuk memungkinkan mereka berbicara tentang
pandangan dan solusi mereka secara langsung, serta untuk memberi siswa
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
6. Pemungutan Suara: Setelah masa kampanye berakhir, siswa secara
demokratis akan memberikan suara mereka untuk memilih ketua OSIS.
Pemungutan suara dapat dilakukan secara langsung di sekolah atau melalui
metode online tergantung pada teknis yang diterapkan.
7. Penghitungan Suara: Setelah pemungutan suara selesai, suara akan dihitung
oleh tim pemilihan yang independen. Hasilnya akan diumumkan dengan
transparan untuk memastikan integritas pemilihan.
8. Pengumuman Pemenang: Pemenang pemilihan ketua OSIS diumumkan
secara resmi kepada seluruh siswa dan staf sekolah. Biasanya, pengumuman
ini dilakukan dalam sebuah acara atau pertemuan khusus.
9. Pelantikan Ketua Terpilih: Ketua OSIS terpilih akan dilantik secara resmi
dalam sebuah acara yang dihadiri oleh siswa, guru, dan pihak sekolah. Pada
saat ini, ia akan mengucapkan sumpah jabatan dan mulai menjalankan
tanggung jawabnya.

(https://tirto.id/alur-pemilihan-ketua-osis-dan-contoh-visi-misi-calon-gPgz)
Sejarah dan Asal Permainan
Congklak, Aturan, serta Cara
Bermain
Congklak adalah permainan tradisional kuno di Indonesia. Congklak dikenal dengan
berbagai sebutan nama. Congklak sendiri merupakan sebutan yang berkembang
untuk permainan tradisional ini di Sumatera. Di Jawa, permainan itu familiar dengan
sebutan dhakon. Adapun di Lampung, permainan tersebut populer dengan istilah
dentuman lamban. Sedangkan di Sulawesi, permainan disebut Maggaleceng.
Permainan congklak dapat dimainkan laki-laki atau perempuan. Namun umumnya,
permainan congklak dimainkan oleh perempuan, terutama anak-anak yang berusia 6
sampai 12 tahun.

A. Sejarah Singkat Congklak


Permainan congklak telah lama berkembang di Asia, khususunya kawasan
Melayu. Baca juga: Mengenal Konsep Operasi Hitung Melalui Permainan
Congklak Menurut sejarah, congklak pertama kali masuk ke Indonesia dibawa
oleh bangsa Arap yang datang untuk berdagang dan berdakwah. Para
arkeologi dan para ahli mempercayai bahwa congklak berasal dari Timur
Tengah lalu berkembang di Afrika. Lebih lanjut, para ahli juga mempercayai
bahwa congklak merupakan permainan tertua di dunia.

B. Tata Cara Permainan Congklak


Congklak dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan menggunakan papan
yang terbuat dari kayu atau plastik. Ukuran papan kurang lebih 40 - 50 sentimeter. Papan
tersebut berisi 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan lubang besar di kedua sisi
(kanan dan kiri). Masing-masing permainan dibagi tujuh lubang dan satu lubang besar.
Setiap lubang kecil di isi 5-7 biji kerang atau sawo, sedangkan lubang besar dibiarkan
kosong. Lubang besar dianggap sebagai gudang penyimpanan pemainan.
Cara bermainnya adalah dua orang pemain ini secara bergantian untuk memilih satu
lubang kecil miliknya. Kemudian, biji pada lubang tersebut dipindahkan satu per satu ke
lubang lain searah jarum jam, sampai biji dalam genggaman habis. Permainan akan
berakhir saat biji di semua lubang kecil kosong dan berpindah ke lubang besar.
Pemenangnya adalah ditentukan dari jumlah biji terbanyak di lubang besar masing-masing
pemain.

C. Manfaat Permainan Congklak


Permainan congklak memiliki filosofi sederhana. Angka tujuh yang merupakan
jumlah lubang pada masing-masing pemain dan jumlah biji dalam setiap lubang bermakna
jumlah hari dalam satu minggu. Artinya, setiap orang memiliki jatah waktu yang sama
dalam satu minggu, yaitu tujuh hari. Pada saat biji diambil dari satu lubang, biji itu mengisi
pada lubang yang lain. Makna pada tahap ini adalah setiap hari yang dijalani akan
mempengaruhi pada hari-hari selanjutnya. Biji diambil lalu mengisi lubang yang lain juga
berarti bahwa hidup harus memberi dan menerima, tidak bisa hanya memberi saja atau
menerima saja.
Congklak juga merupakan permainan yang melatih kejujuran. Dimana, saat pemain
mengambil biji dalam satu lubang dan menjatuhkan pada lubang berikutnya, pemain lain
tidak mengetahui apakah pemain lawan mengambil semua biji dan menjatuhkan satu per
satu pada setiap lubang. Permainan yang telah disepakati sebisa mungkin tidak
melakukan kecurangan dalam permainan. Selain itu permainan juga melatih kesabaran.
Karena, pemain dibiasakan akan menunggu giliran bermaian. Termasuk, saat permainan
selesai tidak ada satu pihak pun yang bertingkai mempermasalahkan menang dan kalah.
Anak-anak bisanya menyelesaikan permainan dengan senang dan menerima kenyatan
terkait siapa pemenangnya.

(https://regional.kompas.com/read/2022/02/19/161530378/sejarah-dan-asal-permainan-
congklak-aturan-serta-cara-bermain?page=all)

LINK LAGU PPP


https://www.youtube.com/watch?v=M1ul6ckHuDU
https://www.youtube.com/watch?v=XZRKXBxxrcY
https://www.youtube.com/watch?v=bt07OCGIiq4

LINK LAGU ANTI BULLYING


https://www.youtube.com/watch?v=Ikkl14glPp0
https://www.youtube.com/watch?v=T-1b22xozz0
CONTOH POSTER KAMPANYE PEMILIHAN OSIS
KEARIFAN LOKAL INDONESIA PENGERTIAN, CIRI-CIRI,
DAN CONTOHNYA

A. PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal adalah hal yang sangat penting dalam menjaga identitas
budaya suatu masyarakat, di tengah laju modernisasi dan globalisasi
yang tidak ada henti ini.
Kearifan lokal bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga sebuah
pandangan hidup yang merangkul kebijaksanaan dan norma-norma
yang telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari.

istilah kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu "kearifan" yang
mengandung makna bijaksana, dan "lokal" yang merujuk pada
sesuatu yang terkait dengan suatu tempat tertentu.

Dengan demikian, kearifan lokal dapat diartikan sebagai konsep atau


pandangan yang tumbuh dari suatu wilayah tertentu, di mana terdapat
kebijaksanaan yang mendalam dan luhur. Konsep ini memiliki nilai
baik, melekat dalam budaya, dan diikuti oleh warga masyarakatnya.

Kearifan lokal sendiri adalah sebuah konsep yang merujuk pada citra
sebuah masyarakat yang tumbuh dari nilai-nilai yang sangat dihargai
dan telah menjadi budaya.

Kearifan lokal merupakan hasil dari adaptasi berkelanjutan selama


bertahun-tahun terhadap lingkungan alam di mana mereka tinggal,
dan kemudian menjadi dasar untuk pandangan hidup yang diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.

B. CIRI-CIRI KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal tidak hanya terbatas pada aspek budaya seperti seni
tari, seni rupa, dan warisan sejarah saja.

Ruang lingkup kearifan lokal juga melibatkan nilai-nilai yang lebih luas,
seperti kepedulian terhadap alam dan sesama manusia.

Kearifan lokal memiliki ciri-ciri khas yang dapat diidentifikasi, di


antaranya adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan untuk bertahan dari pengaruh budaya luar
dan mengendalikannya.
2. Terdapat benteng pertahanan dari ancaman pengaruh budaya
luar.
3. Dapat mengintegrasikan, menggabungkan, atau membaurkan
unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
4. Paham mengenai arah perkembangan budaya luar.

C. Fungsi Kearifan Lokal


Selain ciri-ciri, kearifan lokal memiliki berbagai fungsi penting.
1. Membantu konservasi dan pelestarian sumber daya alam serta
pengembangan sumber daya manusia.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, misalnya pada
upacara adat atau tradisi keagamaan suatu daerah.
3. Sebagai petuah, amanah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal/kerabat,
upacara panen padi, atau upacara hasil laut.
5. Dalam wujud etika dan moral, seperti upacara ngaben dan
penyucian roh leluhur.
6. Bermakna politik, misalnya upacara nangluk merana dan
kekuasaan patron client.

D. Bentuk Kearifan Lokal


Bentuk-bentuk dari kearifan lokal menggambarkan harmoni dalam
keragaman, yang perlu dihormati dan diterapkan melalui praktik sosial
yang mengambil akar dari nilai-nilai budaya.

Bentuk-bentuk ini dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek, yaitu:


1. Kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible)
Yang termasuk ke dalam kearifan lokal yang berwujud nyata
(tangible) adalah sebagai berikut:
 Tekstual: Sistem nilai, tata cara, ketentuan khusus yang
dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis, seperti yang
ditemui dalam catatan tradisional, misalnya primbon, kalender,
dan perasi atau budaya tulis di atas lembaran daun lontar.
 Bangunan atau arsitektur: Candi dan bangunan-bangunan
rumah tradisional, maupun bangunan-bangunan bersejarah
lainnya.
 Benda cagar budaya atau tradisional: Keris dan batik.
2. Kearifan lokal yang tidak berwujud (intangible)
Selain kearifan lokal berwujud, terdapat juga bentuk kearifan lokal
yang tidak berwujud atau abstrak. Misalnya adalah petuah yang
disampaikan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun.

Kearifan lokal yang tidak berwujud dapat berupa nyanyian atau kidung
yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional.

Melalui bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud ini, nilai-nilai sosial
diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Contoh yang cukup menarik adalah budaya berpamitan dan mencium


tangan orang tua sebelum berangkat sekolah. Meskipun tidak
berwujud fisik, tindakan ini memiliki makna mendalam dalam budaya
lokal.

Ia mewakili rasa hormat dan penghargaan terhadap orang tua serta


tradisi keluarga yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

E. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia


Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya, disamping itu
terdapat beragam kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini.
Berikut adalah contoh dari kearifan lokal di beberapa daerah di
Indonesia:
1. Upacara Adat Wiwitan
Upacara adat wiwitan bertujuan untuk memberikan persembahan
kepada Dewi Sri sebagai wujud rasa syukur masyarakat terhadap
hasil panen yang telah diberikan.
2. Upacara Nangluk Merana
Upacara Nangluk Merana adalah upacara yang diselenggarakan
untuk membatasi hama (merana) supaya tidak menjadi liar, tidak
merusak atau mengganggu pertanian dan perkebunan dan
diharapkan produksinya akan meningkat.
3. Upacara Ngaben
Upacara Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang
dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau
pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa.

(https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230830145644-569-992438/kear
ifan-lokal-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya)

DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Di bawah ini terdapat enam dimensi dari Profil Pelajar Pancasila
lengkap dengan penjelasan dan masing-masing elemen kuncinya.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia


Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari.

Elemen kunci dari beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan


berakhlak mulia yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada
manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara.

Pilihan Redaksi
Contoh Sikap Pancasila Sila 1 sampai 5 dalam Kehidupan Sehari-hari
Bunyi Piagam Jakarta Asli sebelum Diubah Menjadi Pancasila
5 Fungsi dan Peranan Pancasila bagi Kehidupan Bangsa Indonesia
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan
budaya lain.
Dengan begitu, diharapkan mampu menumbuhkan rasa saling
menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif
dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci dari berkebinekaan global adalah mengenal dan


menghargai budaya, mampu berkomunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, berefleksi, dan tanggung jawab pada
pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia mampu bergotong royong atau melakukan kegiatan
bersama-sama dengan suka rela. Dengan begitu, kegiatan yang
dikerjakan bisa berjalan lancar, lebih mudah dan lebih ringan.

Elemen kunci dari bergotong royong yaitu kolaborasi, kepedulian, dan


berbagi.

4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yakni bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen kunci mandiri di Profil Pelajar Pancasila adalah sadar akan diri
dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

5. Bernalar kritis
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis bisa memproses informasi
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
menyimpulkannya. Setiap tahapan bernalar kritis ini dilakukan secara
objektif.

Elemen kunci bernalar kritis yakni memperoleh dan memproses


informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
merefleksi pemikiran dan proses berpikir, serta mengambil keputusan.

6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen kunci kreatif dalam Profil Pelajar Pancasila adalah


menghasilkan gagasan orisinal dan menghasilkan karya serta
tindakan orisinal.
(https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230711091941-569-971882/profil-
pelajar-pancasila-pengertian-dimensi-dan-elemen-kunci)

Anda mungkin juga menyukai