Jika ditinjau dari sejarahnya, demokrasi berkembang pertama kali di masa Yunani
Kuno, sekitar 500 SM. Roy C. Macridis dalam Contemporary Political
Ideologies menerangkan bahwa pada 431 SM, Pericles, mendefinisikan demokrasi atas
empat kriteria. Pertama, pemerintahan oleh rakyat dengan partisipasi yang penuh dan
langsung oleh rakyat. Kedua, kesamaan di mata hukum. Ketiga, pluralisme, penghargaan
akan semua bakat, minat, keinginan, dan pandangan. Keempat, penghargaan atas suatu
pemisahan dan wilayah pribadi untuk memenuhi dan mengekspresikan kepribadian
individu.
B. Definisi Demokrasi
Kata demokrasi tentu tidak asing dengan kita, bahkan dalam kehidupan sehari-hari
kata demokrasi seringkali terdengar. Akan tetapi, bagi sebagian orang juga masih
bingung terkait dengan pengertian demokrasi. Secara harfiah demokrasi berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos
bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang memberikan hak,
kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam
pengambilan keputusan di pemerintahan.
Terkait dengan hal tersebut terdapat beberapa tokoh yang juga mengemukakan terkait
dengan definisi dari demokrasi, berikut ini adalah beberapa diantaranya.
1) Montesquieu
Menurut Montesquieu bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang
pelaksanaannya terbagi kedalam tiga lembaga diantaranya yaitu lembaga legislatif
yang berperan dalam pembuatan undang-undang, lembaga eksekutif yang berperan
dalam pelaksanaan undang-undang, serta lembaga yudikatif yang berperan dalam
peradilan. Ketiga lembaga tersebut tidak saling mengintervensi antara satu dengan
lainnya.
2) Aristoteles
Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah
setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
3) Abraham Lincoln
Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang didasari oleh
rakyat. Abraham Lincoln menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan
yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
C. Macam-macam Demokrasi
Demokrasi memiliki beberapa macam dalam praktiknya, diantaranya adalah
sebagai berikut.
1) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah demokrasi yang mengikutsertakan rakyatnya
secara langsung dalam menentukan kebijakan negara. Hal ini sudah diterapkan di
Yunani Kuno, tepatnya di wilayah Sparta dan Athena dengan membentuk polis atau
negara kota.
Demokrasi langsung bisa terjadi karena wilayah negara kota masih kecil, tidak
seperti negara yang ada saat ini. Saat itu, masalah yang ditangani masih bersifat
sederhana atau belum kompleks, dan jumlah anggota negara kota masih terbilang
sedikit.
2) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang dilakukan melalui sistem
perwakilan, artinya rakyat untuk dapat ikut serta dalam menentukan kebijakan negara
tidak dilakukan secara langsung melainkan melalui wakil-wakil yang telah mereka
pilih dalam pemilu.
Salah satu contoh negara yang menerapkan demokrasi tidak langsung adalah
Indonesia. Untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD tingkat provinsi maupun
kabupaten ditentukan oleh Undang-undang tentang Pemilu. Negara mengacu pada
Undang-undang tersebut mengenai kuota yang dibutuhkan sehingga tidak semua
rakyat Indonesia menjadi wakil rakyat yang akan duduk di badan legislatif.
D. Tujuan Demokrasi
Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi
kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Beberapa tujuan demokrasi secara umum
beserta penjelasannya sebagai berikut.
a) Kebebasan berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan
berekspresi. Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, di mana
rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat, menyuarakan aspirasi,
dan ekspresi mereka. Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi.
Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara mengungkap
dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.
e) Mencegah perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan
diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga, diharapkan dengan menganut sistem
demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat
menyelesaikan segala masalah secara damai.
E. Prinsip-prinsip Demokrasi
Dalam praktiknya terdapat prinsip dalam demokrasi, diantaranya adalah
sebagai berikut.
Prinsip ini terkait dengan UUD (Undang-undang Dasar) atau semua hukum yang
ditetapkan. Konstitusi dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara. Fungsinya sebagai
pembatas kewenangan pemerintah, dan bisa memenuhi hak rakyat. Dengan begitu, rakyat
tidak mendapatkan perlakuan sewenang-wenang dari penguasa.
Pemerintah tidak bisa campur tangan dalam peradilan. Karena sistem pemerintahan
menganut peradilan bebas. Netralitas sangat diperlukan, sehingga bisa melihat permasalahan
dengan tepat dan jernih. Sehingga hakim mampu bekerja dengan baik dalam menemukan
keadilan. Kemudian menentukan keputusan yang adil dalam setiap perkara yang
ditanganinya.
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Setiap warga negara bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat. sekaligus
tidak membatasi haknya untuk mengeluarkan pendapat. Namun, pendapat itu tentunya
harus disampaikan dengan bijak.
Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa penegakan hukum. Penerapan
hukum tidak boleh pandang bulu atau berat sebelah. Oleh karena setiap warga negara memiliki
keduduka yang sama di depan hukum. Jadi, setiap pelanggaran hukum harus mendapatkan
hukuman tegas.
7. Kebebasan Pers
Pers menjadi media penyaluran aspirasi warga negara. Sehingga bisa memberikan
kritik dan saran kepada pemerintah sebagai pemuat kebijakan publik. Fungsi lainnya adalah
sebagai sarana sosialisasi segala program pemerintah. Sehingga terjalin komunikasi antara
rakyat dan pemerintah.
F. Contoh Penerapan Demokrasi
Penerapan demokrasi dapat ditemukan di lingkungan dalam kegiatan kita sehari-
hari, berikut ini adalah contoh penerapan demokrasi dalam berbagai lingkungan.
b) Penerapan
Demokrasi di
Lingkungan
Keluarga
Gambar 1.3. Contoh sikap demokrasi di keluarga
Sikap dari orang tua yang lebih luwes dalam menghadapi anak - anaknya.