Anda di halaman 1dari 29

MODUL AJAR

PENGERTIAN DEMOKRASI: SEJARAH, CIRI, TUJUAN, MACAM, DAN PRINSIP

Pengertian Demokrasi – Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan
untuk menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara dan kota Yunani, terutama di Athena.
Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana
setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam
bernegara.
Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Demokrasi berikut ini:
Pengertian Demokrasi
Dalam buku berjudul Komunikas Politik, Media & Demokrasi dari Henry Subiakto dijabarkan latar
belakang, pendekatan, metode stutdi komunikasi politik, komunikasi politik dan kepemimpinan politik
yang akan membentuk demokrasi itu sendiri.
Namun, pengertian dari demokrasi itu sendiri apa sih?
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau
khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang
mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut
serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.

Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli


Berikut ini beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli:
1. C.F. Strong
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta dalam politik
atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap
tindakan dan keputusannya.
2. Haris Soche
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan pemerintahan terdapat porsi
bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan
orang lain atau badan yang bertanggung jawab memerintah.
Montesquieu
Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan
terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-
undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi
lainnya.

4. Aristoteles
Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling
berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
5. John L Esposito
Pada Sistem Demokrasi semua orang berhak berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja dalam lembaga resmi pemerintah
terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
6. Affan Gaffa
Menurut Affan Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang pertama jika diartikan secara
normatif, adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh negara, sementara secara empiris
adalah demokrasi adalah perwujudannya dunia politik.
7. Abraham Lincoln
Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln
menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
8. Joseph A. Schemer
Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi adalah suatu perencanaan institusional. Perencanaan tersebut
dilakukan untuk mencapai sebuah keputusan politik. Dimana setiap individu akan memperoleh kekuasaan
untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif. Hal itu dilakukan atas dasar suara rakyat.
Aristoteles
Demokrasi menurut Aristoteles adalah sebuah kebebasan setiap warga negara. Kebebasan tersebut
digunakan untuk saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu kebebasan,
prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui kebebasanlah, setiap warga negara
dapat saling berbagi sebuah kekuasaan di dalam negaranya sendiri.

Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia


Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani. Dengan sistem
tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
keberlangsungan sebuah negara.
Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis oleh Walter A. Mcdougall terdapat sejarah
pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1829 hingga 1877. Jika Grameds
tertarik untuk membeli, klik “beli sekarang” yang ada di atas.
Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan rakyatnya. Demokrasi murni atau
demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut. Ribuan tahun kemudian, pada abad
ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena
oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi.
Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak demokrasi Athena. Saat itu,
Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak
untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari
semua warga Athena.

Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski dibuat oleh
majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan
pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut tidak digunakan
lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya beberapa orang yang dapat
bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang menunjukkan bahwa
kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat. Parlemen terpilih pertama adalah
Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya beberapa orang yang benar-benar dapat
bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa orang saja.
Ciri-Ciri Demokrasi
Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi. Pengambilan kebijakan negara
demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara umum.
Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu negara demokrasi akan
tercipta kepuasan rakyat. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah menerapkan sistem demokrasi, jika telah
memenuhi ciri-ciri berikut ini:
1. Memiliki Perwakilan Rakyat
Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah dipilih
melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat kemudian
diwakilkan melalui anggota DPR ini.
2. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan kepentingan
warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau kelompok belaka. Hal ini sekaligus
mencegah praktek korupsi yang merajalela.
3. Menerapkan Ciri Konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal tersebut juga
tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta pun harus diterapkan
dengan seadil-adilnya.
4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau pemimpin untuk
menjalankan roda pemerintahan.
5. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya partai, rakyat
juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus aspirasi. Tujuannya tentu saja
agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan, wakil rakyat
kemudian dapat mengambil tindakan hukum.
Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil dan
makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan.
Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat dan
kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan demokrasi secara umum beserta
penjelasannya:
1. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan
pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka.
Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan
dengan terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.
2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di lingkungan
masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan mengedepankan musyawarah
untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan bersama di lingkungan masyarakat.
3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap proses
pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi terkait kebijakan
publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik guna memajukan kinerja pemerintahan
negara tersebut.
Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap warga negara lebih bertanggung
jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan
negara.
4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di tangan rakyat.
Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi
juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau
diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana
Pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan
rakyat.
Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kebijakan yang
dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah melakukan penyelewengan terhadap
kebijakan yang telah dibuat.
5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan dengan
musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah adanya
perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah secara damai.

Macam-Macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat tersebut berasal dan
latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa melihat latar belakang dan asal rakyat
tersebut. Sehingga, dalam suatu negara demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan.
Berikut ini macam-macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif atau
disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas
demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.
Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan
yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau
pemimpin resmi (India).
2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah yang memiliki
kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen. Demokrasi ini
membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut kemudian
akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib
negaranya sendiri.
3. Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili suara mereka di
parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di seluruh dunia.
Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat di negara bagian,
tapi juga minoritas.
Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat menyuarakan
keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia. Demokrasi
yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima
sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna
kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku,
tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta etika yang telah melahirkannya.
5. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi,
tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.
Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini.
Pada buku yang berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah Nuraini
Siregar ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem demokrasi presidensial
Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.
6. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham memberikan
kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai demkorasi yang mengutamakan
memberikan perlindungan hak individu dari kuasa pemerintah dengan catatan sesuai hukum
konstitusional.
Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan akan diambil melalui
keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang telah dibuat tidak melanggar hak-hak
dari setiap individu.
Contoh-Contoh Sikap Demokrasi
Supaya kamu lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka bisa melihat beberapa contoh sikap
demokrasi yang ada di bawah ini.
1. Bersikap adil kepada semua orang
2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan
3. Selalu menghargai perbedaan pendapat
4. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong
Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan konstitusi
sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai
undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara.
Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara.
Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa atau pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan
demikian, penguasa atau pemerintah kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya
dan rakyat tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajibannya.
2. Jaminan Perlindungan HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang.
Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM
pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan negara yang demokratis.
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan hati nurani serta
menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.
Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat
atau membentuk organisasi.
Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia dirikan. Melalui
organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus memenuhi kewajibannya.
4. Pergantian Kekuasaan Berkala
Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan oleh Lord Acton.
Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia penuh dengan kelemahan.
Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt, but absolute power corrupts
absolutely”.
Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan
secara berkala bertujuan membatasi kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara
berkala dapat meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan mekanisme
pemilihan umum yang jujur dan adil.
5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak lain termasuk
tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak diperlukan agar aturan
hukum dapat ditegakkan dengan baik.
Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan memberlakukan
hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat. Kejernihan pemahaman
tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat
mempertimbangkan keadaan yang ada dan menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan
Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum. Setiap Warga
Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Oleh
karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah atau pandang bulu.
Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki wibawa, hukum
tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
7. Jaminan Kebebasan Pers
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers yang bebas
dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan
masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik.
Di sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers
diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat.
Sistem pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena pemerintah dan rakyat
dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih oleh rakyat. Negara dengan sistem
demokrasi mencegah adanya kekuasaan tunggal dari pemerintah karena rakyat turut serta dalam
pemerintahan melalui dewan yang telah dipilih.
ASAS – ASAS PEMILU
Pemilu ( pemilihan Umum ) adalah sarana untuk mencapai kedaulatan rakyat untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pemilu juga dilakukan guna menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana termaktub
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945.

Di masa lalu, Pemilu hanya dilakukan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPRD,
dan MPR. Setelah amendemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilu juga dilakukan untuk memilih
presiden dan wakil presiden (pilpres) secara langsung oleh rakyat. Kemudian, berdasarkan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga menjadi
bagian dari pemilu.

Dalam melaksanakan Pemilu terdapat sejumlah asas yang diterapkan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Asas pemilihan umum Indonesia diatur dalam pasal 2 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum. "Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil",
demikian bunyi pasal tersebut. Asas-asas pemilu tersebut sering disingkat "Luber" dan "Jurdil".

Asas "Luber", yang merupakan singkatan dari langsung, umum, bebas, dan rahasia sudah ada sejak masa
pemerintahan Orde Baru. Kemudian, di era Reformasi, berkembang pula asas "Jurdil", yang merupakan
singkatan dari jujur dan adil.

Berikut ini penjelasan tentang 6 asas pemilu di Indonesia:


1. Langsung.
Asas langsung adalah, rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya
sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
2. Umum.
Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam usia, yaitu sudah
berumur 17 tahun berhak ikut dalam pemilihan umum dan warga negara yang sudah berumur 21
tahun berhak dipilih. Sehingga, asas umum adalah, menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh
bagi semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa diskriminasi
(pengecualian) berdasar acuan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status
sosial.
3. Bebas.
Asas bebas adalah setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa
tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin
keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.

4. Rahasia.
Asas rahasia adalah, dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan
diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. Pemilih memberikan suaranya pada suara
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa suaranya diberikan. Asas rahasia tidak
berlaku lagi bagi pemilih yang telah keluar dari tempat pemungutan suara dan secara sukarela
bersedia mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun.
5. Jujur.
Asas jujur adalah, dalam penyelenggaraan pemilihan umum, penyelenggara, pemerintah dan partai
politik peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu, termasuk pemilih, serta semua pihak yang
terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
6. Adil.
Asas adil yang dimaksud adalah dalam penyelenggaraan pemilihan umum, setiap pemilih dan partai
politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.

MODUL AJAR

MENGENAL KPPS DALAM PEMILU: PENGERTIAN, TUGAS, WEWENANGNYA

Dalam mempersiapkan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada


Pemilu dan Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan merujuk pada regulasi terbaru yaitu
PKPU Nomor 8 Tahun 2022. Hal ini terkait kegiatan KPU di tingkat Kabupaten/Kota yang secara
bertahap mulai melaksanakan persiapan Pemilu dan Pemilihan 2024, termasuk di dalamnya
penyelenggaran Pilkada, Pileg, dan Pilpres.

Salah satu tahapan yang dilakukan adalah mempersiapkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara (KPPS). Terlebih dalam aturan terbaru terdapat hal berbeda yaitu dihapusnya periodisasi bagi
penyelenggara ad hoc, baik PPK, PPS, maupun KPPS.

Apa itu KPPS?


KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara adalah adalah kelompok yang dibentuk oleh
Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di Tempat
Pemungutan Suara (TPS).
Sesuai PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 26 ayat 2, maka kedudukan KPPS atau Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kemudian pada Pasal 28 dan 29 dijelaskan bahwa jumlah anggota KPPS adalah 7 (tujuh) orang yang
terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 6 (enam) orang anggota.

Tugas KPPS dalam Pemilu


Sesuai PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 30 ayat 1 dan 2 maka tugas KPPS dalam Pemilu adalah sebagai
berikut:
1. Mengumumkan daftar Pemilih tetap di TPS.
2. Menyerahkan daftar Pemilih tetap kepada saksi peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas TPS dan
dalam hal peserta Pemilu tidak memiliki saksi, daftar pemilih tetap diserahkan kepada peserta
Pemilu.
3. Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
4. Membuat berita acara dan sertifikat hasil pemungutan dan penghitungan suara dan wajib
menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas TPS, PPS, dan PPK melalui PPS.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan
PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemilih sesuai dengan daftar Pemilih tetap untuk
menggunakan hak pilihnya di TPS.
7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, KPPS dapat melaksanakannya dengan:


1. menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara yang tidak terdistribusi kepada PPS.
2. memberikan pelayanan kepada Pemilih yang berkebutuhan khusus.

Kewenangan KPPS dalam Pemilu


Sesuai PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 30 ayat 3 maka kewenangan KPPS dalam Pemilu adalah
sebagai berikut:
1. Mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS.
2. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK,
dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban KPPS dalam Pemilu
1. Menempelkan daftar Pemilih tetap di TPS.
2. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi, Pengawas TPS,
Panwaslu Kelurahan/Desa, peserta Pemilu, dan masyarakat pada hari pemungutan suara.
3. Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak suara
disegel.
4. Menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa;
5. Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil penghitungan suara
kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama.
6. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK,
dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Syarat Anggota KPPS


Sesuai PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 35, berikut adalah syarat untuk mendaftar anggota KPPS:
1. Warga negara Indonesia.
2. Berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun. Persyaratan usia untuk KPPS mempertimbangkan
dalam rentang usia 17 (tujuh belas) sampai dengan 55 (lima puluh lima) tahun, terhitung pada hari
pemungutan suara Pemilu atau Pemilihan.
3. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
4. Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil.
5. Tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan yang syah atau paling
kurang dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tidak lagi menjadi anggota Partai Politik yang dibuktikan
dengan surat keterangan dari pengurus Partai Politik yang bersangkutan.
6. Berdomisili dalam wilayah kerja PPK.
7. Mampu secara jasmani dan rohani.
8. Berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat.
9. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun
atau lebih.
MODUL AJAR
PENGENALAN STRUKTUR OSIS DISEKOLAH DAN KESAMAANNYA DENGAN
KEHIDUPAN BERNEGARA
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi siswa resmi yang terdapat di sekolah.
Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Bagaimana
struktur OSIS di SMP?
Sebelum itu, siswa perlu memahami apa itu OSIS. OSIS sendiri masuk ke dalam organisasi resmi
dari sekolah menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992. Jadi, setiap sekolah pada jenjang SMP dan SMA sudah pasti memiliki OSIS.
Dalam pelaksanaan OSIS, OSIS akan dibantu oleh pembina OSIS. Fungsi OSIS SMP
Dalam Buku Panduan OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak oleh Kemdikbud, OSIS memiliki tiga
fungsi, yaitu:
1. OSIS sebagai Wadah Organisasi Siswa
OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah. OSIS menjadi wadah
organisasi bagi para siswa dalam melakukan kegiatan bersama, bertukar ilmu, pikiran, dan
mengeluarkan pendapat.
2. OSIS sebagai Motivator
OSIS juga berfungsi menjadi motivator siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama-
sama.
3. OSIS sebagai Pembinaan Siswa
OSIS merupakan salah satu jalur pembinaan dalam memberi bekal pengetahuan dan pengalaman
kepada siswa untuk memimpin dirinya sendiri , orang lain, dan lingkungannya dalam mengikuti
kegiatan sekolah dan kehidupan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Tujuan OSIS SMP
1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertakwa
2. Memahami dan menghargai lingkungan hidup serta nilai-nilai moral dalam mengambil
keputusan.
3. Membangun kepribadian yang kuat dan menghargai Hak Asasi Manusia
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, dan rasa cinta tanah air.
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerja sama secara mandiri,
berpikir logis dan demokratis.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya, dan
intelektual.
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
Struktur OSIS SMP
Struktur pengurus OSIS SMP diketuai oleh Ketua OSIS, Sekretaris, Bendahara, Ketua Seksi dan
Anggotanya. Berikut tugas-tugasnya.
1. Ketua OSIS
Ketua Osis adalah individu yang akan memimpin jalannya pengurus OSIS. Pemilihan ketua
biasanya dipilih secara langsung lewat pemilu oleh siswa atau dipilih dengan musyawarah oleh
MPK.
2. Sekretaris OSIS
Sekretaris OSIS bertugas membantu persuratan baik kegiatan maupun keperluan lainnya dalam
OSIS. Sekretaris juga akan berdampingan dengan Ketua memimpin jalannya OSIS. Sekretaris
sendiri bisa dipilih melalui pemilu berdampingan dengan Ketua OSIS atau dipilih langsung oleh
Ketua OSIS.
3. Bendahara OSIS
Bendahara akan bertanggung jawab mengurus keuangan dari kegiatan OSIS. Bendahara dibantu
dengan Sekretaris Bidang akan membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB) terkait dana
kegiatan OSIS pada masa jabatannya.
4. Sekretaris Bidang
Sekretaris Bidang (Sekbid) adalah pengurus OSIS yang berfokus menjadi wadah kegiatan siswa
dalam bidang-bidang tertentu. Bidang dalam Sekbid OSIS SMP sudah ditetapkan oleh
pemerintah menjadi 10 Sekbid. Berikut penjelasannya.
a. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa
Seksi ini akan bertugas membina kegiatan keagamaan di sekolah, termasuk hari-hari besar,
lomba keagamaan, hingga toleransi antar umat beragama.
b. Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia
Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia bertanggung jawab menjaga
ketertiban dan ketertiban sekolah agar siswa dan warga sekolah saling menghormati satu
sama lain.
c. Seksi Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara
Selanjutnya, Seksi ini bertugas melaksanakan upacara bendera setiap Senin atau hari-hari
besar, menjaga nilai budi luhur negara, serta melakukan pertukaran siswa antar-daerah dan
antar-negara.
d. Seksi Pembinaan Prestasi Kademik, Seni, dan/atau Olahraga Sesuai Bakat dan Minat
Seksi Pembinaan Minat dan Bakat akan bertanggung jawab mengadakan kegiatan sesuai
dengan minat dan bakat siswa, baik akademik, seni, maupun olahraga.
e. Seksi Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup,
Kepekaan, dan Toleransi Sosial dalam Konteks Masyarakat Plural
Untuk Seksi ini, ia bertugas mengadakan kegiatan kaderisasi dan orientasi bagi pengurus
OSIS atau siswa baru.
f. Seksi Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan
Seksi Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan bertanggung jawab
meningkatkan kreativitas dan keteramp ilan siswa dalam bidang kewirausahaan. Seksi ini
akan ditempatkan untuk mengembangkan koperasi siswa serta kegiatan kewirausahaan
siswa.
g. Seksi Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi Berbasis Sumber Gizi yang
Terdiversifikasi
Seksi ini bertugas dalam meningkatkan perilaku hidup sehat pada siswa. Selain itu ia juga
bertanggung jawab dalam pengamanan jajan di sekolah.
h. Seksi Pembinaan Sastra dan Budaya
Seksi Pembinaan Sastra dan Budaya bertanggung jawab mengembangkan wawasan dan
keterampilan siswa di bidang sastra melalui lomba atau kegiatan lainnya.
i. Seksi Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Seksi Pembinaan TIK nantinya akan mengembangkan pemanfaatan TIK di sekolah untuk
memfasilitasi kegiatan pembelajaran atau sebagai wahana kreativitas dan inovasi siswa.
j. Seksi Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris
Terakhir adalah Seksi Pembinaan Komunikasi dalam bahasa Inggris. Seksi ini adalah seksi
yang akan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa di sekolah. Kegiatan yang bisa
diadakan oleh seksi ini antara lain lomba debat, menulis, pidato, atau kegiatan English Day.
MODUL AJAR
PEMILIHAN PESERTA DIDIK MENJADI PENGURUS OSIS
Kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan sarana untuk melatih kepemimpinan. Setiap
pengurus OSIS yang terpilih merupakan peserta didik yang telah diseleksi dan memenuhi syarat tertentu yang
telah ditetapkan.
Pemilihan pengurus OSIS merupakan kegiatan tahunan yang di selenggarakan oleh Bagian kesiswaan dan
Pembina OSIS. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada siswa tentang kepemimpinan,
mengajarkan cara menggunakan hak suara, mengajarkan arti kerjasama dan menumbuhkan rasa percaya diri.
OSIS sebagai wadah bagi peserta didik di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan siswa
yang sesuai dengan visi-misi sekolah. Pengurus OSIS adalah peserta didik yang dipilih berdasarkan prestasi,
dan keaktifan peserta didik di lingkungan sekolah. Menjadi pengurus OSIS harus mempunyai wawasan yang
luas, pandai berinteraksi. Pengurus OSIS adalah peserta didik kelas VII dan juga kelas VII SMP Negeri 2
Watumalang.
Struktur Pengurus OSIS SMP Negeri 2 Watumalang
Kepala Sekolah
Waka Kesiswaan
Standar Kompetensi Lulusan ( Kesiswaan )
Pembina OSIS
Ketua OSIS
Wakil Ketua OSIS
Sekretaris 1
Sekretaris 2
Bendahara 1
Bendahara 2
Seksi-Seksi Bidang ( Sekbid )
 Seksi Pembinaan Keimanan Dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME
 Seksi Pembinaan Kehidupan Berbangsa Dan Bernegera
 Seksi Pembinaan Kesegaran Jasmani, Kesehatan dan Daya Kreasi
 Seksi Pembinaan Persepsi, Apresiasi Dan Kreasi Seni
 Seksi Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS OSIS


 Dalam pemilihan OSIS pada periode ini, guru membimbing peserta didik melakukan pemilihan 4
orang siswa dari kelasnya ( untuk kelas 8) dan 3 orang siswa dari kelasnya (untuk kelas 7) menjadi
calon pengurus OSIS.
 Semua siswa bermusyawarah untuk memilih calon pengurus OSIS di kelasnya.
 Setelah itu Diskusi kelompok tentang harapan kepada kepengurusan OSIS (menggali mimpi siswa).
 Perwakilan kelas yang berasal dari kelas 7 dan 8 hadir berdiskusi untuk membicarakan rencana
pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS di awal tahun ajaran sekolah,diskusi dipandu
oleh guru Pembina OSIS dan SKL.
 Mereka mendiskusikan cara mencari kandidat ketua dan wakil ketua OSIS melalui proses
seleksi yang salah satunya memiliki kemampuan untuk menyampaikan pendapat, berargumentasi,
dan berpikir kritis yang akan terlihat saat melakukan debat
 Refleksi
MODUL AJAR
MODUL PERENCANAAN DESAIN LOKASI DAN RINCIAN KERJA PETUGAS PEMILU

A. Lokasi Perencaan Lokasi Pemilu


Dengan lokasi dilapangan peserta didik berdiskusi dalam kelompok membuat rancangan denah
dan desain lokasi pelaksanan pemungutan suara (isi denah menginformasikan bagaimana urutan arah
dan petunjuk bagi pemilih ).

Kegiatan:
Persiapan
a. Guru menyiapkan 2 artikel yang
membahas secara kritis isu
perubahan psikologis dan
gangguan privacy yang dihadapi
remaja, sehubungan dengan
kebebasan mengeluarkan
pendapat di media sosial.
https://mediaindonesia.com/
indonesia-2018/135752/media-
sosial-dan-demokrasi-
harapan-atau-ancaman
b. Guru menyiapkan 3 artikel koran
yang membahas keterkaitan antara
media sosial dan
demokrasi http://kagama.co/peran-
media-sosial-dalam-demokrasi-
indonesia
c. Jika sekolah memiliki prasarana
yang memadai guru dapat
menampilkan video singkat
yang berisi issue di atas.
https://www.youtube.com/watch?
v=RBWY730rO9s
Pelaksanaan
B. Tahapan perencanaan lokasi pemilih:
1. Penjelasaan oleh guru tentang perencanaan lokasi pemilihan umum
2. Siswa dipandu untuk membentuk kelompok dalam melakukan perencanaan lokasi pemilihan umum.
3. Guru membentuk kelompok dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tiap kelas dibagi menjadi dua kelompok
b. Masing-masing kelompok menyusun perencanaan atau lokasi pemilihan umum pada kertas yang
sudah disediakan.
c. Peserta didik diminta untuk menyusun denah lokasi pemilihan umum.
4. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembuatan denah lokasi pelaksaan pemillu sesuai ide
masing-masing kelompok.
C. Lembar Refleksi Peserta Didik
Peserta didik menjawab soal yang sudah disediakan.
Lembar Refleks Peserta Didik
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan perasaan mu
Pernyataan Perasaan saya
Pembelajaran hari ini sangat memberi pengalaman
pengetahuan tentang pemilu di Indonesia dan penerapannya di sekolah.

Perasaan saya tentang materi hari ini

Saya sangat memahami tentang petugas-petugas dalam pelaksanaan


pemilu di Indonesia.

Saya sangat memahami tentang petugas-petugas dalam


pelaksanaan pemilu OSIS di sekolah.
Saya jadi memiliki semangat untuk menjadi sukarelawan dalam pelaksanaan
pemilu OSIS di sekolah.

Guru pembimbing kami sangat antusias dan sangat membantu dalam


pemahaman saya tentang materi pemilu.
MODUL AJAR
SKEMA PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS
1. Pengertian KPPS
Apa itu KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.
Dalam Pasal 1 ayat (9) PKPU No. 8 Tahun 2022 dijelaskan pengertian KPPS adalah kelompok
yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara
(TPS). KPPS dibentuk untuk menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara dalam
Pemilu dan Pemilihan di TPS. KPPS berkedudukan di TPS. Anggota KPPS berjumlah 7 orang
yang berasal dari anggota masyarakat di sekitar TPS yang memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pembagian Tugas Anggota KPPS
a. Tugas Ketua KPPS 1
 Memimpin rapat pemungutan suara
 Memberikan penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pemberian suara
 Menandatangani surat suara
 Mengarahkan pemilih ke bilik suara
b. Tugas KPPS 2
 Menerima dan mengurutkan formulir KTP-el/Identitas (kartu pelajar) lain dari KPPS 4
berdasarkan urutan kehadiran
 Membantu tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS
c. Tugas KPPS 3
 Mengumpulkan formulir setelah pemilih menerima jenis surat suara yang akan dicoblos
 Membantu tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS
d. Tugas KPPS 4
 Memeriksa seluruh jari tangan pemilih, memeriksa jari-jari tangan pemilih untuk
memastikan tidak terdapat tanda khusus berupa tinta pada jari-jari tangan pemilih.
 Meminta kepada pemilih menunjukkan identitas pemilih
e. Tugas KPPS 5
 Meminta kepada pemilih untuk menandatangani daftar hadir tersebut
 Mempersilahkan pemilih menempati tempat duduk yang telah disediakan untuk mendapat
kan surat suara yang akan dicoblos sesuai urutan kehadiran
f. Tugas KPPS 6
 Mengatur dan memastikan pemilih memasukkan masing-masing Surat Suara ke dalam kotak
suara sesuai jenis pemilu
g. Tugas KPPS 7
 Mengatur dan meminta pemilih yang akan keluar TPS untuk mencelupkan salah satu jari
pemilih kedalam tempat tinta
h. Petugas Ketertiban TPS
 Menjaga ketentraman, ketertiban dan keamanan di TPS yang dalam melaksanakan tugasnya
1 (satu) orang berada di pintu masuk TPS, dan 1 (satu) orang di pintu keluar TPS.
 Contoh Denah Penghitungan Suara
MODUL AJAR
PEMILU DI INDONESIA DAN PENERAPAN DI SEKOLAH

1. Fase Capaian : D
Pembelajaran
2. Domain Capaian : Suara Demokrasi
Pembelajaran Pemilu Di Indonesi Dan Penerapan Di Sekolah

3. Tujuan Pembelajaran : a. Melalui pembelajaran Discovery Learning dan


diskusi, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian, asas, prinsip dan tujuan pemilu
dengan membaca informasi pada link :
https://nasional.kompas.com/read/
2022/02/03/18380641/pengertian-pemilu-asas-
prinsip-dan-tujuannya serta referensi lainnya.
b. Melalui pembelajaran dengan diskusi kelompok
peserta didik dapat menjelaskan penerapan
demokrasi pada tingkat sekolah dengan
melakukan kegiatan Pemilu OSIS.
c. Melalui pembelajaran dengan diskusi kelompok
peserta didik dapat menyusun juknis pemilu
OSIS meliputi kriteria kandidat, proses dan
verifikasi kandidat, persiapan tim
pelaksana,pelaksanaan Pemilu OSIS.

5. Profil Pelajar Pancasila : Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,


berakhlak mulia, dan bernalar Kritis.
6. Pemahaman Bermakna : a. Kegiatan PEMILU di Indonesia.
b. Menerapkan PEMILU Di Indonesia untuk Pemilihan
Ketua OSIS smp Negeri 2 Watumalang.
c. Menyusun juknis pemilu OSIS meliputi kriteria
kandidat, proses dan verifikasi kandidat, persiapan tim
pelaksana,pelaksanaan Pemilu OSIS .

7.Pertanyaan Pemantik :
a. Apa definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU ?
b. Bagaimana cara mengadopsi PEMILU Indonesia ke dalam PILKETOS sekolah kita?
c. Bagaimana cara menyusun juknis pemilu OSIS meliputi kriteria kandidat, proses dan verifikasi kandidat,
persiapan tim pelaksana,pelaksanaan Pemilu OSIS.
Metode Penemuan
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa bersama- sama, tadarus
Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat
duduk peserta didik.
2) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran,
melakukan apersepsi, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
3) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
4) Guru memberikan ilustrasi tradisi atau kebiasaan pengamalan al-Quran dan hadis di masyarakat seperti
tadarus, gotong royong, menolong sesama,belajar di pengajian, dan sebagainya.
5) Guru mengajukan pertanyaan tentang definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU ?
6) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
7) Peserta didik mengidentifikasi masalah yaitu definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU serta kriteria
calon Ketua OSIS.
8) Peserta didik mengumpulkan data tentang definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU serta kriteria calon
Ketua OSIS.
9) Peserta didik menguraikan definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILUserta kriteria calon Ketua OSIS.
10) Peserta didik bersama guru atau fasilitator merumuskan kesimpulan dan menyusun juknis PILKETOS.
11) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar yang sudah dilaksanakan.
12) Guru dan peserta bersama-sama mengucapkan hamdalah dan pengakuan terhadap kekurangan dengan
menyebutkan Wallahu A’lam bi al-shawab
16.Asesmen

a. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik), berupa pertanyaan kepada siswa tentang


pemahaman definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU (terlampir).
b. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif), berupa penugasan merumuskan masalah dan
pengumpulan informasi pada (terlampir).
c. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif), berupa produk Juknis PEMILU Di Sekolah.

Lembar Refleks Peserta Didik


Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan perasaan mu
Pernyataan Perasaan saya

Pembelajaran hari ini sangat memberi pengalaman

pengetahuan tentang pemilu di Indonesia dan penerapannya di sekolah.

Perasaan saya tentang materi hari ini

Saya sangat memahami tentang petugas-petugas dalam pelaksanaan pemilu di


Indonesia.

Saya sangat memahami tentang petugas-petugas dalam


pelaksanaan pemilu OSIS di sekolah.

Saya jadi memiliki semangat untuk menjadi sukarelawan dalam pelaksanaan pemilu
OSIS di sekolah.

Guru pembimbing kami sangat antusias dan sangat membantu dalam


pemahaman saya tentang materi pemilu.
4. Asesmen Diagnostik

No Pernyataan Jawaban
1 Apa yang kalian ketahui tentang definisi asas
PEMILU?
2 Apa yang kalian ketahui tentang definisi
prinsip PEMILU?
3 Apa yang kalian ketahui tentang definisi
tujuan PEMILU?

5. Asesmen Formatif

a. Kejelasan tentang pertanyaan peserta didik pada belajar penemuan terkait materi.

Nama : …………………..
Kelompok : ………………..

No Aspek Skor
(0-10)

1 Bobot pertanyaan
2 Kejelasan dalam penyampaian
Jumlah
Skor Maksimum 20
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-5 : Kurang Baik
6-10 : Sedang
11-15 : Baik
15-20 : Sangat Baik

b. Peserta didik mengumpulkan informasi pada penemuan siswa.


Nama : …………………..
Kelompok : ………………..

No Aspek Skor
(0-10)

1 Kerjasama antar individu

2 Kejelasan dalam menuliskan pernyataan


temuan

Jumlah
Skor Maksimum 20

Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-5 : Kurang Baik
6-10 : Sedang
11-15 : Baik
15-20 : Sangat Baik

6. Asesmen Sumatif.

a. Test Tertulis: Essay


Soal:
1. Kita sudah belajar tentang PEMILU, jelaskan pengertian PEMILU !
2. Dalam PEMILU, salah satu yang perlu di ingat adalah prinsip PEMILU, apa maksudnya?
3. Setiap lima tahun sekali kita mengadakan PEMILU, apa tujuan PEMILU ?
4. Buatlah peta konsep alur kegiatan PEMILU di Indonesia !

5. Ceritakan kembali materi yang nak-anak


dapat pada pertemuan kali ini !

b. Penilaian Produk

Peserta didik dapat menulis peta konsep definisi sunah dan fungsinya atas Al-Qur’an
dengan desain yang menarik (diutamakan menggunakan aplikasi Simple Mind Lite) dengan
benar.
Rubrik Penilaiannya sebagai berikut:

Aspek Penilaian Jumlah


No. Nama Skor
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
Dst.
Keterangan:
1. Kelengkapan dan kesesuaian materi , skor maksimal 20.
2. Gambar/simbol, skor maksimal 20.
3. Garis hubung, skor maksimal 20.
4. Kata kunci, skor maksimal 20.
5. Penyajian materi, skor maksimal 20.
Skor Maksimal : 100
MODUL AJAR
PEMBENTUKAN TIM SUKSES (TIMSUK) PEMENANGAN KANDIDAT PASANGAN CALON
KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS SMP NEGERI 2 WATUMALANG PERIODE 2023/2024.
Refleksi awal

Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi awal terkait dengan TIM SUKSES
diberikan pertanyaan di lembar refleksi oleh guru :
a. Bagaimana peserta didik memahami pentingnya Tim Sukses?
b. Apakah peserta didik sudah mengetahui pengertian, tugas dan fungsi TIM
SUKSES.
c. Apakah peserta didik mengetahi yang perlu disiapkan untuk menyukseskan
kampanye kandidat.
Alur Proyek
Pendahuluan Kegiatan Durasi waktu
d. Penjelasan oleh guru tentang Pengertian, 07.30 – 08.30
Tujuan, dan target pencapaian Tim Sukses
Pemilu OSIS
e. Pembentukan Tim Sukses untuk dua
kandidat calon Ketua dan Wakil OSIS.
f. Timsuk inti diambil dari perwakilan kelas
sebanyak dua peserta didik untuk dua
kandidat.
g. Guru menjelaskan tugas, pokok dan fungsi
dari TIMSUK inti.

Kegiatan Inti a. Memfasilitasi peserta didik untuk 08.30 – 09.15


pembentukan TIMSUK inti untuk kedua
kandidat Pemilu OSIS dalam pembagian
TUPOKSInya.
b. Memfasilitasi kandidat dan TIMSUK Istirahat
intinya untuk penyusunan Visi Misi dengan 09.15 – 09.30
kreteria kriteria sebagai berikut:
1) Harus menuju kepada ketaqwaan
kepada Tuhan YME dan berahlak 09.30 –
mulia. 10.30
2) Berkebinekaan global atau mengakui
perbedaan.
3) Mengutamakan kepentingan bersama
4) Kegiatan yang mengembangkan
kreativitas.
5) Mengembangkan intelektual dan
logika.
6) Mencoba kemandirian tim, tidak
bergantung sepenuhnya dengan guru
pembimbing.
c. Guru membentuk TIMSUK bantuan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tiap kelas dibentuk menjadi 4
kelompok pembantu TIMSUK inti.
Dengan pembagian kelas VII untuk
kandidat I dan kelas VIII untuk
kandidat II.
b. Tiap kelompok mempunyai tugas
yang sudah ditentukan Sbb.
c. Kelompok I : membuat poster
kemenangan kampanye.
d. Kelompok II : menciptakan yel-yel
kemenangan kampanye
e. Kelompok III : Menyusun visi misi
Ketua -wakil OSIS.
f. Kelompok IV : Menyusun program
OSIS 2023/2024
d. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pembuatan konten dan format ide masing-
masing kelompok.

Penutup a. Melakukan refleksi dan evaluasi 10.30 – 11.00


b. Melakukan tindak lanjut

Penugasan Untuk pertemuan berikutnya


guru menginformasikan bahwa
setiap kelompok diharuskan
membawa 1 kardus bekas
indomie, yang sudah dilapisi
kertas paying.

2. Refleksi akhir

a. Bagaimana pembentukan TIMSUK OSIS di kelasmu?


b. Apa saja kendala yang dihadapi ketika mempersiapkan Tim Sukses OSIS di
sekolah?
c. Apakah menurut kalian pembentukan TIMSUK Pemilihan Ketua dan Wakil
Ketua OSIS sudah berjalan dengan semestinya?
d. Apakah tiap kelompok sudah memahami tugasnya masing-masing sesuai
dengan job diskripsinya?
Peserta didik berdiskusi mengisi lembar refleksi akhir di selembar
kertas

No Uraian capaian Hasil observasi


indikator dan
pembimbingan
BB MB BSH SB
1 Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Peserta didik mampu menganalisis peran, hak, dan kewajiban
sebagai warga Negara
b. Peserta didik mampu mengutamakan kepentingan umum di
atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari keimanannya
kepada Tuhan YME
Dimensi berkebhinekaan global
a. Peserta didik mampu berpartisipasi dalam menentukan
kriteria dan metode yang disepakati bersama untuk
menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan
bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan
terbuka dengan panduan pendidik.
b. Peserta didik mampu memahami konsep hak dan kewajiban
serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya.
c. Peserta didik mulai aktif mengambil sikap untuk melindungi
hak orang/kelompok lain yang diterapkan dalam pemilihan
ketua OSIS
Dimensi Kreatif :
a. Peserta didik mampu menghasilkan solusi alternatif dengan
mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk
menghadapi situasi dan permasalahan

Keterangan pencapaian :
BB : Belum berkembang, ( Peserta didik belum menunjukan adanya perubahan
sikap dan perilaku target pencapaian projek)

MB : Mulai berkembang, ( Peserta didik sudah menunjukan adanya peningkatan


sikap dan perilaku target pencapaian projek ).
BSH : Berkembang sesuai harapan, ( Peserta didik telah paham dan dapat
melakukan kegiatan sesuai target pencapaian projek)
SB = Sangat berkembang, ( Peserta didik telah menunjukan adanya pemahaman

Anda mungkin juga menyukai