Pengertian Demokrasi – Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan
untuk menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara dan kota Yunani, terutama di Athena.
Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana
setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam
bernegara.
Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Demokrasi berikut ini:
Pengertian Demokrasi
Dalam buku berjudul Komunikas Politik, Media & Demokrasi dari Henry Subiakto dijabarkan latar
belakang, pendekatan, metode stutdi komunikasi politik, komunikasi politik dan kepemimpinan politik
yang akan membentuk demokrasi itu sendiri.
Namun, pengertian dari demokrasi itu sendiri apa sih?
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau
khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang
mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut
serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
4. Aristoteles
Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling
berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
5. John L Esposito
Pada Sistem Demokrasi semua orang berhak berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja dalam lembaga resmi pemerintah
terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
6. Affan Gaffa
Menurut Affan Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang pertama jika diartikan secara
normatif, adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh negara, sementara secara empiris
adalah demokrasi adalah perwujudannya dunia politik.
7. Abraham Lincoln
Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln
menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
8. Joseph A. Schemer
Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi adalah suatu perencanaan institusional. Perencanaan tersebut
dilakukan untuk mencapai sebuah keputusan politik. Dimana setiap individu akan memperoleh kekuasaan
untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif. Hal itu dilakukan atas dasar suara rakyat.
Aristoteles
Demokrasi menurut Aristoteles adalah sebuah kebebasan setiap warga negara. Kebebasan tersebut
digunakan untuk saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu kebebasan,
prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui kebebasanlah, setiap warga negara
dapat saling berbagi sebuah kekuasaan di dalam negaranya sendiri.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski dibuat oleh
majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan
pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut tidak digunakan
lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya beberapa orang yang dapat
bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang menunjukkan bahwa
kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat. Parlemen terpilih pertama adalah
Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya beberapa orang yang benar-benar dapat
bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa orang saja.
Ciri-Ciri Demokrasi
Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi. Pengambilan kebijakan negara
demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara umum.
Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu negara demokrasi akan
tercipta kepuasan rakyat. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah menerapkan sistem demokrasi, jika telah
memenuhi ciri-ciri berikut ini:
1. Memiliki Perwakilan Rakyat
Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah dipilih
melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat kemudian
diwakilkan melalui anggota DPR ini.
2. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan kepentingan
warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau kelompok belaka. Hal ini sekaligus
mencegah praktek korupsi yang merajalela.
3. Menerapkan Ciri Konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal tersebut juga
tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta pun harus diterapkan
dengan seadil-adilnya.
4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau pemimpin untuk
menjalankan roda pemerintahan.
5. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya partai, rakyat
juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus aspirasi. Tujuannya tentu saja
agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan, wakil rakyat
kemudian dapat mengambil tindakan hukum.
Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil dan
makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan.
Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat dan
kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan demokrasi secara umum beserta
penjelasannya:
1. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan
pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka.
Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan
dengan terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.
2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di lingkungan
masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan mengedepankan musyawarah
untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan bersama di lingkungan masyarakat.
3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap proses
pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi terkait kebijakan
publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik guna memajukan kinerja pemerintahan
negara tersebut.
Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap warga negara lebih bertanggung
jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan
negara.
4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di tangan rakyat.
Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi
juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau
diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana
Pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan
rakyat.
Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kebijakan yang
dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah melakukan penyelewengan terhadap
kebijakan yang telah dibuat.
5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan dengan
musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah adanya
perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah secara damai.
Macam-Macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat tersebut berasal dan
latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa melihat latar belakang dan asal rakyat
tersebut. Sehingga, dalam suatu negara demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan.
Berikut ini macam-macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif atau
disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas
demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.
Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan
yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau
pemimpin resmi (India).
2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah yang memiliki
kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen. Demokrasi ini
membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut kemudian
akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib
negaranya sendiri.
3. Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili suara mereka di
parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di seluruh dunia.
Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat di negara bagian,
tapi juga minoritas.
Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat menyuarakan
keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia. Demokrasi
yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima
sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna
kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku,
tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta etika yang telah melahirkannya.
5. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi,
tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.
Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini.
Pada buku yang berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah Nuraini
Siregar ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem demokrasi presidensial
Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.
6. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham memberikan
kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai demkorasi yang mengutamakan
memberikan perlindungan hak individu dari kuasa pemerintah dengan catatan sesuai hukum
konstitusional.
Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan akan diambil melalui
keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang telah dibuat tidak melanggar hak-hak
dari setiap individu.
Contoh-Contoh Sikap Demokrasi
Supaya kamu lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka bisa melihat beberapa contoh sikap
demokrasi yang ada di bawah ini.
1. Bersikap adil kepada semua orang
2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan
3. Selalu menghargai perbedaan pendapat
4. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong
Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan konstitusi
sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai
undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara.
Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara.
Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa atau pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan
demikian, penguasa atau pemerintah kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya
dan rakyat tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajibannya.
2. Jaminan Perlindungan HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang.
Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM
pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan negara yang demokratis.
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan hati nurani serta
menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.
Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat
atau membentuk organisasi.
Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia dirikan. Melalui
organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus memenuhi kewajibannya.
4. Pergantian Kekuasaan Berkala
Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan oleh Lord Acton.
Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia penuh dengan kelemahan.
Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt, but absolute power corrupts
absolutely”.
Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan
secara berkala bertujuan membatasi kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara
berkala dapat meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan mekanisme
pemilihan umum yang jujur dan adil.
5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak lain termasuk
tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak diperlukan agar aturan
hukum dapat ditegakkan dengan baik.
Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan memberlakukan
hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat. Kejernihan pemahaman
tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat
mempertimbangkan keadaan yang ada dan menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan
Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum. Setiap Warga
Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Oleh
karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah atau pandang bulu.
Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki wibawa, hukum
tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
7. Jaminan Kebebasan Pers
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers yang bebas
dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan
masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik.
Di sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers
diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat.
Sistem pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena pemerintah dan rakyat
dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih oleh rakyat. Negara dengan sistem
demokrasi mencegah adanya kekuasaan tunggal dari pemerintah karena rakyat turut serta dalam
pemerintahan melalui dewan yang telah dipilih.
ASAS – ASAS PEMILU
Pemilu ( pemilihan Umum ) adalah sarana untuk mencapai kedaulatan rakyat untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pemilu juga dilakukan guna menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana termaktub
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945.
Di masa lalu, Pemilu hanya dilakukan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPRD,
dan MPR. Setelah amendemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilu juga dilakukan untuk memilih
presiden dan wakil presiden (pilpres) secara langsung oleh rakyat. Kemudian, berdasarkan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga menjadi
bagian dari pemilu.
Dalam melaksanakan Pemilu terdapat sejumlah asas yang diterapkan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Asas pemilihan umum Indonesia diatur dalam pasal 2 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum. "Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil",
demikian bunyi pasal tersebut. Asas-asas pemilu tersebut sering disingkat "Luber" dan "Jurdil".
Asas "Luber", yang merupakan singkatan dari langsung, umum, bebas, dan rahasia sudah ada sejak masa
pemerintahan Orde Baru. Kemudian, di era Reformasi, berkembang pula asas "Jurdil", yang merupakan
singkatan dari jujur dan adil.
4. Rahasia.
Asas rahasia adalah, dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan
diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. Pemilih memberikan suaranya pada suara
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa suaranya diberikan. Asas rahasia tidak
berlaku lagi bagi pemilih yang telah keluar dari tempat pemungutan suara dan secara sukarela
bersedia mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun.
5. Jujur.
Asas jujur adalah, dalam penyelenggaraan pemilihan umum, penyelenggara, pemerintah dan partai
politik peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu, termasuk pemilih, serta semua pihak yang
terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
6. Adil.
Asas adil yang dimaksud adalah dalam penyelenggaraan pemilihan umum, setiap pemilih dan partai
politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
MODUL AJAR
Salah satu tahapan yang dilakukan adalah mempersiapkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara (KPPS). Terlebih dalam aturan terbaru terdapat hal berbeda yaitu dihapusnya periodisasi bagi
penyelenggara ad hoc, baik PPK, PPS, maupun KPPS.
Kegiatan:
Persiapan
a. Guru menyiapkan 2 artikel yang
membahas secara kritis isu
perubahan psikologis dan
gangguan privacy yang dihadapi
remaja, sehubungan dengan
kebebasan mengeluarkan
pendapat di media sosial.
https://mediaindonesia.com/
indonesia-2018/135752/media-
sosial-dan-demokrasi-
harapan-atau-ancaman
b. Guru menyiapkan 3 artikel koran
yang membahas keterkaitan antara
media sosial dan
demokrasi http://kagama.co/peran-
media-sosial-dalam-demokrasi-
indonesia
c. Jika sekolah memiliki prasarana
yang memadai guru dapat
menampilkan video singkat
yang berisi issue di atas.
https://www.youtube.com/watch?
v=RBWY730rO9s
Pelaksanaan
B. Tahapan perencanaan lokasi pemilih:
1. Penjelasaan oleh guru tentang perencanaan lokasi pemilihan umum
2. Siswa dipandu untuk membentuk kelompok dalam melakukan perencanaan lokasi pemilihan umum.
3. Guru membentuk kelompok dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tiap kelas dibagi menjadi dua kelompok
b. Masing-masing kelompok menyusun perencanaan atau lokasi pemilihan umum pada kertas yang
sudah disediakan.
c. Peserta didik diminta untuk menyusun denah lokasi pemilihan umum.
4. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembuatan denah lokasi pelaksaan pemillu sesuai ide
masing-masing kelompok.
C. Lembar Refleksi Peserta Didik
Peserta didik menjawab soal yang sudah disediakan.
Lembar Refleks Peserta Didik
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan perasaan mu
Pernyataan Perasaan saya
Pembelajaran hari ini sangat memberi pengalaman
pengetahuan tentang pemilu di Indonesia dan penerapannya di sekolah.
1. Fase Capaian : D
Pembelajaran
2. Domain Capaian : Suara Demokrasi
Pembelajaran Pemilu Di Indonesi Dan Penerapan Di Sekolah
7.Pertanyaan Pemantik :
a. Apa definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU ?
b. Bagaimana cara mengadopsi PEMILU Indonesia ke dalam PILKETOS sekolah kita?
c. Bagaimana cara menyusun juknis pemilu OSIS meliputi kriteria kandidat, proses dan verifikasi kandidat,
persiapan tim pelaksana,pelaksanaan Pemilu OSIS.
Metode Penemuan
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa bersama- sama, tadarus
Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat
duduk peserta didik.
2) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran,
melakukan apersepsi, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
3) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
4) Guru memberikan ilustrasi tradisi atau kebiasaan pengamalan al-Quran dan hadis di masyarakat seperti
tadarus, gotong royong, menolong sesama,belajar di pengajian, dan sebagainya.
5) Guru mengajukan pertanyaan tentang definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU ?
6) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
7) Peserta didik mengidentifikasi masalah yaitu definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU serta kriteria
calon Ketua OSIS.
8) Peserta didik mengumpulkan data tentang definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILU serta kriteria calon
Ketua OSIS.
9) Peserta didik menguraikan definisi asas, prinsip dan tujuan PEMILUserta kriteria calon Ketua OSIS.
10) Peserta didik bersama guru atau fasilitator merumuskan kesimpulan dan menyusun juknis PILKETOS.
11) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar yang sudah dilaksanakan.
12) Guru dan peserta bersama-sama mengucapkan hamdalah dan pengakuan terhadap kekurangan dengan
menyebutkan Wallahu A’lam bi al-shawab
16.Asesmen
Saya jadi memiliki semangat untuk menjadi sukarelawan dalam pelaksanaan pemilu
OSIS di sekolah.
No Pernyataan Jawaban
1 Apa yang kalian ketahui tentang definisi asas
PEMILU?
2 Apa yang kalian ketahui tentang definisi
prinsip PEMILU?
3 Apa yang kalian ketahui tentang definisi
tujuan PEMILU?
5. Asesmen Formatif
a. Kejelasan tentang pertanyaan peserta didik pada belajar penemuan terkait materi.
Nama : …………………..
Kelompok : ………………..
No Aspek Skor
(0-10)
1 Bobot pertanyaan
2 Kejelasan dalam penyampaian
Jumlah
Skor Maksimum 20
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-5 : Kurang Baik
6-10 : Sedang
11-15 : Baik
15-20 : Sangat Baik
No Aspek Skor
(0-10)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-5 : Kurang Baik
6-10 : Sedang
11-15 : Baik
15-20 : Sangat Baik
6. Asesmen Sumatif.
b. Penilaian Produk
Peserta didik dapat menulis peta konsep definisi sunah dan fungsinya atas Al-Qur’an
dengan desain yang menarik (diutamakan menggunakan aplikasi Simple Mind Lite) dengan
benar.
Rubrik Penilaiannya sebagai berikut:
Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi awal terkait dengan TIM SUKSES
diberikan pertanyaan di lembar refleksi oleh guru :
a. Bagaimana peserta didik memahami pentingnya Tim Sukses?
b. Apakah peserta didik sudah mengetahui pengertian, tugas dan fungsi TIM
SUKSES.
c. Apakah peserta didik mengetahi yang perlu disiapkan untuk menyukseskan
kampanye kandidat.
Alur Proyek
Pendahuluan Kegiatan Durasi waktu
d. Penjelasan oleh guru tentang Pengertian, 07.30 – 08.30
Tujuan, dan target pencapaian Tim Sukses
Pemilu OSIS
e. Pembentukan Tim Sukses untuk dua
kandidat calon Ketua dan Wakil OSIS.
f. Timsuk inti diambil dari perwakilan kelas
sebanyak dua peserta didik untuk dua
kandidat.
g. Guru menjelaskan tugas, pokok dan fungsi
dari TIMSUK inti.
2. Refleksi akhir
Keterangan pencapaian :
BB : Belum berkembang, ( Peserta didik belum menunjukan adanya perubahan
sikap dan perilaku target pencapaian projek)