Anda di halaman 1dari 33

} Secara etimologis kata demokrasi berasal dari

dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,


dan kratos yang berarti pemerintahan/
kekuasaan.
} D e m o k r a s i d a p a t d i a r t i k a n s e b a g a i
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita
kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat (Erwin, 2012: 130).
} Kekuasaan pemerintahan ditangan rakyat
mengandung pengertian tiga hal yaitu
pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh
rakyat, dan pemerintahan untuk rakyat.
} Pertama, pemerintahan dari rakyat
mengandung makna pemerintahan yang sah
dan diakui adalah pemerintahan yang
mendapat pengakuan dan dukungan dari
rakyat.
} Kedua, pemerintahan oleh rakyat bermakna
pemerintahan menjalankan kekuasaan atas
nama rakyat, bukan atas nama pribadi.
} Ketiga, pemerintahan untuk rakyat bermakna
bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat
kepada pemerintah itu dijalankan untuk
kepentingan rakyat. Pemerintah harus
mengakomodir aspirasi rakyat dalam
merumuskan dan menjalankan kebijakan.
} Menurut Henry B. Mayo, Sistem politik
demokratis adalah sistem yang menunjukkan
bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas
dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang
diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan
dalam suasana terjalinnya kebebasan politik
(Erwin, 2012: 130).
} Secara substantif, prinsip utama dalam
demokrasi ada dua (Maswadi Rauf, 1997)
yaitu:
1. Kebebasan/persamaan: Kebebasan dan
persamaan adalah pondasi demokrasi.
Kebebasan dianggap sebagai sarana
mencapai kemajuan dengan memberikan
hasil maksimal dari usaha orang tanpa
adanya pembatasan dari pengguasaan.
2. K e d a u l a t a n r a k y a t : D e n g a n k o n s e p
kedaulatan rakyat, pada hakikatnya
kebijakan yang dibuat adalah kehendak
rakyat dan untuk kepentingan rakyat.
} Masa Yunani (5 SM)
} Asal usul demokrasi dapat ditelusuri sampai pada
sekitar 5 abad SM, ketika orang-orang Yunani yang
membentuk polis (negara kota) mencoba menjawab
pertanyaan bagaimana suatu sistem politik harus
diorganisasikan agar dapat memenuhi kepentingan
dan kesejahteraan rakyat.
} Munculnya pemikiran demokrasi disebabkan
gagalnya sistem politik yang dikusai para tiran untuk
memberikan jaminan keberlangsungan terhadap Polis
dan perlindungan terhadap warganya.
} Muncullah prinsip-prinsip dasar sistem demokrasi,
yaitu persamaan dan kebebasan yang dianggap
sebagai dasar sistem politik yang lebih baik.
} Prinsip operasional dalam sistem demokrasi
polis:
1. Para warga sendiri yang langsung membuat
keputusan-keputusan politik dan mengawasinya
(bukan sekelompok kecil penguasa)
2. Persamaan politik dan hukum bagi semua warga
negara dalam memberikan suara pada berbagai
isu, dalam dialog terbuka dan dalam hak untuk
menduduki jabatan pemerintah.
3. Kebebasan politik dan kewarganegaraan dijamin
sepenuhnya (Kebebasan mengeluarkan
pendapat)
4. Dalam proses penentuan kebijakan, bila semua
argumen telah dipaparkan, pemungutan suara
baru dilakukan.
} Plato:
} Demokrasi telah memperlemah negara kota
Athena karena konflik yang berkepanjangan.
Kendati Plato mendukung gagasan kebebasan
individu tetapi ia lebih mendukung sebuah
sistem politik dimana kekuasaan mengatur Polis
diserahkan kepada kelompok elite yang memiliki
kualitas moral, pengetahuan, dan kekuatan fisik
yang terbaik (Aristokrasi)
} Demokrasi Athena dikritik juga karena demokrasi
tersebut merupakan demokrasi semu, hanya
sekitar sepuluh persen dari seluruh penduduk
Athena yang mempunyai hak pilih. Budak,
wanita, dan mereka yang tidak punya hak milik,
tidak diberi hak pilih.
}Keterangan: Gambar tersebut merupakan
siklus pemerintahan menurut Polybios, yakni:
Monarki (satu org untuk kepentingan umum)
Tirani (dari untuk kepentingan umum berubah
menjadi pribadi) Aristokrasi(dipegang oleh
cendekiawan/bangsawan untuk kepentingan
umum) oligarki ( dipegang oleh
cendekiawan/bangsawan untuk kepentingan
pribadi) Demokrasi (dijalan kan oleh rakyat
untuk kepentingan rakyat) Okhlokrasi
(kekacauan pemerintahan ditangan rakyat)
Monarki.
} Masa Pencerahan (abad 15-18 M)
} John Locke: agar pemerintah tidak sewenang-
wenang, maka harus ada pembedaan pemegang
kekuasaan-kekuasaan, yaitu: Kekuasaan
Legislatif (membuat undang-undang), Kekuasaan
Eksekutif (melaksanakan undang-undang), dan
Kekuasaaan Federatif (melakukan hubungan
diplomatik dengan negara-negara lain).
} Montesquieu: untuk tegaknya negara demokrasi
perlu diadakan pemisahan kekuasaan negara ke
dalam 3 organ, yaitu: Kekuasaan Legislatif
(membuat undang-undang), Kekuasaan Eksekutif
(melaksanakan undang-undang), dan
Kekuasaaan yudikatif (mengadili bila terjadi
pelanggaran atas undang-undang).
} Pada masa ini, demokrasi tidak bersifat
langsung, tetapi demokrasi berdasarkan
perwakilan. Demokrasi perwakilan adalah
suatu bentuk pemerintahan, yang hak-hak
untuk membuat keputusan politik tidak
dijalankan secara langsung oleh seluruh
rakyat.
} Masa Modern (awal abad 18-akhir abad 20)
} Gagasan negara demokrasi kemudian
berkembang pada akhir abad ke-18 dan 20
seiring dengan berkembangnya gagasan negara
hukum.
} Menurut Imanuel Kant dan Frederich Stahl,
negara demokrasi identik dengan negara hukum.
} Negara hukum ini memiliki prinsip sebagai
berikut: pengakuan terhadap hak asasi manusia,
penerapan asas pembagian dan pemisahan
kekuasaan, penerapan peraturan pada
pemerintahan, penegakan supremasi aturan-
aturan hukum, dan kedudukan yang sama di
hadapan hukum.
} Pelaksanaan dan penyelenggaraan sistem
negara demokrasi yang berdasarkan hukum
ini memiliki beberapa syarat, yakni supremasi
konstitusi, badan kehakiman yang bebas dan
tidak memihak, pemilu yang bebas, bebas
menyatakan pendapat, bebas berserikat dan
berkumpul, serta adanya pendidikan
kewarganegaraan.
} Prasyarat:
1. Akuntabilitas: Setiap penguasa yang dipilih
rakyat harus mempertanggungjawabkan
kebijaksanaan yang akan dan telah diputuskan.
2. Rotasi kekuasaan yang dilakukan secara teratur
dan damai.
3. Rekruitmen politik yang terbuka: Setiap warga
negara berkesempatan untuk dipilih menjadi
penguasa.
4. Pemilihan umum.
5. Menikmati hak-hak dasar.: Setiap warga dapat
menikmati hak-hak dasarnya secara bebas, baik
itu hak mengeluarkan pendapat, hak
berkumpul, dan menikmati kebebasan pers.
(Frans Magnis Suseno)
} Negara Hukum
Pemerintahan berdasar dan berasal dari
ketentuan undang-undang, sehingga rakyat akan
terhindar dari kesewenang-wenangan
pemerintah.
} Masyarakat Madani
Masyarakat madani dicirikan dengan masyarakat
terbuka, masyarakat yang bebas dari pengaruh
kekuasaan dan tekanan negara, masyarakat yang
kritis dan berpartisipasi aktif. Salah satu syarat
penting bagi demokrasi adalah terciptanya
partisipasi masyarakat dalam proses-proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
negara
} Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik terdiri dari partai politik
(orientasi kekuasaan dan kedudukan politik),
kelompok gerakan (berorientasi pada
pemberdayaan warga), dan kelompok
penekan (didasarkan pada profesionalitas dan
keilmuan tertentu ).
} Partai politik mengemban beberapa fungsi
menegakkan demokrasi, yakni sebagai sarana
komunikasi politik, sebagai sarana sosialisasi
politik, sebagai sarana rekruitmen kader dan
anggota politik, sebagai sarana pengatur konflik.
} Kelompok gerakan dan kelompok penekan yang
merupakan perwujudan adanya kebebasan
berorganisasi, kebebasan menyampaikan
pendapat dan melakukan oposisi terhadap
pemerintah.
} Kaum cendekiawan, kalangan sivitas akademik,
dan pers merupakan kelompok penekan
signifikan untuk mewujudkan sistem yang
demokratis dalam penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
a. Perubahan sistem pemerintahan presidensil
menjadi parlementer (Maklumat Pemerintah 14
November 1945).
b. Kepala pemerintahan perdana menteri, Presiden
sebagai kepala negara.
c. Porsi besar kepada rakyat melalui wakil-wakilnya
dalam menjalankan politik pemerintahan dan
menentukan haluan negara.
d. Parpol dapat menjatuhkan kabinet berkali-kali
sehingga banyak program pemerintah tidak jalan.
e. aspirasi politik masyarakat yang dapat disalurkan
melalui media masa tanpa sensor, menyebabkan
keadaan menjadi labil.
} Di sisi lain, terdapat penghormatan kebebasan
berbicara serta berorganisasi. Herbert
Feith(1962: 31)
} Perilaku berdemokrasi yang santun ditunjukan
oleh negarawan, ketika membahas mengenai
dasar negara mereka menyampaikan materi di
atas mimbar dengan santun meskipun ada
perbedaan ideologi yang tajam dari partai-partai
tersebut. kualitas politik diukur berdasarkan
argumen di parlemen, bukan jumlah spanduk
atau baliho yang berjajar dijalan.
} Era kebebasan politik itu dihentikan Soekarno
melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
} Soekarno dalam Siaran RRI Jakarta tahun
1957 menyatakan:
.tetapi tegas bagi saya demokrasi yang kita
pakai sebelas tahun ini adalah suatu
demokrasi impor, demokrasi yang bukan
demokrasi Indonesia. Di dalam Demokrasi
Barat itu saudara-saudara, bukan demokrasi
yang cocok dengan jiwa kita sendiri. (Alam,
2001:37).
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
a. Soekarno dalam pidatonya 17 Agustus 1959
dengan judul Penemuan Kembali Revolusi Kita
menjelaskan butir-butir pokok Demokrasi
Terpimpin. Pertama, tiap-tiap orang diwajibkan
untuk berbakti kepada kepentingan umum,
masyarakat dan negara. Dua, tiap-tiap orang
mendapat penghidupan yang layak dalam
masyarakat, bangsa, dan negara ( Soekarno,
1964:372).
b. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi
kekeluargaan, tanpa anarkinya liberalisme, tanpa
otokratisnya diktatur (Sukarno, 1964: 376).
c. Demokrasi kekeluargaan: demokrasi yang
mendasarkan sistem pemerintahannya kepada
musyawarah dan mufakat dengan pimpinan satu
kekuasaan sentral ditangan seorang sesepuh, yang
tidak mendiktatori, tetapi mengayomi.
} Di sisi lain, 5 Maret 1960 DPR hasil Pemilu I
tahun 1955 dibubarkan oleh Soekarno, karena
menolak Rencana Anggaran Belanja Negara yang
diajukan oleh pemerintah.
} Soekarno berhasil menyusun daftar anggota DPR
yang dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong Royong (DPRGR).
} DPRGR adalah pembantu presiden dan memberi
sumbangan tenaga kepada Presiden untuk
melaksanakan segala sesuatu yang ditetapkan
MPRS.
} DPR-GR ternyata tidak dapat menjalankan fungsi
sebagaimana tuntutan UUD 1945 karena
anggotanya ditunjuk Presiden Soekarno. Mereka
selalu tunduk terhadap keputusan Soekarno.
} Demokrasi terpimpin mendapat kritik dari
Sutan Takdir Alisjahbana, yang menyatakan
bahwa kedudukan Sukarno sebagai presiden
dan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, yang
ditangannya kekuasaan eksekutif, legislatif,
dan yudikatif, hanya memiliki perbedaan
sedikit dengan raja-raja masa lampau yang
memiliki kekuasaan absolut (Maarif,
1998:76).
} Hal tersebut menunjukan bahwa selama
periode Demokrasi Terpimpin kekuasaan
Soekarno begitu besar sehingga seolah
semua kekuasaan terpusat ditangan presiden.
3. Demokrasi Pancasila Orde Baru (1965-1998)
a. Kekuasaan Soekarno berakhir melalui Supersemar
yang diemban oleh Soeharto, darinya lahir sebuah
pemerintahan yang dinamakan Orde Baru, yang
berlangsung demokrasi Pancasila.
b. Soeharto pada pidato kenegaraan tanggal 16
Agustus 1967, menyatakan bahwa Demokrasi
Pancasila adalah demokrasi, kedaulatan rakyat yang
dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.
c. Dalam seminar Angkatan Darat II dirumuskan
Demokrasi Pancasila, seperti yang termaktub
didalam UUD 1945, yang berarti menegakkan
kembali asas-asas negara hukum yaitu adanya
kepastian hukum yang dirasakan oleh segenap
warga negara, adanya jaminan terhadap hak-hak
asasi manusia, dan penghindaran atas
penyalahgunaan kekuasaan secara institusional
(Budiarjo, 1982: 74).
} Pada mulanya Orde Baru tampil ke pentas
politik dengan demokrasi yang berlanggam
libertarian dibidang politik dan berusaha
memberikan kepuasan dibidang ekonomi
kepada rakyat Indonesia.
} Tetapi corak tersebut hanya muncul diawal
saja, semakin lama Orde Baru semakin
menunjukan dirinya sebagai negara yang kuat
dan otoriter (Mahfud, 2000:61)
} Pelaksanaan asas musywarah mufakat dalam
pengambilan keputusan memang telah
berhasil memelihara stabilitas, tetapi disisi
lain pelaksanaan asas musyawarah mufakat
dapat mencapai keberhasilan lebih
dikarenakan besarnya wibawa dan pengaruh
presiden, bukan karena proses musyawarah
mufakat itu sendiri (Haryono, 1997: 155).
} Karakter demokrasi yang seperti itu serupa
dengan Demokrasi Terpimpin para era Orde
Lama yaitu ketika pemimpin memiliki karisma
yang begitu kuat sehingga dapat
mempengaruhi dan meraup suara mayoritas.
4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1998-
sekarang)
a. Persoalan utama reformasi politik adalah
bagaimana caranya mengurai kekuasaan
yang sudah demikian terpusat pada mantan
Soeharto? Bagaimana mewujudkan
mekanisme politik yang transparan?
b. Perubahan UUD 1945 telah membuka
peluang bagi ditatanya kembali sistem
politik kearah yang lebih demokratis
dengan menjunjung supremasi hukum dan
kedaulatan rakyat. Perubahan UUD 1945,
merupakan sesuatu yang sakral dimasa
orde baru.
} Penyelenggaraan pemilu sebagai wujud
partisipasi rakyat. Pada masa orba, pemilihan
umum yang dilakukan setiap lima tahun
sekali hanya dijadikan alat legitimasi
kekuasaan Soeharto dengan cara
memobilisasi rakyat.
} Presiden tidak lagi dipilih MPR, tetapi
langsung dipilih rakyat. Presiden hanya dapat
dijatuhkan oleh parlemen oleh karena
terbukti telah melakukan pelanggaran
hukum berupa pengkhianatan kepada
negara, korupsi, dan tindak pidana berat
lainnya.
} Reformasi sistem kepartaian. Pada masa
Orba, partai politik tidak diberi ruang untuk
berkembang dan melaksanakan fungsinya
secara maksimal dalam sistem politik
demokrasi.
} Desentralisasi. Pada era Orba kekuasaan
cenderung sentralistik.
} Media masa juga telah dijamin kebebasannya
melalui Undang-Undang Kebebasan Pers,
dan adanya desentralisasi.
} Demokrasi Indonesia mengandung ciri hikmat
kebijaksanaan. Cita hikmat kebijaksanaan
merefleksikan orientasi etis, sebagaimana
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945
bahwa susunan negara RI yang berkedaulatan
rakyat itu hendakanya didasarkan pada nilai-
nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan,
permusyawaran, dan keadilan.
} Kerak y atan y a ng d i a nut o l e h b a ngsa
Indonesia bukanlah kerakyatan yang mencari
suara terbanyak saja, tetapi kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
} Selain itu, Demokrasi Permusyawaratan
dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang
strukturnya bercorak hirarkis piramidal,
dimana antar sila merupakan satu kesatuan
utuh yang saling terkait dan mengkualifikasi.
Oleh karena itu, sila kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan adalah diliputi
dan dijiwai oleh sila ketuhanan YME,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, serta meliputi dan
menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia (Notonagoro, 1967: 32).

Anda mungkin juga menyukai