Pengertian Demokrasi
Mengutip buku Demokrasi dan Hak Asasi Manusia susunan Suarlin dan Fatmawati,
demokrasi secara etimologis terdiri dari dua kata bahasa Yunani, yakni 'demos' dan 'cratein'
atau 'cratos'. Demos bermakna rakyat atau kekuasaan suatu tempat. Adapun cratein atau
cratos berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Sejumlah ahli juga mengemukakan arti demokrasi menurut pandangan mereka. Definisi
demokrasi menurut para ahli, di antaranya:
1. Josefh A Schmeter
Demokrasi adalah suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana
individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan
kooperatif atas suara rakyat.
2. Sidney Hook
4. Aristoteles
Demokrasi adalah suatu kebebasan pada suatu negara, kebebasan begitu penting bagi setiap
warga negara agar dapat saling berbagi kekuasaan di dalamnya.
5. Hans Kelsen
B. Sejarah Demokrasi
Indonesia adalah Negara demokrasi. Demokrasi yang saaat ini dipahami di Indonesia
merupakan bagian dari pengaruh konsep demokrasi modern. Sejak awal kemerdekaan
sampai dengan era reformasi demokrasi mengalami perubahan dan corak yang berbeda.
Praktek demokrasi berdasar UUD mengalami perkembangan demokrasi dalam tiga masa.
a. Masa Republik Indonesia I, yaitu masa demokrasi yang menonjol peran parlemen serta
partai-partai yang pada masa itu dinamai demokrasi parlementer.
b. Masa Republik Indonesia II, yaitu demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara formil merupakan landasannya
dan menunjukkan aspek demokrasi rakyat;
c. Masa Republik Indonesia III, yaitu masa demokrasi Pancasila yang merupakan
demokrasi konstitusional menonjolkan demokrasi presidensiil, masa ini berakhir
bersamaan dengan jatuhnya rezim Orde Baru yang kemudian demokrasi Indonesia
memasuki era baru yang di sebut era reformasi, yang di awali dengan adanya perubahan
UUD 1945 dengan menonjolkan kebebasan berpolitik yang lebih nyata dan penguatan
sistem presidensil.
Soehino meninjau dari segi perkembangan sistem demokrasi yang dianut dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahannya, maka dikemukakan masa masa dianutnya
sistem demokrasi di Indonesia sebagai berikut;
4) 21 Maret 1968 - sekarang (berjalan hingga berakhirnya pemerintahan orde baru 1998)
Demokrasi menjadi gagasan yang berasal dari masa Yunani kuno. Sistem demokrasi
yang diterapkan tersebut terdapat di kota Yunani pada abad ke-6 dan ke-3 SM, serta
merupakan sistem demokrasi langsung.
Sistem demokrasi langsung ini dilakukan oleh pemerintah yang membuat keputusan
politik dan dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara. Demokrasi Yunani
hilang saat memasuki abad pertengahan karena adanya struktur sosial feodal yang
dikuasai oleh Paus.
Tahun 1215 dibuatlah Magna Charta (piagam besar) yang merupakan semi kontrak
beberapa bangsawan untuk membuat seorang raja menjamin beberapa hak privileges dari
bawahannya sebagai imbalan. Magna Charta dianggap sebagai tonggak perkembangan
demokrasi.
Pada masa Aufklarung muncul filsuf John Locke dari Inggris yang mencetuskan hak
politik mencakup hak atas hidup, kebebasan, dan kepemilikan. Sedangkan Montesquieu
dari Prancis menyusun sistem politik dengan istilah Trias Politika.
Sehingga pada akhir abad ke-19 gagasan mengenai demokrasi mendapat wujud konkret
sebagai sistem politik dan mendasarkan diri atas kemerdekaan individu, kesamaan hak,
dan hak pilih warga negara.
C. Macam-Macam Demokrasi
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada
legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak
kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.
Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat
kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang
lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).
2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah
yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen.
Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili
suara mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di
seluruh dunia.
Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat di
negara bagian, tapi juga minoritas.
Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat
menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia.
Demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan
musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga
Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang
memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia yang telah
membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta etika yang telah
melahirkannya.
5. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab kepada
legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.
Pada buku yang berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah
Nuraini Siregar ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem
demokrasi presidensial Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.
6. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham
memberikan kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai demkorasi
yang mengutamakan memberikan perlindungan hak individu dari kuasa pemerintah dengan
catatan sesuai hukum konstitusional.
Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan akan
diambil melalui keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang telah
dibuat tidak melanggar hak-hak dari setiap individu.
Prinsip-Prinsip Demokrasi
Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama,
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain
sesuai ketentuan undang-undang.
Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan
untuk berserikat atau membentuk organisasi.
Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia
dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus
memenuhi kewajibannya.
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan
pihak lain termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi
yang mutlak diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan baik.
Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan
memberlakukan hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat.
Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang
sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada
dan menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki
wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi.
Pers yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi
serta memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah dalam pembuatan
kebijakan publik.
Di sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat
pemerintah. Melalui pers diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara
pemerintah masyarakat.
nilai demokrasi
2.Kesetaraan: Nilai ini menegaskan bahwa semua individu memiliki nilai yang sama
di mata hukum dan memiliki hak yang sama untuk diakui dan dihormati.
5. Partisipasi: Nilai ini menekankan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam proses
politik, termasuk pemilihan umum, diskusi publik, dan kegiatan politik lainnya.