Anda di halaman 1dari 8

DEMOKRASI DI INDONESIA

TUGAS ESSAI
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu:
Drs. Agung Purwanto, M.Si.

Disusun Oleh:

Nama. : Frendy Wahyu Hermawan


NIM. : 221910201002
Prodi. : S1-Teknik Elektro

KELAS 13 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara


sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah
prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif,
yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling
lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga
negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks
and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga- lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR,
untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di
bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang
wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen)
dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum
dan peraturan.
Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting,
misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum.
Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun
oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum.
Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak
pilih).
Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan
memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti
yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara
langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan
rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak
kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu
pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama
dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan
sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa
pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa
hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara
demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur
tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal,
narapidana atau bekas narapidana).
1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya permasalahan yang akan dibahas ini, terdapat beberapa rumusan
masalah pada paper ini yang berkaitan dengan apa yang akan ditulis dan dijelaskan
dengan sebuah judul “DEMOKRASI DI INDONESIA” Adapun rumusan masalah
yaitu :
1.2.1 Apa pengertian dari demokrasi ?
1.2.2 Bagaimana sejarah demokrasi di Indonesia ?
1.2.3 Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penuisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian demokrasi.


1.3.2 Untuk mengetahui sejarah demokrasi di indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi diindonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi


Kata demokrasi berasal dari dna kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyar dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu
politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai inriikator
perkembangan politik suatu negara.

Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut:

• Menimit Abraham Lincoln :

Demokrasi adalah penierintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat

Government of the people, by the people, and for the people j.

• Menunit C.F- Strong :

Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik
ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas

• Menimit lnternasional Gornrnision of Jurits:

Demokrasi adalah suatu hentuk pemerintahan oleh rakyar riimana kekuasaan tertinggi
ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang
mereka pilib dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, ymg di utamakan dalam
pemerintahan demokrasi adalah rakyat.

• Menunit Joseph A. Shumpter

Demokrasi merupakan suatu peiencanaan institusional untuk mencapai keputusan


politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
pezjuangan kompetitif atas suara rakyat.

• Menunit Sidney Hook:


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintahan
yang penfing secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa, hakikat demokrasi dalam
sisitem peinerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tanagan
rakyat, baikdalam pemeritahan maupun dalam penyelenggaraan Negara, yang

mencangkup tiga hal: pertama, pemerintah dari rakyat (8overnment of the people)
kedua, pemerintah oleh rakyat Government by people) ketiga, pemerintahan untuk
iakyat Government by people).

2.2 Sejarah Demokrasi Diindonesia

Sejarah demokrasi di Indonesia terbagi ke dalam berbagai fase. Setiap fase


berlangsung dari periode tertentu ke periode lainnya. Secara garis besar, sejarah singkat
demokrasi Indonesia terbagi ke dalam tiga fase utama. Masing-masing adalah masa
demokrasi parlementer, masa demokrasi terpimpin dan fase demokrasi Pancasila.

Setiap fase demokrasi yang berlangsung di negara kita tersebut memiliki ciri khas
dan karakteristik. Negara Indonesia yang merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945
tentunya sudah cukup lama perjalanan yang telah dilaluinya. Tentu saja, pergolakan
politik dan sistem demokrasi pun berjalan secara dinamis. Yang patut membanggakan,
para Founding Father tanah air kita yang telah merintis dalam proses pembangunan
sistem demokrasi di Indonesia.

Pengertian demokrasi secara singkat adalah suatu pemerintahan yang berasal dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Para wakil rakyat yang duduk dalam parlemen
adalah pilihan rakyat. Demokrasi menjadi sistem pemerintahan yang paling tepat bagi
negara Indonesia. Namun dalam penerapan demokrasi di negara kita tidak selamanya
berjalan mulus.

Pada tahun 1945 sampai tahun 1959, Indonesia menganut demokrasi parlementer.
Yang ditandai dengan bermunculan partai-partai politik baru dan mengusung konsep
parlemen. Yang menjadi kekurangan demokrasi parlementer adalah rawan terjadinya
dominasi Dewan Perwakilan Rakyat dan partai politik dalam perpolitikan di tanah air.
Yang membuat mudahnya persatuan bangsa Indonesia tercerai berai.
2.3 Pelaksanaan Demokrasi Diindonesia

1. Demokrasi Parlementer (1945 - 1959)

Demokrasi parlementer ini dimulai ketika Indonesia resmi menjadi negara yang
merdeka hingga berakhir di tahun 1959. Demokrasi parlementer adalah sistem
demokrasi yang menempatkan parlemen sebagai bagian fundamental di
pemerintahan.Akan tetapi, konsep demokrasi ini dianggap kurang cocok untuk
Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikkan demokrasi model
barat ini telah memberi peluang sangat besar kepada partai-partai politik
mendominasi kehidupan sosial politik.

Pada masa ini pula digelar Pemilu pertama pada 1955. Pemilu 1955 mendapat
pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini diikuti
oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon
perorangan.

Beberapa hal yang menarik dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran
berkompetisi secara sehat. Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah
perdana menteri dan menteri yang sedang memerintah, mereka tidak menggunakan
fasilitas negara dan otoritasnya kepada pejabat bawahan untuk menggiring pemilih
yang menguntungkan partainya.

2. Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)

Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan, di mana segala kebijakan


atau keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu
pemimpin pemerintahan.

Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun 1959 ketika Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ciri yang paling khas dari konsep
demokrasi terpimpin adalah kehadiran peran dan campur tangan presiden selaku
pemimpin tertinggi demokrasi dan revolusi yakni Presiden Sukarno.

Di lain sisi, demokrasi terpimpin juga terlihat dari pengaruh komunis dan
peranan tentara (ABRI) di politik Indonesia.

Pada masa demokrasi terpimpin banyak terjadi penyelewengan terhadap


Pancasila dan UUD 1945, seperti:
 Pembentukan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom)
 Tap MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai
presiden seumur hidup
 Pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden
 Pengangkatan ketua DPR Gotong Royong/MPRS menjadi menteri negara oleh
presiden
 GBHN yang bersumber pada pidato presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang
berjudul 'Penemuan Kembali Revolusi Kita' ditetapkan oleh DPA bukan MPRS

3. Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965 - 1998)

Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian pemimpin
dari Soekarno menuju Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan istilah
Demokrasi Pancasila yang menjadikan Pancasila sebagai landasan demokrasi.

Akan tetapi, rezim yang berkuasa selama 32 tahun juga dihantui dengan
beberapa penyimpangan, seperti:

 Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adil


 Penegakan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
 Kekuasaan kehakiman (Yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim
adalah anggota PNS Departemen kehakiman
 Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
 Sistem kepartaian yang otonom dan berat sebelah
 Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN)

4. Demokrasi Reformasi (1998 - sekarang)

Berakhirnya rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun melahirkan


demokrasi baru yang dikenal dengan istilah era reformasi. Era reformasi adalah fase
demokrasi yang kembali ke prinsip dasar demokrasi, seperti:

 Adanya Pemilu secara langsung


 Kebebasan Pers
 Desentralisasi
 Hak-hak dasar warga negara lebih terjamin
 Rekrutmen politik yang inklusif
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan
rakyat dan diwujudkan melalui pemilihan umum secara bebas dan adil. Dalam sistem
demokrasi, setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam mengeluarkan suara dan
memiliki akses yang sama terhadap informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang tepat.

Namun, demokrasi tidak sempurna dan masih menghadapi banyak tantangan, seperti
korupsi, polarisasi politik, penyuapan terhadap pemilik hak suara dan ketidaksetaraan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya terus-menerus untuk meningkatkan sistem
demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai