Anda di halaman 1dari 17

Paham demokrasi

“PAHAM DEMOKRASI”
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif).
Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu terhadap Negara-negara Jerman,
Italia & Jepang pada Perang Dunia II (1945), dan disusul kemudian dengan keruntuhan Uni
Soviet yang berlandasan paham Komunisme di akhir Abad XX , maka paham Demokrasi
paham yang mendominasi tata kehidupan umat manusia di dunia dewasa ini.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya
A)    Pengertian Paham Demokrasi
Secara etimologi pengertian demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos”
yang artinya rakyat dan“kratos/kratein” artinya kekuasaan/ berkuasa. Jadi, demokrasi berarti
pemerintahan “dari rakyat untuk rakyat”. Prinsip-prinsip yang mendasari ide demokrasi
adalah konstitusionalisme, kedaulatan rakyat, aparat yang bertanggungjawab, jaminan
kewajiban sipil, pemerintah berdasarkan undang-undang, dan asas mayoritas. Dalam hal ini
demokrasi berasal daripengertian bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat. Maksudnya
kekuasaan yang baik adalah kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
Demokrasi bukan ideologi politik yang digunakan demikepentingan sekelompok kecil
masyarakat (seperti dalam ide liberalisme klasik) atau untuk kepentingan partai (seperti
dalam ideologi komunisme), melainkan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat, yang
diatur secara tertib oleh pemerintah yang terbentuk atas suara mayoritas.
Demokrasi sudah ada pada jaman Yunani kuno, yang dikenal dengan demokrasi
langsung, dimana rakyat seluruhnya bisa langsung atau memutuskan suatu perkara. Hal ini
dimungkinkan karena saat itu di Yunani masih berbentuk negara-kota (polis) yang
penduduknya sekitar 30 orang per polis. Pada Revolusi Amerika tahun 1776 dalam
Declaration of Independence, menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa
persetujuan rakyat. Saat ini demokrasi digunakan sebagai dasar dalam system pemerintahan
di banyak negara, termasuk Indonesia.
Sejarah demokrasi berasal darisistem yang berlaku di negara-negara kota (city state)
Yunani Kuno pada abad ke6 sampai dengan ke 3 sebelum masehi. Waktu itu demokrasi yang
dilaksanakanadalah demokrasi langsung yaitu suatu bentuk pemerintahan dimana hak
untukmembuat keputusan politik dan dijalankan secara langsung oleh seluruh
warganegaranya yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas hal tersebutdimungkinkan
karena negara kota mempunyai wilayah yang relatif sempit danjumlah penduduk tidak
banyak (kurang lebih 300 ribu jiwa). Sedangkan waktu itutidak semua penduduk mempunyai
hak :
a.       bersifat langsung dari demokrasi Yunani Kuno dapat diselenggarakan secara efektif karena
berlangsung dalam kondisi sederhana, wilayahnya terbatas serta jumlah penduduknya sedikit
(kurang lebih 300 ribu jiwa dalam satu kota). Ketentuan demokrasi yang hanya berlaku untuk
warga negara resmi.
b.      Hanya bagian kecil dari penduduk. Gagasan demokrasi Yunani hilang daridunia Barat ketika
Romawi Barat dikalahkakn oleh suku German. Dan Eropa Baratmemasukkan Abad
Pertengahan (AP). Abad pertengahan di Eropa Barat didirikan oleh struktur total yang feodal
(hubungan antara Vassal dan Lord). Kehidupan sosial dan spiritual dikuasai Paus dan
pejajabat agama lawuja.Kehidupan politiknya ditandai oleh perebutan kekuasaan antar
bangsawan.
Dari sudut perkembangan demokrasi AP menghasilkan dokumen penting yaitu
MagnaCharta 1215. Ia semacam contoh antara bangsawan Inggris dengan Rajanya yatu
John.Untuk pertama kali seorang raja berkuasa mengikatkan diri untuk mengakui
danmenjamin beberapa hak bawahannya.
B)    Pemikir-Pemikir Yang Mendukung Berkembangnya Demokrasi.
pemikir-pemikir yang mendukung berkembangnya demokrasi antara lain:
a.      John Locke dari Inggris(1632-1704) dan Mostesquieu dari Perancis (1689-1755). Menurut
Locke hak-hak politikmencakup atas hidup, hak atas kebebasan dan hak untuk mempunyai
milik (life,liberty and property).
Montesquieu, menyusun suatu sistemyang dapat menjamin hak-hak politik dengan
pembatasan kekuasaan yang dikenaldengan Trias Politica. Trias Politica menganjurkan
pemisahan kekuasaan, bukan pembagian kekuasaan. Ketiganya terpisah agar tidakada
penyalahgunaan wewenang. Dalam perkembangannya konsep pemisahan kekuasaan sulit
dilaksanakan, maka diusulkan perlu meyakini adanya keterkaitan antara tiga lembaga yaitu
eksekutif, yudikatif dan legislatif.
C)    Pengaruh Paham Demokrasi Terhadap Kehidupan Masyarakat.
Pengaruh paham demokrasi terhadap kehidupan masyarakat cukup besar, contohnya:
b.      perubahan sistem pemerintahan di Perancis melalui revolusi.
c.       revolusi kemerdekaan Amerika Serikat (membebaskan diri dari dominasi Inggris).
Saat ini demokrasi telah digunakansebagai dasar dalam sistem pemerintahan di
berbagai negara, termasuk denganIndonesia. Di Indonesia istilah demokrasi ada kalanya
digandengkan dengan kata Liberal, Terpimpin dan Pancasila.

D)    Macam-Macam Demokrasi Di Dunia.


Tidak semua negara menerapkan demokrasi yang sama, karena masingmasing negara
mengadopsi aliran-aliran sistem pemerintahan lain dan unsur latarbelakang masyarakatnya,
untuk dipadukan dengan sistem pemerintahan demokrasi. Seperti halnya di Indonesia
terdapat beberapa istilah demokrasi yang pernah diterapkan, antara lain Demokrasi Liberal
atau Parlementer, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila.
Pada awal perkembangannya, paham demokrasi telah meliputi beberapa asas dan nilai
yang diwariskan kepada masyarakat dari masa yang lampau. Nilai-nilai tersebut berupa
gagasan mengenai demokrasi dari kebudayaan Yunani Kuno dan gagasan kebebasan
beragama yang dihasilkan oleh aliran reformasi yang berkembang di negara-negara Barat.
Sistem demokrasi yang diterapkan di Yunani Kuno pada abad ke-6 sampai ke-3 sebelum
masehi merupakan jenis demokrasi langsung. Demokrasi langsung adalah suatu bentuk
pelaksanaan pemilihan pemerintahan secara langsung oleh seluruh warga negara. Kondisi
tersebut dapat berjalan karena praktek demokrasi berada dalam suasana yang sederhana, yaitu
dengan luas wilayah negara kota yang terbatas dan dengan jumlah penduduk yang sedikit.
Pada jaman modern sekarang ini, pelaksanaan demokrasi tidak lagi bersifat demokrasi
langsung namun bersifat demokrasi perwakilan. Hal itu terjadi mengingat bahwa pada jaman
sekarang wilayah negara tidak seperti bentuk negara kota pada jaman Yunani Kuno. Selain
itu, jumlah penduduk setiap negara juga sangat banyak dan mereka memiliki beragam
kepentingan.
Dalam bentuk yang sederhana, pelaksanaan demokrasi langsung dapat kita lihat
dalam masyarakat Indonesia, misalnya dalam pemilihan kepala desa. Rakyat dapat langsung
memilih kepala desanya dengan cara yang sangat sederhana.
Secara resmi, demokrasi sudah dijadikan dasar bagi kebanyakan pemerintahan
negara-negara di dunia. Namun dalam perwujudannya, terdapat bermacam-macam jenis
demokrasi menurut kondisi dalam negeri negara yang bersangkutan. Jenis-jenis demokrasi
yang ada di dunia saat ini adalah:
a.       Demokrasi Presidentil.
Demokrasi presidetil disebut juga sebagai demokrasi presidensial. Dalam demokrasi
presidensial, orang-orang yang menjalankan pemerintahan (para menteri dalam susunan
kabinet presidensial) bertanggungjawab kepada presiden karena yang memilih menteri-
menteri itu adalah presiden.
Negara yang menganut sistem demokrasi presidensial antara lain negara Pakistan pada
masa pemerintahan Presiden Ayub Khan tahun 1960. Negara Indonesia sejak tahun 1966
hingga sekarang juga menjalankan demokrasi presidentil.
b.      Demokrasi Parlementer.
Adalah paham demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari
padabadan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.Perdana
menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikanoleh parlemen. Dalam
demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepalanegara.
Dalam demokrasi parlementer, orang-orang yang menjalankan pemerintahan (eksekutif)
bertanggungjawab kepada parlemen dan kekuasaan legislatif (DPR) berada di atas kekuasaan
eksekutif. Para menteri kabinet bertanggungjawab kepada badan legislatif. Kabinet harus
mendapat kepercayaan dari DPR dan DPR dapat memberikan mosi tidak percaya kepada
kabinet.
Negara yang menjalankan demokrasi parlementer dalam pemerintahan mereka antara lain
Belgia, Belanda, Perancis dan Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (tahun 1950 sampai
1959).
c.       Demokrasi Dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan.
Sistem demokrasi dengan pemisahan kekuasaan hampir sepenuhnya diterapkan di negara
Amerika Serikat. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang
oleh Presiden, sedangkan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung. Masing-
masing badan berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain. Kekuasaan yang diberikan pada
setiap badan dibatasi untuk mencegah penumpukan kekuasaan. Antar lembaga negara bekerja
dengan saling mengawasi sehingga terjadi keseimbangan diantara lembaga legislatif,
eksekutif dan yudikatif.
d.      Demokrasi Melalui Referendum Dan Inisiatif Rakyat.
Referendum adalah pemungutan suara rakyat mengenai suatu rencana pemberlakukan
undang-undang. Sistem demokrasi melalui referendum ini berlaku di negara Swiss. Setiap
wilayah administratif di Swiss disebut sebagai kanton. Kanton-kanton tersebut berbentuk
republik yang masing-masing kanton memiliki kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Dalam praktek demokrasi di negara Swiss, tugas legislatif berada di bawah pengawasan
rakyat. Pengawasan oleh rakyat dilakukan melalui referendum. Referendum dibagi menjadi
dua, yaitu referendum obligator dan referendum fakultatif.
Referendum obligator atau referendum wajib adalah pemungutan suara rakyat yang wajib
dilakukan untuk suatu rencana undang-undang dasar negara bagian atau undang-undang lain
yang dianggap penting. Sedangkan referendum fakultatif adalah pemungutan suara rakyat
mengenai rencana undang-undang yang tidak diharuskan, kecuali jika pada masa tertentu
setelah rencana undang-undang itu diumumkan sejumlah rakyat meminta diadakan
referendum.
Yang paling mencolok dari sistem demokrasi melalui referendum adalah pengawasan
dilakukan oleh rakyat dengan cara referendum. Sistem referendum menunjukkansuatu sistem
pengawasan langsung oleh rakyat. Ada 2 cara referendum, yaitu referendum obligator dan
fakultatif.
Referendum obligator atau wajib lebih menekankan pada pemungutan suararakyat
yang wajib dilakukan dalam merencanakan pembentukan UUD negara,sedangkan
referendum fakultatif, menenkankan pada pungutan suara tentangrencana undang-undang
yang sifatnya tidak wajib.
A. PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi adalah Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan

hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan. Demokrasi mengandung

pengertian secara tidak langsung bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu

negara. Sering juga kita dengar slogan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Oleh

Abraham Lincoln) yang melambangkan suatu sistem demokrasi.

Kata Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat, dan “Kratei”

yang berarti pemerintah. Nah dengan demikian kita dapat mengartikan, demokrasi adalah

Sistem pemerintahan yang kekuasaan tertingginya dipegang oleh rakyat.

Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli :

Aristoteles, Demokrasi adalah suatu kebebasan, yang artinya kebebasan setiap warga negara

dapat berbagi kekuasan, Aristoteles mengutarakan bahwa setiap warga negara itu setara

dalam jumlah, yaitu satu individu, dalam demokrasi tidak ada penilaian terhadap tingginya

nilai individu tersebut, setiap warga negara sama.

Abraham Lincoln, Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk

rakyat.

Sidney Hook, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan penting dalam suatu

pemerintah yang baik secara langsung maupun tidak langsung didasarkan oleh kepentingan

mayoritas dengan berdasarkan hak yang diberikan kepada rakyat biasa.

Samuel Huntington, Demokrasi ada jika setiap pemegang kekuasaan dalam suatu negara

dipilih secara umum, adil, dan jujur, para peserta boleh bersaing secara bersih, dan semua

masyarakat memiliki hak setara dalam pemilihan.


B. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

 Prinsip terpenting demokrasi ada tiga, yaitu :


 Persamaan Diantara Warga Negara, Setiap warga negara memiliki kesetaraan dalam
praktik politik
 Keterlibatan Warga Negara dalam Mengambil Keputusan Politik
 Kebebasan diakui dan dipakai juga diterima oleh warga negara

C. CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRASI

Adapun ciri yang menggambarkan suatu pemerintahan didasarkan atas sistem demokrasi

adalah sebagai berikut :

 Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak.


 Ciri Konstitusional, yaitu hal yang berkaitan dengan kepentingan, kehendak, ataupun
kekuasaan rakyat dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut.
 Ciri Perwakilan, yaitu dalam mengatur negaranya, kedaulatan rakyat diwakilkan oleh
beberapa orang yang telah dipilih oleh rakyat itu sendiri.
 Ciri Pemilihan Umum, yaitu suatu kegiatan politik yang dilakukan untuk memilih
pihak dalam permerintahan.
 Ciri Kepartaian, yaitu partai menjadi sarana / media untuk menjadi bagian dalam
pelaksaan sistem demokrasi.
 Ciri Kekuasaan, adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan.
 Ciri Tanggung Jawab, adanya tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih untuk
ikut dalam pelaksaan suatu sistem demokrasi.

D. MACAM-MACAM DEMOKRASI

Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat banyak macamnya. Jadi

saya akan menyampaikan berdasarkan kategori tertentu dalam pembagian demokrasi ini.

1. Berdasarkan penyaluran kehendak rakyat :

 Demokrasi Langsung (Direct Democracy) adalah demokrasi yang secara langsung


melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan suatu negara. Pada demokrasi
langsung, rakyat berpartisipasi dalam pemilihan umum dan menyampaikan
kehendaknya secara langsung.
 Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy) adalah demokrasi yang
melibatkan seluruh rakyat dalam pengambilan suatu keputusan negara secara tidak
langsung, artinya rakyat mengirimkan wakil yang telah dipercaya untuk
menyampaikan kehendak mereka. Jadi disini wakil rakyat yang terlibat secara
langsung menjadi perantara seluruh rakyat.
2. Berdasarkan Fokus Perhatiannya :

 Demokrasi Formal adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang politik
tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
 Demokrasi Material adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang
ekonomi tanpa mengurangi kesenjangan politik.
 Demokrasi Gabungan adalah demokrasi yang fokus perhatiannya sama besar
terhadap bidang politik dan ekonomi, indonesia menganut sistem demokrasi gabungan
ini.

3. Berdasarkan Prinsip Ideologi

 Demokrasi Liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak individu suatu warga
negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Pemerintah tidak
banyak ikut campur dalam kehidupan bermasyarakat, yang artinya kekuasaan
pemerintah terbatas. Demokrasi Liberal disebut juga demokrasi konstitusi yang
kekuasaanya hanya dibatasi oleh konstitusi.
 Demokrasi Komunis, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak pemerintah dalam
suatu negara, artinya pemerintah memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Demokrasi
komunis dapat dikatakan kebalikan dari demokrasi liberal. Kekuasaan tertinggi
dipegang oleh penguasa tertinggi, kekuasaan pemerintah tidak terbatas. Kekuasaan
pemerintah tidak dibatasi dan bersifat totaliter, sehingga hak individu tidak
berpengaruh terhadap kehendak pemerintah.
 Demokrasi Pancasila, Demokrasi inilah yang dianut indonesia, yaitu demokrasi
berdasar kepada pancasila.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEMOKRASI

Kelebihan Demokrasi antara lain :

 Pemegang Kekuasaan dipilih berdasarkan keinginan rakyat


 Mencegah terjadinya monopoli kekuasaan
 Kesetaraan hak membuat setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam sistem
politik

Kekurangan Demokrasi :

 Kepercayaan rakyat mudah digoyangkan oleh pengaruh media


 Kesetaraan hak dianggap tak wajar karena oleh beberapa ahli, karena pengetahuan
politik setiap orang tidak sama
 Fokus pemerintah yang sedang menjabat akan berkurang saat menjelang pemilihan
umum berikutnya
MACAM-MACAM DEMOKRASI DI INDONESIA
Posted on May 19, 2013 by Anis Pujiati

Pengertian dan pelaksanaan demokrasi di setiap negara berbeda, hal ini ditentukan oleh
sejarah, budaya dan pandangan hidup, dan dasar negara serta tujuan negara tersebut. Sesuai
dengan pandangan hidup dan dasar negara, pelaksanaan demokrasi di Indonesia mengacu
pada landasan idiil dan landasan kkonstitusional UUD 1945. Dasar demokrasi Indonesia
adalah kedaulatan rakyat seperti yang yang tercantum dalam pokok pikiran ketiga pembukaan
UUD 1945 : “ Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasar kerakyatan,
permusyawaratan/perwakilan”. Pelaksanaannya didasarkan pada UUD 1945 Pasal 1 ayat (2)
“Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”.

1.DEMOKRASI LIBERAL

Pada tanggal 14 November 1945, pemerintah RI mengeluarkan maklumat yang berisi


perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem parlementer dengan sistem
demokrasi liberal, kekuasaan ditujukan untuk kepentingan individu atau golongan. Dengan
sistem kabinet parlementer, menteri-menteri bertanggung jawab kepada DPR. Kebijaksanaan
pemerintah harus disesuaikan dengan mayoritas DPR, sebab kalau tidak sesuai kabinet dapat
dijatuhkan oleh DPR melalui mosi tidak percaya. Selain itu, karena kemerdekaan
mengeluarkan pendapat ditafsirkan sebagai sikap sebebas-bebasnya, kritik yang selalu
dilancarkan kaum oposisi bukan membangun melainkan menyerang pemerintah. Oleh karena
itu, pemerintah tidak stabil.

Keluarnya Maklumat Pemerintah 3 November 1945 memberi peluang yang seluas-luasnya


terhadap warga negara untuk berserikat dan berkumpul, sehingga dalam waktu singkat
bermuncullah partai- partai politik bagai jamur di musim penghujan.

Keanggotaan badan konstituante yang dipilih dalam pemilu 1955, membagi aspirasi politik
dalam dua kelompok, yakni golongan nasionalis dan agama. Karena perbedaan di antara
mereka tidak dapat diatasi dan tidak menemukan titik terang dalam hasil pemungutan suara
dalam siding konstituante, maka Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
1945 untuk menyelamatkan negara dan kemudian menjadi sumber hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

Dampak negatif diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.
Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 45 yang harusnya
menjadi dasar hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya

menjadi slogan-slogan kosong belaka. Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden,
MPR,dan lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan
berlanjut sampai Orde Baru. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik.
Sejak Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang disegani. Hal
itu semakin terlihat pada masa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang.

 
BAB III

PEMBAHASAN

A. Demokrasi Di Indonesia Saat Ini

Demokrasi Indonesia pasca kolonial, kita mendapati peran demokrasi yang makin luas.
Di zaman Soekarno, kita mengenal beberapa model demokrasi. Partai-partai
Nasionalis, Komunis bahkan Islamis hampir semua mengatakan bahwa demokrasi itu
adalah sesuatu yang ideal. Bahkan bagi mereka, demokrasi bukan hanya merupakan
sarana, tetapi demokrasi akan mencapai sesuatu yang ideal. Bebas dari penjajahan dan
mencapai kemerdekaan adalah tujuan saat itu, yaitu mencapai sebuah demokrasi. Oleh
karena itu, orang makin menyukai demokrasi.

Demokrasi yang berjalan di Indonesia saat ini dapat dikatakan  adalah Demokrasi
Liberal. Dalam sistem Pemilu mengindikasi sistem demokrasi liberal di Indonesia
antara lain sebagai berikut:

1.      Pemilu multi partai yang diikuti oleh sangat banyak partai. Paling sedikit sejak
reformasi, Pemilu diikuti oleh 24 partai (Pemilu 2004), paling banyak 48 Partai (Pemilu
1999). Pemilu bebas berdiri sesuka hati, asal memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
KPU. Kalau semua partai diijinkan ikut Pemilu, bisa muncul ratusan sampai ribuan
partai.

2.      Pemilu selain memilih anggota dewan (DPR/DPRD), juga memilih anggota DPD
(senat). Selain anggota DPD ini nyaris tidak ada guna dan kerjanya, hal itu juga
mencontoh sistem di Amerika yang mengenal kedudukan para anggota senat (senator).

3.      Pemilihan Presiden secara langsung sejak 2004. Bukan hanya sosok presiden,
tetapi juga wakil presidennya. Untuk Pilpres ini, mekanisme nyaris serupa dengan
pemilu partai, hanya obyek yang dipilih berupa pasangan calon. Kadang, kalau dalam
sekali Pilpres tidak diperoleh pemenang mutlak, dilakukan pemilu putaran kedua,
untuk mendapatkan legitimasi suara yang kuat.

4.      Pemilihan pejabat-pejabat birokrasi secara langsung (Pilkada), yaitu pilkada


gubernur, walikota, dan bupati. Lagi-lagi polanya persis seperti pemilu Partai atau
pemilu Presiden. Hanya sosok yang dipilih dan level jabatannya berbeda. Disana ada
penjaringan calon, kampanye, proses pemilihan, dsb.

5.      Adanya badan khusus penyelenggara Pemilu, yaitu KPU sebagai panitia, dan
Panwaslu sebagai pengawas proses pemilu. Belum lagi tim pengamat independen yang
dibentuk secara swadaya. Disini dibutuhkan birokrasi tersendiri untuk
menyelenggarakan Pemilu, meskipun pada dasarnya birokrasi itu masih bergantung
kepada Pemerintah juga.

6.      Adanya lembaga surve, lembaga pooling, lembaga riset, dll. yang aktif melakukan
riset seputar perilaku pemilih atau calon pemilih dalam Pemilu. Termasuk adanya
media-media yang aktif melakukan pemantauan proses pemilu, pra pelaksanaan, saat
pelaksanaan, maupun paca pelaksanaan.
7.      Demokrasi di Indonesia amat sangat membutuhkan modal (duit). Banyak sekali
biaya yang dibutuhkan untuk memenangkan Pemilu. Konsekuensinya, pihak-pihak
yang berkantong tebal, mereka lebih berpeluang memenangkan Pemilu, daripada
orang-orang idealis, tetapi miskin harta.Akhirnya, hitam-putihnya politik tergantung
kepada tebal-tipisnya kantong para politisi.

Semua ini dan indikasi-indikasi lainnya telah terlembagakan secara kuat dengan
payung UU Politik yang direvisi setiap 5 tahunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sistem demikian telah menjadi realitas politik legal dan memiliki posisi sangat kuat
dalam kehidupan politik nasional.

Pesta demokrasi yang kita gelar setiap 5 tahun ini haruslah memiliki visi kedepan yang
jelas untuk membawa perubahan yang fundamental bagi bangsa Indonesia yang kita
cintai ini, baik dari segi perekonomian, pertahanan, dan persaiangan tingkat global.
Oleh karena itu, sinkronisasi antara demokrasi dengan pembangunan nasional
haruslah sejalan bukan malah sebaliknya demokrasi yang ditegakkan hanya
merupakan untuk pemenuhan  kepentingan partai dan sekelompok tertentu saja.

Jadi, demokrasi yang kita terapkan sekarang haruslah mengacu pada sendi-sendi
bangsa Indonesia yang berdasarkan filsafah bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945.

A. Kesimpulan

Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita
memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga,
masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum
membudanyakannya. Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.
Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi
telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain,
demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh
kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.Namun, itu belum terjadi. Di media massa
kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar
nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang
menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan,
partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk
merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan
dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahaan politik yang kekuasaan pemerintahaannya
berasal dari rakyat, baik secara langsung ataupun melalui perwakilan. Jadi maksud dari
demokrasi itu adalah suatu proses pemungutan suara yang dimana semua warga negaranya
mempunyai hak dan nilai yang sama untuk memilih pemimpinnya agar negaranya dapat
dipimpin atau berjalan dengan baik. Indonesia memang sudah cukup lama menganut sistem
demokrasi, Namun apakah demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik saat ini?
Dengan keadaan Indonesia saat ini masih jauh dikatakan bahwa Indonesia sudah jauh lebih
baik justru sebaliknya, Indonesia terus mengalami kemunduran dan masih jauh dari sempurna
dalam bidang politik, ekonomi dan sebagainya. Indonesia memang masih mempunyai
segudang masalah, masalah yang di hadapi di Indonesia memang berat tapi jika ketidak ada
ketegasan dari pemerintah akan membuat masalah-masalah yang ada akan semakin sulit dan
kepercayaan masyarakat pada kinerja dan efektivitas pemerintahan akan semakin berkurang.
Dengan begitu pada akhirnya pemerintahan tidak akan memiliki legitimasi. Contohnya saja
banyak pemimpin dan politisi seringkali melupakan kewajibannya untuk memimpin negara
dengan baik dan memakmurkan rakyatnya, mereka lebih mementingkan dirinya sendiri akan
kekuasaan dan keserakahan yang akhirnya membuat mereka nekat untuk menjadi seorang
koruptor akibatnya banyak nasib rakyat yang harus di korbankan dari rakyat miskin menjadi
semakin miskin dan pejabat yang kaya semakin berlimpah ruah hartanya. Dengan ketidak
adilan dan ketidak tegasan seperti ini dari pemerintah membuat rakyat bertindak sendiri
dengan berdemonstrasi menuntut keadilan dan berbuat onar dengan bertindak kekerasan dan
merusak fasilitas umum karena kekecewaanya terhadap pemerintahan yang dijalankan di
Indonesia saat ini. hal yang diperlukan di Indonesia saat ini seharusnya ketegasan dari
pemerintah untuk menentukan sikap yang seharusnya dan menjalankan keadilan yang
sewajarnya. Maksudnya adalah jika pemerintah mau memperdulikan rakyat dan memiliki visi
dan misi yang jelas mengenai arah negara ini dalam menjalankan tugasnya dengan benar
untuk mensejahterakan rakyat dan bersikap adil menindak para pejabat yang koruptor di
hukum sesuai dengan UUD yang berlaku tanpa ada sogokan lagi dari seorang koruptor untuk
hakim pengadilan agar hukumanya diringankan, mungkin kepercayaan rakyat kepada
pemerintahan akan kembali lagi. Namun, sayangnya hal itu belum di tunjukan oleh
pemerintahan Indonesia dan kemungkinan runtuhnya demokrasi di Indonesia akan tetap ada.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rizki-astari/demokrasi-di-indonesia-saat-
ini_552c93ae6ea834d16f8b45a4
Macam-Macam Demokrasi
Dari ketika awal Indonesia merdeka sampai sekarang, Indonesia telah menganut beberapa
jenis sistem pemerintahan demokrasi, diantaranya:

1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi parlementer adalah sebuah sistem demokrasi yang pengawasannya dilakukan oleh
parlemen. Ciri utama negara yang menganut paham Demokrasi Parlementer adalah dengan
adanya parlementer dalam sistem pemerintahannya.Indonesia pernah mencobanya, pada saat
pertama merdeka sampai tahun 1957.  
Kekuasaan pemerintahan parlementer dipengaruhi oleh hubungan antara parlemen dan
pemerintah yang berkuasa. Di begara federal hubungan parlemen dan pemerintah memiliki
dua keistimewaan.
Pertama, kepala pemerintah dipilih oleh parlemen, tetapi bisa dicopot dari jabatannya oleh
mosi tidak percayayang dikeluarkan. Hal ini menyiratkan bahwa kekuasaan sebuah
pemerintah sangat bergantung pada kepercayaan parkemen. Kedua, sebagian besar dari
anggota pemerintahan yang ada merupakan anggota parlemen juga. Hal inilah yang
merupakan ciri khas sistem pemerintahan ini.

2. Demokrasi Terpimpin
Paham politik ini dicetus oleh Soekarno. Awalnya pada tahun 1957 saat pengunduran diri Ali
Sastroamidjojo sebagai ketua parlemen, Karena sudah tidak ada lagi parlemen, maka
demokrasi pemerintah kala itu hangus. Apalagi tak lama setelah pengunduran diri dari
perdana menteri, pada 5 Juli 19579 Presiden Soekarno membubarkan parlemen dan
mengeluarkan dekrit presiden.
Pada Masa demokrasi terpimpin, Soekarno menjadi kekuatan politik yang hampir tidak
tergoyahkan. Bahkan pada saat itu beliau mencalonkan untuk menjadi presiden seumur
hidup. Namun konsep ini di tentang oleh Hatta yang menganggap sistem pemerintahan ini
malah mengemlikan Indonesia ke negara feodal dan berpusat pada raja.

3. Demokrasi Liberal.
Demokrasi liberal adalah salah satu paham yang mendorong munculnya banyak parta politik.
Karena dalam  praktiknya, setiap masyarakat memiliki hak yang sama untuk berkecimpung
dalam pemerintahan. Dalam sistem politik ini, pemilu harus dilakukan secara bebas dan adil.
Selain itu, pemilihan kepala pemerintah harus kompetitif.
Demokrasi liberal mengharuskan  rakyat memiliki kesadaran politik.yang tinggi. Karena
banyaknya  paham politik dan kebebasan untuk memilih, maka rakyat harus bisa mencerna
dengan baik visi dan misi partai politik tersebut.
Masyarakat yang berhak mengikuti pemilu adalah masyarakat yang sudah dewasa. Semua
warga negara memiliki hak yang sama dalam memilih, tidak memandang laki-laki,
perempuan ataupun ras. Sampai saat ini Indonesia merupakan negara yang menerapkan
sistem politik demokrasi liberal.
No.4

Cara menyampaikan pendapat secara baik dan benar dimuka umum. Menyampaikan
pendapat secara langsung di muka umum harus mengikuti aturan-aturan yang sudah
ditentukan. Menyampaikan pendapat atau berorasi tanpa mengganggu dan merugikan orang
lain di sekitar kita, menyampaikan pendapat secara tertip, memiliki batas waktu dan harus
memiliki surat izin dari pihak yang berwajib untuk menyampaikan pendapat di muka umum,
jika kita sudah mengikuti semua aturan-aturan yang telah di tentukan maka kita sudah akan
dianggap sah dan bebas menyampaikan pendapat di muka umum dan tanpa gangguan dari
orang lain atau pihak mana pun karena, kita sudah dilindungi oleh undang-undang yang teah
di tentukan.
3. Jelaskan pendapat saudara tentang kultur (budaya) yang
demokratis dan struktur politik yang baik dari pengamatan saudara
mengenai demokrasi di indonesia dan kemukakan juga pendapat
para ahli !

Jawab:

Jelaskan

- Kultur budaya yang demokratis


- Struktur politik
- Kemukakan pendapat para ahli
A. Kesimpulan

Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya.
Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik dalam
keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita
belum membudanyakannya. Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah
daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai
demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan
kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari
kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.Namun, itu belum
terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan
pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai
kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan,
kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah
kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu
masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri,
nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.

Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahaan politik yang kekuasaan


pemerintahaannya berasal dari rakyat, baik secara langsung ataupun melalui
perwakilan. Jadi maksud dari demokrasi itu adalah suatu proses pemungutan suara
yang dimana semua warga negaranya mempunyai hak dan nilai yang sama untuk
memilih pemimpinnya agar negaranya dapat dipimpin atau berjalan dengan baik.
Indonesia memang sudah cukup lama menganut sistem demokrasi, Namun apakah
demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik saat ini? Dengan keadaan
Indonesia saat ini masih jauh dikatakan bahwa Indonesia sudah jauh lebih baik justru
sebaliknya, Indonesia terus mengalami kemunduran dan masih jauh dari sempurna
dalam bidang politik, ekonomi dan sebagainya. Indonesia memang masih mempunyai
segudang masalah, masalah yang di hadapi di Indonesia memang berat tapi jika
ketidak ada ketegasan dari pemerintah akan membuat masalah-masalah yang ada akan
semakin sulit dan kepercayaan masyarakat pada kinerja dan efektivitas pemerintahan
akan semakin berkurang. Dengan begitu pada akhirnya pemerintahan tidak akan
memiliki legitimasi. Contohnya saja banyak pemimpin dan politisi seringkali
melupakan kewajibannya untuk memimpin negara dengan baik dan memakmurkan
rakyatnya, mereka lebih mementingkan dirinya sendiri akan kekuasaan dan
keserakahan yang akhirnya membuat mereka nekat untuk menjadi seorang koruptor
akibatnya banyak nasib rakyat yang harus di korbankan dari rakyat miskin menjadi
semakin miskin dan pejabat yang kaya semakin berlimpah ruah hartanya. Dengan
ketidak adilan dan ketidak tegasan seperti ini dari pemerintah membuat rakyat
bertindak sendiri dengan berdemonstrasi menuntut keadilan dan berbuat onar dengan
bertindak kekerasan dan merusak fasilitas umum karena kekecewaanya terhadap
pemerintahan yang dijalankan di Indonesia saat ini. hal yang diperlukan di Indonesia
saat ini seharusnya ketegasan dari pemerintah untuk menentukan sikap yang
seharusnya dan menjalankan keadilan yang sewajarnya. Maksudnya adalah jika
pemerintah mau memperdulikan rakyat dan memiliki visi dan misi yang jelas
mengenai arah negara ini dalam menjalankan tugasnya dengan benar untuk
mensejahterakan rakyat dan bersikap adil menindak para pejabat yang koruptor di
hukum sesuai dengan UUD yang berlaku tanpa ada sogokan lagi dari seorang
koruptor untuk hakim pengadilan agar hukumanya diringankan, mungkin kepercayaan
rakyat kepada pemerintahan akan kembali lagi. Namun, sayangnya hal itu belum di
tunjukan oleh pemerintahan Indonesia dan kemungkinan runtuhnya demokrasi di
Indonesia akan tetap ada.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rizki-astari/demokrasi-di-indonesia-saat-
ini_552c93ae6ea834d16f8b45a4

Anda mungkin juga menyukai