Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA

“HAK - HAK AZASI MANUSIA DALAM UUD 1945”

Oleh :

NAMA : VICTORIA GAUWAN RANTETANA

NIM : 122190104

KELAS : D
A. Pengertian Hak - Hak Azasi
Hak - hak azasi manusia selalu berhubungan dengan kewajiban azasi manusia
karena untuk mendapatkan hak - hak azasi, maka manusia lebih dulu harus melakukan
kewajiban asazi.
Hak azasi adalah hak - hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya sejak lahir
yang sangat berkaitan dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Hak - hak
azasi (human rights) disebut juga sebagai hak - hak kemanusiaan. G. J. Wolhoff
mengatakan hak - hak azasi adalah sejumlah hak yang seakan - akan berakar dalam
tabiat setiap pribadi manusia, justru karena keanusiaannya yang tidak dapat dicabut
oleh siapapun juga karena jika dicabut akan hilang kemanusiaannya. Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa hak - hak azasi manusia ini merupakan hak kodrat
yang ada pada manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
hak azasi itu tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.
Kewajiban azasi ialah kewajiban dasar pokok yang harus dijalankan oleh manusia
dalam kehidupanbermasyarakat, seperti kewajiban taat pada peraturan perundang -
undangan, kewajiban untuk bekerja sehubungan dengan kelangsungan hidup manusia.

B. Sejarah Hak Azasi Manusia


Sejarah membuktikan bahwa kesadaran manusia terhadap hak - hak azasi
meningkat bila terjadi pelanggaran - pelanggaran kemanusiaan seperti adanya
perbudakan, penjajahan, dan ketidakadilan. Perjuangan atas pengakuan dan usaha
menegakkan hak - hak azasi manusia banyak dituangkan dalam berbagai konvensi,
konstitusi, perundang - undangan, teori, serta hasil - hasil pemikiran yang pernah
hadir di muka bumi ini.
Socrates dan Plato adalah filsuf yang merupakan pelopor dan peletak dasar
diakuinya hak - hak azasi manusia. Mereka mengajarkan kritik terhadap pemerintah
yang tidak berdasarkan kebijakan dalam menjalankan pemerintahan.
Setelah Perang Dunia II (1939-1945) yang memakan banyak korban pelanggaran
hak - hak azasi manusia, maka Franklin D. Roosevelt (Presiden AS ke-32)
mencetuskan “The Four Freedom” yaitu :
a). Freedom of Speech and Expression (kebebasan untuk berbicara dan menyatakan
pendapat)
b). Freedom of Religion (kebebasan untuk beragama)
c). Freedom from Fear (kebebasan dari ketakutan)
d). Freedom from Want (kebebasan dari kemiskinan).
Setelah Universal Declaration of Human Rights diterima PBB pada 10 Desember
1948 di Paris, kemudian diterima pula “Convenants of Human Rights” pada sidang
PBB tanggal 16 Desember 1966, maka sampai sekarang masalah hak azasi manusia
telah diakui dalam hukum internasional.
Hak hak azasi yang melekat pada manusia, yaitu :
a). Hak azasi pribadi, meliputi :
 hak akan kebebasan berpendapat
 hak akan kebebasan beragama
 hak akan kebebasan bergerak, dll.
b). Hak azasi ekonomi, meliputi :
 hak memiliki
 hak manfaathhh
 hak membeli
 hak menjual, dll.
c). Hak azasi sosial dan kebudayaan, meliputi
 hak mendapatkan pendidikan
 hak mengembangkan kebudayaan, dll.
d). Hak azasi keadilan, meliputi :
 hak mendapatkan keadilan
 hak mendapatkan peradilan
 hak mendapatkan perlindungan, dll.
e). Hak azasi politik, meliputi :
 hak untuk memilih
 hak untuk dipilih
 hak untuk berorganisasi atau berserikat, dll.

C. Hak - Hak Azasi Manusia di Indonesia


1. Hak - hak azasi dalam Undang - Undang Dasar 1945
Hak - hak azasi yang terdapat dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945
sangat dipengaruhi oleh hak - hak azasi manusiayag dimuat dalam Pembukaan
Konstitusi Perancis yang dikenal dengan nama “La Declaration des Droits
del’homme et du Citoyen” (Hak Azasi Manusia dan Warga Negara) yang
perbandangan bahwa hak - hak azasi manusia berpangkal pada titik keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
Pengakuan hak azasi manusia dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea I,
yang menunjukkan pengakuan hak azasi manusia yang berupa hak kebebasan atau
hak kemerdekaan dari segala bentuk penjajah atau penindasan oleh bangsa lain.
Pengakuan hak azasi manusia juga dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 pada
alinea II, yang menunjukkan adanya pengakuan atas hak azasi di bidang politik
berupa kedaulatan dan ekonomi, pada alinea III menunjukkan adanya pengakuan
bahwa kemerdekaan itu berkat anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, dan pada alinea
IV merumuskan dasar filsafat negara (pancasila) yang maknanya mengandung
pengakuan akan hak - hak azasi manusia.
Di dalam Batang Tubuh UUD 1945 termuat hak - hak azasi manusia / warga
negara. Hal ini diatur dalam beberapa pasal, antara lain :
a). Pasal 27
Hak jaminan dalam bidang hukum dan ekonomi

b). Pasal 28
Pasal ini memberikan jaminan dalam bidang politik berupa hak untuk
mengadakan perserikatan, berkumpul, dan menyatakan pendapat baik lisan maupun
tulisan.

Pasal 28 A
Pasal in memberikan jaminan akan hak hidup dan mempertahankan kehidupan.

Pasal 28 B
Pasal ini memberikan jaminan untuk mmbentuk keluarga, melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah, jaminan atas hak anak untuk hidup, tumbuh, dan
berkembang serta perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28 C
Pasal ini memberikan jaminan setiap orang untuk mengembangkan diri,
mendapat pendidikan, memperoleh manfaat dari iptek, seni, dan budaya, serta hak
kolektif dalam bermasyarakat.

Pasal 28 D
Pasal ini mengakui jaminan, perlindungan, perlakuan, dan kepastian hukum yang
adil, hak untuk bekerja dan mendapatkan imbalan yang layak, kesempatan dalam
pemerintahan dan hak atas kewarganegaraan.

Pasal 28 E
Pasal ini mengakui kebebasan memeluk agama, memilih pendidikan, pekerjaan,
kewarganegaraan, dan tempat tinggal. Juga mengakui kebebasan untuk berkumpul
dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 F
Pasal ini mengakui hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi dengan
melalui segala jenis saluran yang ada.

Pasal 28 G
Pasal ini mengakui hak perlindungan diri, keluarga, kehormatan, martabat, harta
benda, rasa aman, dan perlindungan dari ancaman. Juga mengakui hak untuk bebas
dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan martabat manusia, serta suaka
politik dari negara lain.

Pasal 28 H
Pasal ini mengakui hak hidup sejahtera lahir batin, hak bertempat tingga,hak akan
lingkungan yang baik dan sehat, hak pelayanan kesehatan, hak jaminan sosial, serta
hak milik pribadi.

Pasal 28 I
Pasal ini mengakui hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, yaitu
hak hidup, hak untuk tidak disiksa, hak beragama, hak tidak diperbudak, hak diakui
sebagai pribadi di depan hukum, hak tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut. Pasal ini juga mengakui hak masyarakat tradisional dan identitas budaya.
Perlindungan, pemajuan, dan penegakan hak azasi adalah tanggung jawab negara,
terutama pemerintah.

Pasal 28 J
Pasal ini menegaskan perlunya setiap orang menghormati hak azasi orang lain.
Juga penegasan bahwa pelaksanaan hak azasi manusia harus tunduk pada pembatasan
- pembatasannya sesuai dengan pertimbangan moral, nilai - nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam negara demokratis.

c). Pasal 29
Pasal ini mengakui kebebasan dalam menjalankan perintah agama sesuai
kepercayaan masing - masing.

d). Pasal 31
Pasal ini mengakui hak setiap warga negara akan pengajaran.
e). Pasal 32
Pasal ini mengakui adanya jaminan dan perlindungan budaya.

f). Pasal 33
Pasal ini megandung pengakuan hak - hak ekonomi berupa hak memiliki dan
menikmati hasil kekayaan alam Indonesia.

g). Pasal 34
Pasal ini mengatur hak - hak azasi di bidang kesejahteraan sosial. Negara
berkewajiban menjamin dan melindungi fakir miskin, anak - anak yatim, orang
terlantar dan jompo untuk dapat hidup secara manusiawi.
1. Apa yang saya ketahui tentang HAM?
Yang saya kethui tentang HAM, yaitu HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak
yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur
hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita
mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status,
golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Menurut Deklarasi Umum Hak
Asasi Manusia, semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-
hak yang sama. Sementara, Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM menyatakan
bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.

2. Mengapa ada HAM?


Indonesia merupakan negara yang berlandaskan atas hukum. Sehingga Negara
Indonesia wajib memberi perlidungan Hak Asasi Manusia kepada setiap
masyarakatnya, hal itu merupakan konsekuensi dari negara hukum. Indonesia wajib
melaksanakan perlindungan dan penegakan HAM untuk warga negara karena
Indonesia telah melakukan perjanjian - perjanjian internasional dalam masalah
penegakan HAM. Karena negara lain menilai, jika pemerintah Indonesia sering
melakukan pelanggaran HAM kepada masyarakatnya. Persoalan yang timbul dalam
negara hukum Indonesia, yaitu belum terimplementasi secara menyeluruh dari
perlindungan HAM untuk masyarakat Indonesia. HAM perlu mendapat jaminan oleh
Negara atau Pemerintah, maka siapa saja yang melanggarnya harus mendapat sanksi
yang tegas agar tidak terjadi perlakuan-perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan
kepada orang lain, serta agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak
asasi tiap-tiap manusia.

3. Sejak kapan ada HAM?


Masyarakat kuno tidak mengenal konsep hak asasi manusia universal seperti
halnya masyarakat modern. Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia adalah
konsep hak kodrati yang dikembangkan pada Abad Pencerahan, yang kemudian
memengaruhi wacana politik selama Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis. Konsep
hak asasi manusia modern muncul pada paruh kedua abad kedua puluh, terutama
setelah dirumuskannya Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi
Manusia (PUHAM) di Paris pada tahun 1948. Semenjak itu, hak asasi manusia telah
mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi semacam kode etik yang diterima
dan ditegakkan secara global. Pelaksanaan hak asasi manusia di tingkat internasional
diawasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan badan-badan traktat PBB Indonesia
sejak tahun 1993 memiliki lembaga HAM nasional, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM) yang independen dari pemerintah dan memiliki akreditasi
dari PBB.
4. Dimana ada pengadilan HAM?
Pengadilan Hak Asasi Manusia (disingkat Pengadilan HAM) adalah Pengadilan
Khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Pengadilan Hak Asasi
Manusia merupakan salah satu Pengadilan Khusus yang berada di
lingkungan Peradilan Umum. Pengadilan HAM berkedudukan di
daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah
hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
Tugas pengadilan Ham:
a). Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat
b). Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat oleh WNI di luar
batas teriorial wilayah indonesia.

Anda mungkin juga menyukai