Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR EKONOMIKA

Konsep Produksi Nasional dan Pendapatan Nasional :


Mengukur output nasional
Pertemuan ke - 10

NAMA : VICTORIA GAUWAN RANTETANA


NIM : 122190104
KELAS :D
1. Resume hasil literasi
Produksi nasional atau pendapatan nasional adalah nilai yang menggambarkan
dari kegiatan (aktifitas) ekonomi secara nasional pada periode tertentu. pendapatan
nasional yaitu merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masrakat
dalam suatu negara secara satu tahun. Salah satu indikator penting untuk mengetahui
kondisi ekonomi di suatu negara dalam satu periode adalah dengan cara data produk
domestik bruto (PBD) baik atas dasar harga yang berlaku maupun dasar harga
konstan. PBD pada dasarnya merupakan nilai tambahan yang menghasilkan seluruh
unit usaha dalam suatu negara tertentu,atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Mengatasi pengangguran dan kemiskinan itu tidaklah dilakukan ketika masalah


ini menjadi isu nasional. Hal inilah yang menjadi faktor utama mengapa
pengangguran dan kemiskinan sulit dicegah karena penanganan permasalahan tidak
dipersiapkan sebelumnya. Kejadian ini bermula dari mashab pemikiran para
perencana pembangunan yang terlalu berorientasi pada propasar semata.  Ketika
pertumbuhan ekonomi terlalu mengandalkan pada industri-industri atau perusahaan
besar saja, maka lambat laun usaha ekonomi rakyat akan tergilas. Sebaliknya ketika
terjadi krisis global maka runtuhnya produktifitas raksasa-raksasa tersebut akan
berakibat pada penderitaan rakyat. Ketika itu barulah pemerintah menengok
pentingnya pertumbuhan ekonomi usaha kecil dan menengah. Sebenarnya,
pemerintah sekarang sudah punya kebijakan triple track strategy  yakni progrowth,
propoor, dan proemployment. 

Pengertian inflasi adalah suatu keadaan di mana terdapat kecenderungan kenaikan


harga barang dan jasa secara umum serta berlangsung secara terus-menerus yang
diakibatkan oleh ke tidak seimbangan arus barang dan uang dalam suatu
perekonomian. Yang dimaksud dengan harga dalam pengertian di atas adalah harga
dari semua kebutuhan masyarakat, sedangkan terus-menerus berarti semua kenaikan
barang terjadi bukan hanya sekali, tetapi berulang-ulang.

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas suatu ekonomi untuk


menghasilkan barang dan jasa, dibandingkan dari satu periode waktu ke periode
sebelumnya. Peningkatan dipengaruhi oleh faktor langsung seperti misalnya manusia
sumber daya (meningkatkan populasi aktif, berinvestasi dalam modal manusia), alami
sumber daya (tanah, sumber daya bawah tanah), peningkatan modal yang digunakan
atau kemajuan teknologi. Kemajuan ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor tidak
langsung seperti lembaga (lembaga keuangan, administrasi swasta dll), ukuran
permintaan agregat, tingkat tabungan dan tingkat investasi, efisiensi sistem keuangan,
kebijakan anggaran dan fiskal, migrasi tenaga kerja dan modal dan efisiensi
pemerintah. Produk domestik bruto adalah cara terbaik untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi. Ini memperhitungkan seluruh output ekonomi negara. Ini mencakup semua
barang dan jasa yang diproduksi oleh bisnis di negara ini untuk dijual. Tidak masalah
apakah mereka dijual di dalam negeri atau di luar negeri.
2. Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan untuk mengukur prestasi
kegiatan perekonomian pada suatu tahun tertentu dan perubahannya dari satu periode
ke periode lainnya. Alat pengamat kegiatan suatu perekonomian yang terutama adalah
:
a). Pendapatan nasional 
Merupakan salah satu indikator untuk dapat mengukur lajunya tingkat
pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu ke
waktu. Dengan metode penghitungan pendapatan nasional, kita juga dapat
mengetahui arah, tujuan dan struktur perekonomian negara. Pendapatan nasional biasa
dihitung dalam satu periode tertentu atau selama satu tahun. Angka ini menunjukkan
jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK)
di suatu negara dari penyerahan berbagai faktor produksi. Pendapatan nasional juga
mencakup GDP dan GNP. Manfaat lain dari perhitungan pendapatan nasional adalah :
- mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
- membandingkan kinerja ekonomi antar sektor
- sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara
- sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu
- sebagai pembanding pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara

 Ada 3 metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mencari tahu nilai dari
pendapatan nasional, yaitu :
1). Pendekatan pengeluaran : metode pehitungan dengan pendekatan pengeluaran ini
dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor
ekonomi, yakni rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar
negeri suatu negara pada periode tertentu.
Rumus pendekatan pengeluaran :

Y=C+I+G+(X–M)

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

2). Pendekatan pendapatan : metode ini didapatkan dari hasil penjumlahan seluruh
penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu atau satu tahun.
Rumus pendekatan pendapatan :

Y=r+w+i+p

Keteranagan :
Y = pendapatan nasional
r = pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = pendapatan bersih dari sewa
i = pendapatan dari bunga
p = pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
3). Pendekatan produksi : metode ini mencakup perhitungan nilai tambah pada setiap
sektor produksi. Kegiatan ini menciptakan nilai tambah, yaitu selisih antara nilai
produksi dengan biaya antara, yang terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses
produksi.
Rumus pendekatan produksi :

Y = (P1X Q1) + (P2X Q2) + …. (PnX Qn)

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
P1 = harga barang ke-1
Pn = harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n

b). Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran


Ketenagakerjaan di satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan
mencari tenaga kerja yang terampil dan produktif. Pengangguran menjadi beban
tenaga kerja produktif. Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak
persoalan sosial, politik, dan meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun,
pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan
kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah
melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai
dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang
bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.

 Dampak pengangguran bagi perekonomian :


 masyarakat tidak dapat memaksimumkan tingkat kesejahteraan yang mungkin
dicapainya
 pendapatan pajak pemerintah berkurang
 menghambat pertumbuhan ekonomi

Rumus menghitung angka pengangguran


Tingkat pengangguran = (Jumlah yang tidak bekerja/Angkatan kerja) × 100%

Tingkat partisipasi angkatan kerja = angkatan kerja x 100%

c). Tingkat perubahan harga - harga (inflasi)


Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka
waktu tertentu. Semakin kecil angka inflasi maka semakin mendekati kata
makmur.
 Penggolongan inflasi :
- inflasi ringan : kenaikan harga barangdi bawah 10% dalam setahun
- inflasi sedang : kenaikan harga barang atau jasa hingga 30% per tahun
- inflasi tinggi : kenaikan harga barang atau jasa antara 30% - 100%
- hiperinflasi : kenaikan harga barang melampaui 100% per tahun
 Dampak inflasi :
 mempengaruhi kemampuan ekspor suatu negara, biaya ekspor lebih mahal dan
daya saing produk menurun, dan devisa berkurang
 mempengaruhi kestabilan mata uang rupiah, kestabilan kurs rupiah mengandung
dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Rumus menghitung inflasi :


In = IHKn - IHKn-1 x 100%

KeteranganIHKn
: -1
In = inflasi
IHKn = indeks harga konsumen tahun dasar
IHKn-1 = indeks harga konsumen tahun sebelumnya

3. Perbedaan GNP dan GDP


 Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Btuto (PDB)
merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang
dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu
negara ya. Contohnya yaitu, terdapat perusahaan A dari Jepang yang mempunyai
cabang di Indonesia, hasil dari produksinya juga dihitung ke dalam GDP.
Rumus menghitung GDP :
GDP = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNA di dalam negeri

 Gross National Product (GNP) adalah pendapatan total ekonomi suatu negara
selama satu tahun, termasuk nilai produksi yang dihasilkan oleh penduduk dari
negara tersebut (di dalam dan di luar wilayah negara).Contohnya yaitu, misalnya
ada seorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya
berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
Rumus menghitung GNP :
GNP = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri

GNP = GDP + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri

GNP = GDP - Pendapatan neto produksi luar negeri

4. Tingkat pertumbuhan ekonomi


Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan
cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National
Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya. Semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara mengindikasikan tingkat kesejahteraan
rakyat yang tinggi pula.
 Berhasil tidaknya pencapaian pertumbuhan ekonomi suatu negara dicirikan
dengan hal-hal berikut :
a). produktivitas meningkat
b). laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita tinggi
c). laju perubahan struktural tinggi
d). adanya urbanisasi, yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota
e). ekspansi negara maju

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi :

R (t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%

Keterangan :
R = tingkat pertumbuhan ekonomi dalam satuan persentase (%)
PDBt = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun t
PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun sebelumnya

5. Hasil analisa permasalahan makroekonomi di negara kita saat wabah corona


melanda saat ini, khususnya masalah pengangguran, dan pengaruhnya terhadap indeks
harga konsumen adalah karena munculnya wabah corona yang makin menjadi - jadi,
maka beberapa daerah yang dari masyarakatnya sendiri memberlakukan lockdown
yang berarti menutup akses masuk maupun keluar daerah tersebut untuk masyarakat
daerah setempat. Pemerintah juga menerapkan sistem WFH (Work from Home), para
pelajar juga diliburkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran
virus corona, yaitu dengan melakukan isolasi dan membatasi ruang gerak, membuat
mata rantai ekonomi mengalami gangguan. Dampak lain :

a) . Tingkat pengangguran
Dalam situasi seperti ini, orang menjadi takut tertular. Masyarakat akan
mengurangi aktivitas dan bahkan mengunci diri. Alhasil, aktivitas ekonomi menjadi
berkurang atau bahkan aktivitas kurang penting ditiadakan. Terganggunya aktivitas
ekonomi tersebut membuat kinerja banyak perusahaan terganggu yaitu berkurangnya
kegiatan dalam perusahaan tersebut, sehingga banyak kegiatan yang harusnya
dilakukan jadi terhenti, yang kegiatannya tidak memerlukan banyak karyawan untuk
mengerjakannya, akibatnya banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara besar-besaran sehingga menimbulkan
banyaknya pengangguran.

b) . Indeks harga konsumen


Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional
hanya sebesar 2,5 persen pada tahun 2020 atau terpangkas setengahnya setelah pada
tahun 2019 tumbuh 5,0 persen. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang
menjangkiti berbagai wilayah nusantara.penurunan sejumlah harga komoditas dan
gejolak pasar keuangan, berimplikasi buruk bagi perekonomian global dan nasional
pada tahun 2020. Terlebih sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga
menghadapi situasi ekonomi yang sulit, maka mendorong terjadinya penurunan daya
beli masyarakat seiring sentimen negatif pada bisnis dan konsumen.
c) . Indeks harga konsumen
Dampak lain dari virus corona adalah masyarakat yang mulai menimbun barang
(bahan makanan dan alat-alat kesehatan) secara tidak wajar, yang disebut panic
buying. Fenomena panic buying dapat menyebabkan kelangkaan barang akibat
lonjakan permintaan dalam waktu singkat. Sejumlah pihak meminta pemerintah
mewaspadai ancaman inflasi sebagai dampak lanjutan akibat merebaknya virus
corona.

d). Nilai rupiah


Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah, hal ini diakibatkan karena
banyak investor asing yang tidak mau mengambil resio dalam menginvestasi ke
Indonesia, yang dapat menimbulkan kerugian pada para investor nantinya.
REFERENSI

Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makroekonomi Edisi 2. Jakarta : Rajawali


Pers
Adityo, Roro. 2010 “Alat Pengamat Prestasi Ekonomi”
(http://roroadityanovi.blogspot.com/)
Mekari. 2018 “Konsep Pendapatan Nasional”
(https://jurnal.id.com/)
Ariyanti, Fiki. 2019 “Dampak Inflasi”
(https://cermati.com/)
Aria, Pingit. 2020 “Panic Buying sebagai Pemicu Inflasi”
(https://katadata.co.id/)
Liputan 6. 2020 “Perekonomian Melambat”
(https://www.liputan6.com/)

Anda mungkin juga menyukai