Anda di halaman 1dari 10

DEMOKRASI INDONESIA

OLEH
KELOMPOK
IKA WAHYU CITRA NINGRUM (AKA19003)
WAHYU MASLUKHAH (AKA19007)

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


PUTRA INDONESIA MALANG
Daftar isi

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan suatu negara untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Demokrasi mengijinkan
semua warga negaranya untuk berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakian
dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencangkup kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan
sesuai dengan pribadi bangsa ini. Sistem demokari di Indonesia melatar belakangi dari hal
yang kita temukan dari banyaknya agama yang masuk, suku, budaya dan bahasa.
Kata demokrasi menjadi perbincangan dikalangan masyarakat sipil dan politisi yang
menjadi konsumsi publik sehari-hari dinegeri ini. Mayoritas rakyat indonesia lebih memilih
sistem demokrasi untuk mengatur Negara yang merupakan modal untuk dikembangkan lebih
secara bertanggung jawab walaupun masih belum sepertiyang diharapkan karena kesalahan
dan kelemahan pimpinan Negara ini dalam politik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa prinsip-prinsip demokrasi?
3. Apa indikator demokrasi?
4. Bagaimana perjalanan demokrasi di Indonesia?
5. Bagaimana pendidikan demokrasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
2. Untuk menegetahui prinsip-prinsip demokrasi
3. Untuk mengetahui indikator demokrasi
4. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan demokrasi di Indonesia
5. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan demokrasi di Indonesia

BAB II

3
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian demokrasi
Demokrasi berasal dari bahas Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata “Demos” yang berarti rakyat dan “Kratos” yang berarti
kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan
atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut beberapa pengertian demokrasi
menurut para ahli :
a. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
b. Menurut Alamudi, Demokrasi adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang
kebebasan, serta mencangkup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk
melalui sejarah panjang dan berliku-liku, sehingga demokrasi sering disebut panjang
dan berliku-liku, sehingga demokrasi sering disebut perlambangan kebebasan.
c. Charles Costello, demokrasi adalah siste sosial dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasan-kekuasan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi
hak-hak perorangan warga negara.
d. Menurut John L. Esposito, demokrasi pada dasarnya yaitu kekuasan dari dan untuk
rakyat. Semuanya berhak untuk berpartisipasi baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
e. Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

2.2 Prinsip-Prinsip Demokrasi


Salah satu pilar demokrasi adalah trias politica yang membagi ketiga kekuasaan
politik negara (eksekutif, yudikatif, dan legislatif). Ketiga lembaga negara tersebut
adalah lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untu mewujudkan dan
melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasan yudikatif dan lembaga perwakilan rakyat yang memiliki
kewenangan menjalankan kekuasan legislatif. Pada dasarnya demokrasi sebagai berikut:
a. Kedaulatan ditangan rakyat
Kekuasaan tertinggi ditangan rakyat

4
b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
Pengakuan bahwa perlindungan semua manusia memiliki hak dan martabat yang
sama, tanpa membeda-bedakan suku, agama, jenis kelamin dan sebagainya
c. Pemerintahan berdasarkan hukum
Pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh
ketentuan konstitusi
d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
Semua warga indonesia memiliki hak untuk diperlakukan sama didepan hukum,
pengadilan dan pemerintahan tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, jabatan,
agama, ras dan sebagainya.
e. Musyawarah
Setiap pengambilan keputusan harus dilaksanakan sesuai keputusan bersama
untuk mencapai mufakat.
f. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik.
Berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat
g. Pemilu yang demokratis
Pemilihan umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD RI tahun 1945.

2.3 Indikator Demokrasi


Untuk melihat sistem pemerintahan yang demokratis atau tidak, dapat dilihat dari
indikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Setiap pemegang jabatan dipiliholeh rakyat harus dapat
mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dam telah ditempuhnya.
Ia juga harus mempertanggungjawabkan ucapan atau perkataannya serta perilaku
dalam kehidupannya. Dimana tak hanya menyangkut dirinya tetapi juga
menyangkut keluarganya juga dalam hal perilaku.
b. Rotasi kekuasaan
Peluang akan terjadinya rotasi kekuasaan harus ada dan dilakukan secara teratur
dan damai. Tak hanya satu orang yang memegang jabatan, sementara peluang
orang lain tertutup.
c. Rekruitmen politik yang terbuka

5
Diperlukan satu sistem rekruitmen politik yang terbuka yang mana setiap orang
yang memenuhi persyaratan untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih
rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan kompetisi untuk
mengisi jabatan politik tersebut.
d. Pemilihan umum
Pemilu merupakan sarana untuk melaksanakan rotasi kekuasaan dan rekruitmen
politik. Setiap warga negara yang sudah dewasa berhak memilih dan diplih tanpa
rasa takut atau paksaan dari orang lain. Pemilih juga berhak mengikuti segala
aktivitas pemilhan seperti kampanye dan menyaksikan perhitungan suara.
e. Pemenuhan hak-hak dasar.
Setiap negara demokratis, setiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar
untuk berkumpul dan berserikat serta hak untuk menyatakan pendapat, hak untuk
berkumpul dan berserikat serta hak untuk menikmati pers yang bebas.

2.4. Perjalanan Demokrasi di Indonesia


Dalam pengembangan demokrasi dibagi menjadi beberapa periode, yaitu
1.Periode 1945-1950
Dikenal sebagai parlementer, model demokrasi ini dianggap kurang cocok
untuk Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikan demokrasi
model barat telah memberi peluang besar kepada partai-partai politik. Ketiadaan
budaya demokrasi yang sesuai dengan sistem demokrasi parlementer mengakibatkan
pemerintahan yang berbasis pada koalisi politik pada masa itu jarang dapat bertahan
lama.
2.Periode 1959-1965
Dikenal dengan demokrasi terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini yaitu dominan
politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan peranan tentara dalam
politik Indonesia. Penyimpangan pada masa ini jaminan HAM lemah, peranan
parlemen lemah, sistem kepartaian menjadi tidak jelas dan kebijakan politik luar
negeri memihak RRC yang mengakibatkan pemberontakan G30 S PKI.
3.Periode 1965-1998
Demokrasi orde baru. Demokrasi ini bertekad akan melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Pada periode ini berhasil
menyelenggarakan pemilihan umum. Namun pelaksanaan demokrasi orde baru

6
dianggap gagal dengan alas an tidak adanya rotasi kekuasaan , rekrutmen politik yang
tertutup, pengakuan HAM yang terbatas.
4.Periode 1998-sekarang
Demokrasi orde reformasi, demokrasi dengan pembaikan peraturan yang tidak
demokratis dengan meningkatkan peran lembaga tinggi Negara dengan menegaskan
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan
kekuasaan dan tata hubungan yang jelas.

2.5 Pendidikan Demokrasi


Demokrasi, secara padat, adalah pemerintahan oleh yang diperintah. Secara luas,
demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pendidikan
demokrasi harus sungguh berpijak pada pemahaman ini. Indonesia adalah Negara
demokrasi modern dengan berpijak pada Pancasila, bukan Negara agama, Negara
kerajaan, atau Negara oligarki
Di dalam pendidikan demokrasi, ada beberapa keutamaan penting yang perlu
dikembangkan. Yang pertama adalah pemahaman tentang sejarah dan pengembangan
konsep demokrasi itu sendiri. Ini sekaligus menegaskan perbedaan antara berbagai
bentuk tata politik yang berkembang di dalam sejarah manusia. Yang terpenting untuk
dipahami, bahwa demokrasi bukan hanya soal pemillihan umum semata, melainkan soal
menjalankan kehidupan bersama dengan berpijak pada nilai-nilai maupun hokum yang
disepakati bersama secara rasional, terbuka dan bebas.
Yang kedua adalah keutamaan kesetaraan. Di dalam demokrasi, semua warga Negara
setara di hadapan hukum dan politik. Segala bentuk feodalisme harus tunduk di bawah
pemahaman ini. Kekayaan dan latar belakang keluarga tidak membuat orang lebih tinggi
dari orang-orang lainnya.
Yang ketiga adalah keutamaan kebebasan. Dalam arti ini, kebebasan berakarpada hak-
hak asasi manusia, yakni kebebasan untuk hidup, berpikir, berpendapat, dan beragama.
Ada juga kebebasan hak-hak ekonomi, politik, dan budaya yang perlu diperhatikan.
Demokrasi adalah tata politik yang berpijak pada kebebasan. Penjajah atas nama budaya
dan agama tidak memiliki tempat disini.
Yang keempat, kebebasan selalu bersanding dengan tatanan. Di dalam demokrasi,
tatanan berpijak pada hukum yang adil, yakni hokum yang dibuat melalui diskusi dengan
seluruh pihak yang terkait dengan hukum tersebut. Hukum yang adil berarti juga hukum

7
yang diterapkan, tanpa pandang bulu. Hukum yang adil mengundang rasa hormat yang
mendorong kepatuhan sukarela terhadap hukum tersebut.
Yang kelima, demokrasi juga mengandaikan, bahwa rekyat secara luas mampu
berpikir rasional. Artinya, mereka mampu membuat keputusan yang berpijak pada akal
sehat, dan bukan pada mitos dan prasangka sempit. Rasionalitas disini mencakup pula
sikap kritis, yakni sikap tak gampang percaya pada segala bentuk informasi, sebelum ada
bukti yang masuk akal. Tanpa rakyat yang mampu berfikir rasional, demokrasi dengan
mudah jatuh ke dalam mobokrasi, yakni pemerintahan oleh para gerombolan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan suatu negara untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Pada
periode 1945-1959 berlaku sistem demokrasi parlementer, periode 1959-1965 berlaku
sistem demokrasi terpimpin, periode 1966-1998 berlaku sistem demokrasi pancasila era
Orde Baru dan periode 1999- sekarang berlaku sistem demokrasi Pancasila era
Reformasi. Pendidikan demokrasi sangat penting agar warga negaranya mengerti,
menghargai kesempatan dan tanggungjawab sebagai warga negara yang demoratis.
3.2 Saran
Mampu mengerti apa yang harus kita lakukan sebagai warga negara yang baik dan
sadar akan hak dan kewajiban. Semoga lebih memahami mengenai demokrasi di
indonesia dan penerapannya di indonesia.

9
Daftar Pustaka

Hutauruk, Abed. 2016. Demokrasi Indonesia.

https://www.academia.edu/25102393/Demokrasi_Indonesia (diakses 3 April 2020)

Eka Pertiwi, Dian. 2015. Demokrasi Indonesia.

https://www.academia.edu/12274403/Demokrasi_Indonesia (diakses 2 Mei 2020)

Ari Astawa, I Putu. 2017. Demokrasi Indonesia.

https://simdos.unud.ac.id (diakses 2 Mei 2020)

10

Anda mungkin juga menyukai