Anda di halaman 1dari 5

Demokrasi Indonesia

A. Pengantar
Demokrasi merupakan kata yang banyak menjadi perbincangan pada masyarakat mulai dari
masyarakat kalangan bawah sampai kalangan atas bahkan kalangan politik elit, birokrat
pemerintah,mahasiswa, dan kaum professional lainnya. Adanya perbincangan tentang demokrasi
mendorong kuat agar kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat menjunjung tinggi
nilai-nilai demokrasi. Secara etimilogi demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari yunani
yaitu “ demos “ yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan.
Perwujudan asas demokrasi itu diartikan sebagai paham kedaulatan rakyat, yang
bersumber kepada nilai kebersamaan,kekeluargaan dan kegotongroyongan. Demokrasi
pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia juga memberikan penghargaan yang tinggi
kepada nilai musyawarah yang mencerminkan kesungguhan dan tekad dari bangsa
Indonesia untuk berdiri diatas kebenaran untuk berpartisipasi dalam pemerintahan serta turut
menentukan haluan Negara.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka.
Adapun pengertian demokrasi dari para ahli yaitu:
- Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan
dengan cara perjuangan komperatif atas suara rakyat.
- Sidney Hook dekrasi adalah bentuk pemerintahab dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
- Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system
pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka
diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui
kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
Jadi demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan
hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara.
B. Prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip tesebut dapat dijadikan pedoman atau sebagai bahan acuan dalam
penerapan di lapangan Hal ini sejalan dengan pemikiran yang dikemukakan Sukarna (1979: 40-
42) sebagaimana diuraikan berikut:
a. Pembagian kekuasaan: kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif berada pada badan
yang berbeda.
b. Pemerintahan Konstitusional;
c. Pemerintahan berdasarkan hukum: Hukum yang tertinggi, persamaan dimuka hukum, dan
persamaan sosial;
d. Pemerintahan mayoritas;
e. Pemerintahan dengan diskusi;
f. Pemilihan umum yang bebas;
g. Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya;
h. Manajemen terbuka: ikut sertanya rakyat dalam pemerintahan, pertanggungjawaban
pemerintah terhadap rakyat, dukungan rakyat terhadap pemerintah, pengawasan rakyat
terhadap pemerintah;
i. Pers yang bebas;
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas;
k. Perlindungan terhadap hakhak azasi manusia.

C. Ciri – ciri Demokrasi


Kata “demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara

banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang

menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi

cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8

ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis

atau tidak, yaitu:

a) Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela.

b) Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam suatu

masyarakat yang sedang berubah.

c) Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur.


d) Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum.

e) Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman

f) Adanya jaminan penegakan keadilan.

g) Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan.

h) Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan

B. Perbedaan Demokrasi Pancasila, Demokrasi Liberal

- Demokrasi Pancasila
Demokrasi yang secara resmi mengkristalkan di dalam UUD 1945 dan saat ini berlaku
Indonesia biasa di sebut Demokrasi Pancasila. Isitilah Demokrasi Pancasila lahir sebagai
reaksi terhadap demokrasi terpimpin di bawah pemerintah sukarno. Konsep demokrasi
pancasila juga mengutamakan musyawarah untuk mufakat, tetapi pemimpin tidak di beri
untuk mengambil sendiri dalam hal “ mufakat bulat” tidak tercapai. Bagi demokrasi
pancasila sesuai Tap MPRS No. XXXVII/MPRS/1968, untuk mengatasi kemacetan karena
tidak dapat di capai nya “musyawarah untuk mufakat secara bulat”.
Demokrasi pancasila berarti demokrasi kedaulatan rakyat yang di jiwai dan integrasikan
dengan sila-sila lainnya. Hal ini berarti bahwa menggunakan hak-hak demokrasi haruslah
selalu diseratai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal adalah sistem politik yang menganut kebebasan individu. Secara
konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal,
keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada
sebagaian besar bidang – bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-
pembatasan agar keputusan pemerintahan tidak melanggar kemerdekan hak-hak individu
seperti tercantum dalam konstitusi.
Demokrasi liberal berlangsung selama hampir 9 tahun,dalam kenyataanya rakyat
indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi liberal tidak cocok dan tidak
sesuai dengan pada tanggal 5 juli 1959 presiden Soekarno mengumumkan dekrit mengenai
pembubaran konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS
1950 karena dianggap tidak cocok dengan keadaan ketatanegara Indonesia.

C. Apa saja peranan demokrasi


Demokrasi memainkan berbagai peran penting dalam kehidupan masyarakat dan
negara, beberapa peran demokrasi antara lain:

1. Mengembalikan Kekuasaan pada Rakyat: Demokrasi menempatkan kekuasaan


pemerintah dalam tangan rakyat melalui proses pemilihan umum. Ini memastikan
bahwa kebijakan pemerintah berorientasi pada kepentingan rakyat dan bahwa
pemerintah bekerja untuk kebaikan umum.
2. Melindungi Hak Asasi Manusia: Demokrasi melindungi hak asasi manusia seperti
kebebasan berpendapat, berekspresi, dan beragama. Ini memastikan bahwa setiap
individu memiliki hak yang sama dan dapat hidup dengan bebas tanpa diskriminasi.
3. Meningkatkan Partisipasi Politik: Demokrasi memfasilitasi partisipasi politik setiap
warga negara melalui proses pemilihan umum dan dengan memberikan akses untuk
mengirimkan pandangan dan pendapat mereka kepada pemerintah.
4. Mendorong Keterbukaan dan Transparansi: Demokrasi memastikan bahwa pemerintah
bekerja dengan transparan dan akuntabel dan bahwa rakyat memiliki akses penuh
informasi tentang tindakan pemerintah.
5. Mendorong Keragaman dan Toleransi: Demokrasi memastikan bahwa keragaman
budaya dan pandangan diakui dan dihormati. Ini memfasilitasi dialog dan perdebatan
politik yang produktif dan memastikan bahwa semua warga negara memperlakukan
sama.
6. Memperkuat Ekonomi dan Stabilitas Sosial: Demokrasi memastikan stabilitas sosial dan
ekonomi dengan memberikan rakyat hak untuk memilih pemerintah yang mereka
percayai dan memastikan bahwa pemerintah bekerja untuk kepentingan rakyat.
7. Mengembangkan Budaya Politik: Demokrasi memfasilitasi pembentukan budaya politik
yang partisipatif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan mempertimbangkan peran-peran ini, demokrasi memastikan bahwa


kekuasaan pemerintah bersumber dari rakyat dan bahwa pemerintah bekerja untuk
kepentingan umum. Ini juga memastikan bahwa hak asasi manusia dan kebebasan individu
diprioritaskan dan bahwa keragaman budaya dan pandangan diakui dan dihormati.
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I. P. (2017). Materi Kuliah Kewarganegaraan.

file:///C:/Users/A%20S%20U%20S/Downloads/Meri%20kalembu%20tgs%20makala%203%20(
1).pdf

Anda mungkin juga menyukai