Anda di halaman 1dari 3

BAB II

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA SESUAI UUD 1945

A.   Hakikat Demokrasi
1.  Makna Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah
satu kosakata dalam bahasa Inggris yaitu democracy.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik
yang berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dalam sebuah Negara
demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Dalam
pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.Artinya rakyat dengan serta merta mempunyai kebebasan
untuk melakukan semua aktifitas kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa adanya
tekanan dari pihak manapun, karena pada hakekatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk
kepentingan bersama. Dengan demikian sebagai sebuah konsep politik, demokrasi adalah
landasan dalam menata sistem pemerintahan negara yang terus berproses ke arah yang
lebih baik dimana dalam proses tersebut, rakyat diberi peran penting dalam menentukan
atau memutuskan berbagai hal yang menyangkut kehidupan bersama sebagai sebuah
bangsa dan negara.
2.  Prinsip-Prinsip Demokrasi
Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Kemudian, menurut menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan dan
Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan(2006:84), suatu negara
dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi sebagai
berikut:
a.  Kedaulatan rakyat.
b.  Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
c.  Kekuasaan mayoritas.
d.  Hak-hak minoritas.
e.  Jaminan hak-hak asasi manusia.
f.  Pemilihan yang bebas dan jujur.
g.  Persamaan di depan hukum.
h.  Proses hukum yang wajar.
i.  Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
j.  Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
k.  Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat.
Ciri- ciri Pemerintahan Demokrasi antara lain :
1. Adanya keterlibatan warga negara ( rakyat ) dalam pengambilan keputusan politik ,baik
langsung maupun tidak langsung ( perwakilan )
2. Adanya pengakuan ,penghargaan dan perlindungan terhadap hak hak asasi rakyat
( warga negara )
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang .
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegak hukum .
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6. Adanya Pers ( media masa ) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengotrol
perilaku dan kebijakan pemerintah .
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk dilembaga
perwakilan rakyar.
8. Adanya pemilihan umum yang bebas ,jujur adil untuk memnentukan ( memilih )
pemimpn negara dan pemerintahan serta anggota lembaga pewakilan rakyat .
9. Adanya pengakuan terhadap berbedaan keragaan ( suku ,agama ,golongan dll )
B. DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA
1. Dasar hukum pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanan sejarah ketata negaraan negara kita semua konstitusi yang pernah
berlaku menganut prinsip demokrasi adalah :
a. UUD 1945 Pasal 1 ayat 2
b. Konstitusi `RIS Pasal 1 ayat .1 dan 2
c. UUS ‘ 1950 Pasal.1 ayat .1 dan 2
Sistem pemerintahan negara Indonesia adalah sistim yang demokrasi menurut
Affan Gaffar antara lain :
a. Akuntabilitas
Yang dimaksud dengan akuntabiltas adalah setiap pemegang jabatan yang dipilih
oleh rakyat harus dapat mempertanggung jawabkan kebijaksanaan yang hendak
dan telah ditempuhnya
b. Rotasi Kekuasaan
Yang dimaksud dalam pemegang kekuasaan tidak hanya diperuntukkan seseorang
namun orang lain juga memiliki kesempatan untuk duduk di dalam nya dengan jalan
melalui pemilihan .
c. Rekrutmen politik yang terbuka yaitu setiap orang yang memenuhi syarat untuk
mengisi suatu jabatan politik yang dipilih rakyat mempunyai peluang yang sma
dalam melakukan kopetensi untuk mengisi jabatan politik tersebut.
d. Pemilihan Umum sebagai sarana untuk melaksanakanrotasi ekuasaan dan rekrutmen
politik.
e. Pemenuhan hak hak dasar yaitu hak untuk menyatakan pendapat ,hak untuk
berkumpul dan berserikat serta hak untuk menikmati Pers yang bebas
2. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
a. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1945 -1949
b.Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1949 - 1959
c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1959 -1965
d. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1965 -1998
e. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1998 - sekarang
C.   Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia
1.  Pentingnya Kehidupan yang Demokratis
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis,
apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki persamaan di depan hukum,
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan memperoleh
pendapatan yang layak karena terjadi distribusi pendapatan yang adil, serta memiliki
kekebasan yang bertanggung jawab.
2.  Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai Demokrasi
a. membisakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku;
b. membiasakan diri bertindak demokratis dalam segala hal;
c. membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
d. membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan;
e. membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara yang
demokratis;
f. selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah;
g. selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan
Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan secara pribadi;
h. menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
i. menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
j. mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
k. membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai