Anda di halaman 1dari 6

SUARA DEMOKRASI

A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Berdasarkan KBBI, demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh
rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.
Kemudian, demokrasi juga diartikan KBBI sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara.

a. Pengertian demokrasi menurut para ahli


1. Abraham Lincoln
mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

2. Sidney hook
mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di mana keputusan-
keputusan pemerintahan yang penting, baik secara langsung atau tidak langsung,
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa.

3. Joseph Schumpeter

mengartikannya sebagai prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik


yang di dalamnya para individu-individu memperoleh kekuasaan untuk membuat
keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.

4. C. F. Strong
adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari
masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada
mayoritas itu.

5. Oxford English Dictionary


Merujuk pada pemerintahan oleh rakyat, di mana kekuasaan terletak pada rakyat
secara keseluruhan, yang dijalankan baik secara langsung oleh rakyat atau melalui
pejabat terpilih.

b. Sejarah demokrasi

c. Manfaat demokrasi
B. TUJUAN DEMOKRASI

Secara garis besar, tujuan demokrasi adalah untuk menciptakan masyarakat yang
sejahtera, adil, dan makmur dengan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan keterbukaan
sebagai landasannya. Dalam kerangka ini, tujuan demokrasi dalam konteks kehidupan
berbangsa juga mencakup kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Berikut adalah
beberapa tujuan demokrasi secara umum beserta penjelasannya:

1. Kebebasan berpendapat

Salah satu tujuan demokrasi adalah memberikan warga negara kebebasan untuk
berpendapat dan berekspresi. Dalam negara yang menganut sistem demokrasi, warga
negara memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dan aspirasi mereka secara bebas.
Hal ini merupakan aspek fundamental dalam sistem demokrasi, dan kebebasan ini
juga berfungsi sebagai cara untuk mengidentifikasi serta mengatasi permasalahan
sosial yang mungkin ada.

2. Menciptakan keamanan dan ketertiban

Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan suasana aman, tertib, dan damai
dalam masyarakat. Prinsip-prinsip demokrasi akan menjamin hak-hak individu setiap
warga negara serta mendorong musyawarah sebagai cara untuk mencapai solusi
bersama, yang pada akhirnya berkontribusi pada keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat.

3. Mendorong partisipasi aktif dalam pemerintahan


Demokrasi memberikan penekanan pada kedaulatan rakyat, yang berarti bahwa warga
negara terlibat dalam proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum hingga
memberikan masukan terkait kebijakan publik. Partisipasi aktif warga negara dalam
urusan politik mendorong perkembangan kinerja pemerintahan dan membuat setiap
individu lebih sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang harus
menjaga integritas negara.

4. Mengatur kekuasaan pemerintahan

Dalam sistem demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Ini berarti
bahwa rakyat memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap
pemerintahan. Tujuannya adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintahan,
sehingga tidak ada kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demikian, diharapkan
bahwa pemerintah akan bertanggung jawab dan berfungsi sebagai perwakilan rakyat
yang mengakomodasi kebutuhan mereka.

Rakyat memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dan menuntut pertanggungjawaban


jika terdapat ketidaksesuaian antara kebijakan yang dihasilkan dan kebutuhan rakyat.

5. Pencegahan konflik

Dalam sistem demokrasi, setiap konflik atau permasalahan diupayakan diselesaikan


melalui musyawarah. Prinsip ini diharapkan dapat mencegah konflik antar kelompok
dan mendukung penyelesaian damai terhadap segala perbedaan.

Dengan demikian, dapat mendorong kerjasama dan dialog yang memungkinkan solusi
yang bersifat inklusif.

C. PENERAPAN DEMOKRASI DI LINGKUP SEKOLAH


Dalam pelaksanaanya, setiap siswa wajib mengakui hak-hak dan kebebasan individu dan
berpartisipasi secara aktif, ikut serta dalam mengambil keputusan yang dilakukan secara
kolektif.
Hal ini bertujuan untuk memberikan para siswa kesempatan untuk berpartisipasi dalam
proses pembelajaran, pengambilan keputusan, dan pengelolaan sekolah.
Guru dan staf di sekolah bertindak sebagai fasilitator dan memastikan bahwa semua siswa
diperlakukan secara adil dan setara.

Dengan menerapkan sikap demokrasi di sekolah, diharapkan para siswa bisa belajar lebih
dalam untuk saling menghormati perbedaan pendapat. Hal ini juga bisa mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan keterampilan sosial yang nantinya akan berguna dalam
kehidupan bermasyarakat.

contoh pelaksanaan demokrasi di sekolah sebagai berikut :

1. Mengikuti dan melakukan pemilihan pengurus OSIS sesuai dengan tata tertib.
2. Mengikuti dan melakukan pemilihan pengurus kelas.
3. Ikut menentukan jadwal piket kelas dengandan terbagi rata.
4. Ikut melaksanakan upacara bendera dengan tertib dan khidmat.
5. Ikut bergantian menjadi petugas upacara.
6. Menyampaikan kritik dan saran kepada Majelis Perwakilan Kelas demi kemajuan
sekolah
7. Menyuarakan aspirasi dengan penulisan artikel majalah dinding.
8. Mengikuti dan melakukan pemilihan Ketua Estrakurikuler yang diikuti.
9. Bersikap adil, tidak membeda-bedakan teman (pluralism)*
10. Menghormati guru dan staf sekolah.
11. Menghargai pendapat yang diutarakan teman ketika sedang berdiskusi, dll.

Keterangan : *) Pluralisme, terdiri dari dua kata plural dan isme yang berarti paham atas
keberagaman. Secara luas, pluralisme merupakan paham yang menghargai adanya
perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda
tersebut untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing.

TAMBAHAN :

DEMOKRASI DI LINGKUP PEMELIHAN UMUM

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sistem pemilihan pejabat publik yang banyak
digunakan oleh negara-negara di dunia dengan sistem pemerintahan demokrasi.
Dalam buku Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945
(2010) karya Titik Triwulan, pemilu dianggap sebagai lambang sekaligus tolok ukur
dari demokrasi. Dengan pemilu, demokrasi dianggap sistem yang menjamin
kebebasan warga negara terwujud melalui penyerapan suara sebagai bentuk partisipasi
publik secara luas. Dalam Demokrasi Pancasila seperti di Indonesia, Pemilu sebagai
sarana untuk membentuk kekuasaan berdasarkan kedaulatan rakyat. Sudah menjadi
kewajiban, pemerintahan demokrasi melaksanakan pemilihan umum dalam waktu
yang sudah ditentukan.

Pemilu Di Indonesia

Pelaksanaan pemilu di Indonesia dilandasi pembukaan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia 1945 alinea keempat, yaitu: "...disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat.."

Perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 2


mengatajan bahwa: "kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar." Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indoensia, pemilu di Indoensia dilaksanakan secara langsung. Di mana
rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk di badan-badan perwakilan rakyat,
seperti:

 Presiden dan wakil presiden


 DPR
 DPRD I
 DPRD II
 DPD
Menurut Pasal 22E ayat 1 UUD 1945, pemilu dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, dan jujur serta adil. Langsung artinya rakyat memilij wakilnya secara
langsung sesuai hati nuraninya. Umum yaitu semua warga negara yang sudah
memenuhi persayarkat untuk memilih, berhak mengikuti pemilu. Arti dari bebas
adalah setiap warga negara bebas menentukan pilihannya tanpa ada tekanan atau
paksaan dari siapapun. Sedangkan rahasia yaitu dalam memberikan hak suaranya,
pemilih dijamin kerahasiaan data dan tidak diketahui oleh pihak manapun.
Sementara itu arti jujur menekankan bahwa setiap penyelenggaraan pemilu, aparat
pemerintah, peserta pemilu, pengawas, pemantau, serta semua pihak harus bersikap
jujur.

Asas adil, bahwa dalam penyelenggaraan pemilu peserta dan pemilih mendapat
perlakukan yang sama sesuai peraturan yang berlaku.

TUJUAN PEMILU

Sebagai pelaksanaan kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, pemilu memiliki


beberapa tujuan :

 Memungkinkan terjadinya peralihan pemerintahan secara aman dan tertib.


 Melaksanakan kedaulatan rakyat
 Dalam rangka melakukan hak-hak asasi warga Negara

Sesuai dengan apa yang dicantumkan pada Pembukaan dan Pasal 1 UUD 1945
Indonesia menganut asas kedaulatan rakyat. Sehingga pemilu merupakan kesempatan
kepada warga negara untuk melaksanakan haknya dengan tujuan :

 Untuk memilih wakil-wakilnya yang akan menjalankan kedaulatan yang


dimiliki.
 Terbuka kemungkinan bagi warga negara untuk duduk dalam badan
perwakilan rakyat sebagai wakil yang dipercaya oleh pemilihnya.

Anda mungkin juga menyukai