PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kehidupan sehari- hari. Karena matematika menjadi salah satu pelajaran sangat
terpenting yang harus dikuasai semua orang untuk digunakan dalam kehidupan
matematika1. Oleh karena itu matematika menjadi mata pelajaran yang diberikan
kepada semua jenjang dimulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan
kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Hal ini karena matematika sebagai sumber ilmu lain, dengan kata lain
sehingga mata pelajaran matematika sangat bermanfaat bagi peserta didik sebagai
Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran
Mei 2006 tentang Standar Isi ) disebutkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
1
Ahmad Muzaki Dan Sri Yulianti,’’ Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Materi Bentuk
Aljabar Kelas Vii Smp N 1 Utan’’, Jurnal Ilmiah Ikip Mataram, Volume 8, Nomor 1, 2021, Hal.197.
2
Dyahsih Alin Sholihah Dan Ali Mahmudi,’’ Keefektifan Experiential Learning Pembelajaran
Matematika Mts Materi Bangun Ruang Sisi Datar ‘’ Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 2 ,
Nomor 2, November 2015, Hal.176.
masalah. tujuan Permendiknas ini, sejalan dengan tujuan umum pembelajaran
(2000).3
dan mengevaluasi ide-ide matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual
dengan realitas dan situasi kelas yang ada, serta pandangan hidup yang akan
dihasilkan dari proses kerjasama yang dilakukan antara guru dan peserta didik. 5
Adapun terdapat asas-asas dalam menentukan suatu model pembelajaran yaitu tujuan
3
Hodiyanto,’’ Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika’’, Admathedu,
Vol.7, No.1, Juni 2017,Hal.10.
4
Heni Purwati Dan Dhian Endah Wuri , ‘’ Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Dengan Gaya Belajar Kompetitif’’, Jurnal Derivat, Volume 4, No. 2, Desember 2017, Hal.17
5
Asep Jihad Dan Abdul Haris, ‘’Evaluasi Pembelajaran’’, (Yogyakarta:Multi Pressindo,2012), Hal.25.
6
Indrawati, Modul: ‘’Perencanaan Pembelajaran Fisika: Model-Model Pembelajaran implementasinya
Dalam Pembelajaran Fisika’’, (Jember: Universitas Jember, 2011), Hal. 5.1
Munculnya pendemi Covid-19 mengakibatkan dunia pendidikan mengharuskan
proses pembelajaran tatap muka (kelas) dirubah menjadi pembelajaran jarak jauh
(distance learning), pembelajaran daring (online learning), dan atau (e-learning) dan
sebagainya7. dampak buruk dari pandemi covid-19 ini guru dihadapkan akan
tantangan dalam memilih atau menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi lapangan sekarang. Selain itu, peserta didik juga dihadapkan akan tantangan
dalam memahami setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan model yang
disesuaikan kondisi ini. Adapun, pada mata pelajaran matematika terdapat materi
Aljabar merupakan salah satu materi pokok pembelajaran pada kelas VII
SMP/MTS berdasarkan Kurikulum 2013. Aljabar sangat penting untuk dipelajari dan
No. 37 Tahun 2018 yaitu mengatakan siswa harus dapat menjelaskan bentuk aljabar
pengurangan pada aljabar terlihat mudah akan tetapi banyak siswa yang masih
Kurikulum 2013, siswa dituntut aktif dalam pembelajaran sehingga secara tidak
langsung siswa harus dapat mengkomunikasikan hasil belajar baik secara lisan
7
I Wy. Dirgeyasa, ‘’ Flip Learning-Flip Classroom, Sebuah Inovasi Dalam Pembelajaran, Di Era
Covid-19’’, (Medan: Universitas Negeri Medan (Unimed)), Hal.65.
8
Azela Fitri, Skripsi: ‘’ Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Vii Pada Materi Operasi
Bentuk Aljabar Menggunakan Pendekatan Pmri Melalui Sistem Lslc’’, (Palembang:Universitas
Sriwijaya, 2019), Hal. 3.
maupun tulisan. Namun, pada kenyataannya siswa menjadi sangat sulit untuk aktif
akhirnya hanya guru yang aktif dalam pembelajaran. Selain faktor tersebut tentunya
model pembelajaran juga menjadi kunci utama dalam menunjukkan performa terkait
kecocokan dalam menggunakan suatu model pembelajaran dengan sifat materi dan
imbas. Sehingga, pembelajaran pun dapat lebih mudah diakses oleh peserta didik
dimanapun dan kapanpun tanpa takut tertinggal materi. Flipped learning, menjadi
salah satu pionir model pembelajaran yang menggunakan sistem pembelajaran jarak
jauh yang juga dikenal dengan istilah distance learnig. McKnight (2013:4), Flipped
pembelajaran langsung dari ruang belajar berskala besar (ruang kelas) ke dalam ruang
belajar individual dengan bantuan beberapa alat teknologi. 9 Sebagaimana yang telah
yang mana dilakukan didalam kelas (luring) dan pembelajaran daring (online).
Berdasarkan hasil obseravasi awal pada siswa dengan memberikan soal tes untuk
9
Abdulloh Hamid Dan Mohamad Samsul Hadi, ‘’ Desain Pembelajaran Flipped Learning Sebagai
Solusi Model Pembelajaran Pai Abad 21’’, Quality, Volume 8, Nomor 1, 2020, Hal.152-153.
Gambar 1.1 hasil penyelesaian siswa yang berkaitan tentang
menganalisis lembar jawaban siswa. Peneliti menemukan bahwa pada tahap pertama,
siswa salah mengerjakan dikarekan tidak memahami makna kata hubung ‘‘dari’’
yang menunjukan bahwa berlaku sifat komutatif atau pertukaran. Sehingga, secara
Hal ini membuat peneliti tertarik menerapkan model Flipped Learning pada
B. Rumusan Masalah
dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa lebih baik dari model
pembelajaran langsung ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan uraian di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa lebih baik dari model
pembelajaran langsung”.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran pada judul ini, maka penulis perlu
KAJIAN TEORI
pesan dari seseorang kepada orang lain baik secara langsung (lisan) ataupun tidak
peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana
terjadi pengalihan pesan dan pesan yang dialihkan berisi tentang materi
matematika secara koheren kepada guru dan teman melalui bahasa lisan dan
10
Ayu Handayani, dkk, Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa melalui Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Bagi Siswa Kelas VII MTsN Lubuk Buaya Padang Tahun
Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 2 part 1 hal 1-6 2014, h.3.
11
Ibnu Rizki Wardhana dan Moch. Lutfianto, ‘’ Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa’’, UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6,
Nomor 2, Juli Tahun 2018, hal. 173.
tulisan. Sementara itu, menurut Mayasari (2020: 228) menyatakan kemampuan
benda nyata, gambar, tabel, diagram, notasi dan rumus matematika dengan tepat.12
tentang konsep dan proses mereka pelajari. Tanpa komunikasi dalam matematika
kita akan memiliki sedikit keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa
dalam melakukan proses dan aplikasi matematika (Lanani, 2013; Purnbama &
adalah proses penyampaian ide dan pengetahuan baik secara tertulis ataupun lisan
(Dewi, 2014).13
maupun tulisan.
12
Ahmad Muzaki Dan Sri Yulianti,’’ Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Materi
Bentuk Aljabar Kelas Vii Smp N 1 Utan’’, Jurnal Ilmiah Ikip Mataram, Volume 8, Nomor 1, 2021,
Hal.198.
13
Ibnu Rizki Wardhana dan Moch. Lutfianto, ‘’ Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa’’, UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6,
Nomor 2, Juli Tahun 2018, hal. 173-174.
2. Indikator kemampuan komunikasi matematis
diagram atau ekspresi matematik untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
matematika
b. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan
matematika.
14
Dedeh Tresnawati Choridah, ‘’ peran pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi dan berpikir kreatif serta disposisi matematis siswa Sma’’, Jurnal Ilmiah
Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 2, No.2, September 2013, hal. 197.
f. Menyusun konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan
generalisasi.
bahasa sendiri.15
Satriawati adalah :
15
Ibid,. hal.197-198.
16
Gusni Satriawati, “Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Pemahaman
dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP”, dalam ALGORITMA, Vol. 1, No. 1, Tahun
2006, h. 111
Berdasarkan uraian diatas, kemampuan komunikasi matematis yang digunakan
dalam penelitian ini mengarah ke indikator yang sama dengan Gusni Satriawati
yakni :
Adapun indikator ini disesuaikan dengan situasi yang sering terjadi dilapangan,
learning model, teachers shift direct learning out of the large group learning
space and move it into the learning space, with the help of one of several
dalam kelas tatap muka. Pada pembelajaran tatap muka dilakukan pembahasan
tugas, studi kasus ataupun problem solving yang intinya mengaktifkan siswa dan
memberikan pengalaman belajar secara luas17. Adapun model ini telah menarik
perhatian para guru dan peneliti karena keunggulannya. Flipped learning model
memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri baik didalam
tempat belajar yang biasa hanya didalam kelas, menjadi diluar kelas bahkan
dimana saja.18
al .,2013 Honeycutt dan Garret , 2014) .melalui model pembelajaran ini kegiatan
dikatakan bahwa flipped learning model adalah apa yang dilakukan di kelas ,
Metode pembelajaran bisa berupa tatap muka sehari-hari, kemudian ada beberapa
19
Ibid, .hal.367.
20
Yulhendri dan Tri Kurniawati, ‘’ Flipped Learning Berbasis Web Pada Pembelajaran Di
Universitas Negeri Padang’’, (padang: universitas negeri padang), hal.7.
a. Siswa aktif dalam pembelajaran
2013;Davies,et al.2013).21
c. waktu tatap muka dapat dimanfaatkan secara lebih efektif dan kreatif,
d. guru dapat lebih mudah menilai prestasi, minat dan komitmen belajar
siswa,
21
Ibid,. hal.7.
22
Ibid,. hal.7.
C. Ruang Lingkup Materi
1. Bentuk aljabar
Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika yang menggunakan huruf atau
dibutuhkan bus setiap minggunya, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu
menggunkan aljabar.
huruf kecil.
2) Koefisien
3) Suku
berikut ini.
2) Sifat Komutatif 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎
3) Sifat Assosiatif (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
b. perkalian
bulat a, b,, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan
k ( ax ) =kax
k ( ax +b )=kax +kb
2) Perkalian antara dua bentuk aljabar
menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan
menentukan hasil kali antara bentuk aljabar suku dua dengan suku dua
2
¿ ac x + ( ad+ bc ) x +bd
𝑎n = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar.
Untuk sebarang a,b bilangan real a,b ≠ 0, m dan n bilangan bulat maka
berlaku sifat:
1) 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
2) 𝑎𝑚:𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛
3) (𝑎𝑚) = 𝑎𝑚×𝑛
4) (𝑎 × 𝑏) = 𝑎𝑚 × 𝑏𝑚
Pada perpangkatan bentuka aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan
d. Pembagian
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan
Contoh :
Penyelesaian:
3 xy 3
` 1. = y (faktor sekutu y)
2y 2
e. Substitusi Pada Bentuk Aljabar
Contoh :
Penyelesaian :
¿ 5−6
= −1
dua bilangan atau lebih, yang nilainya paling kecil. Menentukan KPK
Contoh :
Tentukan KPK dari bentuk aljabar berikut 6 a 2 , 8 ab , dan 12 a3 b2
6 a 2=2×3×a2
8 ab=23 ×a×b
3 2 2 3 2
12 a b =2 ×3×a ×b
semua faktor prima yang ada. Jika terdapat faktor prima yang sama maka
Contoh :
Penyelesaian :
12 a=22×3×a
18 a2 =2×32 ×a2
fpb=2×3×a=6 a
prima yang dimiliki semua bilangan. Jika terdapat faktor prima yang sama
Misalnya :
1 b x+ y
, ,
a 2 x
1) Penjumlahan
a c ad +bc
+ = , dengan b ≠ 0 , d ≠ 0
b d bd
2) Pengurangan
a c ad−bc
− = , dengan b ≠ 0 , d ≠ 0
b d bd
3) Perkalian
a c a ×c
× = , dengan b ≠ 0 , d ≠ 0
b d b×d
4) Pembagian25
a c a d
: = × , dengan b ≠ 0 , d ≠ 0
b d b c
D. Penelitian Relevan
memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas
diikuti oleh siswa di peroleh hasil baik dengan ketuntasan siswa sebanyak
E. Kerangka Berpikir
dirancang oleh guru yang mana didalamnya terdapat interaksi antara guru dan
siswa guna mencapai tujuan belajar yang sesungguhnya. Umumnya dalam proses
lebih mudah diakses. Di tambah akan kurikulum sekarang yang menuntut siswa
berperan lebuh aktif dan dominan,hal ini juga berdampak pada guru yang mana
diharuskan kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar
pembelajaran juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, sehingga
pengetahuan siswa. hal ini sejalan dengan tujuan model pembelajaran flipped
Model
pembelajaran
flipped
Siswa kelas VII learning Perbandingan
Mts Negeri peningkatan
Ambon kemampuan
komunikasi
Model matematis
pembelajaran
langsung
F. Hipotesis Penelitian
penelitian yang relevan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah “terdapat
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan di Mts Negeri Ambon selama sebulan dari
yang diberikan perlakuan khusus (variabel yang akan diuji) yaitu dengan
lebih jelasnya, desain penelitian tersebut dapat diliat pada Tabel 3.1 berikut:
kontrol Tk - Tk
Keterangan :
(Pretest) dengan tes yang sama. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kedua
kelompok di tes dengan tes yang sama sebagai tes akhir (Post-test). Hasil kedua
tes terakhir dibandingkan (diuji perbedaannya), demikian juga antara hasil tes
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, sedangkan sampel adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Mts Negeri Ambon.
Sedangkan sampelnya adalah kelas VII sebanyak (2) dua kelas. Kelas yang
pertama adalah kelas kontrol dan kelas yang kedua adalah kelas eksperimen.
D. Variabel penelitian
yang mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau
dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Karena adanya variabel bebas. Variabel
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989),
hal.102-104.
E. Instrument Penelitian
penulis dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
tertulis yang dimaksud adalah berbentuk soal uraian, karena tes tulis
soal tes terdiri dari 5 butir soal. Penyusunan instrumen tes diawali
kisi-kisi.
ragam kegaiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Lembar observasi diisi
oleh observer dengan memberi tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak”,
RPP ditinjau dari tingkat aktivitas siswa. Lembar observasi ini diisi oleh peneliti
memungkinkan peneliti mengisi jumlah siswa pada setiap pertemuan yang sesuai
pengukur yang memiliki rentangan. Rentangan tersebut terdiri dari lima tingkat,
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
(STS).
1. Statistika deskriptif
terlebih dahulu. Data yang dimaksud adalah hasil pretest dan posttest.
bantuan SPSS. Adapun kriteria minimal KKM yang digunakan untuk mata
Tuntas
65-100
Sumber : MTs Negeri Ambon
nilai tiap aspek kemudian membaginya dengan jumlah aspek yang dinilai.
RSP=
∑X
n
Keterangan :
2,50-3,49 Baik
rumus :
X
T a= ×100 %
N
Keterangan :
selama n pertemuan
pertemuan
R
P ×100 %
SM
Keterangan :
P = persentase
R = jumlah aktivitas yang dilakukan oleh siswa
61-80% Tinggi
41-60% Sedang
21-40% Rendah
Sumber : arikunto.2007:44
Data tentang respon siswa di peroleh dari angket respon siswa terhadap
jawaban siswa untuk tiap-tiap pertanyaan dalam angket. Data tentang respon
dengan 100%.
dengan 100%.
yang ditanyakan.
satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen
dengan satu atau lebih variabel independen.27 Adapun dalam hal ini akan
a. Uji f
27
Budi Subandriyo, “ANALISIS KOLERASI DAN REGRESI”, Diklat Statistisi Tingkat Ahli BPS
Angkatan XXI, Badan Pusat Statistik, 2020, hal. 2.
Dengan hipotesis :
variabel dependen.
Kriteria pengujian :
b. Uji t
H 0 : β=0
H0 : β ≠ 0
Kriteria pengujian :
variabel dependen.
dependen.
c. Koefisien Determinasi
(Ghozali, 2016) :
dependen.
Uji asumsi klasik pada regresi linier berganda harus dipenuhi untuk
terbaik dan bebas dari bias (simpangan) secara linier. Uji asumsi klasik
(Susilo, 2014). Uji asumsi klasik harus terpenuhi, apabila tidak maka akan
(Sudarmanto, 2005).
a. Uji Normalitas
Bila data berdistribusi normal maka dapat digunakan uji statistik berjenis
Dengan hipotesis :
Kriteria pengujian :
normal.
tidak normal.
b. Uji Homogenitas
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi
Dengan hipotesis :
Kriteria pengujian :
1) Jika nilai signifikansi ∝≥ 0,05 menandakan bahwa kelompok data
c. Uji Autokorelasi
1) Jika d lebih kecil dari Dl atau lebih besar dari (4-dL ) maka hipotesis
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
sudirman, Ambon, Maluku dengan kelas VII-1 yang terdiri dari 20 siswa yang
pembelajaran Flipped Learning dan kelas VII-2 terdiri dari 20 siswa sebagai
kedua kelas setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kedua tersebut diberikan
tes yang sama yaitu pre-test (tes awal) dan posttest (tes akhir) yang diberikan
penelitian yang dilakukan di MTs Negeri Ambon dapat dilihat sebagai berikut :
VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol.
a. Kelas Eksperimen
2022 Pertemuan Pertama saat jam pelajaran kelima dan keenam. pada 45
dan bahan ajar yang akan dibagikan via WAG untuk pertemuan selanjutnya,
dengan do’a.
2) Pertemuan pertama
membagikan materi berupa bahan ajar yang akan dibahas melalui WhatsApp
a. Pendahuluan
dan do’a sebelum memulai pembelajaran dikelas yang dipimpin oleh ketua
materi yang akan dicapai dan siswa mendengarkan tujuan dari peneliti
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, setelah pembagian kelompok selesai
b. Kegiatan inti
bahan ajar yang telah diberikan dan dipelajari oleh siswa dengan diskusi
dan Tanya jawab. Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi, ada yang memainkan handphone, ada yang menulis dan ada
lain.
c. penutup
3) Pertemuan kedua
Adapun seperti pada pembelajaran pertama guru telah membagikan bahan ajar
adapun bila nanti siswa menemukan kesulitan dan belum pemahami dapat
menanyakannya melalui WAG ataupun dikelas nanti. Adapun berikut
a. Pendahuluan
materi yang akan dicapai dan siswa mendengarkan tujuan dari peneliti
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, setelah pembagian kelompok selesai
b. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, peneliti membahas kembali materi bahan ajar yang
telah dibagikan via WAG sebelumnya dan di pelajari oleh siswa melalui
diskusi dan tanya jawab. Adapun pada tahap ini siswa di berikan
yang mana ada siswa yang terlihat tidak memperhatikan penjelasan karena
peran guru saat diskusi yakni memfasilitasi siswa menuliskan ide atau
memainkan handphone, ada yang menulis, ada juga yang menopang dagu
sambil memperhatikan teman kelompok yang lain, dan ada juga yang
c. Penutup
Pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan tepatnya pada jum’at 29 juli 2022.
Adapun seperti pada pembelajaran pertama guru telah membagikan bahan ajar
adapun bila nanti siswa menemukan kesulitan dan belum pemahami dapat
menanyakannya melalui WAG ataupun dikelas nanti. Selain itu juga, pada
pertemuan ketiga ini akan langsung dilakukan pengambilan data posttest (tes
a. Pendahuluan
materi yang akan dicapai dan siswa mendengarkan tujuan dari peneliti
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, setelah pembagian kelompok selesai
Pada kegiatan inti, peneliti membahas kembali materi bahan ajar yang
telah dibagikan via WAG sebelumnya dan di pelajari oleh siswa melalui
diskusi dan tanya jawab. Adapun pada tahap ini siswa di berikan
pecahan pada bentuk aljabar, melalui Tanya jawab dengan siswa guna
ini tidak ada siswa yang bertanya terkait materi yang dibagikan dan terkait
atas materi yang dibagikan dan dijelaskan guru sebelum siswa diberikan
ada siswa siswa yang mengacungkan tangan dan mengatakan bahwa dia
sebangku, ada juga yang terlihat menyandarkan kepala di atas meja sambil
adakah siswa yang belum paham dan ingin bertanya namun, tidak ada
saat diskusi yakni memfasilitasi siswa menuliskan ide atau gagasan terkait
tidak sesuai, dan ada juga yang sibuk berdebat dengan kelompok lain
kepada siswa bahwa akan dilakukan tes akhir sehingga siswa diberikan
diminta mengerjakan soal tes yang diberikan selama 35 menit sama seperti
masing-masing.
c. Penutup
pembelajaran di hari ini, seperti biasa guru dan siswa berdoa bersama dan
b. Kelas kontrol
1) Perberian pre-test
dilaksanakan pada senin, 18 juli 2022. Pertemuan awal ini saat jam pelajaran
dahulu dan pengambilan data pre-test. Siswa diberikan waktu 35 menit untuk
penutup.
2) Pembelajaran pertama
a. Pendahuluan
b. Kegiatan inti
beberapa bentuk aljabar guna diamati oleh siswa. Kemudian dari contoh
koefisien, variabel, konstanta, suku sejenis dan bukan suku sejenis serta
terlihat beberapa siswa mengerjakan dengan serius, ada juga yang terlihat
dengan temannya.
umpan balik).
jika mengalami kesulitan dan tidak memahami. Setelah itu, siswa terlihat
semua siswa dapat memahami materi hari ini. Dilanjutkan dengan guru
di papan tulis. Setelah itu, guru meminta siswa lain memberi tanggapan
siswa.
c. Penutup
guru menampilkan dipapan tulis soal yang akan dikerjakan siswa sebagai
3) Pembelajaran kedua
a. Pendahuluan
kofisien konstanta, dan suku sejenis dan suku tidak sejenis pada bentuk
b. Kegiatan inti
beberapa bentuk aljabar pada perkalian bentuk aljabar guna diamati oleh
siswa. Kemudian dari contoh yang ditampilkan guru menjelaskan bentuk-
via internet dan ada pula yang hanya menelungkupkan kepala di atas
meja.
jika mengalami kesulitan dan tidak memahami. Setelah itu, siswa terlihat
latihan terbimbing).
di papan tulis. Setelah itu, guru meminta siswa lain memberi tanggapan
siswa.
c. Penutup
Pada bagian penutup guru kemudian memfasilitasi siswa membuat
guru menampilkan dipapan tulis soal yang akan dikerjakan siswa sebagai
pembagian apada bentuk aljabar. Kegiatan ditutup dengan guru dan siswa
salam penutup.
4) Pembelajaran ketiga
a. Pendahuluan
siswa dan membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam
jawaban via internet, dan ada pula siswa yang bertanya terkait langkah-
jika mengalami kesulitan dan tidak memahami. Setelah itu, siswa terlihat
guru ,menjelaskan KPK dan FPB pada bentuk aljabar serta cara
guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa dan membantu siswa yang
di papan tulis. Setelah itu, guru meminta siswa lain memberi tanggapan
siswa.
c. Penutup
Adapun berdasarkan data pre-test dan posttest yang diberikan kepada siswa
Negeri Ambon yang diolah menggunakan SPSS versi 22. Berikut analisis yakni
Tabel 4.1
Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Descriptive Statistics
nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 16,55 dan posttest kelas
eksperimen adalah 75,15 dengan selisih 58,60. Sedangkan nilai rata-rata pretest
kelas kontrol adalah 19,40 dan posttest kelas kontrol adalah 55,05 dengan selisih
35,65.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Pretest Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol
tes akhir atau posttest yang telah dianalisis menggunakan rumus statistik
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Posttest Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol
juga berada pada kualifikasi tuntas dengan frekunsi 14 siswa atau sebannyak
linear :
a. Uji f
ANOVAa
Total 764.550 19
ANOVAa
Total 1508.950 19
a. Dependent Variable: SKOR KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
b. Predictors: (Constant), MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
kontrol pada tabel 4.5 di peroleh nilai signifikansi 0,001 ≤ 0,05. Sehingga
b. Uji T
Uji T dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak, digunakan uji t. berikut ini tabel hasil uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
MODEL PEMBELAJARAN
.514 .228 .468 2.249 .037
FLIPPED LEARNING
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
MODEL PEMBELAJARAN
-1.147 .292 -.680 -3.934 .001
LANGSUNG
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 4.6 di atas diperoleh nilai signifikansi
0.000 ∝≤ 0,05 yang artinya lebih kecil dari 0.005 maka H 0 ditolak dan Ha
sebesar 0,514. Selain itu, konstanta juga signifikan dengan nilai koefisien
model regresi tersebut di peroleh nilai positif yakni sebesar 0,514 artinya
semakin baik model pembelajaran di kelas VII-1 MTs Negeri Ambon sebesar
siswa kelas VII-1 MTs Negeri Ambon minimal dengan skor 50,382.
Sedangkan pada hasil uji F tabel 4.7 di atas diperoleh nilai signifikansi
0.000 ∝≤ 0,05 yang artinya lebih kecil dari 0.005 maka H 0 ditolak dan Ha
-1,147. Selain itu, konstanta juga signifikan dengan nilai koefisien sebesar
regresi tersebut di peroleh nilai negatif yakni sebesar -1,147 artinya kurang
baik model pembelajaran di kelas VII-2 MTs Negeri Ambon kurang dari 1
c. Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model Summaryb
model
summary di atas, diketahui R-Square sebesar 0,219 (21,9 %). Hal tersebut
oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak
diteliti.
lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
diuji merupakan data tunggal atau data frekuensi tunggal, bukan data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji normalitas data pada kelas eksperimen kelas eksperimen dan kelas
berdistribusi normal.
ii. Uji homogenitas
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau
homogen.
Model Summaryb
1,591 lebih besar dari batas atas (dU) yakni 1,544 dan kurang dari (4-
maka analisis regresi linear sederhana untuk uji hipotesis di atas dapat
B. Pembahasan
28
Tabel durbin Watson. Diakses pada tanggal 18 september 2022 dari
situs:Wikielektronika.com/tabel-durbin—watson/2/
komunikasi matematis siswa lebih baik dari model pembelajaran langsung”
ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh siswa melalui posttest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini juga didukung akan
dengan bimbingan guru dan interaksi dengan siswa, bukannya mengajar. Hasil
siswa lebih produktif, keunikan dari flipped learning atau classroom yaitu
29
flipped classroom : pengertian, kelebihan, dan kekurangan diakses pada tanggal 18 september 2022
pada situs:http://www.osnipa.com/flipped-classroom-pengertian-kelebihan-kekurangan-sintaks/
banyak siswa yang tidak mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru
atas meja sambil tiduran , dan juga ada yang asyik berbincang dengan teman
sebangku. Walaupun begitu terlihat adapula siswa yang mencatat materi yang
mereka memiliki catatan tentang apa yang didapatkan dari bahan ajar yang
guru terlebih dahulu membagikan bahan ajar via WA untuk dipelajari siswa
dirumah. Hal ini sangat efisien dilakukan karena siswa diminta untuk
mempelajari materi di rumah dan pada saat di kelas, siswa dapat lebih
materi tersebut. Selain itu juga, interaksi di kelas antara siswa dan guru di
harus aktif karena siswa harus berdiskusi dan mempresentasikan hasil kerja
mereka dalam kelompok kemudian bertanya antar teman guna meningkatkan
menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti. Hal ini juga di jelaskan oleh
para ahli seperti Basal (2015 : 34) menyatakan bahwa kelebihan model
yang berpusat pada siswa, peningkatan motivasi siswa, interaksi antara guru
dan siswa lebih banyak, dan lingkungan belajar yang penuh dengan alat yang
30
Model pembelajaran flipped classroom diakses pada tanggal 18 september 2022 pada
situs:http://www.kajianpustaka.com/2020/03/model-pembelajaran-flipped-classroom.html?m=1
Berdasarkan data variabel X dan variabel Y yang di peroleh, dianalisis
menggunakan uji regresi linear sederhana terlebih dahulu data di uji dengan
asumsi klasik berupa uji normalitas, uji homogenitas, dan uji auto korelasi.
mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak.
artinya lebih kecil dari 0.005 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada
78,1 %.
sata dapat di simpulksn bahwa kedua kelas memiliki varians yang sama atau
homogen. Dilanjutkan dengan Uji Autokorelasi adapun nilai Durbin-Watson
(d) sebesar 1,591 lebih besar dari batas atas (dU) yakni 1,544 dan kurang dari
positif dan 5 pertanyaan negatif. Untuk skor terendah 1 dan skor tertinggi 4,
maka analisis data respon siswa di peroleh bahwa 64,9 % siswa yang memberi
di pelajari.
konvensional.
BAB V
A. Kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil penelitian tentang pengaruh model
matematis siswa pada materi bentuk aljabar kelas VII MTs Negeri Ambon, maka
dilihat dari nilai hasil posttest yang mengalami peningkatan seacara signifikan .
hal ini juga dapat dilihat dari hasil analisis uji regresi linear yang telah di peroleh
berupa uji F nilai signifikansi 0,037 ≤ 0,05. Sehingga secara simultan model
artinya lebih kecil dari 0.005 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada
komunikasi matematis siswa dengan koefisien pengaruh sebesar 0,514. Dan uji
koefisien dterminasi (R Square) diketahui R-Square sebesar 0,219 (21,9 %). Hal
lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
B. Saran
1. Bagi guru
komunikasi matematis siswa karena memliki waktu yang lebih banyak dan
lebih efisien.
2. Bagi sekolah
penelitian ini hanya terbatas pada materi bentuk aljabar, sehingga diharapkan
Arikunto. S. (1989). Prosedur penelitia suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. Bina
Aksara.
Choridah. T. D. (2013). Peran pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan
kemampuan komunkasi dan berpikir kreatif serta disposisi metematis siswa
SMA. Jurnal ilmiah program studi matematika STKIP siliwangi bandung.
2(2).
Dirgeyasa. W. I. Flip Learning-Flip Classroom, Sebuah Inovasi Dalam
Pembelajaran ,Di Era Covid-19. Medan: Universitas Medan.
Fitri. A. (2019). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII Pada Materi
Operasi Bentuk Aljabar Menggunakan Pendekatan PMRI Melalui Sistem
LSLC. Skripsi. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Flipped classroom:pengertian,kelebihan,dan kekurangan. (n.d.). Retrieved September
2022, 2022, from http://www.osnipa.com/flipped-classroom-pengertian-
kelebihan-kekurangan-sintaks/.
Furchan. A. (2007). Pengantar penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Hadiyanto. (2017). Kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran
matematika. Admathedu. 7(1).
Hamid. A. & Hadi. S. M. (2020). Desain Pembelajaran Flipped Learning Sebagai
Solusi Model Pembelajaran PAI Abad 21. Quality. 8(1).
Handayani. A. dkk. (2014). Analisis kemampuan komuniksi matematis siswa melalui
pendekatan pendidikan matematika realistik (PMR) bagi siswa kelas VII
MTsN lubuk buaya padang tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal pendidikan
matematika. 3(2).
Hartono. (2011). Metodologi penelitian. Pekanbaru. Zanafa Publishing.
Indrawati. (2011). Perencanaan Pembelajaran Fisika: Model-Model Pembelajaran
Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika. Jember: Universitas Jember.
Jihad .A. & Haris .A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Julinar & Yusuf. N. F. (2019). Flipped learning model: satu cara alternatif untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Jurnal penelitian pendidikan.
Maryland state department of education dan QUASAR general rubric , marylandmath
communication rubric.diakses pada tanggal 19 februari 2022 dari
situs:http://web.njit.edu
Model pembelajaran flipped classroom. (2020, Maret). Retrieved September 18,
2022, from http://www.kajianpustaka.com/2020/03/model-pembelajaran-
flipped-classroom.html?m=1.
Mudjijo. (1995). Tes Hasil Belajar. Jakarta. Bumi Aksara.
Muzaki. A & Yulianti. S. (2021). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Pada
Materi Bentuk Aljabar Kelas VII SMP Negeri 1 Utan. Jurnal Ilmiah Ikip
Mataram. 8(2).
Purwati. H. & Wuri .E. D. (2017). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Dengan Gaya Belajar Kompetitif. Jurnal Derivat. 4(2).
Rasyid. A. H. (1993). Teknik penarikan sampel dan penyusunan skala. Bandung :
program pascasarjana universitas padjajaran.
Riduwan. (2010). Belajar mudah penelitian. Bandung. Nusa Media.
Satriawati. G. (2006). Pembelajaran dengan pendekatan open ended untuk
meningkatkan pemahaman dan kemampua komunikasi matematis siswa
SMP. ALGORITMA. 1(1).
Savinainen. dkk. (2002). The force concept inventory. A tool monitoring student
learning. 37(1).
Setiawan. A. Y. Bahan ajar matematika bentuk aljabar kelas VII.
Sholihah. A.S. & Mahmudi. A. (2015). Keefektifan Experiential Learning
Pembelajaran Matematika Mts Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika. 2(2).
Sudjana. (2002). Metode statistika. Bandung. Tarsito.
Surapranata. S. (2007). Panduan penulisan tes tertulis implementasi kurikulum 2004.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tabel durbin watson. (n.d.). Retrieved September 18, 2022, from
wikielektronika.com/tabel-durbin-watson/2/.
Wardana. R. I. & Lutfianto. M. (2018). Analisis kemampuan komunikasi matematis
siswa ditinjau dari kemampuan matematika siswa. UNION: Jurnal
pendidikan matematika. 6(2).
Yulhendri & kurniawati. T.flipped learning berbasis web pada pembelajaran di
universits negeri padang. Universitas negeri padang.
Zein. M. (2011). Evaluasi pembelajaran analisis soal Essay. Makalah dalam bentuk
Power Point (tidak diterbitkan).