Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ketentuan terpenting dalam usaha memajukan serta mengembangkan
sebuah bangsa yaitu dengan pembelajaran. Meningkatnya mutu pembelajaran
menandakan pula meningkatnya potensi manusia, oleh sebab itu agar mencapai tujuan
tersebut sangat dibutuhkan suatu pendidikan, antara lain pendidikan di bidang
matematika (Nikmah, 2017).
Disiplin keilmuan yang dijadikan sebagai suatu landasan untuk mengembangkan
modern technology yaitu matematika, artinya matematika memiliki peranan utama
untuk menyeimbangi serta memajukan IPTEK di zaman seperti sekarang. Bukan hanya
itu, matematika juga senantiasa melekat pada keseharian yang kita jalani. Mengingat
sangat pentingnya matematika, sehingga matematika dijadikan sebagai satu dari
beberapa mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah setiap tingkatan pendidikan
dimulai sejak sekolah dasar, SMP/MTs, hingga SMA/SMK bahkan di perguruan tinggi
pun masih sering dijumpai.
Sarana yang digunakan siswa dalam mencapai suatu keterampilan adalah
dengan mempelajari matematika. Harapannya setelah siswa mempelajari matematika
yaitu siswa mampu memenuhi/memiliki beberapa keterampilan sebagaimana yang
sudah ditetapkan agar dapat mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional.
Tujuan siswa mempelajari atau mendapatkan pendidikan di bidang matematika salah
satunya adalah diharapkan siswa mampu menguasai konsep matematika, menerangkan
keterkaitan antar konsep serta memakai konsep algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
serta pas, dalam memecahkan suatu permasalahan. Indikator pencapaian kecakapan ini,
salah satunya adalah menyajikan konsep dalam bermacam-macam bentuk representasi
matematis (tabel, grafik, diagram, sketsa, model matematika, atau metode yang lain)
(Kemendikbud, 2014: 325-326).

Dari uraian diatas terlihat bahwa kemampuan representasi matematis ialah


sebuah keahlian yang sangat berarti untuk siswa, serta merupakan satu dari banyaknya
tujuan yang harus dipenuhi dalam pendidikan matematika di sekolah. Representasi
begitu bermanfaat dalam memudahkan siswa menuntaskan suatu permasalahan dengan
lebih sederhana. Representasi pula bermanfaat sebagai fasilitas penyampaian gagasan
ataupun pikiran matematik siswa kepada siswa lain ataupun kepada guru (Sabirin,
2014:43).

Selain itu, yang memudahkan siswa pada saat belajar mengenai matematika
adalah kemampuan representasi matematis, hal tersebut bisa kita lihat dari pernyataan
perihal representasi yaitu: “representasi sangat penting dalam studi matematika. Siswa
bisa meningkatkan, mendalami pengetahuan mereka mengenai konsep serta ikatan
antarkonsep matematika yang sudah mereka miliki lewat membuat, menyamakan serta
memakai representasi” (Situmorang and Tambunan, 2020). Untuk membantu siswa
dalam mengkomunikasikan pemikirannya siswa membutuhkan suatu kemampuan, yaitu
representasi matematis. Kemampuan ini digunakan siswa dalam mempelajari studi
matematika diantaranya melukiskan objek raga, mengganti sebuah kasus matematika
kedalam wujud grafik serta simbol.
Kemampuan..representasi..matematis..merupakan..suatu…ungkapan...dari..ide
matematis..atau..bentuk..matematis..yang..dipahami..oleh..siswa....dalam…membantu
menyelesaikan..masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Alhadad dalam Afandi,
menyatakan bahwa representasi adalah suatu ungkapan ide matematis yang ditampilkan
siswa sebagai model atau bentuk pengganti dari situasi masalah yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya(Afandi A; 2013: 1-11)
Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu dari sekian banyak
kemampuan yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika, karena
kemampuan representasi matematis sangat dibutuhkan dalam menyederhanakan dan
menyelesaikan masalah matematika secara matematis, hal ini sesuai dengan pendapat
Kilpatrick, dkk dalam Wahyuni, menyatakan bahwa representasi adalah alat yang
berguna untuk mendukung penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis,
dan menyampaikan pemikiran matematis(Wahyuni; 2017: 264-270)

Menurut Lestari KE, Yudhanegara MR(2017. hlm. 83-84) Gaya belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik.
Sedangkan representasi yang dimaksud adalah representasi visual (membuat gambar
situasi dunia nyata untuk mengklarifikasi masalah dan menfasilitasi penyelesaiannya),
representasi verbal (menjawab pertanyaan menggunakan kata-kata atau teks tertulis)
dan representasi simbolik (memecahkan masalah yang melibatkan simbol aritmatika).
Penelitian ini menjadi penting, karena terdapat perbedaan dengan penelitian-penelitian
terdahulu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pembahasan
tentang kecenderungan siswa dalam memilih representasi.
SMP Argopuro 1 Panti merupakan salah satu pilihan di wilayah Panti bagian
Timur. Lokasinya berada di Jl. Lapangan No.39, Kec. Panti Sehingga mudah dijangkau
dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dengan lokasi
strategis ini maka banyak sekali anak-anak Sekolah Dasar di sekitar wilayah Panti yang
ingin melanjutkan ke SMP Argopuro 1 Panti. Siswa yang terdiri dari berbagai latar
belakang mengakibatkan beraganeka ragam cara belajar siswa.
Di kelas VII terdapat papan tulis yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
dan dilengkapi dengan LCD proyektor yang siap digunakan. Dengan dilengkapinya
fasilitas belajar di kelas diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi dan lebih
terampil dalam mencari solusi masalah-masalah matematika, khususnya materi
penyelesaian SPLV. Siswa dituntut untuk memahami materi dan terampil aljabar karena
materi penyelesaian splv sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan
lebih mudah memahami materi dan lebih terampil dalam mencari solusi masalah-
masalah matematika, khususnya materi penyelesian splv.
Mengingat pentingnya materi penyelesaian splv ini, maka perlu dilakukan
penelitian secara mendalam untuk mengetahui gambaran kemampuan representasi
matematis siswa ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII SMP Argopuro 1 Panti.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru matematika
SMP Argopuro 1 Panti bahwa guru mengeluhkan seringnya terjadi kekeliruan siswa
dalam memecahkan masalah matematika. Salah satu kemampuan yang digunakan dalam
memecahkan masalah adalah kemampuan representasi, sehingga peneliti menduga bahwa
kekeliruan yang dilakukan siswa sangat berhubungan dengan kemampuan representasi
yang dimiliki siswa itu sendiri, Sehigga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI
GAYA BELAJAR”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
a. Kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, manfaat tersebut
diantaranya adalah sebgai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi terkait
dengan kecenderungan memilih representasi dan kemampuan
representasi matematis. Sehingga dengan adanya hasil ini diharapkan
dapat memperkuat teori-teori terdahulu, mngembangkan metode,
strategi, konsep-kosep dan sebagainya yang mendukung proses
pembelajaran yang mengarah kepada representasi matematis.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para guru dan menjadi
tolak ukur dalam mendidik siswa khususnya dalam meningkatkan
kemampuan representasi matematis siswa dalam pembelajaran
matematika.
2) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menyadari akan
kemampuan representasi matematisnya, sehingga dapat dimanfaatkan
dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis.

Anda mungkin juga menyukai