Anda di halaman 1dari 6

Jurnal MATH-UMB.

EDU
Vol 7 (3), Tahun 2020

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA
MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lizza Novianita1, Saleh Haji2
1,2
Pascasarjana Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Bengkulu
1
lizza.novianita95@gmail.com

Abstract
Mathematical communication is the important skill for mathematics’ teacher candidates. The
purpose of this research is to improve mathematical communication skills through the Problem
Posing learning model. The method used in this research is (Classroom Action Research). The
subjects of the study were 11 students of Mathematics Education Study Program FKIP
Bengkulu University. The students in conference courses in odd semester 2019/2020. Stages of
Study for Classroom Action are planning, implementing, observing, and reflecting. The results
obtained after being given an action is an increase in student communication skills through the
Problem Posing learning model compared to learning before that increase by 60.
Keywords: Communication Ability, Problem Posing

PENDAHULUAN diantaranya perilaku-perilaku negatif siswa


Matematika merupakan sarana yang dalam belajar matematika yang
diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan. memungkinkan siswa tidak bergairah dalam
Oleh sebabnya, penguasaan matematika belajar matematika. Perbaikan hasil
sangat diperlukan karena merupakan kunci pembelajaran matematika perlu dilakukan
bagi bidang pengetahuan lainnya. melalui perbaikan kondisi yang mendukung
Pembelajaran matematika sebaiknya tidak peningkatan kecerdasan/kemampuan
hanya menitik beratkan kepada dosen peserta didik, perubahan sikap mahasiswa
sebagai pengajar, tetapi juga diperlukan terhadap matematika serta kemampuan dan
media serta metode yang mendukung kemauan guru dalam mengubah paradigma
pembelajaran guna untuk menanamkan pendidikan. Tujuan pembelajaran
cinta matematika, karena matematika matematika harus dipahami dengan baik
merupakan pintu bagi segala ilmu. oleh dosen agar proses pembelajaran sesuai
Matematika bukan hanya mengajarkan dengan apa yang diharapkan. Menurut
keterampilan berhitung dan mengerjakan NCTM dalam Syaban (2008) tujuan yang
soal, melainkan mengajarkan aspek-aspek ingin dicapai pada pembelajaran
lain berupa kecermatan, ketelitian, berpikir matematika yaitu (1) kemampuan
logis, bertanggung jawab, disiplin, hingga pemecahan masalah (problem solving); (2)
pemahaman bahwa matematika sebagai kemampuan berargumentasi (reasonning);
ilmu dasar. Pemilihan pendekatan, metode, (3) Kemampuan berkomunikasi
teknik, serta strategi yang ditinjau dari segi (communication); (4) Kemampuan
materi dan karakteristik mahasiswa membuat koneksi (connection) dan (5)
merupakan hal yang sangat penting dalam Kemampuan representasi (representation)”.
memperoleh hasil belajar yang maksimal. Matematika tidak hanya sekedar alat
Menurut Delphie (2009) , matematika bantu berfikir tetapi matematika sebagai
disebut sebagai bahasa universal karena wahana komunikasi antar mahasiswa dan
matematika merupakan bahasa simbolis dosen dengan mahasiswa. Semua orang
yang mampu melakukan pencatatan serta diharapkan dapat menggunakan bahasa
mengkomunikasikan ide-ide berkaitan matematika untuk mengkomunikasikan
dengan elemen-elemen dan hubungan- informasi maupun ide-ide yang
hubungan kuantitas. diperolehnya. Banyak persoalan yang
Ada banyak faktor yang mengakibatkan disampaikan dengan bahasa matematika,
hasil belajar peserta didik rendah, misalnya dengan menyajikan persoalan atau

13
Jurnal MATH-UMB.EDU
Vol 7 (3), Tahun 2020

masalah kedalam model matematika yang siswa berdasarkan situasi yang ada dan (2)
dapat berupa diagram, persamaan proses memformulasikan kembali
matematika, grafik dan tabel. Menurut masalah/soal matematika dengan bahasa
Hodiyanto (2017) kemampuan komunikasi sendiri berdasarkan situasi yang diberikan.
matematis adalah kemampuan siswa dalam Melalui model pembelajaran Pendekatan
menyampaikan ide matematika baik secara Problem Posing inilah diharapkan dapat
lisan maupun tulisan. meningkatkan kemampuan komunikasi
Menurut Guerreiro (2008), komunikasi matematika mahasiswa. Denganmelihat
matematika merupakan alat bantu dalam fakta yang ada, maka salah satu alternatif
transmisi pengetahuan matematika atau dalam pemecahan masalah yang dapat
sebagai pondasi dalam membangun diberikan adalah dengan menerapkan salah
pengetahuan matematika. Sumarmo (dalam satu pembelajaran melalui Pendekatan
Yuliani, 2015) menyatakan bahwa Problem Posing.
kemampuan yang tergolong dalam Pendekatan Problem Posing sebagai
komunikasi matematis diantaranya adalah upaya peningkatan komunikasi matematika,
(1) kemampuan menyatakan suatu situasi, karena di dalam pendekatan pengajuan
gambar, diagram, atau benda nyata ke masalah kemampuan bahasa matematika
dalam bahasa, simbol, ide, atau model adalah aspek yang sangat penting dari
matematika, (2) menjelaskan ide, situasi, komunikasi (Upu, 2003).
dan relasi matematika secara lisan atau Peningkatan terjadi karena
tulisan, (3) mendengarkan, berdiskusi, dan menggunakan metode pembelajaran
menulis tentang matematika, (4) membaca problem posing sehinggamahasiswa dapat
dengan pemahaman suatu representasi mencari cara yang berbeda dalam
matematika tertulis, (5) mengungkapkan menemukan solusi yang tepat pada mata
kembali suatu uraian atau paragraf kuliah seminar. Penggunaan metode ini
matematika dalam bahasa. juga akan menumbuhkan ide, kreatifitas
Munurut Haji & Ilham (2016) kegiatan serta lebih mementingkan proses dari pada
komunikasi dalam matematik adalah hasil sehingga mahasiswa akan aktif dalam
mencatat secara matematik dan proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di
merepresentasikan sesuatu dengan simbol. muka maka peneliti termotivasi untuk
Sedangkan komuniksi dengan matematik melaksanakan penelitian yang berjudul
sebagai berikut: matematika sebagai alat “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
pemecahan masalah, mencari solusi Matematis Melalui Model Pembelajaran
alternatif, menginterpretasikan argumen, Problem Posing Pada Mahasiswa FKIP
dan menggunakan pemecahan masalah Universitas Bengkulu”.
matematik.Komunikasi merupakan bentuk
pelemparan pesan atau lambang yang mau METODE
tidak mau akan menimbulkan pengaruh Penelitian ini merupakan Penelitian
pada proses umpan balik, sebab dengan Tindakan Kelas (Classroom Action
adanya umpan balik, sudah membuktikan Research). Tindakan yang diberikan adalah
adanya jaminan bahwa pesan telah sampai proses pembelajaran dengan menerapkan
pada pendengar. dan mengembangkan Pendekatan Problem
Oleh karena itu, perlu adanya upaya Posing. Penelitian ini dilaksanakan di
untuk mencari suatu pendekatan dalam Universitas Bengkulu dengan subyek
Pembelajaran Matematika yang dapat penelitian adalah mahasiswa semester VII
melibatkan mahasiswa aktif, berkualitas dengan jumlah mahasiswa 11 orang, terdiri
dan dapat meningkatkan prestasi belajar dari 10 perempuan dan 1 laki-laki.
matematika mahasiswa. Menurut Silver Penelitian ini dilaksanakan pada semester
(1994) dalam Mahmuzah (2015) ganjil tahun ajaran 2019/2020.
pendekatan problem posing merupakan Adapun cara pengumpulan data yang
suatu aktifitas dengan dua pengertian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data
berbeda, yaitu (1) proses mengembangkan mengenai kemampuan komunikasi
masalah/soal matematika yang baru oleh matematika mahasiswa diperoleh dari tes

14
Jurnal MATH-UMB.EDU
Vol 7 (3), Tahun 2020

yang diberikan kepada mahasiswa berupa 3. Merancang materi pembelajaran


pretest dan postest masing-masing menyebutkan langkah-langkah
sebanyak 4 butir soal, data mengenai penelitian, sistematika penyusunan
komunikasi mahasiswa dan kegiatan proses proposal, bagian awal , bagian isi,
belajar mengajar terhadap pembelajaran bagian penutup, pustaka acuan, dan
dengan Pendekatan Problem Posing lampiran penelitian.
diambil dengan menggunakan observasi. 4. Menyusun lembar pengamatan
Data hasil pengamatan dianalisa secara pelaksanaan pembelajaran di kelas untuk
kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis mempermudah peneliti atau observer
secara kuantitatif digunakan statistik dalam melakukan observasi.
deskriptif untuk mendeskripsikan 5. Menyiapkan sumber dan alat bantu
kemampuan komunikasi matematika dalam mengajar.
menyelesaikan masalah responden
penelitian setelah dilakukan pembelajaran b. Tahap Pelaksanaan
dengan menerapkan Pendekatan Problem Pertemuan pertama pada siklus ke-1
Posing, yang terdiri dari nilai rata-rata dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober
(mean), rentang (range) nilai maksimum 2019 selama 2×40 menit. Peneliti
dan nilai minimum yang diperoleh memberikan persepsi kepada mahasiswa
mahasiswa. tentang materi yang diberikan serta
mengingat kembali materi Sistematika
HASIL PENELITIAN DAN penyususnan proposal penelitian.
PEMBAHASAN Mahasiswa diberi penjelasan mengenai
Tahapan Penelitian pembelajaran melalui model pembelajaran
a. Tahap Perencanaan problem posing yang akan diterapkan.
1. Penyusunan perencanaan pembelajaran Ketika siswa diberikan contoh pengertian
yang memuat model pembelajaran proposal, mahasiswa diminta memberikan
problem posing. contoh pengertian yang lain. Kemudian
2. Penyusunan soal tes siklus I yang berupa mahasiswa diberikan contoh apa saja yang
soal uraian yang terdiri dari empat butir termasuk dalam proposal berdasarkan
soal. informasi yang diperoleh.Hasil pendapat
dari AD sebagai berikut:

Gambar 1. Hasil Pendapat dari Mahasiswa

15
Jurnal MATH-UMB.EDU
Vol 7 (3), Tahun 2020

Peneliti memberikan petunjuk, soal tes kerja yang telah disediakan, soal tes
siklus I terdiri dari 4 butir soal, soal tes dikerjakan secara individu, dan soal tes
uraian, soal tes dikerjakan pada lembar dikerjakan dengan teliti.

Gambar 2. Mahasiswa Sedang Melaksanakan Tes Siklus I

c. Tahap Pengamatan pada siklus I.


Pada tahap ini pengamatan dilihat dari
proses pembelajaran berlangsung. 1) Data Hasil Observasi Komunikasi
Pengamatan dilakukan observer dengan Belajar Matematika mahasiswa
bantuan lembar observasi komunikasi Berikut ini adalah tabel hasil komunikasi
belajar matematika mahasiswa yang telah belajar matematika mahasiswa semester7D
disediakan peneliti. Berikut ini adalah hasil dengan menggunakan model pembelajaran
lembar komunikasi belajar matematika problem posing.
mahasiswa dan hasil tes belajar mahasiswa

Tabel 1. Data Hasil Observasi Komunikasi Belajar Matematika Siklus I


Siklus Pertemuan Persentase Kategori
1 55,71 % Kurang
1 2 65,71% Cukup
Rata-rata 60,71% Cukup

Dari tabel data observasi kemampan


komunikasi belajar matematika di atas
diperoleh siklus I pertemuan pertama
55,71%, pertemuan kedua 65,71%, dan
diperoleh rata-rata 60,71%. Berdasarkan
data tersebut, terjadi peningkatan
komunikasi belajar sebesar 10%.

2) Data Hasil Tes Siklus I


Tes dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan komunikasi
belajar matematika dengan menggunakan
model pembelajaran problem posing.
Berikut ini adalah data hasil tes siklus 1.

16
Tabel 2. Hasil Tes Matematika Siklus I Semester 7D Program Studi Pendidikan Matematika
No Nama Mahasiswa Nilai
1. AD 62
2. US 75
3. DM 66
4. LW 80
5. AE 45
6. WW 64
7. DY 46
8. HH 57
9. MS 73
10. FM 53
11. GP 37
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 37
Total 658
Rata-rata 60

Dari data di atas menunjukkan nilai 4) Peneliti mengingatkan kembali


tertinggi 80 dan nilai terendah 37, rata-rata materi yang sudah diajarkan dan
60 dengan ketuntasan klasikal 27,30% dan mengulang kembali diakhir
termasuk kategori sangat kurang.Tampak pembelajaran.
bahwa dari 11 orang mahasiswa Pendidikan
Matematika Universitas Bengkulu 3 orang SIMPULAN
mahasiswa telah memenuhi KKM dan 8 Kemampuan komunikasi matematika
orang mahasiswa belum memenuhi KKM. mahasiswa Pendidikan Matematika
Penelitian ini dikatakan berhasil dan tidak Universitas Bengkulu melalui Pendekatan
lanjut ke siklus berikutnya jika komunikasi Problem Posing dapat meningkat. Hal ini
belajar mahasiswa mencapai kategori yang terbukti dengan meningkatnya nilai rata-
telah ditentukan atau kategori cukup yaitu ≥ rata hasil tes kemampuan komunikasi
60%, kriteria ketuntasan minimal (KKM) berdasarkan indikator kemampuan
yaitu 70, dan ketuntasan klasikal 75% menyajikan pernyataan matematika secara
(Arikunto, dalam Hodiyanto: 2017). lisan,tertulis, gambar dan grafik,
kemampuan mengajukan dugaan
d. Refleksi matematika, kemampuan melakukan
Berdasarkan permasalahan di atas, untuk memanipulasi matematika dan kemampuan
pertemuan siklus II peneliti merancang menarik kesimpulan dari pernyataan
tindakan perbaikan sebagai pemecahan matematika. Pembelajaran dengan
masalah, perbaikan tersebut sebagai berikut. menggunakan Pendekatan Problem Posing
1) Peneliti memberikan peringatan, dapat meningkatkan kemampuan
jika tidak memperhatikan komunikasi matematika pada mahasiswa.
mahasiswa disuruh maju ke depan Keaktifan dan antusias mahasiswa dalam
kelas menjelaskan materi pelajaran mengikuti pembelajaran di kelas yang
yang sedang diajarkan. menggunakan Pendekatan Problem Posing
2) Peneliti memberi motivasi dapatpula meningkat.
mahasiswa agar lebih bersemangat
dalam kegiatan pembelajaran. REFERENSI
3) Peneliti memberikan Delphie, B. (2009) . Pembelajaran Anak
rewardterhadap mahasiswa yang Berkebutuhan Khusus Dalam Setting
melaksanakan apa yang Pendidikan Inklusi. Sleman : PT. Intan
diperintahkan. Sejati Klaten.

17
Guerreiro, A. (2008). Communication in Siswa.Educare: Jurnal Pendidikan dan
Mathematics Teaching and Learning: Budaya. Vol. 5, No.2ISSN: 1412-579X
Practices in Primary Education (online),
National Council of Teachers of (https://www.google.com/url?sa=t&rct=
Mathematics.2000. Principles and j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad
Standarts for School Mathematics. =rja&uact=8&ved=2ahUKEwi37ae1j-
Virginia : National Council of Teacher TmAhWMV30KHbj4DWgQFjAGegQI
of Mathematics, Inc BhAC&url=http%3A%2F%2Fjurnal.fki
p.unla.ac.id%2Findex.php%2Feducare%
Haji S, M. Ilham. (2016). Peningkatan 2Farticle%2Fdownload%2F64%2F64&
Kemampuan Komunikasi Matematik usg=AOvVaw0YYVvOa749NiEQl5b8
Melalui Pembelajaran Matematika GQXX
Realistik. Jurnal Infinity, 5(1).
Upu, H. (2003). Problem posing dan
Hodiyanto. (2017). Kemampuan problem solving dalam pembelajaran
Komunikasi Matematis Dalam matematika. Bandung : Pustaka
Pembelajaran Matematika. Jurnal Ramadhan.
AdMathEdu, 7(1)
Yuliani, A. (2015). Meningkatkan
Mahmuzah, R. (2015). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis pada Mahasiswa Melalui Pendekatan
Siswa SMP Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Problem Posing. Jurnal Peluang, 4. (CTL). Jurnal Infinity, 4(1), 1-9

Syaban, M. (2008). Menumbuh


Kembangkan Daya Matematis

18

Anda mungkin juga menyukai