Anda di halaman 1dari 10

Journal of Education Science (JES), 9 (1), April 2023

E-ISSN: 2615-5338

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KOMUNIKASI


MATEMATIS SISWA SMP

Suryawati1, M. Hasbi2, Murnia Suri3, Sulis Kurniawati4


1,2,4
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala
3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Sosial Sains dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ubudiyah Indonesia
Korespondensi penulis: suliskurniawati539@gmail.com

Abstrak
Keterampilan peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide matematikanya dengan berbagai
cara belum memenuhi harapan. Penting bagi guru mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan komunikasi matematis siswa, karena hal tersebut dapat menjadi tantangan bagi guru
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, baik dengan memperbaiki gaya
belajar, menumbuhkan suasana belajar, maupun menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktorfaktor yang mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematis siswa. Subjek penelitian ini terdiri dari 4 orang siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Wih Pesam yang terletak di Kabupaten Bener Meriah. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan pendekata kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi lisan
siswa adalah teman belajar, kepercayaan diri, malu, gugup, suasana pembelajaran berkelompok,
waktu dilaksanakannya pembelajaran, dan gender. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
kemampuan komunikasi tulis siswa adalah tidak mampu menuliskan informasi yang diketahui dan
ditanya pada soal, kurang fokus dalam belajar sehingga tidak mengerti materi yang diajarkan,
tingkat kesulitan soal, dam ketenangan dalam mengerjakan soal.

Kata Kunci: Kemampuan komunikasi matematis, faktor yang mempengaruhi kemampuan


komunikasi matematis.

Factors Affecting the Communication of


Mathematical Ability for Junior High School Students

Abstract
The skill of students in communicating their mathematical ideas in various ways have not met the
expectations. It is important for teachers to know the factors that affect students’ mathematical
communication abilities, because this can be a challenge for teachers to improve students’
mathematical communication skills either by improving learning styles, fostering a learning or
using appropriate learning models. The purpose of this research is to describe the factors that
influence students’ mathematical communication abilities. The subjects of this study consisted of
4 students of class VIII SMP Negeri 2 Wih Pesam located in Bener Meriah Regency. Data
Collection techniques used are observation and interviews. Data were analyzed using a
qualitative approach. The results showed that the factors that influenced students’ oral
communication skills were study partners, self-confidence, shyness, nervousness, group learning
atmosphere, time of study and gender. While the factors that affect students’ written
communication skills are not being able to write down information that is known and asked about
questions, lack of focus on learning, so they do not understand the material being taught, the
level of difficulty of the questions and calmness in working on the questions.

Keywords: Mathematical communication skills, factors influenced communication skills

7
Journal of Education Science (JES), 9 (1), April 2023
E-ISSN: 2615-5338
PENDAHULUAN memahami maksud dari kalimat
Kemampuan komunikasi matematika atau persoalan matematika
merupakan tuntutan pembelajaran abad dengan baik, dan mampu menjelaskan
21 dan “tidak dapat dipisahkan dari kembali uraian matematika
manusia” yang merupakan makhluk menggunakan bahasa sendiri. 2)
sosial. Komunikasi adalah suatu bentuk Berdiskusi, yang meliputi siswa mampu
interaksi antara dua orang atau lebih. menjelaskan ide pemikirannya kepada
“Pada penelitian ini, peneliti akan kelompok diskusi, mampu memberikan
membahas mengenai kemampuan tanggapan dalam kegiatan diskusi, dan
komunikasi matematis siswa. mampu menarik kesimpulan dari hasil
Kemampuan komunikasi matematis diskusi. 3) Mendengar, meliputi siswa
adalah kemampuan “siswa” dalam mampu menjelaskan kembali pernyataan
mengkomunikasikan gagasan guru atau teman, mampu membuat
matematikanya kepada orang lain secara. menyimpulkan suatu gagasan dari
lisan. maupun tulisan” (NCTM, 2000). penjelasan guru atau teman, dan mampu
Kemampuan komunikasi matematis menanggapi pernyataan atau pertanyaan
perlu diperhatikan dalam pembelajaran. guru dan teman. Indikator yang dinilai
Hal ini karena melalui komunikasi dari komunikasi tulis pada penelitian ini
matematis siswa mampu mentransfer adalah 1) menulis, yang meliputi siswa”
pengetahuannya kepada orang lain baik mampu menuliskan diketahui dan
secara lisan maupun tulisan. Oleh karena ditanyakan pada soal yang diberikan,
itu, siswa perlu diberikan kesempatan mampu menuliskan penyelesaian suatu
untuk berargumen, bertanya, atau permasalahan menggunakan bahasa
menanggapi suatu pembicaraan agar yang baik dan benar, dan mampu
pembelajaran yang ia peroleh lebih menuliskan kesimpulan dengan benar di
bermakna. akhir jawabannya. 2) Menggambar,
Kemampuan komunikasi. meliputi siswa mampu megilustrasikan
matematis terdiri dari kemampuan ide matematikanya dalam bentuk
komunikasi lisan dan kemampuan gambar, mampu menggambarkan
komunikasi tulisan.” Komunikasi lisan gagasan dari suatu uraian pertanyaan
siswa biasa terjadi ketika pembelajaran atau pernyataan, dan mampu mengambil
berlangsung, baik komunikasi kepada sebuah kesimpulan dari gambar. 3)
guru atau teman dalam kelompok Ekspresi matematika, meliputi siswa
diskusi. Komunikasi lisan juga dapat mampu menggunakan istilah, tanda, atau
berupa keterlibatan siswa dalam diskusi simbol matematika untuk
kelompok, seperti dalam menjelaskan mengekspresikan masalah dengan benar,
pemahaman untuk mencari solusi dalam mampu merepresentasikan atau
ketidaksepakatan. Kegiatan diskusi menyatakan ide dalam bentuk
membantu siswa dalam mengembagkan pernyataan matematika, dan mampu
bahasa untuk menyatakan ide-ide mengekspresikan permasalahan
matematika. Melalui diskusi, siswa menggunakan bahasa matematika
berkomunikasi untuk belajar (Kurniawati, 2022).
matematika, dan mereka belajar Dalam pembelajaran
berkomunikasi secara matematis matematika, siswa diharapkan
(NCTM, 2000). mempunyai kemampuan komunikasi
yang baik. Pentingnya komunikasi dalam
Indikator yang dinilai dari pembelajaran matematika dijelaskan
komunikasi lisan pada penelitian ini dalam butir 4 Permendiknas nomor.22
adalah 1) membaca, yang meliputi siswa Tahun.2006 yang menyebutkan bahwa
mampu menyebutkan istilah atau simbol tujuan. pembelajaran. matematika adalah
matematika dengan benar, mampu agar “siswa” mampu menyatakan

8
gagasan menggunakan gambar, bagan, menggunakan model pembelajaran yang
tabel, atau media lain untuk menjelaskan tepat.
suatu masalah atau keadaan. Penelitian ini menerapkan model
Kenyataannya, kemampuan komunikasi pembelajaran Discovery Learning.
matematis siswa masih tergolong rendah. Discovery Learning merupakan model
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran penemuan yang
masih banyak siswa yang hanya berdiam membangkitkan keaktifan belajar
diri ketika diajak guru untuk berinteraksi. “peserta didik,” zkarena mereka
Hal ini didukung dengan hasil observasi menyelidiki dan menemukan sendiri
peneliti di salah satu Sekolah Menengah hingga memperoleh informasi yang
Pertama, yang menemukan bahwa siswa diharapkan melekat kuat dalam ingatan.
masih enggan untuk berpartisipasi aktif “Melalui penemuan, “peserta didik” juga
dalam pembelajaran. Dalam satu kelas, dapat belajar bagaimana menganalisis
hanya sebagian kecil siswa yang mau dan berusaha menangani permasalahan
mendengarkan dengan serius. Hal ini mereka sendiri. Dalam pelaksanaannya,
ditandai dengan respon yang diberikan model ini akan membimbing “peserta
oleh siswa ketika diminta untuk didik” untuk menemukan dan
berargumentasi, bertanya, dan mengemukakan gagasannya sendiri.
memberikan tanggapan. Penelitian yang menganalisis
Fakta lain yang menunjukkan kemampuan komunikasi matematis
kemampuan komunikasi matematis siswa dilakukan oleh Zulkarnain dkk
siswa masih rendah adalah dari jawaban (2021) menunjukkan bahwa kemampuan
siswa ketika diberikan tes berupa soal komunikasi matematis dengan
tertulis. Peneliti menemukan banyak menerapkan model pembelajaran
siswa yang belum mampu menuliskan Discovery Learning berada pada
informasi yang diketahui dan ditanyakan kualifikasi baik. Lebih lanjut, ia juga
pada soal, menyebutkan istilah menyatakan bahwa penggunaan model
matematika dengan benar, menyatakan tersebut dapat meningkatkan aktivitas
ide dalam bentuk gambar, dan lainlain belajar siswa. Adapun perbedaan
(Kurniawati, 2022). Permasalahan penelitian tersebut dengan penelitian ini
tersebut menunjukkan bahwa terletak pada metode penelitian yang
kemampuan komunikasi tulis siswa digunakan. Penelitian tersebut
masih tergolong rendah. menggunakan metode penelitian
Rendahnya kemampuan kuantitatif, sedangkan pada penelitian ini
komunikasi matematis siswa tentu menggunakan metode
disebabkan oleh beberapa faktor, baik kualitatif.”Penelitian yang
faktor internal maupun faktor eksternal. mendeskripsikan faktor-faktor yang
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi
muncul dari dalam diri siswa itu sendiri, matematis siswa dilakukan oleh Munthe
misalnya minat belajar, sedangkan faktor dkk (2021), yang menyatakan bahwa
eksternal merupakan faktor yang berasal rendahnya kemampuan komunikasi
dari luar diri seorang siswa, misalnya peserta didik dapat dipengaruhi oleh
seperti model pembelajaran yang beberapa faktor, antara lain fokus dan
diterapkan oleh guru (Fuada dkk, 2017). semangat, peserta didik kurang
Penting bagi guru mengetahui faktor- memahami materi, tidak teliti, tidak
faktor yang mempengaruhi kemampuan memahami maksud soal dengan baik,
komunikasi matematis siswa, karena hal serta kondisi pembelajaran yang kurang
tersebut dapat menjadi tantangan bagi mendukung. Hal ini relevan dengan
guru untuk meningkatkan kemampuan penelitian Mudayanah (2020) yang
komunikasi matematis siswanya, baik menyatakan bahwa faktor yang
dengan memperbaiki gaya belajar, mempengaruhi kemampuan komunikasi
menumbuhkan suasana belajar, maupun matematis siswa yaitu metode
pembelajaran dari guru, siswa tidak
9
paham rumus, siswa tidak mampu Hasil analisis skor peserta didik
memahami maksud pernyataan pada soal digunakan untuk mengelompokkan
dengan baik, dan siswa kesulitan dalam subjek ke dalam tingkatan kemampuan
menuliskan penyelesaian masalah. komunikasi matematis, yaitu tingkatan
Berdasarkan penjelasan di atas, kurang, cukup, dan baik.
penulis tertarik untuk mendeskripsikan Pengelompokan kemampuan
faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi matematis peserta didik
kemampuan komunikasi matematis sebagai berikut.
siswa melalui penerapan model Tabel 3.11Pedoman persentase kategori
pembelajaran Discovery Learning. komunikasi lisan dan tulisan peserta
Rumusan masalah dari penelitian ini didik.
adalah faktor apa saja yang
mempengaruhi kemampuan komunikasi No. Skor Kategori
matematis siswa melalui penerapan 1 0<𝑋≤33% Kurang
model pembelajaran Discovery 2 33%<𝑋≤67% Cukup
Learning. Berdasarkan rumusan masalah 3 67%<𝑋≤100% Baik
tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan faktor apa Keterangan: 𝑋= Skor komunikasi lisan
saja yang mempengaruhi kemampuan dan tulisan peserta didik (Purwandari
komunikasi matematis siswa melalui dkk, 2018)
model pembelajaran Discovery
Adapun tahapan analisis data
Learning.
yang digunakan pada penelitian ini
mengikuti langkahlangkah yang
METODE dikemukakan Miles & Huberman
Penelitian ini merupakan (1984), yaitu reduksi data, penyajian
penelitian kualiatif. Subjek dalam data, dan penarikan kesimpulan.
penelitian ini ditentukan melalui teknik
purposive sampling sehingga diperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
empat siswa (S1, S2, S3, dan S4) kelas Penelitian ini bertujuan untuk
VIII SMP Negeri 2 Wih Pesam, yang mendeskripsikan faktor apa saja yang
terletak di Kabupaten Bener Meriah. mempengaruhi kemampuan komunikasi
Teknik pengumpulan data dan instrumen matematis siswa melalui penerapan
penelitian yang digunakan pada model pembelajaran Discovery
penelitian ini adalah soal tes kemampuan Learning. Faktor-faktor tersebut akan
komunikasi matematis, lembar dideskripsikan berdasarkan kemampuan
observasi, dan lembar pedoman komunikasi lisan dan tulis siswa. Setelah
wawancara semi terstruktur. Data dilakukan analisis data observasi dan tes,
kemampuan komunikasi matematis pada diperoleh bahwa S1 memiliki
penelitian ini diperoleh dari hasil kemampuan komunikasi tulis yang
observasi, tes, dan didukung dengan kurang dan kemampuan komunikasi
kegiatan wawancara. Observasi lisan yang baik, S2 memiliki kemampuan
dilakukan untuk memperoleh data komunikasi tulis yang cukup dan
kemampuan komunikasi lisan siswa kemampuan komunikasi lisan yang baik,
selama pembelajaran, tes dilakukan S3 memiliki kemampuan komunikasi
untuk memperoleh data kemampuan tulis yang kurang dan kemampuan
komunikasi tulis siswa, serta wawancara komunikai lisan yang cukup, S4
dilakukan untuk menggali lebih dalam memiliki kemampuan komunikasi tulis
mengenai kemampuan komunikasi lisan yang baik dan kemampuan komunikasi
siswa dan faktor-faktor yang lisan yang cukup (Kurniawati, 2022).
mempengaruhi kemampuan komunikasi Berdasarkan hasil tersebut, terlihat
matematisnya. bahwa masing-masing subjek memiliki
kemampuan komunikasi matematis yang
10
berbeda, baik komunikasi lisan maupun berkelompok. Dari hasil pengamatan
komunikasi tulisnya. peneliti, S1 kerap merasa kesal apabila
Bagian ini akan mendeskripsikan teman kelompoknya bermalas-malasan
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyelesaikan tugas kelompok.
kemampuan komunikasi siswa. Data Dalam menghadapi permasalahann
tersebut diperoleh dari hasil observasi tersebut, S1 kerap membagikan tugas
dan wawancara kepada ketiga subjek. perorangan untuk ditanggungjawabi,
Hasil observasi dan tes S1 tetapi tetap didiskusikan bersama-sama.
menunjukkan bahwa kemampuan Berdasarkan pemaparan di atas, S1
komunikasi lisannya lebih baik memiliki kemampuan komunikasi lisan
dibandingkan dengan kemampuan yang lebih baik dibandingkan
komunikasi tulisnya. Kemampuan kemampuan komunikasi tulisnya.
komunikasi lisannya termasuk dalam Berdasarkan pengamatan peneliti dan
kategori baik, dan kemampuan hasil wawancara, hal tersebut terjadi
komunikasi tulisnya termasuk dalam karena S1 merasa kesulitan dalam
kategori kurang. Hasil tes S1 menjawab soal yang diberikan. S1 juga
menunjukkan bahwa ia tidak mampu mengatakan bahwa saat pengerjaan soal,
memenuhi indikator menulis dengan ia merasa panik, sehingga tidak bisa
baik. S1 hanya mampu menuliskan berpikir dengan baik. Menurut
informasi yang diketahui dan pengamatan peneliti, hal tersebut terjadi
ditanyakan, tetapi kurang tepat dan tidak karena S1 mengerjakan soal di akhir
lengkap. Pada indikator menggambar, S1 waktu, sedangkan di awal waktu ia
sudah melaksanakan aspek dengan gunakan untuk bercerita bersama
cukup baik. Kemudian, S1 juga hanya temannya. Selain itu, hasil tes juga
mampu memenuhi satu aspek pada diperoleh bahwa ia tidak mampu
indikator ekspresi matematika. menuliskan informasi yang ditanyakan
Selama pembelajaran berlangsung, dan diketahui dengan benar dan lengkap.
dilakukan kegiatan observasi kepada S1 Hal itu membuat S1 tidak mampu
untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal dengan baik. Akan
komunikasi lisannya. Setelah dianalisis, tetapi, saat pembelajaran berlangsung S1
S1 memiliki kemampuan komunikasi hampir memenuhi semua aspek pada
lisan yang baik. Pada hari pertama, S1 masing-masing indikator kemampuan
tampak tidak mampu memenuhi komunikasi lisan. Berdasarkan hasil
beberapa aspek, yaitu tidak mampu wawancara didapatkan bahwa S1 tidak
memahami maksud dari kalimat atau merasa kesulitan apabila diminta untuk
persoalan matematika dengan baik, tidak berbicara di depan kelas.
mampu memberikan tanggapan atau Hasil observasi dan tes S2
pertanyaan dalam kegiatan diskusi, serta menunjukkan bahwa kemampuan
tidak mampu menjelaskan kembali komunikasi lisannya lebih baik
pernyataan guru atau teman. Pada hari dibandingkan dengan kemampuan
kedua, S1 mengalami peningkatan komunikasi tulisnya. Hasil tes S2
dibandingkan dari pertemuan pertama. menunjukkan bahwa ia tidak mampu
Peningkatan terjadi pada aspek memenuhi indikator menulis dengan
memberikan tanggapan atau pertanyaan baik. Di antara ketiga aspek pada
dalam kegiatan diskusi, serta indikator menulis, ia hanya mampu
menjelaskan kembali pernyataan guru memenuhi aspek pertama, yaitu mampu
atau teman. Pada pertemuan ketiga, S3 menuliskan informasi yang diketahui
sudah mampu menjalankan semua aspek dan ditanyakan pada soal. Kemudian,
pada masingmasing indikator dengan hasil tes menunjukkan bahwa S2 sudah
baik. Berdasarkan hasil wawancara, S1 mampu memenuhi indikator
menyebutkan bahwa teman kelompok menggambar dengan baik. Selanjutnya,
merupakan salah satu hal yang S2 memenuhi indikator ekspresi
berpengaruh dalam pembelajaran matematika dengan kurang baik. Di
11
antara ketiga aspek, ia hanya mampu diskusi di kelas, misalnya dengan
melaksanakan aspek pertama dengan menjawab pertanyaan dari peneliti,
baik, yaitu mampu menggunakan istilah, memberikan tanggapan, dan
tanda, atau simbol matematika untuk mempresentasikan hasil diskusi.
mengekspresikan masalah dengan benar. Hasil observasi dan tes S3
Selama pembelajaran berlangsung, menunjukkan bahwa kemampuan
dilakukan kegiatan observasi kepada S2 komunikasi lisannya lebih baik
untuk mengetahui kemampuan dibandingkan dengan kemampuan
komunikasi lisannya. Setelah dianalisis, komunikasi tulisnya. Kemampuan
S2 memiliki kemampuan komunikasi komunikasi lisannya termasuk dalam
lisan yang baik. Pada hari pertama, ia kategori cukup, dan kemampuan
sudah mampu melaksanakan semua komunikasi tulisnya termasuk dalam
aspek dengan baik, tetapi ia tidak mampu kategori kurang. Hasil tes S3
menjelaskan kembali uraian matematika menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak
menggunakan bahasa sendiri dan tidak mampu menuliskan penyelesaian suatu
mampu menjelaskan kembali pernyataan permasalahan menggunakan bahasa
guru atau teman dengan benar dan yang baik dan benar. Berdasarkan hasil
lengkap. Berdasarkan observasi peneliti, wawancara, faktor yang mempengaruhi
faktor yang mempengaruhi hal tersebut hal tersebut adalah karena S3 tidak
adalah karena S2 masih tidak percaya mengerti bagaimana cara menyelesaikan
diri dan masih menyesuaikan diri dengan soal yang diberikan, dan hal itu terjadi
teman kelompoknya. Hal ini dibuktikan karena S3 kurang fokus saat
dengan nilai yang ia peroleh di pembelajaran sedang berlangsung.
pertemuan kedua lebih baik Kemudian, S3 hanya mampu
dibandingkan dengan pertemuan melaksanakan satu aspek pada indikator
pertama. Pada pertemuan kedua, ia menggambar, yaitu mampu
melaksanakan semua aspek dengan baik mengilustrasikan ide matematikanya
dan hamper sempurna. Menurut dalam bentuk gambar.
pengamatan peneliti, hal tersebut terjadi Selanjutnya, S3 tidak mampu
karena S2 sudah menyesuaikan diri melaksanakan indikator ekspresi
dengan teman kelompoknya. Selain itu, matematika dengan baik.
pembelajaran pada pertemuan kedua Selama pembelajaran berlangsung,
dilaksanakan di pagi hari, sehingga dilakukan kegiatan observasi kepada S3
semua siswa masih segar dan untuk mengetahui kemampuan
bersemangat dalam belajar. komunikasi lisannya. Setelah dianalisis,
Pada pertemuan ketiga, S2 masih salah S3 memiliki kemampuan komunikasi
dalam menyebutkan istilah dan simbol lisan yang cukup baik. Pada hari
matematika. pertama, S3 sudah baik dalam
Berdasarkan pemaparan di atas, S2 menjalankan beberapa aspek, seperti
memiliki kemampuan komunikasi lisan sudah mampu memahami maksud dari
yang lebih baik dibandingkan kalimat matematika dengan baik, sudah
kemampuan komunikasi tulisnya. mampu menjelaskan ide pemikirannya
Berdasarkan pengamatan dan hasil kepada kelompok diskusi, menarik
wawancara, hal tersebut terjadi karena kesimpulan dari hasil diskusi dengan
S2 merasa soal yang diberikan baik, dan menjelaskan kembali
merupakan soal yang sulit, sehingga ia pernyataan guru atau teman. Pada hari
tidak paham dan tidak mampu kedua, S3 mengalami peningkatan dari
menyelesaikannya dengan baik. Akan pertemuan pertama. Aspek yang
tetapi selama pembelajaran berlangsung, ditingkatkan adalah mampu
S2 hampir memenuhi semua aspek menyebutkan istilah atau symbol
komunikasi lisan dengan baik. matematika dengan baik, mampu
Berdasarkan pengamatan peneliti, S2 mejelaskan kembali uraian matematika
tampak aktif saat dilakukan kegiatan menggunakan Bahasa sendiri,
12
memberikan tanggapan atau pertanyaan matematika belum mendapatkan skor
dalam kegiatan diskusi, menanggapi yang baik. Aspek tersebut adalah tidak
pernyataan atau pertanyaan guru dan mampu merepresentasikan atau
teman, serta menyimpulkan suatu menyatakan ide dalam bentuk
gagasan dari penjelasan guru atau teman. pernyataan matematika, dan tidak
Pada pertemuan ketiga, S3 mengalami mampu mengekspresikan permasalahan
penurunan di beberapa aspek, yaitu menggunakan bahasa matematika
menyebutkan istilah atau symbol dengan baik dan lengkap.
matematika, menjelaskan kembali uraian Selama pembelajaran berlangsung,
matematika menggunakan Bahasa dilakukan kegiatan observasi kepada S4
sendiri, dan memberikan tanggapan atas untuk mengetahui kemampuan
pernyataan atau pertanyaan guru dan komunikasi lisannya. Setelah dianalisis,
teman. S4 memiliki kemampuan komunikasi
Berdasarkan pemaparan di atas, lisan yang cukup baik. Pada hari
diperoleh bahwa kemampuan pertama, S4 tidak melakukan semua
komunikasi lisan S3 lebih baik aspek pada masing-masing indikator
dibandingkan kemampuan komunikasi dengan baik. Pada hari kedua, S4 sudah
tulisnya. Kemampuan komunikasi lisan mengalami peningkata dibandingkan
S3 termasuk dalam kategori cukup. Hal pada pertemuan pertama, seperti sudah
ini terjadi karena S3 masih sering ragu mampu menyebutkan istilah atau symbol
dengan kemampuannya. Selain itu, hasil matematika dengan baik, mampu
wawancara juga diperoleh bahwa S3 memahami maksud dari kalimat atau
sering merasa gugup apabila diminta persoalan matematika dengan baik,
untuk mempresentasikan hasil kerja di mampu menjelaskan ide pemikirannya
depan kelompok lain. Meski demikian, kepada kelompok diskusi, mampu
peneliti mengamati bahwa S3 tetap mau menarik kesimpulan dari hasil diskusi,
berbicara walau ia tidak yakin dengan mampu menjelaskan kembali pernyataan
jawabannya. Kemudian, kemampuan guru atau teman, menyimpulkan suatu
komunikasi tulis S3 termasuk dalam gagasan dari penjelasan guru atau
kategori kurang. Berdasarkan hasil teman, serta menanggapi pernyataan
wawancara, diperoleh bahwa S3 merasa atau pertanyaan guru dan teman. Pada
kurang paham dengan soal yang hari ketiga, S4 mengalami penurunan
diberikan. Ia mengatakan bahwa hal dari pertemuan sebelumnya, yaitu masih
tersebut mungkin terjadi karena ia salah dalam menyebutkan istilah atau
kurang fokus dalam belajar. Selain itu, symbol matematika, tidak mampu
S3 juga mengatakan bahwa soal yang menjelaskan kembali pernyataan guru
diberikan ketika ujian berbeda dengan atau teman, tidak mampu menyimpulkan
contoh soal yang diberikan ketika suatu gagasan dari penjelasan guru atau
pembelajaran berlangsung, sehingga ia teman, serta tidak mampu menanggapi
merasa susah dalam menjawabnya. pernyataan atau pertanyaan guru dan
Hasil observasi dan tes S4 teman.
menunjukkan bahwa kemampuan Berdasarkan pemaparan di atas,
komunikasi tulisnya lebih baik kemampuan komunikasi tulis S4 lebih
dibandingkan dengan kemampuan baik dibanndingkan kemampuan
komunikasi lisannya. Kemampuan komunikasi lisannya. Kemampuan
komunikasi lisannya termasuk dalam komunikasi lisan S4 termasuk dalam
kategori cukup, dan kemampuan kategori cukup. Berdasarkan hasil
komunikasi tulisnya termasuk dalam observasi dan wawancara, rendahnya
kategori baik. Hasil tes S4 menunjukkan kemampuan komunikasi lisan S4
bahwa ia sudah mampu melaksanakan disebabkan karena ia kurang percaya diri
semua aspek kemampuan komunikasi dengan kemampuannya. Bahkan, ketika
tulis dengan baik. Namun, aspek kedua ia diminta untuk membacakan hasil
dan ketiga pada indikator ekspresi diskusi pun, ia masih malu dan
13
memberikan hasil kerja tersebut ke dibuktikan dengan hasil observasi pada
teman kelompoknya. Selain itu, S4 juga kemampuan komunikasi lisan siswa di
mengatakan bahwa ia langsung gugup pertemuan kedua, dimana keempat
apabila diperintahkan untuk subjek mengalami peningkatan dalam
mempresentasikan hasil diskusi di depan memenuhi indikator kemampuan
teman-temannya, sehingga apa yang ada komunikasi lisan. Pada pertemuan
di pikirannya hilang seketika. kedua, pembelajaran dilaksanakan di
Selanjutnya, kemampuan komunikasi waktu pagi hari, sehingga semua siswa
tulis S4 termasuk dalam kategori baik. lebih segar dan bersemangat dalam
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh belajar. Faktor tersebut berakibat pada
bahwa S4 tidak merasa kesulitan dalam tingginya kemampuan komunikasi lisan
menjawab soal yang diberikan. Selain siswa.
itu, ia mengatakan bahwa soal yang Berdasarkan hasil observasi dan
diberikan tidak sulit, dan pengerjaan soal wawancara, faktor yang mempengaruhi
dikerjakan dengan lebih tenang kemampuan komunikasi tulis siswa
dibandingkan harus dikerjakan bersama- adalah tidak mampu menuliskan
sama. informasi yang diketahui dan ditanyakan
Hasil penelitian menunjukkan pada soal, sehingga mereka tidak mampu
bahwa masing-masing siswa memiliki menyelesaikan soal yang diberikan.
kemampuan komunikasi matematis yang Pernyataan tersebut relevan dengan
berbeda, baik tulis dan lisannya. Ministry Education of Ontario (2005)
Berdasarkan hasil observasi dan yang menyatakan bahwa peserta didik
wawancara, faktor yang mempengaruhi mampu memahami masalah dengan baik
kemampuan komunikasi lisan siswa dan mampu menjelaskan masalah
adalah teman kelompok. Hal ini terjadi tersebut apabila mampu
karena mungkin saja dalam satu mengidentifikasi informasi yang
kelompok terdiri dari siswa yang lebih diberikan dan dibutuhkan. Hal tersebut
unggul komunikasi tulisnya, sehingga ia menyebabkan rendahnya kemampuan
merasa tidak nyaman apabila diminta komunikasi tulis siswa. Faktor
untuk mempresentasikan hasil berikutnya yang adalah siswa tidak
diskusinya di hadapan kelompok lain. mengerti dengan materi yang diajarkan
Hal tersebut berakibat pada rendahnya guru karena kurang fokus dalam belajar.
kemampuan komunikasi tulis siswa. Pernyataan tersebut diperoleh dari hasil
Faktor selanjutnya adalah kepercayaan wawancara salah satu subjek yang
diri. Peneliti menemukan bahwa siswa mengatakan bahwa ia kurang fokus
merasa tidak percaya diri, malu, dan dalam belajar, sehingga tidak mengerti
gugup apabila diperintahkan untuk dengan materi yang diajarkan dan
berbicara dihadapan teman-temannya. berpengaruh pada keberhasilannya
Hal tersebut juga berakibat pada menyelesaikan soal. Hal tersebut relevan
rendahnya kemampuan komunikasi lisan dengan hasil penelitian Munthe dkk
siswa tersebut. Faktor berikutnya yang (2021) yang menyebutkan bahwa salah
mempengaruhi kemampuan komunikasi satu faktor yang mempengaruhi
lisan siswa adalah pembelajaran yang kemampuan komunikasi matematis
dilakukan secara berkelompok. siswa adalah kurang fokus. Selain itu,
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh dari hasil wawancara juga diperoleh
bahwa siswa merasa senang apabila bahwa siswa merasa bahwa mereka
pembelajaran dilakukan secara merasa kesulitan dalam menjawab soal,
berkelompok, karena mereka karena soal yang diberikan termasuk
memikirkan bersama-sama jawaban dari dalam kategori susah. Hal ini relevan
soal yang diberikan. Selain itu, hasil dengan penelitian Purwandyah (2018)
pengamatan peneliti juga ditemukan yang menyebabkan bahwa tingkat
bahwa waktu belajar juga berpengaruh kesulitan soal dapat membuat peserta
pada pembelajaran siswa. Hal ini didik tidak mampu menyelesaikan soal
14
sesuai dengan indikator kemampuan materi yang diajarkan, tingkat kesulitan
komunikasi. Pernyataan yang sama juga soal, dam ketenangan dalam
disebutkan dalam penelitian Mudayanah mengerjakan soal. Saran untuk peneliti
(2020) yang menyatakan bahwa salah yang akan datang adalah
satu faktor yang mempengaruhi mengembangkan pengetahuan yang
kemampuan komunikasi peserta didik berkaitan dengan analisis kemampuan
adalah ketika mereka merasa sulit dalam komunikasi matematis menggunakan
menyelesaikan soal, maka akan merasa model pembelajaran tertentu, serta
sulit dalam menuangkan ide-idenya memperluas hasil penelitian dengan
dalam bentuk gambar atau tulisan. Hal menemukan indikator yang belum
tersebut berakibat pada rendahnya pernah digunakan peneliti lain. Selain
kemampuan komunikasi tulis siswa. itu, peneliti juga menyarankan sebaiknya
Faktor berikutnya yang mempengaruhi guru tidak menggabungkan siswa laki-
kemampuan komunikasi tulis siswa laki dan perempuan dalam satu
adalah tingkat kenyamanan. Hasil kelompok.
wawancara diperoleh bahwa siswa
tersebut lebih nyaman apabila DAFTAR PUSTAKA
mengerjakan soal sendirian. Ia Fuada, M. S., Sunardi, Setiawan, T. B.
mengatakan bahwa apabila sendirian ia (2017). Analisis kemampuan
bisa lebih tenang dan fokus dalam penalaran dan komunikasi mateatis
mengerjakan soal, sehingga dalam menyelesaikan soal
mempengaruhi tingginya kemampuan pemecahan masalah matematika
komunikasi tulisnya. pada siswa kelas VII SMPN 2
Selama pembelajaran Jember. Jurnal Matematika dan
berlangsung, peneliti memperhatikan Pendidikan Matematika, 8(2), 114-
bahwa perbedaan gender juga 124.
berpengaruh pada kemampuan
komunikasi matematis siswa. Kurniawati, Sulis. (2022) Analisis
Kepercayaan diri siswa dalam kemampuan komunikasi matematis
mengkomunikasikan suatu gagasan akan peserta didik melalui penerapan
lebih tinggi apabila dalam satu kelompok model pembelajaran Discovery
beranggotakan siswa laki-laki saja, Learning di SMP Negeri 2 Wih
sedangkan apabila satu kelompok terdiri Pesam. Skripsi, Universitas Syiah
dari siswa laki-laki dan perempuan, Kuala: Aceh.
maka siswa laki-laki akan lebih
mengandalkan siswa perempuan untuk Mathematics, N. C. (2000). Principles
mengkomunikasikan gagasannya. and Standards for School
Mathematics. Reston: NCTM.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan di atas, Miles, M.B., & Huberman, A.M. (1984).
dapat disimpulkan bahwa faktor yang Analisis data kualitatif,
mempengaruhi kemampuan komunikasi Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi
lisan siswa adalah teman belajar, Rohidi, 1992. Jakarta: Universitas
kepercayaan diri, malu, gugup, suasana Indonesia.
pembelajaran berkelompok, waktu
dilaksanakannya pembelajaran, dan Mudayanah. (2020). Analisis
gender. Sedangkan faktor yang kemampuan komunikasi
mempengaruhi kemampuan komunikasi matematika siswa kelas v dalam
tulis siswa adalah tidak mampu menyelesakan soal cerita bangun
menuliskan informasi yang diketahui datar di SD Islami Al Ghaffar Dau
dan ditanya pada soal, kurang fokus Malang. Skripsi, UIN Maulana
dalam belajar sehingga tidak mengerti Malik Ibrahim: Malang.

15
Munthe, V.F., Karim, A. (2021). Analisis
Kemampuan Komunikasi
Matematis Peserta Didik SMP
Pada Materi Relasi Dan Fungsi.
Prosiding Diskusi Panel Nasional
Pendidikan Matematika, 325-340.

Ontario Ministry of Education. 2006.


The Ontario Curriculum, Grades 1
to 8: Mathematics. Toronto, ON:
Queen’s Printer for Ontorio.

Peraturan Menteri Dinas Pendidikan


Nasional Nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi. Jakarta.

Purwandari, A.S., Astuti, M.D., Yuliani,


A. (2018). Evaluasi Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa
SMP pada Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
Jurnal Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa, 1(1), 55-62.

Purwandiyah. (2018). Analisis


Kemampuan Komunikasi
Matematika dalam Mengerjakan
Soal Cerita pada Peserta Didik
SMP PGRI Singosari. Skripsi.
Universitas Kanjuruhan Malang:
Malang.

Zulkarnain et al, (2021). Mathematical


communication skills of students
in mathematics learning using
discovery learning model. Journal
of Physics: Conference Series,
1760, 1-8. Doi
https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1760/1/012045

16

Anda mungkin juga menyukai