MATEMATIKA
Oleh
Elsa Ega Ardita1, Ernawati2
FTIK Program Studi Tadris Matematika IAIN Metro Lampung
Abstract
This research is motivated by the low level of mathematical communication skills among
students. The inadequacy of these mathematical communication skills is crucial to address as it
significantly impacts an individual's or student's understanding of mathematics. The aim of this
study is to comprehend the mathematical communication skills of students because the
development of this communication is one of the objectives in mathematics education and a
standard competency for graduates in the field of mathematics. Mathematical communication
skills encompass both oral and written communication. It involves an individual's ability to
convey mathematical ideas, whether orally or in writing. Some strategies that teachers can
employ to foster effective communication between teachers and students include creating a
comfortable learning environment, paying attention to student interactions, ensuring adequate
facilities and infrastructure, and cultivating a positive and relaxed learning atmosphere. This
research utilizes literature review as a theoretical study, referencing and reviewing other
scholarly works related to the culture, values, and norms prevailing in the social context under
investigation
Abstrak
PENDAHULUAN
Perkembangan matematika dari tahun ketahun terus meningkat sesuai dengan tuntutan
zaman. Karena tuntutan zaman itulah mendorong manusia untuk lebih kreatif mengembangkan
atau menerapkan matematika sebagai ilmu dasar. Salah satu pengembangan yang dimaksud
adalah masalah pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika sangat diperlukan karena
terkait dengan menanamkan konsep pada peserta didik. Peserta didik itu yang nantinya ikut andil
dalam pengembangan matematika lebih lanjut ataupun dalam mengaplikasikan matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran matematika
disebutkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah supaya siswa memiliki
kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaaan atau masalah.1 Tujuan permendiknas ini, sejalan dengan tujuan umum
pembelajaran matematika yang dirumuskan National Council of Teacher f Mathematics 2, salah
satu tujuan pembelajaran matematika menurut NCTM adalah belajar untuk berkomunikasi .
Tetapi faktanya masih banyak guru yang kurang memperhatikan permendiknas dan tujuan yang
ada dalam NCTM tersebut.
1
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar
Isi
2
Ariya Suriyon,’ Students’ Metacognitive Strategies in the Mathematics Classroom Using Open Approach’,
Vol.4 No.7, July 19, 2013
Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide
matematika baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik
dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah proses
pembelajaran matematika. Hal ini terjadi karena salah satu unsur darimatematika adalah ilmu
logika yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, matematika
memiliki peran penting terhadap perkembangan kemampuan komunikasi matematisnya. Karena
pentingnya kemampuan komunikasi matematis tersebut, seorang pendidik harus memahami
komunikasi matematis seta mengetahui aspek-aspek atau indikator-indikator dari komunikasi
matematis, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran matematika perlu dirancang sebaik
mungkin agar tujuan mengembangkan kemampuan komunikasi matematis bisa tercapai.
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
mengetahui: (1) pengertian kemampuan komunikasi matematis, (2) indikator-indikator dalam
mengukur kemampuan komunikasi matematis, (3) bentuk soal yang dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan komunikasi matematis, dan (4) model, strategi, dan pendekatan yang bisa
diaplikasikan untuk mengembangkan komunikasi matematis.
METODE
Dalam artikel ini, metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan yang dimana
si peneliti akan mengulas literatur yang mencakup tinjauan-tinjauan ilmiah yang relevan dengan
permasalahan yang sedang penulis kaji. studi kepustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menyelidiki teori-teori yang menjadi dasar dari penelitian, baik itu teori yang berkaitan
dengan bidang ilmu yang sedang diteliti maupun metodologi penelitian. Kemampuan
mengemukakan ide matematika baik dalam bentuk lisan maupun tulisan merupakan bagian
penting dari standar komunikasi matematik yang perlu dimiliki setiap siswa. 3 Tujuan dalam
metode ini yaitu menemukan dan merumuskan masalah penelitian, mencari teori dan informasi
yang berkaitan dengan masalah penelitian, memperdalam pengetahuan tentang masalah dan
bidang penelitian, menyusun kerangka berpikir dan hipotesis penelitian, dan menyajikan hasil
penilitian secara sistematis dan ilmiah . Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif
melalui studi pustaka. Studi kepustakaan berarti teknik pengumpulan data melalui penelaahan
terhadap buku, literatur, catatan, serta laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin
dipecahkan. Selanjutnya, Sugiyono (2012) menyatakan bahwa studi kepustakaan merupakan
kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan
norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Penelitian dilakukan melalui proses
pengumpulan data sumber kepustakaan. Pada langkah selanjutnya dilakukan. transformasi data
atau ekstraksi referensi dan hasilnya dilaporkan sebagai temuan penelitian, yang kemud ian
diabstraksikan dan diinterpretasikan sebagai pengetahuan untuk pengambilan keputusan.4
Kemapuan komunikasi matematis terdiri atas, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan.
Komunikasi lisan seperti: diskusi dan menjelaskan. Komunikasi tulisan seperti: mengungkapkan
ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, ataupun dengan bahasa siswa sendiri. 8
Kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah. Salah satu penyebab dari
rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa adalah dikarenakan siswa kurang bisa
mengkomunikasikan ide-ide matematis dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu,
kemampuan komunikasi matematis siswa harus dikembangkan.9 Untuk mengembangkan
kemampuan komunikasi matematis siswa tentu tidak lepas dari peran guru, guru harus bisa
menumbuhkan potensi yang dimiliki siswa. Guru peru mengubah diri agar tidak selalu menggurui
tetapi juga harus meyakini bahwa siswa memiliki potensi, dengan itu guru harus bisa
menumbuhkan potensi yang dimiliki oleh siswa dengan cara yang menyenangkan. Salah satu
cara untuk menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa adalah dengan cara
memberikan materi yang dapat memudahkan siswa untuk mempelajarinya, guru perlu
mengelompokkan materi yang telah dikembangkan kedalam bahan ajar. Untuk itu diperlukan
7
Armiati, ‘Komunikasi Matematis Dan Kecerdasan Emosional’, Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 2009, 270–80.
8
H. Hodiyanto, ‘KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas MIPATEK IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera No 8 Pontianak , Kalimantan Barat,(2017), 9–18
9
Rezi Ariawan and Hayatun Nufus, ‘231-Article’, Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, 1.2 (2017), 82–91.
usaha maksimal seorang guru agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Untuk
membantu siswa dalam mengusai matematika maka perlu usaha maksimal agar tujuan
pembelajaran matematika dapat tercapai.
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran adalah
menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Lingkungan belajar tersebut dapat berasal dari
peran guru, interaksi dengan teman sekelas, fasilitas dan infrastruktur yang mendukung, serta
suasana belajar secara keseluruhan. Dengan adanya rasa nyaman dalam setiap proses
pembelajaran, peserta didik dapat lebih mudah memahami pelajaran, sementara jika mereka
tidak merasa nyaman, fokus dan penerimaan terhadap materi pelajaran dari guru dapat
terganggu. Dalam Gambar 3. Memperlihatkan bagaimana lingkungan dalam belajar mengajar di
kelas sudah terlaksana dengan baik. Gaya komunikasi guru merujuk pada kemampuan guru
dalam berkomunikasi secara efektif dan penuh perhatian, baik melalui kata-kata maupun ekspresi
nonverbal terhadap para murid.10 Gaya komunikasi tersebut memiliki potensi untuk membantu
para murid mencapai nilai tinggi dalam pelajaran yang diikuti. Berdasarkan penelitian dan
pengamatan, terdapat enam tipe komunikasi guru yang sangat baik dan efektif dalam membantu
murid menguasai materi pelajaran serta mencapai kesuksesan secara optimal. Keenam tipe
komunikasi tersebut meliputi gaya yang ramah atau bersahabat, padat/singkat, penuh perhatian,
hidup dan animatif, relaks, serta dramatis.
10
Yuli Angga Putu Dewi, ‘Hubungan Gaya Komunikasi Guru Terhadap Tingkat Keefektifan Proses
Pembelajaran’, Purwadita: Jurnal Agama Dan Budaya, 3.2 (2019), 71–78.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar
Isi
Ariya Suriyon,’ Students’ Metacognitive Strategies in the Mathematics Classroom Using Open
Approach’, Vol.4 No.7, July 19,
2013https://www.scirp.org/(S(lz5mqp453edsnp55rrgjct55.))/reference/
referencespapers.aspx?referenceid=883119
Sukmadinata (2017)
Ariawan, Rezi, and Hayatun Nufus, ‘231-Article’, Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, 1.2 (2017), 82–91
Dewi, Yuli Angga Putu, ‘Hubungan Gaya Komunikasi Guru Terhadap Tingkat Keefektifan
Proses Pembelajaran’, Purwadita: Jurnal Agama Dan Budaya, 3.2 (2019), 71–78
<http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita>
Eberl, K., W. Wegscheider, G. Abstreiter, H. Cerva, and H. Oppolzer, ‘Symmetry Properties of
Short Period (001) Si/Ge Superlattices’, Superlattices and Microstructures, 9.1 (1991), 31–
33 <https://doi.org/10.1016/0749-6036(91)90087-8>
Hendriana, Heris, and Gida Kadarisma, ‘Self-Efficacy Dan Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa SMP’, JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 3.1 (2019), 153
<https://doi.org/10.33603/jnpm.v3i1.2033>
Juniarti, Cahaya Eka, ‘Pentingnya Komunikasi Efektif Dalam Pengelolaan Kelas Yang Sukses’,
2023
Pertiwi, Erica Dian, Siti Khabibah, and Mega Teguh Budiarto, ‘Komunikasi Matematika Dalam
Pemecahan Masalah’, Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 4.1 (2020), 202–
11 <https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.151>
Turrosifah, Habibah, and Dori Lukman Hakim, ‘Komunikasi Matematis Siswa Dalam Materi
Matematika Sekolahan’, Sesiomadika 2019, 2.1 (2020), 1183–92
<http://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika>