Anda di halaman 1dari 7

FARABI

Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Dengan


Menggunakan Metode Pembelajaran Peer Teaching

Rifka Hadia Lubis1, Fauziah Nur Simamora2


1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Washliyah Sibolga/Tapanuli Tengah
Email: rifkahadia@yahoo.co.id1; Fauziahnur95@gmail.com2

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang pengaruh kemampuan koneksi matematika siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran peer teaching. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain Pretes Postes control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di
SMA N 1 MATAULI PANDAN. Sampel kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 7 di
SMA N 1 MATAULI PANDAN Tahun pelajaran 2021/2022. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan memberikan tes dalam bentuk soal pilihan ganda. Penelitian ini melibatkan 2 kelompok
subjek yaitu Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok mendapat tes kemampuan awal (pre-
test) untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan yang sama. Dari hasil pembahasan
perhitungan normalitas dengan menggunakan analisa grafik Histogram, menunjukkan bahwa model regresi tidak
menyalahi asumsi normalitas yaitu berbentuk lonceng sehingga grafik histogram untuk variabel koneksi
matematika dapat disimpulkan memiliki tingkat normal. Dengan demikian keseluruhan butir soal variabel X dan
Y di atas dinyatakan valid. Secara spesifik dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan koneksi matematika
siswa kelas XI SMA di SMA N 1 MATAULI PANDAN sebelum diterapkannya metode pembelajaran peer
teaching hanya sebesar 50,64. Rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMA Melati Binjai
setelah diterapkannya metode pembelajaran peer teaching meningkat dari 50,64 menjadi 78,50. Dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran peer teaching terhadap kemampuan koneksi
matematika siswa kelas XI di SMA N 1 MATAULI PANDAN Tahun Pelajaran 2021/ 2022.
Kata Kunci: Metode Peer Teaching, Kemampuan Koneksi Matematika

ABSTRACT
This study aims to find out information about the effect of students' mathematical connection abilities using the
peer teaching learning method. The research design used in this study was the pretest posttest control group
design. The population in this study were all students of class XI at SMA N 1 MATAULI PANDAN. The class
sample used in this study was class XI IPA 7 at SMA N 1 MATAULI PANDAN in the 2021/2022 academic year.
In this study, the data collection technique used was to give a test in the form of multiple choice questions. This
study involved 2 groups of subjects, namely the experimental group and the control group. Both groups received
an initial ability test (pre-test) to find out whether the two groups had the same ability. From the results of the
discussion of normality calculations using histogram graph analysis, it shows that the regression model does not
violate the normality assumption, which is bell-shaped so that the histogram graph for the mathematical
connection variable can be concluded to have a normal level. Thus, all the items on the variables X and Y above
are declared valid. Specifically, it can be concluded that the average mathematical connection ability of class XI
SMA students at SMA N 1 MATAULI PANDAN before the implementation of the peer teaching learning method
was only 50.64. The average mathematical communication ability of class X students of SMA Melati Binjai after
the implementation of the peer teaching learning method increased from 50.64 to 78.50. It can be concluded that
there is an effect of the peer teaching learning method on the mathematical connection abilities of class XI students
at SMA N 1 MATAULI PANDAN in the 2021/2022 academic year.
Keywords: Peer Teaching Method, Mathematical Connection Ability

76
Lubis & Simamora, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika …

A. PENDAHULUAN perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi.
Pendidikan memiliki peran yang Salah satu tujuan pembelajaran
sangat penting karena tanpa melalui matematika Berdasarkan Permendikbud
pendidikan, proses transpormasi dan Nomor 22 Tahun 2016 yakni memahami
aktualisasi pengetahuan akan sulit untuk konsep matematika, mendeskripsikan
diwujudkan. Belajar adalah suatu aktivitas bagaimana keterkaitan antar konsep
yang terdapat sebuah proses dari tidak tahu matematika dan menerapkan konsep atau
menjadi tahu, tidak mengerti jadi mengerti, logaritma secara efisien, luwes, akurat, dan
tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai tepat dalam memecahkan masalah.
hasil optimal. Ihsana El Khuluqo (2017:1- kemampuan menjelaskan keterkaitan antar
2) menjelaskan bahwa “Belajar adalah konsep disebut kemampuan koneksi
suatu usaha sadar yang dilakukan oleh matematis. Menurut Sumarmo, Koneksi
individu dalam perubahan tingkah lakunya matematika (Mathematical Connection)
baik melalui latihan dan pengalaman yang merupakan kegiatan yang meliputi,
menyangkut aspek kognitif, afektif dan mencari hubungan antara berbagai
psikomotor untuk memperoleh tujuan representasi konsep dan prosedur,
tertentu”. Matematika merupakan mata memahami hubungan antar topik
pelajaran yang ada dalam tiap tingkatan matematik, menggunakan matematika
sekolah, mulai dari sekolah dasar (SD), dalam bidang studi lain atau kehidupan
sekolah menengah pertama (SMP), sekolah sehari-hari.
menengah atas (SMA), dan sekolah lainnya Kemampuan koneksi matematis
yang setingkat. Matematika salah satu mata merupakan kemampuan siswa untuk
pelajaran pokok. Heris dan Utari (2014:4) memahami bahwa matematika terdiri dari
menyatakan bahwa “Matematika adalah berbagai topik yang saling berkaitan satu
ilmu tentang pola memuat kegiatan sama lain. indikator kemampuan koneksi
membuat sesuatu menjadi masuk akal dan matematis menurut NCTM (2000).
memerlukan kemampuan Indikator-indikator tersebut antara lain (1)
mengkomunikasikan idenya kepada orang mengenal dan menggunakan
lain”. Kemudian Yurniwati (2019:8) keterhubungan diantara ide-ide
menyatakan “Matematika tidak hanya matematika. (2) Memahami bagaimana ide-
mengembangkan keterampilan komputasi ide matematika dihubungkan dan dibangun
(operasi hitung) tetapi juga soft skill, satu sama lain sehingga bertalian secara
seperti menemukan konsep, mengolah lengkap. (3) mengenal dan menggunakan
informasi, mengomunikasikan ide dalam metamatika dalam konteks di luar
bentuk simbol, bagan, gambar, atau kalimat matematika.
secara lisan dan tulisan”. Rostina Berdasarkan hasil observasi di
Sundayana (2014:2) menyatakan bahwa SMA Negeri 1 MATAULI Kota Pandan,
“Matematika merupakan salah satu kemampuan koneksi matematis siswa
komponen serangkaian mata pelajaran yang masih sangat rendah, dapat dilihat dari
mempunyai peranan penting dalam sulitnya siswa menghubungkan konsep-
pendidikan dan merupakan salah satu konsep atau materi yang telah dipelajari.
bidang studi yang mendukung Sebagian besar siswa menjadikan guru
perkembangan ilmu pengetah uan dan sebagai sumber utama dari proses
teknologi”. Dari pengertian di atas dapat pembelajaran, siswa hanya mengikuti,
disimpulkan bahwa matematika adalah mendengar, dan menyalin apa yang
pelajaran yang mempunyai peran penting diberikan oleh guru. Pada akhirnya
dalam pendidikan, membuat sesuatu kemampuan koneksi matematis siswa tidak
menjadi masuk akal, mengembangkan terasah dan tidak berkembang secara
keterampilan yang mendukung maksimal. Salah satu metode pembelajaran

77
Lubis & Simamora, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika …

yang dapat digunakan sebagai upaya memberanikan diri berbicara didepan


meningkatkan kemampuan koneksi teman- temannya sehingga akan
matematis siswa adalah dengan menumbuh kembangkan kemampuan
menggunakan metode pembelajaran Peer koneksi matematis siswa. Sesuai
Teaching (Tutor sebaya). pemaparan diatas maka tujuan penelitian
Peer Teaching (Tutor sebaya) ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
sangat cocok digunakan untuk kurikulum pengaruh metode Peer Teaching dalam
pembelajaran saat ini dikarenakan meningkatkan kemampuan koneksi
pembelajaran saat ini berpusat pada siswa matematis.
(student centered). Metode pembelajaran
peer teaching pada dasarnya merupakan B. METODE PENELITIAN
sebuah kegiatan pembelajaran dengan
memilih seorang siswa yang akan dijadikan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
guru dengan istilah tutor, peran dari tutor kelas XI-IPA SMA N 1 MATAULI
nantinya akan membantu peserta didik lain PANDAN, sebanyak 35 Orang. Objek
(Learner) dalam mempelajari materi dalam penelitian ini adalah kemampuan
pelajaran. siswa yang berperan sebagai koneksi matematis siswa dengan
tutor adalah siswa yang mempunyai menerapkan metode Peer Teaching. Jenis
kelebihan daripada siswa yang lainnya, penelitian ini adalah penelitian tindakan
artinya seorang tutor adalah siswa yang kelas (Classroom Action Research) yang
lebih pintar atau lebih memahami pokok bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
bahasan pada mata pelajaran tertentu koneksi matematis siswa dengan
dibandingkan siswa lainnya. Menurut Agus menerapkan metode peer teaching.
Mastrianto, Ali Imron dan Maskun model Penelitian Tindakan Kelas didefenisikan
pembelajaran tutor sebaya (Peer Teaching) sebagai penelitian yang dilakukan di dalam
dilakukan dengan cara memberdayakan kelas dan bertujuan mengatasi berbagai
kemampuan siswa yang memiliki daya masalah yang terjadi di kelas. Penelitian ini
serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan menggunakan pendekatan kuantitatif
materi kepada teman-temannya yang belum dengan eksperimen desain Pretes Postes
paham sehingga memenuhi ketuntasan Control Group Design.
belajar semuanya (Mastrianto, et.al., 2017). Tabel 1.
Febianti (2014) juga menjelasakan Rancangan Desain Penelitian
bahwa Tutor sebaya bisa dilakukan berdua Kelompok Tes Perlakuan Tes Akhir
Awal (Variabel
atau lebih, tetapi tutor sebaya lebih efektif Bebas)
digunakan dengan jumlah siswa maksimal Eksperimen 0 X1 0
Kontrol 0 X2 0
20 orang, agar proses penyampaian Sumber : (Sugiyono, 2010: 116)
informasi lebih menyeluruh dan mudah
dipahami temanteman lainnya. Semakin Desain ini melibatkan satu kelas
sedikit siswa yang mengikuti metode eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas
pembelajaran tutor sebaya, siswa yang eksperimen menggunakan metode Peer
berperan sebagai tutor pun tidak cepat Teaching dan kelas kontrol menggunakan
mengalami kecapaian karena harus
metode pembelajaran yang telah
mengulang-ulang pengajaran dengan suara
diterapkan. Instrument utama yang
keras dan/atau harus memberikan
pengarahan tentang materi bahasan kepada digunakan dalam penelitian ini adalah
satu persatu temannya. dengan menggunakan tes objektif pilihan
Jadi bisa disimpulkan bahwa ganda dalam bentuk Pretest dan Posttest.
metode Peer Teaching ini menuntut siswa Jumlah tes pilihan ganda dalam penelitian
agar lebih aktif dalam proses pembelajaran ini berjumlah 15 soal yang sudah diujikan
secara berkelompok, melatih siswa terlebih dahulu pada kelas XII IPA 1, dan

78
Lubis & Simamora, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika …

hasil uji validitas dan realibilitasnya mengikuti proses pembelajaran


menunjukkan setiap butir tes dalam menggunakan metode peer teaching.
kategori baik. Teknik pengambilan data Tabel 2
dalam penelitian ini menggunakan tes Hasil Analisis Pretest Dan Postest Kemampuan Koneksi
Matematika
sebagai instrument penelitian dengan Data N Minimu Maximu Mea Std.
urutan pengumpulan data yaitu : (1) m m n Deviatio
n
memberikan pretest kepada kelompok Pretes 3 45 70 50,64 14,27
eksperimen dan kelompok kontrol yang t 5
Postes 3 65 90 78,50 11,35
menjadi data hasil awal penelitian (2) t 5
memberikan treatment (perlakuan) kepada
kelompok eksperimen dengan memberi Berdasarkan Tabel 2 di atas tampak jelas
pembelajaran menggunakan metode Peer bahwa pada hasil pretest kelas eksperimen
Teaching (3) kemudian lanjut memberikan 1 diketahui nilai minimum 45, nilai
posttest pada kelompok kelas kontrol dan maksimum 70, rata-rata 50,64 dan standar
kelas eksperimen yang menjadi hasil akhir deviasi 14,27. Pada hasil postest kelas
kedua kelompok (4) menilai hasil tes yang eksperimen 1 diketahui nilai minimum 65,
diperoleh oleh kedua kelompok untguk nilai maksimum 90, rata-rata 78,50 dan
selanjutnya data tersebut dianalisis dan standar deviasi 11,35.
dipersiapkan untuk menjadi laporan hasil
penelitian. Hasil Uji Normalitas

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Ghozali (2018:161) Uji normalitas


bertujuan untuk menguji apakah dalam
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang model regresi, variabel pengganggu atau
hasil sebelum dan sesudah pelaksanaan residual memiliki distribusi normal. Uji
metode Peer Teaching untuk meningkatan normalitas berguna untuk mengetahui data
kemampuan koneksi matematika siswa yang telah dikumpulkan (pretest dan
kelas XI di SMA N 1 Matauli Pandan postest) berdistribusi normal atau tidak dari
Tahun Pelajaran 2021/2022. suatu populasi atau sampel, jika data yang
diperoleh berdistribusi normal berarti
Analisis Deskriptif Kemampuan
populasi atau sampel merupakan populasi
Koneksi Matematika Siswa
atau sampel normal. Berkut Tabel 3 hasil
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah uji normalitas data data pretest dan postest.
ditetapkan yaitu untuk mengetahui apakah Tabel 3
terdapat pengaruh metode peer teaching Hasil Uji Normalitas Data Data Pretest Dan Postest
Data Asymp. Sig. Kriteria Ket
terhadap kemampuan koneksi matematika (2-tailed) pengujian
siswa XI SMA Matauli tahun pelajaran Pretest 0,185 (Sig.) > 0,05 Normal
2021/2022 sebelum dan sesudah mengikuti Posttest 0,276 (Sig.) > 0,05 Normal

proses pembelajaran menggunakan metode


peer teaching, maka pada bagian ini akan Berdasarkan kriteria pengujian uji
dipaparkan hasil perhitungan pretest dan normalitas maka diketahui penyebaran tes
postest terhadap 35 siswa kelas XI – IPA 7 (pretest dan postest) sampel penelitian
tahun pelajaran 2021/2022. Berikut hasil berdistribusi normal dengan keterangan
perhitungan atau analisis data pretest dan nilai signifikansi (sig.) untuk pretest
postest terhadap 65 siswa dari instrumen tes sebesar 0,185, dimana nilai ini lebih besar
berupa pretest dan postest yang telah dari 0,05 artinya penyebaran pretest pada
mereka kerjakan sebelum dan sesudah sampel penelitian berdistribusi normal dan
untuk postest sebesar 0,276 dimana nilai
79
Lubis & Simamora, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika …

juga ini lebih besar dari 0,05 artinya 0,85 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1
penyebaran postest pada sampel penelitian konstanta pada variabel metode peer
juga berdistribusi normal. teaching terhadap kemampuan koneksi
matematika siswa sebesar 0,85 .Koefisien
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana regresi bernilai positif menunjukkan bahwa
semakin baik penerapan metode peer
Regresi linear sederhana adalah metode
teaching, maka semakin baik pula
statistik yang berfungsi untuk menguji
kemampuan koneksi matematika siswa.
sejauh mana hubungan sebab akibat antara
Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap
Hasil Uji Hipotesis
Variabel Akibatnya (Y). Regresi linear
sederhana juga dapat dipergunakan dalam Teknik untuk pengujian hipotesis adalah
produksi untuk melakukan peramalan dengan uji-t menggunakan software
ataupun prediksi tentang karakteristik aplikasi komputer SPSS 16. Pengambilan
kualitas maupun kuantitas. Faktor keputusan pengujian hipotesis didasarkan
penyebab dalam penelitian ini adalah pada ketentuan sebagai berikut: thitung>
metode peer teaching disebut juga dengan ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,
predictor sedangkan variabel akibat dalam jika thitung< ttabel, maka Ho diterima dan
penelitian ini adalah kemampuan koneksi Ha ditolak dengan taraf signifikansi 5%.
matematika disebut juga dengan response. Berikut ini tabel 5 hasil uji hipotesis.
Berikut hasil uji regresi linear sederhana.
Tabel 5
.Hasil Uji Hipotesis Paired Samples Test
Tabel 4
Paired Differences T df Sig.
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Mea Std. Std. (2-
Model Unstandardize Standardize t. Sig
n Deviatio Error Mea
d Coefficients d
n Mea n
Coefficients
n taile)
B Std. Beta
Postes 42.85 4.789 .889 54.78 2 .000
Error
t 6 0 9
Beta
Pretes
1 52.680 2.900 18.41 .00
t
(Constan 3 0
t)
Pretest .856 .072 934 12.49 .00 Berdasarkan Tabel 5 di atas diketahui nilai
6 0
a. Dependent Variable: Postest thitung adalah 54.780dengan nilai ttabel
yang diperoleh dari tabel t test untuk jumlah
Berdasarkan Tabel 4 di atas diperoleh nilai
sampel 35 siswa dan taraf titik kritis 5%
signifikansi (sig.) 0,000 < 0,05, maka
maka di ketahui nilai ttabel sebesar 2,03,
model regresi dapat dipakai untuk
maka diperoleh thitung> ttabel (54.780 >
memprediksi variabel terikat (variabel Y).
2,07) yang artinya adalah menerima Ha
Pada kolom B baris constant didapat nilai
yaitu terdapat pengaruh metode peer
52,68 dan pada kolom B baris pretes
teaching terhadap kemampuan koneksi
didapat nilai 0,856. Sehingga dari nilai-
matematika siswa kelas XI SMA Matauli
nilai tersebut dapat dibentuk sebuah
tahun pelajaran 2021/2022.
persamaan regresi linear yaitu Y = 52,68 +
0,85X. Konstanta (a) sebesar 52,68
D. KESIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa ketika variable
1. Kesimpulan
independent metode peer teaching, maka
Berdasarkan uraian hasil penelitian
rata-rata kemampuan koneksi matematika
mengenai metode peer teaching
sebesar 52,68. Koefisien regresi model
berpengaruh terhadap kemampuan koneksi
pembelajaran metode peer teaching sebesar
matematika siswa kelas XI SMA Matauli
80
Lubis & Simamora, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika …

tahun pelajaran 2021/2022. Secara spesifik meningkatkan mutu atau kualitas


dapat disimpulkan bahwa: pembelajaran di sekolah, terutama
1) Rata-rata kemampuan koneksi pada bidang studi matematika di
matematika siswa kelas XI SMA sekolah.
Matauli. Sebelun diterapkannya
metode peer teaching hanya sebesar DAFTAR PUSTAKA
50,64. Febianti, Yopi Nisa. (2014). “Peer
2) Rata-rata kemampuan koneksi Teaching (Tutor Sebaya) Sebagai
matematika siswa XI SMA Matauli Metode Pembelajaran Untuk Melatih
setelah diterapkannya metode peer Siswa Mengajar, Jurnal Edunomic”.
teaching meningkat dari 50,64 2 (2).
menjadi 78,50.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis
2. Saran Multivariate dengan Program IBM
Berdasarkan hasil penelitian yang telah SPSS 25. Badan Penerbit Universitas
diuraikan, maka dapat diajukan beberapa Diponegoro: Semarang
saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa, siswa harus aktif dalam Hendriana, Heris &Soemarno, Utari
proses pembelajaran dengan (2014). Penilaian Pembelajaran
metode peer teaching agar dapat Matematika. Bandung: Refika
meningkatkan kemampuan koneksi Aditama.
matematika siswa serta dapat
memberikan siswa pengalaman Ihsana El Khuluqo. 2017. Belajar Dan
belajar yang baru, lebih bermakna Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
dan menyenangkan. Pembelajaran
2. Bagi guru, sebaiknya guru dapat
menerapkan metode peer teaching Kemendikbud. (2016). Permendikbud No
ataupun alternatif model 020 tahun 2016 Tentang Standar
pembelajaran lainnya yang dapat Kompetensi Lulusan Pendidikan
meningkatkan kemampuan koneksi Dasar Dan Menengah.
matematika siswa. Jakarta:kemendikbud.
3. Bagi peneliti, terus berinovasi
dalam melakukan proses Mastrianto, Agus, et. al., (2017),
pembelajaran untuk kedepannya “Efektifitas Penggunaan Model
serta terus menambah wawasan Pembelajaran Tutor Sebaya untuk
dalam bidang penulisan karya Meningkatkan Minat Belajar Siswa”,
ilmiah, dan bagi peneliti Jurnal, UNILA, Bandar Lampung.
selanjutnya dapat dijadikan sebagai
bahan referensi maupun sebagai NCTM. (2000). Principles and Standards
bahan kutipan untuk melakukan for School Mathematics. United
penelitian yang relevan dengan States of America : The National
penelitian ini. Council of Teachers of Mathematics,
4. Bagi sekolah, sebaiknya sekolah Inc.
memiliki bahan referensi dan
kebijakan dalam melaksanakan Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
proses pembelajaran untuk Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

81
Lubis & Simamora, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika …

kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sumarmo, Utari. (2013). Berpikir dan


Disposisi Matematik Serta
Pembelajarannya. Kumpulan
Makalah. FMIPA UPI. Bandung.
Diterbitkan.

Sundayana, Rostina. (2014). Media dan


Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Alfabeta

Yurniwati. 2019. Pembelajaran Aritmatika.


Bandung : Remaja Rosdakarya.

82

Anda mungkin juga menyukai