Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan

Vol.5, No.2, Desember 2019


e-ISSN 2621 – 2676

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED


HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA

Mardiati
Program Studi Pemdidikan Matematika, STKIP Budidaya Binjai
Email: mardiati2208@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang berbeda dari model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian
pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Budi Utomo Binjai Tahun Pelajaran 2018/2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik acak dan
diperoleh sampel dalam penelitian ini yaitu dua kelas masing-masing berjumlah 32 siswa Data dalam
penelitian ini dianalisis menggunakan uji t. Rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematis
sebelum dan sesudah pembelajaran terdapat peningkatan, dan menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan
pembelajaran langsung. Dari analisis uji t diperoleh hasil t hitung yang lebih besar dari nilai ttabel sehingga H0
ditolak dan Ha tidak ditolak, artinya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Nmbered Head Together (NHT) lebih tinggi
diabandingkan dengan model pembelajaran langsung.

Kata kunci : Numbered Head Together (NHT), Pemahaman Konsep Matematis,

1. PENDAHULUAN perubahan dalam gaya mengajar, variasi media


Pendidikan matematika memegang peranan yang digunakan dan adanya perubahan dalam pola
penting dalam mempersiapkan sumber daya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan
manusia. Pendidikan matematika merupakan usaha guru dan siswa dengan siswa.
manusia agar dapat mengembangkan potensi Matematika merupakan ilmu universal yang
dirinya, antara lain melalui proses pembelajaran mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
yang melibatkan proses berpikir dalam ilmu dan berperan besar dalam perkembangan
menyelesaikan masalah matematik. Proses ini juga teknologi informasi dan komunikasi yang kian
akan ditingkatkan sesuai dengan tingkat sekolah pesat. Seperti yang diungkapkan oleh Hujodo
baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah bahwa: “Matematika adalah suatu alat
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), mengembangkan cara berfikir. Karena itu
maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta matematika diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
Perguruan Tinggi (PT). Peningkatan proses berpikir maupun dalam menghadapi kemajuan ilmu
sebagai hasil dari proses pembelajaran matematika pengetahuan dan teknologi sehingga matematika
ini diharapkan dapat digunakan oleh siswa pada perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak
kehidupan nyata. Dunia pendidikan matematika SD, bahkan sejak TK”.
pun semakin dituntut untuk lebih memberikan Matematika juga merupakan ilmu yang
kontribusi yang nyata dalam upaya meningkatkan membekali siswa berfikir logis, analistis, sistematis,
kemajuan bangsa. kritis, kreatif dan kemampuan bekerja sama secara
Untuk meningkatkan mutu pendidikan efektif. Sikap dan cara berfikir seperti ini dapat
matematika salah satunya adalah dengan dikembangkan melalui proses pembelajaran
melakukan perubahan pada proses belajar mengajar matematika, karena matematika mempunyai
yaitu adanya proses belajar mengajar yang struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antara
bervariasi. Proses belajar mengajar bervariasi konsepnya sehingga memungkinkan siapapun yang
ditunjukkan oleh seorang guru dengan adanya mempelajarinya terampil berfikir rasional. Oleh

171
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 – 2676

karena itu, sangat pantas bila matematika dijadikan dimasukkan ke dalam kelas-kelas regular terhadap
sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan banyak siswa lainnya.
mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai Informasi dari Guru matematika SMP Budi
perguruan tinggi. Utomo Binjai, berkaitan dengan pembelajaran
Namun pada kenyataannya, kualitas matematika di kelas VII terungkap berbagai
pendidikan matematika di Indonesia yang masih masalah. Salah satu permasalahan yang dialami
jauh lebih rendah dari negara-negara lain, hal ini siswa sesuai dengan tes awal yang peneliti lakukan
dikuatkan hasil penilain internasional tentang yaitu rendahnya kemampuan pemahaman konsep
prestasi siswa. “Survei Trends International matematis.
Mathematics and Science Study (TIMSS) pada Salah satu model pembelajaran yang tepat
tahun 2015 menempatkan Indonesia pada perolehan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
rerata skor Matematika 397 poin, berada pada konsep matematis siswa adalah model
rangking 45 dari 50 negara”. Hasil TIMSS pembelajaran kooperatif tipe Number head together
Indonesia yang rendah tersebut tentunya (NHT). Pembelajaran kooperatif tipe NHT
disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif
penyebabnya antara lain siswa di Indonesia pada yang menekankan pada struktur khusus yang
umumnya kurang terlatih dalam menyelesaikan dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa
soal-soal. untuk meningkatkan penguasaan akademik.
Salah satu penyebab rendahnya hasil Menurut Lie (2007: 59) model ini memberikan
pembelajaran matematika siswa dikarenakan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan
rendahnya kemampuan pemahaman konsep ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang
matematika siswa. permasalahan ini disebabkan tepat. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT
oleh penerapan pembelajaran matematika yang merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif
dilakukan secara monoton yang mengakibatkan yang mengkondisikan siswa untuk berpikir bersama
siswa tidak belajar secara aktif sehingga berdampak secara berkelompok dimana masing-masing siswa
pada hasil kemampuan pemahaman konsep diberi nomor dan pemnggilan nomor secara acak
matematika siswa yang kurang memuaskan. (Kurnia Eka Lestari, dkk, 2017)
Pemahaman konsep matematis yang akan Dengan menggunakan model pembelajaran
diteliti adalah indicator menurut Kilpatrick, kooperatif tipe NHT, diharapkan siswa termotivasi
Swafford dan Findell (dalam Affrilianto, 2012), untuk belajar dan dapat memberikan pengaruh
yaotu: (1) menyatakan ulang konsep yang telah terhadap kemampuan pemahaman konsep
dipelajari, (2) Mengklasifikasikan objek-objek matematis siswa serta membagikan ide-ide dalam
berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
untuk membentuk konsep tersebut, ((3) Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk
menerapkan konsep secara algoritma, (4) meningkatkan kerjasama mereka. Sehingga dapat
menyajikan konsep dalam berbagai macam melatih siswa untuk belajar berkolaborasi dan
bentukrepresentasi matematis (table, grafik, kerjasama dalam kelompok.
diagram, sketsa dan model matematika, (5) Sintak pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
mengaitkan berbagai konsep matematika. hakikatnya hamper sama dengandiskusi kelompok.
Dengan permasalahan di atas solusi yang dapat Adapun sintak yang digunakan Pada penelitian ini
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran adalah sintak menurut MIfathul Huda, 2013 yaitu:
yang aktif, salah satunya melalui Model (1) siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, (2)
Pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Masing-masing siswa dalam kelompok diberi
kooperatif berupaya membantu siswa untuk nomor-nomor, (3) guru memberikan tugas atau
meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk
mempelajari materi untuk mencapai hasil dikerjakannya, (4) setiap kelompok mulai untuk
pembelajaran matematika yang optimal. David dan berdiskusi untuk menemukan jawaban atas
Roger Johnson dan rekan-rekan sejawatnya pertanyaan tersebut,(5) guru memanggil salah satu
(Johnson et al,1979 dan Johnson & Johnson,2006) nomor secara acak , (6) siswa dengan nomornya
telah mengeksplorasi bagaimana lingkungan kelas yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari
yang kooperatif dapat melahirkan pembelajaran hasil diskusi kelompok mereka.
yang lebih baik dan pandangan yang lebih positif Materi yang dipilih peneliti adalah bentuk
terhadap siswa dengan kebutuhan khusus yang bilangan pecahan yang materinya banyak berkaitan
dengan kehidupan nyata. Dalam materi ini, banyak
172
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 – 2676

bentuk pecahan dan cara penyelesaiannya yang together (NHT) dengan model pembelajaran
harus dikuasai oleh peserta didik untuk langsung.
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa Penelitian terkait dengan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap Sebelum melaksanakan pembelajaran pada
kemampuan pemahaman konsep matematis. Hasil kedua kelas dengan pembelajaran yang berbeda
penelitian Kurniati dan Sari (2019) juga penelitian yakni dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Rahmawati dan Gusmania menunjukkan bahwa NHT dan pembelajaran langsung, terlebih dahulu
model pembelajaran kooperatif tipe NHT diadakan pretes untuk mengetahui kemampuan
berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman awal pemahaman konsep matematis siswa dari
konsep matematis siswa. Selanjutnya, hasil kedua kelas tersebut.
penelitian yang dilakukan oleh Peramita (2018)
dengan menggunakan model pembelajaran A. Data Deskripsi Pretes Kemampuan
kooperatif tipe NHT, menunjukkan bahwa Pemahaman Konsep Matematika Siswa
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa Kelas NHT dan Kelas Langsung
SMP lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan
model pembelajaran langsung. Sebelum melaksanakan pembelajaran pada
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi kedua kelas dengan pembelajaran yang berbeda
rumusan permasalahan adalah apakah kemampuan yakni dengan model pembelajaran kooperatif tipe
pemahaman konsep matematis siswa yang diajar numbered head together (NHT) dan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe langsung, terlebih dahulu diadakan pretes untuk
NHT lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan mengetahui kemampuan awal pemahaman konsep
pemahaman konsep matematis siswa yang diajar matematis siswa dari kedua kelas tersebut.
menggunakan pembeljaran langsung,
Tabel 1. Deskripsi Pretes Kemampuan
2. METODE PENELITIAN Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas
Penelitian ini dilakukan di SMP Budi Utomo NHT dan Kelas Langsung
Binjai yang beralamat di Jl. Dr. Wahidin No.48 Statistik NHT Langsung
Sumber Mulyorejo Binjai Timur, Kota Binjai, Rata –Rata 58,25 57,75
Provinsi Sumatera Utara dan dilaksanakan pada Simpangan Baku 12,73 13,72
semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Varians 162 188,32
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMP Budi Utomo Binjai, sampel Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai varians
diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas VII-A pada kelas NHT 162, sedangkan pada kelas
sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan langsung adalah 188,32. Dilihat dari nilai varians
model pembelajaran kooperatif tipe numbered head Ini berarti bahwa kemampuan pemahaman konsep
together (NHT) dan kelas VII-C sebagai kelas matematis siswa pada kelas langsung lebih beragam
kontrol dengan menggunakan pembelajaran dibandingkan pada kelas NHT. Sedangkan dari
langsung.Teknik pengambilan sampling yang nilai rata-rata kelas NHT lebih tinggi dibandingkan
digunakan adalah Cluster Random Sampling. Jenis dengan kelas langsung
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Secara visual penyebaran data kemampuan
adalah eksperimen semu. Desain penelitian yang pemahaman konsep matematis siswa kelas NHT
digunakan adalah pretest-posttest control group kelas pembelajaran langsung dapat dilihat pada
design. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu histogram dibawah ini.
model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) pada kelas eksperimen sedangkan
kelas kontrol pembelajaran langsung. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
berbentuk uraian. Teknik analisis data
menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan
peningkatan kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head

173
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 – 2676

200
180 140
160 120
140
100
120
Kelas Eksper- 80 Kelas Eksper-
100
imen imen

Frekuensi
80
Frekuensi

Kelas Kontrol 60 Kelas Kontrol


60
40
40
20 20
0 0
ta ku ns Rata-Rata Simpangan Varians
-ra Ba ria Baku
ta an Va
Ra ng Ukuran Statistik
pa
Sim Ukuran Statistik
Gambar 1. Data Deskripsi Pretes Kemampuan Gambar 2. Data Deskripsi Postes Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Kelas NHT dan Pemahaman Konsep Matematis Kelas NHT dan
Langsung Langsung

B. Data Hasil Postes Kemampuan Pemahaman


Konsep Matematis Kelas NHT dan C. Uji Normalitas
Langsung Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Setelah diberikan pretes pada kedua kelas, Liliefors. Uji Liliefors digunakan untuk mengetahui
selanjutnya dilakukan pembelajaran yang berbeda apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi
yakni dikelas eksperimen dengan model normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data
pembelajaran kooperatif tipe numbered head berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika
together (NHT) dan model pembelajaran langsung memenuhi kriteria L0 < Lt diukur pada taraf
dikelas kontrol. signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
Hipotesis yang diajukan dan akan diuji dalam uji
Tabel 2. Deskripsi Postes Kemampuan normalitas ini sebagai berikut:
Pemahaman Matematis Siswa Kelas H 0 : data sampel berasal dari populasi yang
NHTdan Kelas Langsung berdistribusi normal.
H a : data sampel berasal dari populasi yang
NHT Langsung
statistik tidak berdistribusi normal.
Rata –Rata 61,844 61,1875
Simpangan Baku 10,795 11,301 Adapun hasil uji normalitas pretes adalah
Varians 116,52 127,835 sebagai berikut.

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Pretes


Dari hasil perhitungan diperoleh nilai varians Kemampuan Pemahaman Konsep
pada kelas eksperimen 116,523 dan pada kelas Matematis Siswa
kontrol 127,835. Ini berarti masih menunjukkan Kelompok Kesimpulan
bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis NHT 0,15045 0,1566 Terima H0
di kelas Pembelajaran langsung masih lebih Langsung 0,15615 0,1566 Terima H0
beragam dari pada di kelas NHT. Tetapi jika dilihat
dari varians pretes menunjukkan bahwa pemberian Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen
perlakuan penerapan model pembelajaran membuat diperoleh (0,15045 < 0,1566) sedangkan pada kelas
kemampuan pemahaman konsep matematis di kontrol (0,15615<0,1566) karena Lhitung < Ltabel maka
kedua kelas semakin lebih homogen. Jika ditinjau dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel
dari rata-ratanya, hasil perhitungan menunjukkan yang berdistribusi normal. Adapun hasil uji
bahwa nilai mendekati nilai sama, yaitu rata 61,844 normalitas posttest adalah sebagai berikut.
dan pada kelas NHT dan nilai rata-rata 61,1875 Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Postes
untuk kelas langsung.. Kemampuan Pemahaman Konsep
Secara visual penyebaran data kemampuan Matematis Siswa
pemahaman konsep matematis siswa kelas NHT Kesimpula
dan model pembelajaran langsung. dapat dilihat Kelompok
n
pada histogram sebagai berikut:
174
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 – 2676

NHT 0,1433 0,1566 Terima H0 ini homogen. Berdasarkan perhitungan dengan


Langsung 0,1514 0,1566 Terima H0 menggunakan uji Fisher diperoleh hasil F hitung pada
kelas eksperimen adalah 0,9115 sedangkan nilai
Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen Ftabel adalah 1,8221. Dengan demikian F hitung < Ftabel
diperoleh (0,1433 < 0,1566) sedangkan pada kelas ini berarti H0 tidak ditolak, dengan demikian dapat
kontrol (0,1514<0,1566) karena Lhitung < Ltabel maka disimpulkan bahwa populasi homogen.
dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel E. Hasil Uji Hipotesis
yang berdistribusi normal. Sesuai dengan rumusan masalah penelitian,
maka pengujian hipotesis yang akan diuji adalah ;
D. Uji Homogenitas Ho: μ1 ≤ μ2
Setelah kedua kelas sampel pada penelitian ini Rata-rata kemampuan pemahaman konsep
dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi matematis siswa yang diajar menggunakan model
normal, maka selanjutnya menguji homogenitas pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih rendah
varians kedua sampel tersebut. Uji homogenitas atau sama dengan dari pada Rata-rata kemampuan
atau uji kesamaan dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa yang diajar
apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran langsung.
homogen atau tidak. Untuk kriteria pengujian data Ha: μ1 > μ2
kedua sampel adalah homogen jika F hitung < Ftabel Rata-rata kemampuan pemahaman konsep
pada taraf signifikan 5%. Adapun hasil uji matematis siswa yang diajar menggunakan model
homogenitas pretest adalah sebagai berikut. pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari
pada Rata-rata kemampuan pemahaman konsep
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Pretes matematis siswa yang diajar menggunakan model
Kemampuan Pemahaman Konsep pembelajaran langsung.
Matematis Siswa
F hitung F tabel Kesimpula Teknik yang digunakan dalam menganalisis
Kelompok
n data untuk menguji hipotesisnya menggunakan uji-
NHT t. Setelah uji prasyarat, maka didapat bahwa kedua
0,8602 1,8221 Homogen
Langsung kelas berdistribusi normal dan homogen. Pengujian
selanjutnya dilakukan uji perbedaan rata-rata dua
Dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan sampel independen dengan menggunakan uji t.
homogenitas pretes menunjukan sampel hasil uji t disajikan pada tabel 6.
penelitian ini homogen. Berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan uji Fisher Tabel 7. Hasil UJi Hipotesis
diperoleh hasil Fhitung pada kelas eksperimen t hitung t tabel Keterangan
adalah 0,8602 sedangkan nilai Ftabel adalah 10,496 2,386 Tolak Ho
1,8221. Dengan demikian Fhitung < Ftabel ini
berarti H0 tidak ditolak, dengan demikian dapat Dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel
disimpulkan bahwa sampel penelitian sebesar 2,386, dan t hitung sebesar 10,496. Jadi t hitung
homogen. Adapun hasil uji homogenitas postes > t tabel maka Ho ditolak dan Ha tidak ditolak. Maka
adalah sebagai berikut. dapat disimpulkan bahwa kemanpuan pemahaman
konsep matematis siswa yang diajar menggunakn
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Pretes model pembelajaran kooperatif tipe NHt lebih
Kemampuan Pemahaman Konsep tinggi dibandingkan dengan kemampuan
Matematis Siswa pemahaman konsep matematis siswa yang diajar
F hitung F tabel Kesimpula menggunakn model pembeljaran langsung.
Kelompok
n Hasil penerapan model pembelajaran
Eksperime kooperatif tipe NHT pada pembelajaran
n 0,9115 1,8221 Homogen matemmatika di SMP Budi Utomo Binjai di kelas
Kontrol VII menunjukkan bahwa terjadi proses pebelajaran
yang aktif dengan terlibatnya hamper semua siswa
Dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dalam diskusi kelompok. Ketika tugas dan
homogenitas postes menunjukan sampel penelitian pertanyaan diberikan diawal pada masing-maisng
kelompok semua siswa melakukan proses diskusi
175
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 – 2676

dan serius ingin memahami tugas yang diberikan. Peramita, silvia, Pengaruh Penerapan Model
Karena mereka merasa harus siap jika nanti nomor Pembelajarn Koopertif Tipe Numbered
mereka yang akan dipanggil. Proses diskusi terlihat Head Together (NHT) terhadap
semakin menarik ketika guru memberikan arahan- Kemampuan Pemahaman Konsep
arahan jika ada siswa yang mengalami kendla Matematis ditinjau dari Motivasi
dalam menyelesaikan tugas dan pertamyaan
Belajar Siswa Sekolah Menengah
ddiberikan. Saat memberikan arahan guru
memancing kemampuan konsep matematis siswa Pertama, Skripsi tidak dipublikasi,
sampai sejauh mana mereka memahami konsep 2018
materi nya.
Rahmawati & Gusmania, Pengaruh Model
4. KESIMPULAN Pembelajaran Kooperatif Tipe
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis Numbered Head Together (NHT)
data diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan terhadap Pemahaman Konsep
pemahaman konsep matematis siswa yang Matematis Siswa Kelas VIIISMP Negeri
pembelajarannya menggunakan model 53 Batam, Jurnal Pythagoras 6(2); 151-
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head 160, 2017
Together (NHT) lebih baik dari pada kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa yang
R.I, Arends. Learning to teach. terjemahan
pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran langsung. Herlly Prajitno S & Sri Mulyantini S.
New York, NY: McGraw Hill
5. Daftar Pustaka Companies. buku asli diterbitkan tahun
Affrilianto, M. Peningkatan Pemahaman 2007, 2008
Konsep Matematis Siswa SMP dengan
Sugiyono, statistika untuk penelitian. Bandung:
Pendekatan Methaporical Thinking .
Alfabeta, 2012
Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung,
Vol 1, No. 2. (2012)
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,
Jakarta: Rineka Cipta, 2013

Huda, Miftahul, Model-model pengajaran dan


pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka
Belajar Offset, 2013

Isjoni. Coopertive Learning: efektifitas


pembelajaran kelompok. Bandung:
Alfabeta, 2012., 2019

Kurniati & Sari, Pengaruh Penerapan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT)
terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis ditinjau dari
Kemandirian Belajar Siswa, Journal
For Research in Mathematics Learning,
Vol 2, No. 2

176

Anda mungkin juga menyukai