Anda di halaman 1dari 6

EDUSCOPE, Januari, 2020, Vol. 06 No.

02 p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL BAGI SISWA KELAS X MIA MA-NIZHAMIYAH
PLOSO

Nur Tikasari Qomariyah1, M. Farid Nasrulloh2, Emi Lilawati3


1,2Program
Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas KH. Abdul Wahab Hasbullah Tambakberas
Jombang
3Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas KH. Abdul Wahab Hasbullah Tambakberas

Jombang
Email : nurtika1709@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine whether there is an increase in mathematical problem-solving abilities in the material of three-variable
linear equation systems in class X-MIA MA NIZHAMIYAH. This research was conducted in class X MIA MA NIZHAMIYAH which
consisted of 15 students. The research design used was classroom action research. This research consists of two cycles, namely
Cycle I and Cycle II. The instrument used to measure problem-solving skills is student learning outcomes through tests at the end
of each cycle. The results showed that the Problem Based Learning model can improve students' ability to solve math problems,
especially in the material of three-variable linear equation systems. This is indicated by an increase in the average value of learning
outcomes in the first cycle increased by 4.7, from 55 to 59.7. Whereas in the second cycle it increased by 7.3, from 59.7 to 67.
Learning with the PBL model can improve mathematical problem solving skills and improve student learning outcomes.

Keywords: PBL, solution to problem, SPLTV

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi
sistem persamaan linier tiga variabel pada siswa kelas X-MIA MA NIZHAMIYAH. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIA MA
NIZHAMIYAH yang terdiri atas 15 siswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
terdiri atas dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan memecahkan
masalah adalah hasil belajar siswa melalui tes pada akhir masing-masing siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika khususnya pada
materi sistem persamaan linier tiga variabel . Hal ini ditujukkan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada
siklus I meningkat 4,7 yaitu dari 55 menjadi 59,7. Sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 7,3 yaitu dari 59,7 menjadi 67.
Dengan pembelajaran dengan model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan
meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: PBL, pemecahan masalah, SPLTV

7
8 Nur, M. Farid, Emi : Penerapan Problem Based Learning ...MA-Nizhamiyah Ploso

PENDAHULUAN ilmu, sehingga matematika merupakan kunci utama


Setiap manusia pasti pernah mengalami dari pengetahuan-pengetahuan lain yang dipelajari
sebuh proses pendidikan. Pendidikan adalah di sekolah. Dengan demikian matematika menjadi
satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia mata pelajaran yang sangat penting dalam
yang dinamis dan syarat perkembangan pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang
menurut Meishanti (2020). Pendidikan adalah suatu pendidikan.
proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar Peningkatan kualitas pendidikan nasional
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap khususnya pada bidang matematika merupakan
lingkungan, sehingga memungkinkannya untuk suatu hal yang strategis dalam meningkatkan
berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat kualitas sumber daya manusia, hal itu dikarenakan
dalam Farid (2019, p.13 ) Pendidikan juga sangat matematika sangat diperlukan baik untuk
penting dan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi
dalam kehidupan. kemajuan IPTEK.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat Hal ini terbukti kemajuan negara-negara
penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan maju, hingga sekarang menjadi dominan ternyata
dan perkembangan bangsa. Hal ini sebagaimana 60% - 80% menggantungkan kepada Matematika
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun Hudojo pada Khusnul (2017,p.2 ) Oleh karena itu
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta
yang menyatakan bahwa pendidikan adalah didik sejak SD, bahkan sejak TK sampai Perguruan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan Tinggi.
suasana belajar dan proses pembelajaran agar Persoalan sekarang adalah bagaimana
siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya menemukan cara terbaik untuk menyampaikan
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak dapat menggunakan dan mengingat lebih lama
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, konsep tersebut dan bagaimana guru dapat
masyarakat bangsa dan Negara. berkomunikasi baik dengan siswanya. Bagaimana
Matematika merupakan ilmu dasar yang guru dapat membuka wawasan berfikir yang
sangat diperlukan untuk landasan bagi teknologi beragam dari seluruh siswa sehingga dapat
dan pengetahuan modern. Hal tersebut senada mempelajari berbagai konsep dan cara
dengan pendapat Soedjadi dalam Nuryadi (2019, mengaitkannya dalam kehidupan nyata.
p.3 ) bahwa matematika disebut sebagai ratunya Perubahan paradigma dalam proses

EDUSCOPE, Januari, 2020, Vol. 06 No. 02 p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985
9 Nur, M. Farid, Emi : Penerapan Problem Based Learning ...MA-Nizhamiyah Ploso

pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru Orientasi siswa pada masalah, (2) Mengorganisasi
(teacher centered) menjadi pembelajaran yang siswa untuk belajar, (3) Membimbing penyelidikan
berpusat pada siswa (learner centered) diharapkan individual maupun kelompok, (4) Mengembangkan
dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan
dalam membangun pengetahuan, sikap dan mengevaluasi pemecahan masalah.
perilaku. Dalam proses pembelajaran yang Problem based learning sangat erat
berpusat pada siswa , siswa memperoleh kaitannya dengan masalah kehidupan sehari-hari.
kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri Salah satu materi matematika yang melibatkan
pengetahuannya sehingga mereka akan kegiatan tersebut adalah menyelesaikan
memperoleh pemahaman yang mendalam (deep permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
learning) dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem persamaan linier tiga variabel . Berdasarkan
kualitas hasil belajar siswa. hasil observasi peneliti di tempat peneliti mengajar,
Pembelajaran yang inovatif dengan siswa masih merasa kesulitan untuk menyelesaikan
pendekatan berpusat pada siswa (student soal cerita yang berhubungan dengan masalah
centered learning) memiliki keragaman metode sehari-hari.
pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari Penerapan model problem based learning
siswa. Metode- metode tersebut antara lain adalah: diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
a) berbagi informasi ; (b) belajar dari pengalaman memecahkan masalah matematika khususnya
(experience Based); (c) pembelajaran melalui pada materi sistem persamaan linier tiga variabel.
pemecahan masalah (problem solving based). Dan
berbagai model pembelajaran diantaranya model METODE
problem based learning. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan
Problem based learning adalah suatu kelas (classroom action research). Penelitian
pendekatan pengajaran yang menggunakan Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai
masalah-masalah dunia nyata sebagai suatu upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses
konteks bagi siswa untuk belajar berfikir kritis dan pembelajaran atau memecahkan masalah yang
ketrampilan pemecahan masalah dan untuk dihadapi dalam pembelajaran pada Farid (2019,p.
memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep 15). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa
esensial Trianto pada khusnul (2017,p. 24) . kelas X-MIA MA NIZHAMIYAH Ploso yang
Menurut Racmadi (Depdiknas 2004) sebanyak 15 siswa. Yang terdiri atas 11 siswa
Tahapan-tahapan problem based learning adalah (1) laki-laki dan 4 siswa perempuan.

EDUSCOPE, Januari, 2020, Vol. 06 No. 02 p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985
10 Nur, M. Farid, Emi : Penerapan Problem Based Learning ...MA-Nizhamiyah Ploso

d. Membuat evaluasi dilanjutkan melakukan


PROSEDUR PENELITIAN refleksi.
Prosedur atau langkah-langkah yang Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : antara guru pelajaran bersama-sama dengan
a. Personel yang terlibat peneliti selama proses pembelajaran yang
Penelitian ini dilaksanakan dengan berlangsung sebanyak 2 siklus. Siklus I terlaksana
melibatkan peneliti dibantu observer, guru dan sebanyak 2 kali pertemuan, begitu juga dengan
siswa. Peneliti dan guru berkolaborasi sebagai siklus II terlaksana 2 kali pertemuan.
pengarah dan pembimbing pembelajaran, siswa d. Instrumen dan Teknik Analisi Data
yang dikenai tindakan selama pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Sedangkan observer bertugas mengobservasi ini adalah instrumen pengumpul data hasil
jalannya proses pembelajaran. penelitian yaitu berupa Instrumen kinerja siswa
b. Penyusunan Instrumen Pembelajaran berkenaan dengan kemampuan siswa dalam
Instrumen pembelajaran yang digunakan strategi pemecahan masalah. Instrumen ini memuat
dalam penelitian ini adalah rencana penilaian terhadap komponen indikator kemampuan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar pemecahan masalah matematika yang mengacu
kerja siswa (LKS) Instrumen pembelajaran pada langkah- langkah pemecahan masalah model
tersebut sebelumnya sudah dikonsultasikan problem based learning yang meliputi kemampuan
dengan guru mata pembelajaran . memahami masalah (understanding the problem),
c. Skenario Tindakan merencanakan penyelesaian (devising a plan),
Prosedur kerja dalam penelitian tindakan melaksanakan perhitungan (carrying out the plan),
kelas ini direncanakan dalam bentuk siklus. dan memeriksa kembali proses atau hasil (looking
Siklus berikutnya akan dilakukan bila pada back).
siklus sebelumnya tidak memenuhi indikator Teknik analisis data dilakukan dengan
keberhasilan. Masing-masing siklus menganalisis kinerja siswa dalam menyelesaikan
direncanakan terdiri empat tahap kegiatan, masalah matematika melalui penskoran. Skor
yaitu: penilaian yang digunakan adalah cara yang lazim
a. Menyusun rencana tindakan. dilakukan , yaitu skala 10 –100. Sehingga untuk
b. Melaksanakan tindakan. mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam
c. Melakukan observasi. menyelesaikan masalah dilakukan dengan melihat
peningkatan rata- rata hasil belajar.

EDUSCOPE, Januari, 2020, Vol. 06 No. 02 p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985
11 Nur, M. Farid, Emi : Penerapan Problem Based Learning ...MA-Nizhamiyah Ploso

perhitungan dan tertuntut untuk


HASIL DAN PEMBAHASAN mengoreksi kembali langkah- langkah
Setelah data terkumpul melalui observasi penyelesaian yang saling terkait.
dan analisis instrumen pengumpul data mengenai Pada siklus 1 siswa melakukan
kinerja siswa dalam menyelesaikan masalah pemecahan masalah sesuai dengan model
ternyata menunjukkan bahwa metode problem problem based learning. Pada proses
bassed learning dapat meningkatkan kemampuan menganalisis masalah siswa sudah terampil
siswa dalam memecahkan masalah matematika menentukan penyelesaian sistem persamaan
dengan rincian sebagai berikut: linier tiga variabel. Namun masih ditemukan
kendala dalam menyusun rencana penyelesaian
1. Kemampuan pada aspek menganalisis
masalah dikarenakan hal- hal seperti berikut ini: 1.
masalah, ditunjukan dengan
Sempitnya wawasan siswa terhadap
kemampuan siswa dalam menentukan apa
konsep-konsep yang terkait dengan suatu
yang diketahui , apa yang ditanyakan, dan
masalah. 2. Kurangnya kemampuan siswa
apa yang diperlukan.
dalam materi apersepsi. Karena keterbatasan
2. Kemampuan dalam merencanakan
tersebut maka kemampuan siswa dalam
penyelesaian masalah, ditunjukkan
memecahkan masalah belum ada peningkatan
dengan kemampuan mengkoneksitas atau
yang signifikan yaitu baru terjadi kenaikan rata-
menentukan konsep-konsep yang terkait
rata nilai sebesar 4,7 yaitu dari 55 menjadi 59,7.
yang mendukung proses pemecahan
Berdasarkan hasi refleksi pada siklus 1
masalah.
maka disusun rencana untuk pelaksanaan siklus
3. Kemampuan melakukan perhitungan
2 yaitu dengan penugasan terstruktur mengenai
sesuai dengan yang direncanakan, hal ini
keterampilan siswa dalam menyusun rencana
ditunjukkan dengan kemampuan siswa
penyelesaian masalah dengan menekankan pada
menyelesaikan perhitungan secara
keterampilan siswa menganalisis konsep- konsep
sistematis sesuai dengan tahap- tahap
yang terkait dari suatu masalah matematika yang
yang direncanakan.
diberikan dan mengingatkan kembali penguasaan
4. Kemampuan mengoreksi langkah- langkah
materi apersepsi yang terkait tersebut. Dengan
penyelesaian yang sudah dilakukan , hal
diterapkannya rencana tersebut pada siklus ke- 2
ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang
terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam
meragukan hasil akhir setelah proses
memecahkan masalah, hal ini bisa dilihat dari

EDUSCOPE, Januari, 2020, Vol. 06 No. 02 p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985
12 Nur, M. Farid, Emi : Penerapan Problem Based Learning ...MA-Nizhamiyah Ploso

adanya peningkatan rata- rata nilai sebesar Bagi Siswa Kelas IX J di SMPN 3
sebesar 7,3 yaitu dari 59,7 menjadi 67. Cimahi . Prosiding Seminar Nasional
Penelitian .
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan terhadap masalah Khotimah, Khusnul.2018. Penerapan Model

dalam tulisan ini maka dapat disimpulkan bahwa, Problem Based Learning Dengan

model problem based learning dapat meningkatkan Pendekatan Kontekstual Pada Materi

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas

matematika. Langkah- langkah pemecahan Viii. EDUSCOPE, 03 (2) : 23-29

masalah model problem based learning dapat Meishanti, OPY. 2020. Analisis Keterlaksanaan
membimbing kreativitas siswa dalam Praktikum Biologi Terhadap Hasil Belajar
menyelesaikan masalah secara ilmiah. Hal ini Psikomotor Peserta Didik Kelas XI IPA
memotivasi siswa untuk dapat belajar secara Di MA Al Ihsan Tembelang Jombang.
mandiri dan melatih siswa untuk berpikir logis dan Jurnal Eduscope (Online), Vol. 6, No. 01,
teliti sehingga kesalahan siswa dalam proses Juli 2020.
menyelesaikan massalah terkontrol dengan
http://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/e
dilakukannya looking back terhadap langkah- duscope/article/view/874/433 diakses 24
langkah yang telah dilakukan. Januari 2021

DAFTAR PUSTAKA Nasrullah, M, Farid .2019. Penerapan Model


Kooperatif Tipe Tpsq (think pairs square)
Ana, Anita , Nuryadi. 2019. Pengaruh Metode Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi
Index Card Match (Mencari Pasangan Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar.
EDUSCOPE, 05(1): 12-23.
Kartu) Terhadap Keaktifan Siswa Dan Purwanto, Nanang. 2014. Pengantar Pendidikan.
Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Malang : Graha Ilmu
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Pembelajaran Matematika Di Kelas VIII Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan
SMPN 1 Seyegan. EDUSCOPE, 05(1) : Nasional Jakarta: BSNP

1 – 11

Komariah, Kokom. 2011. Penerapan Metode


Pembelajaran Problem Solving Model
Polya Untuk Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah

EDUSCOPE, Januari, 2020, Vol. 06 No. 02 p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985

Anda mungkin juga menyukai