Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2460 – 7797

e-ISSN : 2614-8234
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED


REALITY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS
SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

Nur Indah Larasati 1), Nurbaiti Widyasari 2)


1)
SDN Joglo 08 Pagi, Jl. Mawar No. 100 RT 006/06 Kel. Joglo Kec. Kembangan, Kota
Administrasi Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta,11640
2)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Jakartarusan, Fakultas, Universitas, Cirendeu, 15419

*nurbaiti.widyasari@umj.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa
melalui media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dalam hal gaya belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah The One-Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 5 SDN Cirendeu 01 sebanyak 202. Sampel penelitian ini adalah 30 siswa
yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Dimana instrumen tes berbentuk tes
kemampuan pemahaman matematis dan non-tes dengan angket gaya belajar dan observasi.
Analisis data kemampuan pemahaman matematis siswa dilakukan dengan uji One Way Anova
menggunakan SPSS 16. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis menggunakan uji ANOVA
satu jalur dengan nilai signifikansi penggunaan AR sebesar 0,065. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran AR dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
matematika siswa tetapi tidak ada perbedaan dalam gaya belajar siswa.

Kata Kunci: Augmented Reality, Kemampuan Pemahaman Matematis, Gaya Belajar.

PENDAHULUAN (Widyasari & Soptianingrum, 2019),


Memahami permasalahan dapat Pemahaman matematika adalah salah satu
dikatakan merupakan umpak seseorang kemampuan penting untuk mengambangkan
untuk dapat memperoleh solusi dari kompetensi matematika lainnya dalam
permasalahan yang dihadapinya. Hal ini proses pembelajaran. Pemahaman
yang melandasi bahwa meningkatkan dianalogikan sebagai sebuah dasar atau
kemampuan pemahaman adalah salah satu pondasi dalam suatu bangunan, jikalau
sasaran pada mata pelajaran di sekolah, dasarnya lemah pasti akan mudah bangunan
khususnya matematika adalah tersebut untuk runtuh. Akan tetapi jika
meningkatkan kemampuan pemahaman. umpak kuat, maka bangunan tersebut juga
Menurut Widyasari dan Saptianingrum
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/fbc.7.1.45-50
45
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 7 No. 1 Bulan Juni Tahun 2021

akan tetap kokoh berdiri walaupun terkena Sekolah Dasar (SD) saat ini. Banyak
goncangan. dijumpai peserta didik SD sering
Kemampuan pemahaman dalam menghadapi kebingungan ketika
pembelajaran matematika merupakan menyelesaikan soal yang diberikan oleh
landasan yang utama dalam pembelajaran guru yang telah mengalami modifikasi dari
(Widyasari & Hayyun, 2017), yaitu dengan contoh soal yang diberikan sebelumnya.
pahamnya peserta didik dari setiap konsep Telah banyak upaya yang telah dilakukan
yang telah disampaikan memberikan dalam meningkatkan pemahaman matematis
pemahaman tentang konsep yang diberikan oleh banyak pihak seperti, guru, pemerintah,
kepada peserta didik tidak hanya sekedar peneliti, dan lain-lain. Akan tetapi, dengan
menghapal tetapi peserta didik lebih majunya teknologi sekarang maka perlu
memahami dan lebih mengerti konsep dilakukan suatu kegiatan pembelajaran yang
pelajaran, sehingga peserta didik diharapkan dapat mendukung kondisi saat ini, sehingga
menggunakan strategi penyelesaian dan baik itu dari bahan ajar, metode
pengetahuan peserta didik terhadap materi, pembelajaran, dan media yang digunakan
konsep, prinsip, prosedur terhadap suatu yang sejalan dengan perkembangan ilmu
masalah yang disajikan (Alan & Afriansyah, pengetahuan saat ini.
2017). Agar kemampuan pemahaman Seperti yang diketahui bahwa media
matematis dikusai oleh peserta didik, maka pembelajaran mempunyai peran besar pada
haruslah terjadi proses belajar diaman guru kegiatan pembelajaran. Hal ini terwujud
dan peserta didik terlibat secara langsung karena media pembelajaran dapat
(Radiusman, 2020). Menurut Wardhani meningkatkan semangat serta antusiasme
(Priyambodo, 2016), indikator pencapaian peserta didik terhadap mata pelajaran, serta
pemahaman konsep matematis adalah: 1) dapat mempermudahkan guru dalam proses
Membuktikan kembali sebuah materi, 2) penyampaian materi kepada peserta didik,
Mengkelompokan sebuah objek mengurangi atau bahkan dapat menghindai
berlandaskan sifat khusus sesuai dengan rasa bosan pada pembelajaran, dan
materinya, 3) Menyampaikan materi pada diusahakan agar bisa menambah hasil
berbagai keadaan representasi matematis, 4) belajar peserta didik.
Menguraikan ketentuan butuh atau Berlandaskan keadaan yang telah
ketentuan layak dari suatu materi. Lebih dipaparkan sebelumnya perlu adanya
lanjut pada penelitian ini mengambil inovasi pada kegiatan pembelajaran. Salah
indikator kemampuan pemahaman satu terobosan media belajar yang akan
matematis didasarkan atas materi dan dilaksanakan adalah menggunakan
aplikasi yang terbagi menjadi (a) Dapat Augmented Reality (AR) diterapkan dalam
menyatakan kembali materi yang telah media pembelajaran. Augmented Reality
dipelajari. (b) Dapat mengklasifikasi merupakan sebuah teknologi yang
berbagai objek untuk membentuk konsep mengabungkan benda maya tiga dimensi
tersebut. (c) Dapat menerapkan materi (3D) ke dalam benda nyata tiga dimensi (3D)
dalam berbagai macam bentuk representasi dalam durasi dan tempat yang sama, dimana
Akan tetapi, pentingnya kemampuan penyatuan jarak objek nyata dengan objek
pemahaman yang sudah dipaparkan maya untuk dapat terhubung secara real time
sebelumnya tidak sejalan dengan dalam bentuk tampilan tiga dimensi
kemampuan pemahaman peserta didik
46
Nur Indah Larasati dan Nurbaiti Widyasari: Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
Terhadap Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 7 (1), pp: 45-50.

(Atmajaya, 2017, Muhassanah, Sujadi, & Hal tersebut dikarenakan gaya siswa
Riyadi, 2014). belajar mempunyai peranan penting dalam
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kegiatan pembelajaran. Individu memiliki
diasumsikan penggunaan AR dapat cara termudah dalam mengolah dan
meningkatkan kemampuan matematis menyerap materi yang diperoleh disebut
peserta didik. Selain penggunaan media AR gaya belajar. Setiap siswa memiliki gaya
pada penelitian ini untuk meningkatkan belajar yang tentunya tidak sama.
pemahaman matematis terdapat hal–hal lain
yang dapat difokuskan pada kegiatan METODE PENELITIAN
pembelajaran yaitu gaya belajar. Menurut Penelitian ini menerapkan Satu Grup
Bire, Geradus, dan Bire (Bire, Geradus, & Pretes-Postes melibatkan 30 siswa kelas 5 di
Bire, 2016), dengan kebiasaan yang dimiliki salah satu sekolah dasar negeri di daerah
oleh seseorang dalam mengolah materi yang Tangerang Selatan selama Oktober 2018
akan didapatkan adalah gaya belajar. Pokok sampai dengan Mei 2019. Teknik penelitian
keberhasilan peserta didik pada proses kuantitatif yang digunakan dalam penelitian
pembelajaran merupakan gaya belajar yang ini yaitu metode eksperimen dengan
tepat. Berdasarkan uraian tersebut dapat menggunakan isntrumen tes kemampuan
dikemukakan bahwa pengertian gaya belajar pemahaman matematis. Untuk mengetahui
adalah sebagai kebiasaan belajar siswa yang besarnya peningkatan kemampuan
lebih di gemari dan dapat membuat nyaman pemahaman matematis siswa maka data
siswa dalam melakukan kegiatan dianalisis secara kuantitatif menggunakan
pembelajaran pembelajaran. Keadaan yang uji statistik data yang diolah berupa data tes.
nyaman dapat memudahkan peserta didik Skor yang didapatkan dari pretes dam postes
dalam mendapatkan informasi. Setiap siswa kemudian diolah mencari besar n-gain
manusia memiliki cara menerima dari dari masing-masing gaya belajar.
pembelajaran yang berbeda-beda maka, Setelah data n-gain diperoleh maka
perlu diketahui macam-macam gaya belajar. dilanjutkan uji pra syarat analisis yaitu uji
Menurut Thobroni (Thobroni, 2015), normalitas dan uji homogeny. Jika
terdapat 3 macam gaya belajar yaitu gaya memenuhi uji pra syarat analisi maka
belajar auditori, kinestetik, dan visual. Gaya dilanjutkan dengan uji ANOVA satu jalur.
visual adalah gaya seseorang dalam kisi-kisi tes kemampuan pemahaman
menerima dan memberikan respon yang matematis dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
hanya memanfaatkan indra penglihatan
seseorang terhadap pembelajaran, Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Tes
sedangkan gaya belajar auditori merupakan Kemampuan Pemahaman Matemtis
cara seseorang dalam menerima dan Standar Materi Indikator
Kompet
memberikan respon hanya memanfaatkan ensi
indra pendengaran seseorang terhadap Memah Bangun 1. Menyatakan
pembelajaran. Lebih lanjut, gaya belajar ami Ruang Ulang Materi
kinestetik merupakan cara seseorang dalam sifat- berlandaskan
menerima dan memberikan respon terhadap sifat sifat-sifat
pembelajaran hanya memanfaatkan segala bangun bangun ruang.
jenis gerak, menyentuh dan melakukan ruang 2. Mengklasifik
sederha asi objek-
sesuatu yang diciptakan maupun dingat.
47
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 7 No. 1 Bulan Juni Tahun 2021

na dan objek Berdasarkan tabel 2 diketahui hasil


hubung berdasarkan dari N-gain, post test, dan pre test
an antar sifat-sifat kemampuan pemahaman matematika pada
bangun tertentu kelas VA ditinjau dari gaya belajar. Pada
datar. 3. Menerapkan
tabel 2 terlihat bahwa gaya belajar visual
materi dalam
berbagai memiliki nilai n-gain sebesar 0,78 dan
bentuk masuk pada kategori peningkatan tinggi,
representasi sedangkan gaya belajar auditori dan
matematika kinestetik memiliki nilai masing-masing
sebesar 0,62 dan 0,68 yang masuk pada
HASIL DAN PEMBAHASAN kategori peningkatan sedang. Uji anova satu
Penelitian ini menggunakan tiga jalur dengan bantuan SPSS 16 digunakan
katagori yaitu katagori gaya belajar audiroti,
untuk meyakinkan hipotesis pada penelitian
visual, dan kinestetik yang menjadikan dasar
ini.
alasan pada pemilihan sampel penelitian.
Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner gaya
Tabel 3. One Way Anova Kemampuan
belajar dan hasil diskusi dengan pihak sekolah, Pemahaman Matematika
maka kelas VA dipilih menjadi sampel Su M
penelitian. Oleh sebab itu, kelas VA akan m ea
menerima pembelajaran dengan penggunaan Hip Kep
of D n Si
media pembelajaran berbasis AR dengan F otes utus
Sq f Sq g.
banyaknya siswa sebanyak 30 siswa. is an
uar ua
Selanjutnya kelas VA diberikan tes es re
sesudah dan sebelum perlakuan yang terdapat 6 Bet Tida
butir soal kemampuan pemahaman matematis we 3. 0. H0 k
2.
dengan bentuk soal uraian. Media AR en 5.2 0 0 dite Ada
2 63
digunakaan sebagai alat pembelajaran untuk Gr 67 3 6 rim Perb
3
membangun kemampuan matematis siswa. oup 8 5 a edaa
Berdasarkan hasl pengolahan data hasil pos test, s n
pretest, dan N-gain dilihat dari gaya belajar Wit
siswa, yang dapat dilihat pada bentuk tabel 2 hin 23.
2 .8
berikut: Gr 40
7 67
oup 0
Tabel 2. Hasil Pre test dan Post test s
Kemampuan Pemahaman Matematis ditinjau 28.
Tot 2
dari gaya belajar siswa 66
al 9
Gaya Rata Rata Sko Katego 7
Belajar - - r N- ri
Rata Rata Gai Dapat diambil kesimpulan
Pre Post n berlandaskan hasil uji one way anova pada
test test tabel 3, menyatakan bahwa angka
signifikansi 0.065 lebih banyak dari 0,05
Visual 42,9 88,9 0,78 Tinggi berarti diartikaan pada penelitian ini
Auditori 47,0 87,9 0,62 Sedang meningkatnya kemampuan pemahaman
Kinesteti 46,7 84,9 0,68 Sedang matematika siswa tidak ada yang
k membedakan antara yang memiliki gaya

48
Nur Indah Larasati dan Nurbaiti Widyasari: Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
Terhadap Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 7 (1), pp: 45-50.

belajar kinestetik, visual, dan auditori ruang tersebut, sehingga siswa visual
melalui media Augmented Reality. memahami suatu konsep tersebut lebih baik
Dengan demikian dapat disimpulkan tidak seperti gambar pada di buku pelajaran
melalui media AR suatu media yang dapat yang dalam bentuk dua dimensi. Selanjutnya
diterapkan untuk semua gaya belajar. Hal ini gaya belajar kinestetik dimiliki maka dapat
dikarenakan pada media pembelajaran meningkat pemahaman matematis melalui
berbasis AR merupakan teknologi interaktif aktivitas pada penggunaan media AR. Hal ini
yang memuat aktivitas-aktivitas yang akan dikarenakan siswa kinestetik dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman mengerak-gerakan media tersebut secara
matematis. Seperti siswa dilatih untuk langsung dengan cara memperbesar,
mengeksplor sendiri tentang sifat-sifat dan memperkecil, dan memanipulasi bangun
jaring-jaring bangun ruang. Pernyataan ruang. Lebih lanjut, gaya belajar auditori
tersebut sejalan dengan pernyataan Sutikno siswa dapat meningkatkan kemampuan
(Sutikno, 2013), berpendapat bahwa pemahamannya melalui aktivitas dengan
meningkatkan kadar keikutsertaan siswa menggunakan media pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran adalah salah didukung oleh penjelasan dari guru.
satu fungsi penggunaan media
pembelajaran, jadi media pembelajaran
dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.
Ketika gaya belajar visual dimiliki seorang
maka dapat meningkatkan aktivitasnya
dengan melihat secara langsung bangun

Gambar 4.4.Siswa Bereksplorasi dengan Media Augmented Reality

Pada proses penggunaan media, siswa lanjut. Oleh sebab itu, media AR dapat
mengeksplorasi bangun ruang yang terdapat membantu siswa dalam membayangkan
pada marker melalui aplikasi AR. Selain itu suatu benda atau bangun ruang.
media pembelajaran AR juga dapat melatih
imajinasi dan kreativitas siswa. Hal ini SIMPULAN
terlihat selama proses pembelajaran melalui Berlandaskan dari hasil penelitian ini
penggunaan media AR siswa dapat menunjukkan bahwa peserta didik yang
memahami suatu konsep bangun ruang dan mempunyai gaya belajar visual, kinestetik,
menginterpretasikannya atau dan auditori tidak ada perbedaan
menggambarkan bangun ruang tersebut menggunakan media pembelajaran berbasis
tanpa mendengarkan penjelasan guru lebih AR dalam peningkatan kemampuan

49
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 7 No. 1 Bulan Juni Tahun 2021

pemahaman matematisnya. Berlandaskan 2(1), 54–66. Diambil dari


pada hasil uji anova satu arah untuk https://www.google.com/search?q=Mu
mengukur uji hipotesis nilai signifikansi hassanah%2C+N.A.%2C+Sujadi%2C
+I.%2C+Riyadi
interaksi penggunaan media berbasis AR
sebesar 0,065 lebih besar tingkatannya dari Priyambodo, S. (2016). Peningkatan
tingkat signifikansi 0,05. Melalui media AR Kemampuan Pemahaman Konsep
bisa diketahui kemampuan pemahaman Matematis Siswa dengan Metode
siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik Pembelajaran Personalized System Of
dan visual tingkatannya lebih besar daripada Instruction. Jurnal “Mosharafa,” 5(1),
10–17.
siswa auditori.
Radiusman, R. (2020). Studi Literasi:
DAFTAR PUSTAKA Pemahaman Konsep Anak Pada
Pembelajaran Matematika.
Alan, U. F., & Afriansyah, E. A. (2017). FIBONACCI: Jurnal Pendidikan
Kemampuan Pemahaman Matematis Matematika dan Matematika, 6(1), 1–
Siswa Melalui Model Pembelajaran 8. Diambil dari
Auditory Intellectualy Repetition Dan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc/a
Problem Based Learning. Jurnal rticle/view/4800
Pendidikan Matematika, 11(1), 67–78.
https://doi.org/10.22342/JPM.11.1.389 Sutikno, S. (2013). Belajar dan
0.67-78 Pembelajaran upaya kreatif dalam
mewujudkan pembelajaran yang
Atmajaya, D. (2017). IMPLEMENTASI berhasil. Lombok: Holistica.
AUGMENTED REALITY UNTUK
PEMBELAJARAN INTERAKTIF. Thobroni, M. (2015). Belajar &
ILKOM Jurnal Ilmiah, 9(2), 227–232. Pembelajaran: Teori dan Praktik.
https://doi.org/10.33096/ilkom.v9i2.14 Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
3.227-232
Widyasari, N., & Hayyun, M. (2017).
Bire, A. L., Geradus, U., & Bire, J. (2016). Pengembangan Pembelajaran
PENGARUH GAYA BELAJAR Matematika SD. Jakarta: Fakultas Ilmu
VISUAL, AUDITORIAL, DAN Pendidikan Universitas
KINESTETIK TERHADAP Muhammadiyah Jakarta.
PRESTASI BELAJAR SISWA. Jurnal
Kependidikan: Penelitian Inovasi Widyasari, N., & Soptianingrum, M. (2019).
Pembelajaran, 44(2), 128164. Enhancing Students’ Mathematical
https://doi.org/10.21831/jk.v44i2.5307 Unerstanding of Three Dimension
Through PABARU Tools Aid. In
Muhassanah, N., Sujadi, I., & Riyadi. Educational Initiatives Research
(2014). Analisis Keterampilan Colloquium: (hal. 82–83).
Geometri Siswa dalam Memecahkan
Masalah Geometri Berdasarkan
Tingkat Berfikit Van Hiele. Jurnal
Elektronik Pembelajaran Matematika, .

50

Anda mungkin juga menyukai